Eklusif hanya di Noveltoon, jika ada di tempat lain berarti plagiat, laporkan.
Sebelumnya silakan baca [System Super Kultivasi] Karena ini adalah season 2.
Seorang pria bernama Lias, sayang ia pindah ke dunia lain, dunia yang hanya memandang kekuatan dan kejayaan, di sana ia berkembang dan mengikuti perubahan zamannya, dari zaman modern kini menjadi zaman yang hanya kuat terpandang, ia pun menjadi kuat berkat bantuan dari system.
Dan ia pun menjadi manusia yang terkuat.
follow Ig, Erna Liasman
FB: Erna Liasman
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 34
"Aku juga akan memahaminya," ucap Feng Lias.
Gunakan poin untuk mengerti susunan waktu.
Memuat…
Loading…
Mulai…
10%…
20%…
30%…
40%…
50%…
60%…
70%…
80%…
90%…
100%…
Selesai.
Poin Anda di potong 20 poin
Sisa poin Anda [6.800]
Feng Lias bisa melihat garis-garis yang membentuk kotak-kotak waktu, ia menyusunnya lalu membalikkan sehingga altar itu melaju cepat naik ke atas.
Di bagian ke 3, Feng Lias menyusunnya lagi, kali ini berbentuk garis cahaya, Feng Lias mengambilnya lalu meletakkan sesuai garis yang sudah di tetapkan meletak pada asalnya dan altar kembali naik melaju.
"Apa kamu mengerti tentang susunan waktu ini?" tanya Hyundai mendekati Feng Lias.
"Boleh di katakan mengerti sedikit," ucap Feng Lias.
Sekarang naik bagian ke 4, Semua mata melihat ke arah Feng Lias yang sedang menyusun waktu, kali ini ia mendapati puzzle waktu, bagian tersulit, puzzle yang tidak punya gambar yang ini harus di susun lagi.
Feng Lias mencari bagian pinggir terlebih dahulu, lalu mencari dan menyusun dari bagian kiri.
Perlahan-lahan puzzle itu membentuk dan menyatu dan akhirnya mereka di antar kan ke bagian ke 5.
"Tidak menyangka, akademi Kirin ada murid yang menarik," ucap Hyundai.
"Aku tebak, kau pasti ingin mengambilnya sebagai murid," ucap Tong kyu.
"Kau tau saja apa yang aku pikirkan," ucap Hyundai menyengir.
Kali ini adalah bagian terakhir, Feng Lias meletakkan telapak tangannya di beberapa bagian waktu yang sudah terbentuk, dan tak lama kemudian Altar itu naik ke atas lagi dan mereka pun sampai di tempat tujuan.
"Wah… ini sangat luas dan tempatnya sangat cantik," ucap Hyung Jun.
"Meskipun tempat ini sangat unik dan indah, tapi bahaya tetap saja tidak bisa di hindarkan, kalian harus tetap hati-hati," Hyundai.
"Baik pemandu," angguk para murid.
"Baiklah, silakan pergi," ucap Hyundai.
Para murid pergi di sebuah jalan, sedangkan Hyundai dan pemandu yang lain menunggu di luar dan melihat lewat layar lebar.
Feng Lias pergi ke arah selatan, sedangkan yang lain menuju barat karena mereka melihat sebuah bongkahan emas.
"Heh, mereka belum apa-apa sudah tergiur," ucap Xier Shu yang tiba-tiba keluar dari cincin penyimpanan Feng Lias.
"Kenapa kamu keluar?" tanya Feng Lias.
"Siapa yang mau tinggal di tempat penyimpanan yang penuh dengan barang rongsokan itu," ucap Xier Shu.
"Ayo ikut aku," ucap Xier Shu menarik tangan Feng Lias menuju lebih dalam lagi.
"Hay! pelan-pelan!" teriak Feng Lias.
Perjalanan memakan beberapa menit, Sampailah mereka pada suatu tempat.
"Wah ini adalah darah hewan kuno, ayo masuk bersama," ucap Xier Shu membawa Feng Lias masuk ke dalam danau darah tersebut.
Tanpa sengaja Feng Lias malah tersungkur tepat di dada Xier Shu.
"Eh, apa yang lembut ini?" tanya Feng Lias, Ia bangun namun menekannya.
Plakkkk!!!
"Dasar pria mesum!" teriak Xier Shu murka dengan wajah yang merah padam.
"Aduh! Hey ini bukan salahku, kau yang menarik ku!" ucap Feng Lias membela diri sambil memegang pipinya yang memanas.
Xier Shu berpindah tempat menjauhi Feng Lias duduk berhadapan dengan Feng Lias sambil berendam.
Feng Lias menatap Xier Shu sambil menggosok-gosok pipinya.
"Wah… darah hewan kuno ini sungguh menambah energi di tubuh," ucap Xier Shu menikmatinya, ia memejamkan matanya seolah-olah sedang berada di tempat SPA. Darah itu perlahan mengering.
"Eh… ke mana darahnya?" tanya Xier Shu meraba lantai danau itu.
Ia membuka matanya, ia sangat kaget karena ternyata darah itu mengering.
"Hey! Kemana darah itu pergi?" tanya Xier Shu memegang baju Feng Lias. Feng Lias membuka matanya.
"Hm… mana aku tau," ucap Feng Lias mengangkat tangannya.
"Kau mengambilnya," tuduh Xier Shu.
"Bagaimana aku bisa mengambilnya danau Sedanau ini," ucap Feng Lias.
"Hm… benar juga ya," ucap Xier Shu berpikir. "Ya sudah ayo kita cari yang lain," ajak Xier Shu.
"Sepertinya dia sudah tak marah lagi, apa dia sudah melupakan kejadian tadi?" tanya Feng Lias dalam hati.
"Sepertinya kau mengetahui tempat ini?" tanya Feng Lias.
"Dulu aku pernah ke sini saat menjadi murid, yang mengherankan ada kenapa harta kuno di sini tidak habis-habisnya," ucap Xier Shu heran.
"Aku rasa mungkin mereka tidak bisa menemukan harta kuno yang sesungguhnya, makannya tidak habis-habis," ucap Feng Lias.
Bersambung
Jangan lupa like vote komen dan hadiah
Terima kasih.