My Perfect Ghost

Bab 34

"Bagaimana? Misi telah terlaksanakan?" tanya Doja yang menghampiri Lisa di ruang tamu dengan duduk manis di sofa sambil menikmati acara televisi Talkshow.

"Kau pikir kita lagi menjalankan misi mata-mata layaknya 007 seperti David Craig di serinya James Bond? Ada-ada saja kau...," mata Lisa mengerling.

"Ha ha ha, anggap saja seperti itu. Bagaimana? Ideku cemerlangkan? Yah, walaupun ada yang lebih wow lagi, tapi aku mencari simplenya saja. kalau ada yang mudah, kenapa memilih jalan yang rumit? Benar begitu, kan?" ujar Doja yang memainkan kedua alisnya ke atas.

"Kau ini ada-ada saja. Aku yakin akan berhasil dan mengungkap bahwa mereka memang ada hubungannya. Tapi aku besok akan kembali lagi ke rumah sakit itu sekalian bertemu dengan klienku di sana," sahut Lisa.

"Bagus! Aku tidak sabar untuk menonton model bugill itu," ucap Doja keceplosan.

"Apa? Kau ternyata hantu mesum, ya!" ujar Lisa yang langsung mengambil bantal di belakangnya lalu melemparkannya ke arah Doja.

"Ha ha ha, bercanda. Aku tidak seperti itu. Itu hanya ..," Doja langsung menghilang kala bantal itu melayang ke arahnya.

"Pergi kau. Aku ingin menikmati kesendirianku hari ini. Aku sangat lelah," ujar Lisa mengusir Doja.

"Kau tak ingin mendengar ceritaku?" tanya Doja muncul di belakang tepat tubuh Lisa yang masih terduduk di sofa.

"Cerita apa lagi? Kalau aku bisa membantumu akan kubantu. Kau ini hantu sungguh merepotkan!" sahut Lisa dengan malas.

"Aku akan menceritakannya kalau kau memang ingin mendengar dan membantuku." Doja melayang menembus sofa, lalu duduk di samping Lisa tepat.

"Cerita saja kalau kau memang mau bercerita," sahutnya dengan nada dingin.

"Waktuku tidak banyak, Lisa. Aku harap setelah aku membantumu, kita akan bertemu lagi."

"Maksudmu?" tanya Lisa spontan ke arah Doja.

"Yah, kau tahu itu. Waktu di dunia ini berbeda dengan di duniaku. Waktuku tinggal dua hari lagi. Besok dan lusa. Maka selesaikanlah misi ini, aku akan menitip pesan untukmu," ucap Doja menunduk.

"Aku masih tidak mengerti, Doja. Bukankah kau masih memiliki banyak waktu? Dan itu tersisa delapan belas hari lagi?" Lisa tak percaya ia bisa merasakan shock.

"Sudah kukatakan, dan kau tahu kalau dunia kita berbeda dan waktu akan selalu menunjukkan perbedaan. Tapi sebelum aku pergi, aku ingin mengatakan bahwa, terima kasih, Lisa. Terima kasih kau ingin membantuku untuk cepat kembali ke sisi ke dua orangtuaku. Dan aku, aku ingin mengatakan perasaanku terhadap dirimu," ucap Doja panjang lebar seraya tetap menundukkan kepalanya ke bawah.

Lisa tetap menatap Doja dengan intens walaupun ia tak mendapat balasan dari orang yang ditatapnya itu.

"Aku sebenarnya memendam perasaan ini cukup lama. Saat pertama aku melihat dirimu dan menegurmu. walaupun pertama-tama aku hanya penasaran dengan sosok baikmu, tapi aku merasa sesuatu yang berbeda. Maafkan aku yang terlanjut jatuh hati padamu, Lisa. Aku tahu aku ini bukan manusia, aku seorang arwah gentayangan yang memang tidak tahu arah pulang. Maafkan aku," ujar Doja berterus terang terhadap Lisa.

Lisa hanya diam terpaku tanpa menyanggah ungkapan yang baru saja dilontarkan Doja kepada dirinya. "Jatuh hati? Jadi selama ini feelingku benar, kalau Doja memang ada hati terhadap diriku?" monolognya dalam pikiran.

"Aku akan ke kamarku. Aku lelah dan ingin beristirahat," Lisa berdiri dari duduknya, dan meninggalkan Doja yang terpaku menatap kepergian Lisa.

Lisa bergegas menaiki anak tangga, dan mendorong pintu kamarnya, menutupnya dengan keras. Lisa terduduk di belakang pintu saking shocknya.

Sesosok hantu menyukai dirinya?

...****************...

Tbc