NovelToon NovelToon
Dunia Dzaka

Dunia Dzaka

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen School/College / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Identitas Tersembunyi / Keluarga / Trauma masa lalu
Popularitas:599
Nilai: 5
Nama Author: Bulan_Eonnie

Aaron Dzaka Emir--si tampan yang hidup dalam dekapan luka, tumbuh tanpa kasih sayang orang tua dan berjuang sendirian menghadapi kerasnya dunia.

Sebuah fakta menyakitkan yang Dzaka terima memberi luka terbesar sepanjang hidupnya. Hidup menjadi lebih berat untuk ia jalani. Bertahan hidup sebagai objek bagi 'orang itu' dan berusaha lebih keras dari siapapun, menjadi risiko dari jalan hidup yang Dzaka pilih.

Tak cukup sampai di situ, Dzaka harus kehilangan salah satu penopangnya dengan tragis. Juga sebuah tanggung jawab besar yang diamanatkan padanya.

Lantas bagaimana hidup Dzaka yang egois dan penuh luka itu berlanjut?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bulan_Eonnie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DD 11 Kebenaran

Sejak kembali dari rumah Aqella kemarin, mereka tak mendapat satu pun pesan dari Tanvir. Jika Dzaka tak ingin menggali lebih jauh, maka Raffa sedang berada dalam mode senggol bacok.

“Eh, Ka! Motornya Tanvir!” ujar Raffa menunjuk motor ninja berwarna merah yang berada di samping motor ninja hijau milik Dzaka.

Tidak biasanya Tanvir meninggalkan parkiran tanpa menunggu Dzaka dan Raffa datang. Kecuali jika Tanvir terburu-buru ke ruang OSIS. Mungkin alasan itu menjadi masuk akal saat ini.

“Harusnya yang marah itu kita loh, Ka. Lah ini bocah malah ngajak perang dingin,” kesal Raffa yang mulai tersulut emosi.

“Gak usah mikir jelek dulu. Mungkin dia langsung ke ruang OSIS. Maklumlah, masa jabatannya sebagai ketos udah mau abis.” Dzaka mencoba membuat Raffa meredam emosinya.

Dzaka akhirnya turun dari motornya dan mengajak Raffa menuju kelas. Meski pikirannya juga tak tenang, Dzaka hanya berusaha menjalankan perannya dengan semestinya. Menjadi penengah antara Raffa dan Tanvir sebagaimana dahulu di awal pertemuan mereka.

Tak sengaja netra Raffa menangkap keberadaan Tanvir di tangga sedang bercengkerama dengan Fathia—sekretaris OSIS. Raffa berniat menghampiri, tapi lengannya ditarik Dzaka.

Dzaka mengarahkan matanya pada objek yang sama dengan yang Raffa lihat. “Kasih dia waktu, Fa.” Dzaka menepuk bahu Raffa dua kali dan melanjutkan langkah menuju gedung IPA. Sedangkan Raffa mengepalkan tangannya mencoba menahan diri dan melangkah menuju kelasnya di gedung IPS.

...----------------...

+62822xxxxxxxx

Les di rumah akan dimulai hari ini.

Gurunya akan datang pukul 16.00

10.45

Read

Dzaka menyimpan kembali ponselnya di kantong seragam. Dia memilih fokus pada buku yang berada di hadapannya.

Terlalu fokus membuat Dzaka tak menyadari seseorang yang duduk di hadapannya seraya meletakkan kepalanya di atas lipatan lengan dan memejamkan mata. Tampak jelas kantung mata yang menghitam dan bibir yang pucat.

Suara bel membuat Dzaka berniat kembali ke kelas, tapi ia terkejut melihat siapa yang berada di depannya. “Vir! Vir! Bangun! Udah bel!” ujarnya seraya menggoyang pelan tubuh Tanvir.

Tanvir membuka matanya dan berkedip pelan. Kepalanya terasa berat dan embusan napasnya terasa panas. Dzaka yang baru saja menyadari ada yang aneh dari sikap Tanvir langsung meletakkan telapak tangannya di kening Tanvir.

“Lo demam, Vir. Gue anter ke UKS!” Dzaka meletakkan bukunya di atas meja terlebih dahulu dan menolong Tanvir berdiri.

“Ke kelas aja, Ka. G-gue ... gue gak pa-pa.” Tanvir mencoba bangkit dengan usahanya sendiri, tapi dia kembali terduduk.

Dzaka berdecak pelan melihat kondisi Tanvir. “Gak usah kepala batu, Vir!” sinis Dzaka.

Tanvir terdiam. Dia merasa tak bertenaga dan tenggorokannya kering. Tanvir melirik Dzaka yang memapahnya. Hatinya berdenyut sakit karena perasaan bersalah pada Dzaka dan Raffa.

“Maaf,” lirih Tanvir dengan suara pelan.

Dzaka menghela napas berat. Sebenarnya dia ia mendengar apa yang dikatakan Tanvir. Hatinya terluka mendengar Tanvir berucap maaf dengan suara seperti itu saat kondisinya kacau.

Jangan terlalu lama, Vir. Gue takut baik gue atau Raffa bertemu kata ‘lelah’, batin Dzaka.

Sesampainya di UKS, Dzaka membaringkan Tanvir dan meminta petugas UKS untuk memeriksa kondisi Tanvir. Setelah minum paracetamol untuk menurunkan demamnya, Tanvir tertidur dan Dzaka memilih kembali ke kelas.

...----------------...

“Gue bisa pulang sendiri, Ka! Fa!” Tanvir terus saja mencoba meyakinkan kedua sahabatnya itu bahwa dia sudah lebih baik, tapi Tanvir lupa bahwa kedua sahabatnya juga sama keras kepala dengannya.

“Lo nurut atau gue gotong lo ke parkiran?!” Raffa berkacak pinggang seraya menatap Tanvir dengan raut wajah serius.

Dzaka menepuk pundak Tanvir pelan. “Nurut aja, Vir. Kalau ada apa-apa sama lo, gue sama Raffa gak bakal tenang,” ujarnya mencoba meyakinkan Tanvir.

Tanvir tampak berpikir sejenak. “Hmm ... tolong ambil ponsel gue, Ka.” Dzaka membuka tas Tanvir, mengambil ponsel, lalu menyerahkannya kepada Tanvir.

Tanvir tampak mengetikkan sesuatu. Setelahnya mereka beranjak meninggalkan UKS dan menuju parkiran. Tanvir dibonceng Dzaka, sedangkan motor Tanvir dibawa oleh Raffa.

Tak ada sama sekali percakapan di sepanjang perjalanan. Sebab, Tanvir masih merasa lemas dan memilih bersandar ke punggung Dzaka.

“Capek, Ka. Ini terlalu berat,” ujar Tanvir yang terdengar samar oleh Dzaka.

Saat mereka hendak membuka pagar rumah, sebuah motor berhenti. Dzaka dan Raffa memilih diam, sedangkan Tanvir menghela napas lelah.

“Loh, Bang Dzaka?” ujar cowok yang mengenakan seragam Earth High School itu membuat Dzaka menoleh.

“Bang Dzaka kenal abangnya Ziya, ya?” tanya cowok itu membuat semua orang terdiam.

Dzaka akhirnya berdehem mencoba menghilangkan kecanggungan yang tercipta beberapa saat lalu.

Cowok itu tampak mengangguk. “Yaudah kalau gitu Xavi balik dulu ya, Zi,” ujarnya pada Ziya yang terus menunduk sejak tadi.

“Gue balik dulu, Bang,” pamitnya pada Dzaka, Raffa dan Tanvir.

Kini tersisa lah mereka dalam kecanggungan.

“Kita masuk dulu, Ka! Fa!” ujar Tanvir yang sudah tidak kuat berdiri lebih lama lagi.

Setelah mendudukkan diri di sofa ruang tamu, mereka kembali terdiam. Namun, saat gadis itu lewat, Tanvir memanggilnya dan menyuruh adiknya itu ikut serta duduk di sana.

Tanvir menghela napas dalam mencoba mengusir rasa sakit di kepalanya. Inilah waktu yang tepat untuk menghempas rasa lelahnya selama ini. Menghentikan semua permainan yang menyakiti mereka semua.

“Gue tau, kalian pasti udah tau kalau adik gue balik. Hhh ....” Tanvir mengangkat pandangannya menatap foto keluarganya yang terpajang dengan figura indah.

“M-maaf, guys. Maaf udah bohongin kalian.” Benteng pertahanannya runtuh. Tanvir terisak pelan, sedangkan dadanya kini begitu sesak.

Ziya langsung mendekat dan memeluk erat Tanvir, hingga suara isaknya terdengar. Dzaka memalingkan pandangannya. Dia tak kalah sakitnya dengan apa yang dirasakan Tanvir dan Ziya. Bahkan Raffa di seberang sedang menahan diri untuk tak menjatuhkan air mata.

“Gue kecewa sama lo, Vir,” ujar Raffa membuat Tanvir semakin terisak.

Namun, tiba-tiba pelukan Ziya terlepas berganti pelukan erat dari Raffa. Cowok itu akhirnya kalah dari egonya. Raffa bahkan menangis keras seraya memeluk Tanvir. Dzaka tersenyum sendu menatap itu.

“Udah napa, Fa. Gue udah rekam dari awal sih buat diliatin ke Pak Ahmad,” canda Dzaka membuat Raffa melepas pelukannya dari Tanvir dan menatap tajam Dzaka.

“Nih bocah gak berperikemanusiaan deh,” kesal Raffa seraya mengambil tisu dan membuang ingusnya.

“Dih, bahasa lo, Fa,” ejek Dzaka yang membuat Raffa berdecak kesal.

Tanvir hanya tersenyum tipis. Meski suasana hatinya belum membaik, tapi membayangkan apa yang baru saja dikatakan Dzaka cukup menghiburnya. Terlebih Tanvir melihat raut masam Raffa.

Ziya yang menyaksikan hal itu ikut tersenyum. “Bahagia terus, Bang,” lirihnya pelan.

1
Jena
Bener-bener bikin ketagihan.
Bulan_Eonnie🌝🦋💎: Terima kasih kakak❤️ Nantikan terus updatenya ya kak😊
total 1 replies
bea ofialda
Buat yang suka petualangan, wajib banget nih baca cerita ini!
Bulan_Eonnie🌝🦋💎: Terima kasih kakak sudah mampir❤️
total 1 replies
Mamimi Samejima
Teruslah menulis, ceritanya bikin penasaran thor!
Bulan_Eonnie🌝🦋💎: Terima kasih sudah mampir kakak❤️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!