Istri Kecil Milik Tuan Zean

_ Tak lama pengawal yang di panggil pun datang menghampiri Alia dan kepala pelayan alan.

" temani nyonya muda dan janga dia " perintah alan.

" baik tuan " jawab herdi.

" jangan sampai nyonya kenapa-kenapa, kalau terjadi sesuatu pada nya, kalian akan menerima hukuman yang menyakitkan " ancam alan dengan tegas.

" baik tuan " jawab herdi.

dua pengawal pun siap mengantarkan Alia ke kantor pusat, dengan aman dan selamat, dalam perjalanan tapak Alia melihat jalanan yang cukup ramai.

terlihat anak sekolah berseragam,yang baru pulang sekolah memenuhi sisi jalan, Alia memandang mereka dengan tatapan iri karena dia tidak pernah merasakan memakai seragam dan berkumpul dengan teman-teman seperti mereka.

" mungkin jika aku sekolah aku bisa memiliki teman " batin Alia dia tersenyum kecut memandang mereka.

Setelah satu jam berlalu Alia pun sampai di depan gedung perusahaan grup A.E.W , terlihat gedung yang menjulang tinggi dengan fasilitas yang sangat mewah, bahkan lobby depannya saja sudah sangat mewah dan berkelas.

" wah... sangat tinggi bahkan lia harus mendongak ke atas " gumam Alia mengagumi gedung tersebut.

" nyonya mari saya antar " ucap herdi, terlihat security menghampiri Alia dan dua pengawal nya.

" maaf nyonya saya baru melihat anda, ada keperluan apa ya datang ke sini? " tanya security dengan sopan, dia tidak tahu jika Alia adalah istri dari pemilik perusahaan tempat dia kerja.

" kamu sangat tidak sopan pada nyonya muda kami " tatapan tajam dari herdi untuk security yang menghentikan mereka.

" maaf tuan jika saya kurang sopan, saya hanya bertanya saja " ucap security dengan sopan sambil tersenyum.

Salah satu karyawan wanita melihat security tengah berbincang dengan seseorang,melihat nya terkena masalah karyawan wanita tersebut menghampiri mereka.

" permisi maaf ada keributan apa ya? " tanya karyawan wanita itu dengan sopan dan senyum ramah nya.

" kakak cantik Alia manta maaf sebelumnya, karena membuat keributan di sini " ucap Alia.

" aku hanya ingin bertemu dengan kakak Zean apa dia ada di sini? " tanya Alia.wanita itu bingung siapa kakak Zean di ingat-ingat baru dia sadar.

" maaf ada keperluan apa sama pemilik perusahaan ini ya? " tanya wanita itu dengan sopan nya.

" tidak ada " jawab Alia.

" jika anda ingin bertemu dengan pemili perusahaan ini anda harus membuat janji terlebih dahulu " jelas karyawan wanita itu.

" om kita pulang aja kali ya " bisik Alia, dia tidak tahu kalau ingin bertemu dengan Zean harus seribet ini.

" tidak nyonya, biar saya yang bicara pada nya " ucap herdi.

" dia adalah anggota keluarga, kamu tidak berhak melarang nya untuk bertemu dengan tuan muda Zean " ucap herdi dengan tegas.

" saya tidak melarang tuan, hanya saja tuan pemilik sedang sibuk saat ini " jelas nya.

_Di sisi lain terlihat Dylan sangat sibuk di ruang rapat, tiba-tiba saja ponsel nya berdering namun dia mengabaikan nya, semakin lama semakin menjadi sering ponsel nya mengganggu rapat nya.

Alhasil Dylan keluar sebentar untuk menjawab panggilan tersebut.

"( hallo tuan alan kenapa kamu menghubungi ku sekarang aku sedang ada rapat) " jelas Dylan singkat dan padat.

" ( nyonya muda apa dia sudah ada di kantor sekarang) " tanya alan memastikan.

" ( apa maksud kamu lan?) " tanya Dylan terkejut mendengar nya.

" ( nyonya apa dia sudah sampai?) " tanya alan sekali lagi.

" ( nyonya muda ada di kantor? ) tanya Dylan terkejut.

" ( iya dia bilang ingin menemui tuan muda, jadi saya memperbolehkan nya) " jelas alan.

" (sial) " gumam Dylan, dia bahkan masih ada di ruang rapat tentu dia tidak tahu kalau Alia ke kantor untuk menemui Zean.

" ( mungkin nyonya sudah ada di bawah aku akan memeriksa nya) " ucap Dylan dia memutuskan panggilannya sepihak.

Dylan kembali ke ruang rapat dengan wajahnya yang lesu dan lelah, Dylan menghampiri Zean dan berbisik di telinga nya.

" apa... " pekik Zean terkejut.

"untuk rapat kali ini kita tunda dulu, kita akan melanjutkan nya nati sore " ucap Zean dia pun bangkit dari duduknya dan keluar dengan tergesa-gesa.

Melihat Zean keluar dengan wajah terkejut membuat karyawan yang ada di ruang rapat berbisik-bisik ( sebenarnya ada apa ini, tiba-tiba saja rapat di hentikan) Kira-kira seperti itu bisikan para karyawan.

" kenapa kamu tidak memberitahu aku jika istri ku akan kesini " ucap Zean.

" maaf tuan saya juga baru di beri tahu oleh kepala pelayan " jawab Dylan.

Mereka pun segera menaiki lift menuju lobby utama untuk menjemput Alia.

_Sesampainya di lobby benar saja Alia ada di sana dengan dua pengawal nya, pengawal yang bersama Alia terlihat sedang ribut dengan karyawan dan security nya.

" om herdi kita pulang aja ya, aku takut jika aku mengganggu kakak " pinta Alia dengan wajahnya yang murung.

" tidak nyonya " ucap herdi.

" ya sudah aku pulang sendiri aja " ucap Alia,dia melangkah ke luar untuk naik ke mobil di ikuti oleh Rio yang juga menemani nya.

Saat Alia hendak masuk ke dalam mobil, dia tak sengaja tersandung dan hampir jatuh namun dengan cepat Rio menahan tubuh Alia agar dia tidak terjatuh.

Dan terlihat oleh Zean, seketika dia melotot dan mengepalkan kedua tangannya, api cemburu mulai memperngaruhi nya, dengan cepat dia melangkah.

" sial dia sudah marah " batin Dylan.

" aku yakin pengawal itu tidak akan selamat " batin Dylan.

" baby " panggil Zean dari kejauhan, Alia pun berbalik untuk melihat siapa yang memanggilnya.

" kakak " pekik Alia dia tersenyum bahagia saat melihat Zean, semua karyawan yang ada di lobby tercengang dengan apa yang terjadi.

Alia sedikit berlari menghampiri Zean dan memeluk Zean dengan erat.

Semua orang yang menyaksikannya terkesima dan tentu saja security dan karyawan wanita tadi terkejut sekaligus takut dengan tatapan bos mereka yang terlihat marah.

" kenapa kamu kesini baby? " tanya Zean dia mengecup kepala Alia lembut dan tentu saja lagi-lagi mengejutkan semua orang.

" aku bosan, lia ingin bersama kakak aja " ucap Alia yang tak mau melepaskan pelukan nya.

" jadi kamu merindukan ku? " tanya Zean, mendengar Alia yang sedikit manja membuat Zean bahagia dan lupa dengan amarah nya.

" apa itu namanya rindu " celetuk Alia dia bahkan tidak tahu arti dari rindu.

" iya, baby " jawab Zean, dengan senyum di wajah tampan nya yang terukir, membuat karyawan yang melihat nya mengagumi ketampanan seangkatan yang tersenyum.

"syukur lah dia tidak jadi marah, kali ini kau selamat " batin Dylan tatapannya tertuju pada Rio.

" ayo kita ke atas " ajak Zean dia merengkuh pinggang kecil Alia.

" oh dan untuk kalian berdua yang sudah melarang istri ku masuk, kita akan bicarakan nanti " ucap Zean dengan dingin, tentu saja tatapan Zean yang menusuk tertuju pada Rio yang berdiri kaku.

Zean pun mengajak Alia ke ruangan nya fi lantai paling atas, sedangkan Dylan dia menghampiri herdi.

" urus pengawal itu jangan sampai tuan muda melihat singkirkan dia bagaimana pun " bisik Dylan dia sengaja seperti itu karena tahu pengawal baru itu tidak akan selamat jika terus berada di hadapan nya.

" baik tuan " jawab herdi.

_Sesampainya di ruangan Zean, terlihat sangat luas dan kaca yang besar menampakkan jalan raya dan gedung-gedung lain, sampai Alia mengagumi nya.

" wahhh... besarr " pekik Alia girang, Zean hanya tersenyum melihat istrinya yang tak bisa diam melihat kesan kemari.

" baby " panggil Zean.

" iya " jawab Alia dia masih memandang jalan raya di kaca besar.

" kenapa kamu tiba-tiba ingin bertemu dengan ku? " tanya Zean.

" mm... "

" kamu tidak amu jawab hemm...? " tanya Zean dia mendekati Alia dan memeluk nya.

" kakak apa aku boleh bertemu dengan bibi" pinta Alia.