cerita ini hanya fiktif belaka...mohon ma'af apabila ada kesamaan nama,tempat dan latar belakang.
cerita sederhana tentang dua insan yang disatukan oleh takdir...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NAMIFA_88, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
29.pengantin baru
"ayo kita keluar"ajak ustadz Azzam,dia mengulurkan tangannya ke arah Senja dan langsung di sambut oleh Senja dengan senang hati.
ini bukan saatnya mereka istirahat ataupun berduaan lama -lama,ada keluarga,guru -guru ustadz Azzam dan teman dekat mereka yang menunggu kehadiran mereka di luar.
sesuai kesepakatan mereka berdua,di acara pernikahan,hanya ada keluarga,guru -guru dan teman dekat yang di undang,para sebagian santri tadi,cuma sekedar meramaikan suasana akad.
ustadz Azzam mengundang teman -temannya,tapi hanya Lukman dan Nizam yang bisa berhadir,karena pernikahan yang agak mendadak,temannya yang lain tidak bisa cuti sembarangan dari pekerjaan masing -masing,namun mereka berjanji mengusahakan datang ketika resepsi nanti.
dan Senja sendiri hanya mengundang Nisa,dia tidak punya teman di Indo,baru Indo,sedang di China,dia tidak mengundang siapapun,bahkan dia tidak ada lagi bertukar kabar sejak kejadian itu,bukan dia mau memutuskan hubungan,dia lebih ke menjaga hatinya sendiri.
teman?
apa teman -temannya yang dulu itu masih bisa di sebut teman?
ketika dia sukses,mereka datang berbondong -bondong,menawarkan ini itu.tapi...ketika dia berada dalam masalah,tidak ada seorangpun yang datang,seakan amnesia bahwa pernah mengenalnya.
hatinya belum se ikhlas itu,faktanya setiap mengingat hal itu,hatinya masih terasa nyeri,apalagi kalau mengingat adanya kemungkinan pengkhianatan oleh orang terdekatnya.
...****************...
tap...tap...tap...
tap...tap...tap...
derap langkah bersamaan membentuk sebuah alunan samar,atensi semua orang yang ada di ruang tamu sontak teralihkan,mendadak pemilik derap langkah itu menjadi pusat perhatian.
Senja yang dulu sudah terbiasa menjadi pusat perhatian,kini malah merasa gugup,wajahnya sampai merona saking malunya,bahkan senyum yang tersemat di bibirnya adalah senyum canggung.
"sini sayang,duduk di dekat umi"panggil umi Sarah pada menantu barunya,dia yang memang sedari dulu sangat menginginkan anak perempuan,jelas sangat senang putra tunggalnya menikah dan berjanji pada dirinya sendiri akan memperlakukan menantunya seperti anaknya sendiri,walaupun dia tidak melahirkan dan membesarkannya.
Senja yang merasa dirinya di panggil,tidak langsung menuruti perkataan umi Sarah,dia menoleh ke samping meminta persetujuan pria di sampingnya,begitu mendapat izin lewat isyarat berupa anggukan kepala,barulah perlahan dia mendekat dan duduk di tengah -tengah umi Sarah dan nyai Aminah.
mama Amelia yang melihat hal itu tidak marah atau cemburu sedikitpun,dia malah senang putrinya di terima oleh mertuanya,dan dia berharap selamanya akan tetap seperti itu.Ibu mana yang tidak senang,anak yang dia besarkan dengan penuh kasih sayang,diperlakukan baik oleh orang tua suaminya.
sedangkan ustadz Azzam,ikut bergabung dengan para pria yang sedang berkumpul sedikit menjauh dari para wanita.
"ciee...yang baru aja ketemu istri baru"tengil Lukman,begitu ustadz Azzam duduk,akibat ucapannya itu,dia mendapat sikutan dari teman di sampingnya.
"apaan sih Zam,senggol -senggol"protesnya,tidak terima di sikut.
"omongannya..."
"apa?perasaan aku ngomong yang baik -baik aja deh"
"iya baik,tapi perlu di koreksi"
"koreksi?perasaan aku ngomongnya udah bener"kekeh Lukman,dia tidak merasa ada kata -katanya yang salah.kalian merasa ada yang salah?_tanya author.
"itu perasaanmu..."
"emang bener ya,kamu nggak usah ngajak debat deh,Zam,ini kita di depan kyai Abdullah,juga ayah sama mertua Azzam"bisik Lukman,rupanya di masih belum nggeh dengan kekeliruan yang di maksud Nizam.
"aku tau,siapa bilang kita cuma berdua"
"tuh tau,nggak usah berbelit -belit deh,cepet bilang,emangnya aku salah ngomong di bagian mana?"
"bukan salah,tapi kurang tepat"
"iya,kurang tepatnya?"
"di bagian istri baru,kamu ngomong kaya gitu bisa membuat orang berpikir kalau Azzam nikah lagi"
"oh...kenapa nggak ngomong dari awal?"
"kamu nggak nanya"
sontak jawaban Nizam dan kekesalan Lukman membuat mereka terkekeh,tak terkecuali kyai Abdullah yang ikut tersenyum.
"udah...udah...kalian ini malah berdebat"
"tuh Zam,dengerin pengantin baru"
"ma'af kyai kami membuat keributan"ujar Nizam,takut kyai Abdullah pemilik rumah terganggu.
"tidak masalah"
kyai Abdullah sendiri bukan orang yang kolot,selagi bukan hal yang buruk,dia bisa toleransi,apalagi untuk para anak muda,biasa bercanda -canda.
"selamat atas pernikahannya Zam,semoga kalian samawa"
"aamiin...terima kasih kyai"
"selamat nak...jadilah suami yang baik dan kalau Allah memberi kalian karunia berupa anak,jadilah ayah yang baik juga"ujar abi Ahmad,sekaligus memberikan nasehat pada putranya.
"terima kasih abi,insyaallah,Azzam akan selalu ingat pesan abi"
"jaga putri papa satu -satunya,kamu harus tau kalau Senja kesayangan papa yang papa serahkan sepenuhnya sama kamu,didiklah dia,putri papa masih punya banyak kekurangan,tegurlah kalau dia melakukan kesalahan,tapi papa minta lakukan dengan lembut,putri papa itu keras kepala,tapi di balik itu,dia punya hati yang lembut"
"pasti pa,Azzam akan berusaha sebaik mungkin untuk menjadi suami yang baik buat Senja,dan memenuhi permintaan papa"sejak memutuskan untuk menjadikan Senja sebagai pendamping hidupnya,dia sudah berjanji pada dirinya sendiri untuk menjalankan tugasnya sebaik mungkin dan memperlakukan istrinya sesuai tuntunan agama.
"papa percaya sama kamu"
"terima kasih pa"
"selamat ya Zam,samawa,doakan aku semoga cepat nyusul"
"aamiin Zam,terima kasih atas doanya"
"aku juga mau ngucapin selamat juga Zam buat kamu sama istri kamu atas pernikahannya,semoga samawa,doakan juga aku segera di datangkan jodoh"Lukman tidak mau kalah,tapi benar,diapun juga ingin segera ingin menikah,usianya tidak lagi muda,sudah lebih dari pantas untuk menikah,tapi belum dipertemukan dengan jodohnya,apa boleh buat?
...****************...
"shutt...Senja..."bisik Nisa di dekat telinga Senja,tadi Senja izin pindah duduk ke dekat Nisa.
"apaan bisik -bisik?"
"kamu mah bikin aku patah hati"
"hah?...patah hati?emangnya aku ngapain?"bingung Senja,perasaan dia tidak melakukan hal yang buruk,si Nisa malah bilang bikin dia patah hati.
"kamu nikah"
"oh...kamu cemburu?"
"iyalah,kamu kan tau..."
"iya,iya ma'af deh"
"okelah,aku bakal ma'afin kamu,tapi nanti kamu harus traktir aku"dia hanya pura -pura marah,kalau takdir berkata lain dengan yang pernah dia inginkan,apa boleh buat?
"iya deh,nanti aku traktir bakso"
"beneran ya?"
"iya dong,pasti"
"eh...aku sampai lupa ngucapin selamat,selamat ya temanku,sudah jadi istri sekarang,samawa ya,bisalah nanti cariin aku calon,siapa tahu ada teman suami kamu yang masih jomblo"
Senja hanya bisa geleng -geleng kepala,temannya itu ada saja permintaannya,"oke,nanti aku kontek kalau ada"
bantu like,comment dan subscribe...