NovelToon NovelToon
Di Tinggal Nikah Karena Jelek

Di Tinggal Nikah Karena Jelek

Status: tamat
Genre:Tamat / Teen Angst
Popularitas:733.9k
Nilai: 4.6
Nama Author: aisyah az

Naina Hilda, gadis yang selalu menghitung mundur hari pernikahannya harus menerima kenyataan ketika kekasihnya memutuskan hubungan sepihak.

Sang kekasih menemukan tambatan hati yang lain yang menurutnya lebih sesuai dengan standarnya sebagai seorang istri yang pantas digandeng tangannya ketika kondangan.

"Maaf, Na. Perasaanku ke kamu, hambar."

Dua pekan sebelum ijab kabulnya terucap dengan sang pria.

Tenda dan katering sudah di pesan bahkan dibayarkan, untung saja undangan belum sempat disebar. Namun, bukan itu yang membuat tingkat stres Naina meningkat hingga ia lampiaskan pada makanan.

Naina baru tahu ternyata mantan tunangannya memiliki kekasih dengan spek idaman para pria. Tinggi, putih, langsing, glowing, shining, shimmering, splendid.

Apa kabar dengan Naina yang kusam, jerawatan dan gendut?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aisyah az, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ajakan Reno

Happy reading....

Naina terdiam mendengar pertanyaan dari Arga, makanan yang tadi sempat ia telan seketika terhenti di tenggorokan. Seakan berubah menjadi susah untuk ditelan.

"Maksudnya Pak Arga apa?" tanya Naina dengan nada sedikit gugup.

Melihat kegugupan Naina, Arga sangat yakin jika diantara kedua orang itu tidak ada hubungan apapun.

"Entah kenapa, aku sangat yakin, kamu dan juga Reno tidak memiliki hubungan yang spesial? Hanya sekedar bos dan juga bawahan saja," jelas Arga.

"Maksud Bapak apa? Kenapa Bapak bicara seperti itu? Kenapa Bapak berpikiran, kalau saya tidak ada hubungan apapun dengan mas Reno?" Naina tidak terima dengan ucapan Arga.

Walaupun memang apa yang diucapkan pria itu adalah kebenarannya. Jika dia dan Reno tidak memiliki hubungan apapun, tetapi tetap saja, Naina tidak ingin orang lain tahu bahwa dia dan juga Reno memang tidak pacaran.

"Yaah ... kalaupun memang kamu dan juga Reno pacaran, aku akan tetap merebutnya," ujar Arga dengan nada yang lirih. Namun, mampu terdengar di telinga Naina dengan jelas.

"Maksudnya, merebut bagaimana?" tanya Naina dengan bingung.

"Tidak apa-apa. Sudah lupakan saja, sebaiknya kita makan karena hari juga sudah mulai malam!" Arga mengalihkan pembicaraan.

Dia tidak ingin jika Naina mengetahui bahwa niatnya untuk merebut dia dari Reno. Bukan apa? Arga hanya tidak mau jika Naina nantinya akan membenci dia.

Walaupun penasaran, tetapi Naina tetap memakan makan malamnya. Padahal seleranya sudah hilang, hingga setelah mereka selesai makan, keduanya pun masuk ke dalam mobil lalu pergi menuju ke kontrakan Karina.

Setelah mengantar Naina pulang, Arga kembali ke hotel. Sementara itu Naina duduk di kasur menyandarkan tubuhnya di senderan ranjang sambil menatap lurus ke depan.

Untaian kata dan pertanyaan dari Arga, masih terngiang jelas di pikiran Naina, saat pria itu mengatakan dan mempunyai insting yang kuat, jika dia dan juga Reno tidak memiliki hubungan apapun.

"Kenapa feelingnya Pak Arga bisa pas, seperti itu ya?" gumam Naina dengan nada yang lirih. "Ah, sudahlah. Mumet kepalaku lama-lama mikirin hal seperti itu," sambung Naina kembali. "Lebih baik aku tidur."

.

.

Pagi menyapa, burung berkicau dengan mentari yang sudah naik menyinari bumi. Hangatnya membuat Naina sedikit berkeringat, karena wanita itu sedang jogging bersama dengan Reno di taman yang tak jauh dari komplek.

"Naina," panggil Reno saat mereka duduk di kursi yang ada di taman.

"Iya Mas, kenapa?" tanya Naina sambil mengelap keringatnya dengan handuk kecil.

Reno terlihat ragu untuk menanyakan sesuatu kepada Naina. Dia takut jika wanita itu akan tersinggung. Tetapi entah kenapa, Reno tidak ingin melihat Naina bersama dengan Arga.

'Sepertinya memang aku harus bertindak cepat, sebelum pria itu yang mendahuluiku.' batin Reno.

"Apa kamu mempunyai perasaan pada pria itu?" tanya Reno dengan ambigu, dan perkataannya sukses membuat Naina merasa bingung.

"Maksudnya Mas?" heran Naina yang tidak mengerti arah pembicaraan Reno ke mana.

Pria tersebut menghembuskan nafasnya dengan kasar, kemudian dia menatap lekat ke arah Naina, membuat gadis itu memalingkan wajahnya karena dia merasa malu terus ditatap oleh Reno.

Sedangkan Reno tidak bosan menatap Naina. Dntah kenapa, melihat wanita itu berkeringat, membuatnya semakin cantik bahkan terlihat begitu seksi.

"Maksudku, pria yang bersamamu kemarin di cafe. Apa kamu mempunyai perasaan kepadanya? Sepertinya kalian sangat dekat sekali?" ujar Reno mencoba mengorek informasi.

Mendengar itu, Naina malah terkekeh, membuat Reno merasa heran. "Kenapa kamu malah tertawa?" tanya Reno mengerutkan dahinya.

"Ya gimana aku nggak ketawa, Mas? Habis kamu bertanya itu kayak seorang pacar yang lagi cemburu?" kekeh Naina. "Aku sama Pak Arga tidak ada hubungan apapun, kami memang kenal sangat lama tapi hanya sebatas atasan dan juga bawahan tidak pernah lebih," jawab Naina dengan jujur.

Reno yang mendengar itu pun bisa bernafas dengan lega. Ada rasa bahagia di hatinya saat mendengar penjelasan dari Naina, jika dia tidak memiliki hubungan apapun dengan Arga.

Setelah mereka merasa cukup untuk istirahat, keduanya pun pulang ke kontrakan, karena mereka harus bersiap-siap untuk pergi ke cafe.

.

.

Siang ini Naina membantu para pelayan cafe untuk melayani customer. Dia membawa nampan yang berisikan pesanan dari pembeli, berjalan menuju salah satu meja yang berada di pojokan.

Namun saat Naina melangkah, tiba-tiba saja Nabila datang dan pura-pura tersandung, hingga tubuhnya menabrak Naina. Sehingga makanan yang dibawa Naina pun tumpah membuat beberapa pasang mata yang ada di kafe tersebut menatap ke arahnya.

"Maafkan saya Mbak Naina, saya benar-benar tidak sengaja," ucap Nabila dengan tatapan sendu. Padahal di dalam hatinya dia tengah tersenyum menyeringai dengan jahat.

"Tidak apa-apa," jawab Naina sambil tersenyum ke arah Nabila.

Kemudian dia hendak memunguti pecahan beling tersebut, akan tetapi tiba-tiba saja tangannya ditahan oleh seseorang, dan ternyata itu adalah Reno.

"Jangan dibersihkan, Naina! Nanti tanganmu terluka. Biar pelayan lain saja," ucap Reno. Kemudian dia memanggil pelayan yang lainnya untuk membersihkan pecahan tersebut.

"Maaf ya Mas Reno, aku benar-benar tidak sengaja," ucap Naina dengan perasaan tak enak, karena sudah mengacaukan pesanan dari pembeli.

"Tidak apa-apa, jangan terlalu dipikirkan. Ayo kita ke ruanganmu! Ada yang ingin aku bicarakan!" ajak Reno sambil menggandeng tangan Naina di hadapan Nabila.

Melihat itu tentu saja Nabila merasa geram, tangannya terkepal dengan sorot mata yang tajam. Dia tidak suka saat melihat Naina berdekatan dengan Reno, apalagi pria itu menggenggam tangan wanita cantik tersebut.

'Lihat saja! Aku tidak akan membiarkan kalian bersama. Aku tidak akan membiarkan Mas Reno jatuh ke dalam pelukanmu!' batin Nabila penuh dendam.

Setelah mereka sampai di ruangan, Reno menyuruh Naina untuk duduk, membuat wanita itu merasa heran. Karena melihat dari mimik wajah Reno, sepertinya dia akan membicarakan hal yang sangat serius.

"Ada apa, Mas? Apa ada masalah?" tanya Naina.

"Nanti malam kamu ada acara nggak?" tanya Reno.

Naina terdiam sejenak, memikirkan apakah nanti malam ada acara atau tidak? Setelah beberapa saat wanita itu pun menggeleng.

"Tidak ada Mas. Setelah pulang dari Cafe aku langsung ke kontrakan. Memangnya ada apa?" tanya Naina.

Reno yang mendengar itu pun tersenyum, "Baiklah, jam 17.00 nanti kamu pulangnya lebih awal. Soalnya nanti malam aku mau ngajak kamu untuk makan malam bersama. Ada yang ingin aku katakan kepadamu, dan itu sangat penting!" jelas Reno.

Naina mengerutkan dahinya, "Apa itu, Mas?" tanya Naina.

Akan tetapi Reno tidak memberitahunya. "Rahasia," ucap Reno. Kemudian dia keluar dari ruangan Naina, memesan kopi sambil mengecek pengunjung yang ada di cafe tersebut.

Dia meninggalkan Naina dengan perasaan yang penasaran, sementara itu Naina sedang menerka-nerka, apa yang akan dikatakan Reno nanti malam kepada dirinya.

"Apa ya, yang akan dikatakan Mas Reno kepadaku? Apakah dia akan menembakku? Ah ... rasanya tidak mungkin! Ada-ada saja kau ini Naina," gumam Naina sambil menggelengkan kepalanya.

bersambung

1
Gunawan wan
Luar biasa
Gunawan wan
Lumayan
Ana N
Sarapan apa mkn malam thor
Ana N
Superrr sekali kak Author. Sy setuju sekali. 💪 semangat kak
Firman Firman
sekali jalng ya jalng Rere cinta krna harta nya Ivan😄🤭
Firman Firman
ha ha Ivan Ivan kmu lepasin permata hati demi batu kerikil jalann😄🤭
Firman Firman
cinta itu datang secara tiba tiba😄🤭tanpa permisi dan bicara
Firman Firman
ha ha siapa dia🤗
Firman Firman
oh may good 😱
Firman Firman
semoga saja kalian bisa bersama 💞👍
Firman Firman
lepas dari batu kerikil dapet berlian🤗
Firman Firman
terus semngat naina💪
Firman Firman
lnjut semngat naina
Firman Firman
lnjut,, 👍
Firman Firman
pak arga harus bisa memahami perasaan naina pak
Firman Firman
semngat naina 💪
Firman Firman
sabar naina prjlnnmu masih panjang jngn. kmu bersedih hanya gara gara laki bodoh macam Ivan itu😡
Firman Firman
lnjut
Firman Firman
dasar kadal buntung 😄🤭
Firman Firman
trusss lannjuuuuuuut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!