Affair... Tidak suka skip.
"Kita berjanji hanya akan bersenang-senang tanpa ada ikatan. Kau memuaskan hasratku, aku membantumu membalas suamimu yang berkhianat. Saat salah satu dari kita meminta berhenti, kita akan berhenti dan saling melepaskan tanpa beban," Ujar sang Bos dari suaminya, Kendrick Kratos.
"Tentu saja, kau bisa tenang! Aku bukanlah wanita yang akan menangis - nangis pada seorang pria!" jawab Ameera dengan tegas.
-Pria hanya manusia dengan segala nafsunya dan dengan mudah berkhianat, tapi wanita akan menjadi pengkhianat saat dunia impiannya seketika hancur! Notes Ameera.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ternyata Aku Mencintai Ameera.
Sebelum kepergiannya untuk operasi di Singapura, Kendrick sedang sibuk mempersiapkan semuanya. Akhirnya ia tidak bisa membalaskan dendam nya sampai akhir, hanya bisa mengambil seluruh kekayaan mereka. Kendrick menelepon Derik, "Halo."
"Ya, Kendrick?"
"Berikan rekaman itu padaku, aku akan memberikan dana pada Perusahaan mu seperti kesepakatan kita."
"Aku ingin meminta tambahan 10 persen, bagaimana?"
"Ok, suruhanku akan datang padamu. Berikan salinan aslinya, jangan pernah berani menipuku."
"Tentu saja, Kendrick. Wanita seperti Cheril sungguh tak berharga, bagiku uang adalah segalanya. Kau pikir aku ingin menikahinya dulu jika dia bukan putri dari Anton Prawijaya? Cih! Jika hanya wanita miskin, aku juga tidak akan sudi!"
"Aku tak ingin mendengar omong kosongmu, aku tutup!"
Kendrick menatap Ayah angkatnya, "Pah, panggil pengacara Papa kesini. Aku ingin memindah alihkan semua saham dan Perusahaan untuk Ameera. Apa papa keberatan?"
"Nak, ada apa denganmu?"
"Aku tidak tau operasi itu akan berhasil atau tidak, lagipula umur tidak ada yang tau. Hanya satu yang menjadi ganjalan dalam hatiku selama menjalani balas dendam ini, yaitu Ameera. Jika sejak awal aku tau dia adalah keluarga dari orang-orang yang kubenci, aku tidak akan menyanggupi permintaan nya waktu itu untuk membantunya. Tapi, apa Papa tau apa yang ada di dalam pikiranku sekarang? Aku sadar, ternyata aku telah mencintai Ameera terlalu dalam. Saat mengetahui dia sudah menikah dengan pria lain seketika hatiku hancur. Jujur, aku menyesalinya... apalagi saat mengetahui Ameera sedang mengandung anak dari pria itu, aku benar-benar telah kehilangan wanita yang kucintai untuk selamanya."
"Ini bukan salahmu, nak. Anton memang pantas mendapatkan hukuman."
"Aku tau, Pah. Tapi saat kini aku telah berhasil membalaskan dendam, hanya ada kekosongan dalam hatiku. Tak ada rasa damai dan tak ada rasa kepuasan meskipun telah berhasil membalaskan dendamku. Hatiku hampa, Pah. Kini... aku hanya ingin Ameera bahagia dengan suami dan anak mereka, aku ingin hartaku semua untuk mereka. Kabulkan untukku, Pah."
Wawan meneteskan air mata, pria paruh baya itu akhirnya mengangguk, "Semua akan sesuai keinginanmu, nak. Ayo selesaikan balas dendam ini, dan obati penyakitmu."
Kendrick mengangguk.
Esoknya pengacara sang Ayah sudah menyiapkan semua berkas pemindahan saham dan kekuasaan kursi kepemimpinan pada Ameera termasuk seluruh saham yang terakhir dibeli dari Anton, uang dari penjualan saham dia berikan atas nama Ameera bukan Anton.
Setelah memberikan uang pada Derik dan mendapatkan rekaman Cheril saat bersama Derik saat di dalam kamar hotel, Ia langsung menelepon Cheril agar wanita itu datang ke rumah sakit. Ia akan menceraikan Cheril, surat perceraian pun sudah Kendrick tanda tangani.
Setelah datang ke ruangan Kendrick, meskipun Cheril penasaran ingin bertanya kenapa pria itu berada di rumah sakit tapi dia hanya diam menutup mulutnya dan duduk dengan tenang.
"Cheril, apa kau tau kenapa aku memanggilmu ke kesini?"
"Nggak, saat suruhanmu memberikan tiket pesawat agar aku datang kesini aku hanya mengikuti keinginanmu."
"Lihatlah kertas di atas meja, itu adalah surat cerai, kau tanda tangani lah."
"Apa?!"
"Aku mempunyai bukti atas perselingkuhanmu dengan Derik, aku akan mengadukanmu di persidangan atas perzinahan. Kau ingin dipenjara?"
"Kendrick! Rekaman apa maksudmu?!"
"Aku akan mengirim rekaman ke ponselmu, lihatlah."
Cheril membuka kiriman rekaman di ponselnya, ia mengangkat tangannya menutup mulut. Ponselnya terjatuh. "K-kau! Apa ini semua perbuatanmu juga?! Apa Derik adalah suruhanmu!"
"Ya, itu benar. Tapi percuma jika kau melaporkanku, karena Derik akan berpihak padaku karena dia menyukai uang dan aku sudah memberikan bayaran yang fantastis padanya."
"Kendrick!"
"Jangan berteriak lagi padaku! Aku hanya membalasmu dan Ayah sombongmu itu dengan setimpal! Aku bahkan sudah mengirim semua bukti perselingkuhan Ayahmu pada Ibumu, pasti saat ini mereka sedang bertengkar. Kau bahkan tidak tau sekejam apa Ayahmu sejak dulu, Cheril."
"Apa yang kau bicarakan? Perselingkuhan Ayahku?"
"Kau akan tau nanti, sekarang jika kau tidak ingin aku laporkan dan dipenjara. Apalagi jika rekaman video ini terekspos ke publik, kau yang akan malu. Kalau kau tidak ingin itu terjadi, kau harus turuti perintahku. Berikan saham-mu di Perusahaan pada Ameera, jadi selain surat cerai tanda tangani juga dokumen perpindahan nama saham."
"Kau benar-benar gila! Kau bajingan! Arhggtthhh!" teriak Cheril emosi, dia mengambil vas di meja samping memukul kepala Kendrick tapi saat darah bercucuran dari kepala pria itu ia tak perduli, ia terkulai lemas ke lantai tatapan matanya kosong.
Mendengar suara pecahan, seorang perawat masuk ke ruangan. Ia melihat kepala pasien berdarah kemudian dengan cepat ia berlari keluar untuk memanggil Dokter dan juga mengambil peralatan medis.
Kendrick tak menghiraukan rasa sakit di kepalanya, dia turun dengan perlahan dari ranjang pasien. Mengambil surat cerai dan dokumen serta pena, mendekati Cheril melemparkan barang di tangannya ke lantai. "Cepat, tanda tangani!"
Kepala Cheril menunduk menatap surat cerai dan dokumen di lantai, tangan nya mengambil pulpen dengan kaku lalu membubuhkan tanda tangannya di surat cerai dan dokumen itu. Setelah itu ia berdiri dengan lemah, berjalan keluar ruangan dengan langkah tak pasti.