NovelToon NovelToon
Haruskah Aku Berbagi Suami

Haruskah Aku Berbagi Suami

Status: tamat
Genre:Selingkuh / Cerai / Wanita Karir / Penyesalan Suami / Tamat
Popularitas:1.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: Faza Nihaya

Setan apa yang telah merasuki suamiku. Dengan teganya ia bermain dibelakangku. Terlebih didalam kamar yang sering aku dan suamiku memadu kasih.
Aku buka perlahan knop pintu itu. Dan untungnya tidak terkunci. Perlahan aku melangkah. Namun aku dikejutkan dengan dua sosok manusia yang sedang berada dalam satu selimut. Aku mendekat. Aku tarik rambut perempuan itu. Tak peduli ia merasakan kesakitan atas perlakuanku.
Dan sejak saat itu. Aku Ajeng Shafanina akan membalaskan atas luka yang mereka torehkan kedalam hatiku. Dan aku akan buktikan bahwa aku pun bisa tanpanya. Tanpa seorang Yudha Mahardika, suami yang tak tau diri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Faza Nihaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mertua Dan Menantu

Hingga ketukan pintu yang ke empat kali akhirnya dibuka.

"Siapa sih? Gak sabaran banget." omel Fiona sambil menatap tajam pada wanita paruh baya yang ada dihadapannya.

"Cari siapa ya?" tanya Fiona.

"Saya ada perlu dengan yang punya rumah ini." jawab Retno.

"Kebetulan saya sendiri yang punya rumah ini. Ada perlu apa ya?" tanya Fiona menautkan kedua alisnya.

"Ohh, saya kira rumah ini milik Pak Yudha." balas Retno sambil sedikit menyunggingkan senyuman.

"Kebetulan juga saya istrinya." balas Fiona.

"Ohh, boleh saya masuk?" tanya Retno.

Fiona terdiam dan menatap lama pada Retno, karena benar-benar tidak tau ia berhadapan dengan siapa sekarang.

"Boleh saya masuk?" lagi Retno mengulangnya karena Fiona malah bengong. Lantas tanpa menunggu persetujuan dari Fiona, Retno pun masuk dan matanya melihat ke sekeliling didalam rumah itu.

Fiona membelalakan matanya melihat Retno masuk begitu saja. Lantas ia juga masuk dengan segera.

"Anda siapa? Anda punya sopan santunkan? Masuk kerumah tanpa ijin itu termasuk gak sopan." timpal Fiona sedikit kesal membuat Retno menoleh.

"Kamu tidak perlu tau siapa saya." balas Retno sambil matanya melihat foto yang dipajang di dinding ruang tamu tersebut.

"Itu foto pernikahanku dengan Mas Yudha. Kenapa anda terus menatap foto itu? Siapa anda sebenarnya? Cepat katakan." Ujar Fiona sedikit terpancing emosinya.

Retno memilih duduk karena pegal dari tadi berdiri.

"Siapa yang suruh anda duduk? Lagi-lagi anda tak tau sopan santun." celetuk Fiona.

"Saya taunya istri Pak Yudha itu sangat baik deh, tapi kok sekarang jadi ... " mata Retno menatap penampilan Fiona dari atas kebawah.

"Maaf, sepertinya anda belum tau siapa saya. Baiklah. Kenalkan! Nama saya Fiona Deliswara istri dari Yudha Mahardika pemilik rumah ini." ujar Fiona sambil mengulurkan tangan kanannya. Namun tak dibalas oleh Retno sehingga Fiona menarik tangannya kembali tentu dengan perasaan kesal.

"Tolong jangan buat saya emosi kali ini. Siapa anda sebenarnya? Apa tujuan anda datang kesini? Kalau tidak mau ngaku juga dan tidak ada urusan yang sangat penting, sebaiknya anda keluar dari sini. Karena saya sudah malas meladeni wanita macam anda. Paham?" tekan Fiona sambil menatap tajam pada Retno.

Retno tersenyum kecut dan tetap duduk santai diatas sofa. ia tidak menanggapi apa yang dikatakan Fiona.

"Anda sudah membuat kesabaran saya habis, jadi dengan terpaksa saya akan panggilkan satpam untuk membawa anda keluar dari sini." timpal Fiona.

"Panggil saja." kekeh Retno.

Fiona semakin dibuat emosi oleh Retno, ia pun berteriak memanggil satpam, dan satpam pun masuk lalu mengangguk sopan.

"Cepat bawa wanita tua ini keluar." titah Fiona pada Hendra yang membelalakan matanya.

"Tapi bu ... "

"Tidak ada tapi-tapian, wanita tua ini sudah berani kurang ajar sama saya. Cepat usir dia." bentaknya pada Hendra.

Sementara Hendra malah menundukkan kepalanya.

"Ada apa kamu ini Hendra? Mau saya pecat?" omel Fiona.

"Jadi gini ya kelakuan istri Pak Yudha, main pecat-pecat aja." timpal Retno.

"Diam kamu wanita tua." bentak Fiona.

Lantas karena Fiona sedang tersulut emosi, ia menarik paksa lengan Retno untuk keluar dari rumah itu.

Hendra terkejut dengan perlakuan Fiona, ia pun melerainya dan melindungi Retno dari Fiona.

"Hendra, kamu ini kenapa sih? Kenapa kamu lebih membela wanita ini daripada saya yang jelas-jelas majikan kamu." timpal Fiona. "Kamu kenal wanita tua ini?" tanya Fiona dan Hendra menganggukkan kepalanya.

"Maaf bu." kata Hendra dengan sopan. "Wanita yang ibu sebut wanita tua ini ... Dia adalah ... Ibu kandung Pak Yudha." papar Hendra sambil berusaha mengangkat wajahnya ingin tau ekspresi wajah Fiona setelah mendengar hal itu.

"Ap... Apa? Jad... Jadi....!" ujar Fiona terbata karena saking kagetnya.

"Ya, dia Bu Retno namanya. Yang sekarang mertua ibu juga." kata Hendra.

"Kenapa kamu baru bilang." omel Fiona pada Hendra.

"Maaf bu, kalau begitu saya permisi." ujar Hendra lalu beranjak keluar.

"Tidak ada yang perlu disalahkan disini. karena yang salah itu kamu sendiri. Kenapa dari tadi tidak memuliakan seorang tamu." timpal Retno.

"Maafkan saya bu. Saya benar-benar tidak tau ibu siapa. Karena ibu tau sendiri saya belum pernah bertemu dengan ibu, karena Mas Yudha juga tidak pernah cerita." kata Fiona sambil menundukkan kepalanya dan terlihat salah tingkah.

"Ya, karena Yudha dari dulu hanya memperkenalkan Ajeng pada saya, tidak ada perempuan lain. Tapi meskipun kamu tidak tau siapa saya, seharusnya kamu tetap sopan pada saya karena saya lebih tua daripada kamu." papar Retno.

"Sekali lagi maafkan saya bu." kata Fiona mendekat. Namun sebuah tangan terangkat membuat ia berhenti melangkah.

"Saya tidak habis pikir dengan kalian berdua, begitu teganya menyakiti perasaan menantu saya yang sangat baik itu. Tapi ... Mungkin Allah memberikan jalan yang terbaik sehingga lebih baik berpisah, tapi ... Kenapa anak saya harus mempunyai istri seperti kamu! Yang sungguh tidak ada sopan santunnya terhadap orangtua." timpal Retno sambil memegang dadanya yang tiba-tiba terasa sesak.

"Ibu, ibu gak papa?" tanya Fiona berusaha mendekat.

"Jangan sentuh saya." tekan Retno. "Sekarang cepat katakan, dimana anak saya."

"Mmm Mas Yudha ... Mas Yudha lagi dipenjara." jelas Fiona sambil menundukkan kepalanya.

"Apa? Penjara?" Retno pun duduk dan terus memegang dadanya yang terasa begitu sesak.

***

Pukul sebelas malam. Abian tak juga memejamkan matanya, karena terus memikirkan bagaimana caranya agar bisa me time bersama Ajeng.

"Ajeng, aku sungguh sangat mencintai kamu dari dulu. Tapi bagaimana caranya agar aku bisa ajak kamu kencan." gumamnya sambil mengacak rambutnya dengan kasar.

Sementara yang sedang dipikirkan malah sibuk membuat rancangan baju untuk ia pamerkan di butik miliknya nanti jika sudah jadi, karena pembuatan bangunan butiknya baru berjalan tigapuluh persen.

Namun saat sedang sibuk membuat rancangan itu, ada sebuah notiifikasi pesan masuk di aplikasi logo berwarna hijau.

[Bagaimana rancangan bajunya? Apa mudah?] kata Luthfan.

[Ini lagi digarap.] jawab Ajeng.

[Ohh... Semoga cepat selesai ya!] kata Luthfan.

[Terimakasih] jawab Ajeng.

[Jangan lupa makan, karena membuat rancangan juga butuh tenaga.] ujar Luthfan disertai emot senyum.

[Iya terimakasih.] balas Ajeng.

Hanya kata itu yang diucapkan Ajeng membuat Luthfan memejamkan matanya, ia bingung, harus dengan cara apalagi supaya Ajeng mau meliriknya.

Sementara itu, Retno yang memilih menginap dirumah itu, tak bisa juga memejamkan matanya, ia sangat syok setelah mendengar pengakuan dari Fiona kenapa Yudha bisa ada dipenjara.

Ia tak menyangka, sang anak bisa berbuat nekad seperti itu. Tapi lebih tak menyangka lagi Yudha malah melepaskan Ajeng, perempuan yang begitu baik baginya.

"Ada apa sama kamu Yudha, kenapa kamu jadi seperti ini. Maafkan Ibu Nak. Karena kamu jauh dari Ibu, sehingga kamu seperti ini. Ibu yang salah, Ibu telah gagal mendidik kamu, Ibu gak bisa membimbing kamu." Retno akhirnya terisak tak kuasa menahan sesak didalam dadanya.

1
Olga Kandou
karma pelakor
martina melati
permisi thor... bikin novel tentang guna2 istri muda ato guna2 duda gt/Ok/
martina melati
hasna dpasangkan dg luthfan aja thor
martina melati
apa gk pindah skul aja nih...
martina melati
kepo y, bu laras...
martina melati
ato bersih2 rumah y/Facepalm/
martina melati
walopun sahabat, mungkin yudha tidak bercerita tentang fiona (padahal pernah dekatkn/pacaran) pd abian.
martina melati
permisi thor, sepertiny ada yg typo nih... _aku gak mau punya bunda lagi_ seharusny ayahkan?
Lala lala
ini kknsepnya gmn..katanya ajeng balik ke rmh ortunya dan perjalan sampe 2 jam..knp bs ketemuaan dg kwn husna dg mudah, knp bs sekolah qeera kyk dekat rumah eyangnya..mobil yudha jg bs samaan..kyk msh satu kota aja..
Jumiah
haduh cari masalah sih ibu...
y nma jua lg kesel y bu..
nasib yudha jd apes setelah pisah sma
istri ...
Jumiah
ia bian jangan sampai nyesal lg klo
kmu lambat..quien jua suka sma kmu ..
Jumiah
sdh yuda gk kerja lg ,baru fiona kasih tau klo kemungkinan kecil bisa punya anak..
Jumiah
jangan mau jeng ,ucapan suami mu ,lain di mulut lain dihati ,
bersukur sdh lepas dri suami mu...
kalea rizuky
egois bgt sumpah Hasna
Tri Utari Agustina
Ceritanya bagus banget thor khusus utk laki-laki memilih selingkuh dari pada istri akhir mennyesal
Tri Utari Agustina
Karma berlaku Yudha menyiak istri mu nanti terjadi padamu
adeeva channel
alur ceritanya bagus
Aya Vivemyangel
Kebanyakan menyeka sudut mata ini si ajeng 😌
Aya Vivemyangel
Agak berbelit ya ,,,
Intan IbunyaAzam
Hasna yg memilihnya Ajeng ksian dy
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!