NovelToon NovelToon
NOISY GIRL

NOISY GIRL

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Komedi / Tamat
Popularitas:26.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: Ade Annisa

Ardian Rahaditya hanyalah seorang pemuda biasa, yang bercita-citakan kehidupan normal seperti anak bungsu pada umumnya.

Namun, kehadiran gadis berisik bernama Karina Larasati yang entah datang dari mana membuat hari-harinya dipenuhi dengan perdebatan.


"Bang Ar, ayodong buruan suka sama Karin."

"Gue udah punya pacar, lebih cantik lebih bohay."

"Semangat ya berantemnya, Karin doain biar cepet putus."

"Terserah!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ade Annisa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

LIBURAN

"Jadi Mbak Nena tau? Ya ampun malunya Karin, Baaang." Karin menyembunyikan wajahnya di balik kedua telapak tangannya, mendengar cerita sang abang rasanya ia ingin menenggelamkan diri , tapi pemuda di sebelahnya itu malah terlihat santai sekali.

 

 

"Yaudah si, biasa aja," ucap Ardi, kembali memasukkan kentang goreng ke dalam mulutnya.

 

 

Mereka tengah menunggu yang lain berkumpul untuk melakukan perjalanan ke puncak, merasa akan terlalu lama, akhirnya keduanya memutuskan untuk makan dulu di restoran keluarga Nadia.

 

 

Karin menabok lengan sang abang yang duduk di sebelahnya, mereka berdua sengaja duduk di bangku pojok untuk membahas masalah ini.

 

 

Tapi sepertinya bukan masalah bagi Ardi, toh cepat atau lambat hubungan mereka pasti akan diketahui.

 

 

"Gimana dong kalo Bang Justin tau, pasti dia marah."

 

 

"Palingan gue disuruh kuliah di luar Negri."

 

 

"Nggak boleh," tukas gadis itu, melirik abangnya kesal.

 

 

Ardi menghela napas, menatap Karin yang duduk di sebelahnya dengan lekat, "kalo gue nanti pergi, lo mau nunggu kan?"

 

 

Karin terdiam sejenak, kemudian mengalihkan tatapannya pada makanan di piringnya, mengaduk asal. "Karin ikut abang aja."

 

 

Ardi jadi tertawa, "gue kuliah doang, nggak macem-macem."

 

 

Jika perempuan lain akan memilih mengatakan kalimat 'ia aku percaya,' dan juga 'iya aku nggak apa-apa,' Karin lebih memilih untuk mengungkapkan isi hatinya. "Pokoknya abang nggak boleh kuliah di luar Negri titik nggak pake koma, nggak pake alinea baru."

 

 

"Set, dah penulis." Ardi tertawa gemas, meraup wajah gadis di sebelahnya dengan telapak tangan, membuat Karin mengerjap terkejut. "Yang penting mah gimana caranya kita biar nggak ketauan aja."

 

 

"Makanya abang jangan mesum," ucap Karin, menunjuk abangnya dengan garpu di tangannya hingga pemuda itu reflek memundurkan kepala.

 

 

Ardi menangkap tangan Karin, "gue mesumnya sama lo doang, Dek," ucapnya, tersenyum dengan mengedipkan kedua matanya lama. Kemudian membentuk simbol love dengan jarinya.

 

 

Karin membalasnya dengan cebikkan, "boong, abang tuh emang dasarnya udah gampangan, buktinya mantannya banyak."

 

 

Ardi memegang dadanya sendiri, "njiir sakit hati abang, dek, dibilang gampangan," ucapnya setengah bercanda, "mantan gue emang banyak, tapi yang pacaran pake perasaan cuma sama lo."

 

 

Karin menatap pemuda di sebelahnya lama. "Karin takut abang berpaling, apalagi nanti kita ke puncak ada Mbak Mita juga."

 

 

Ardi berdecak, menolehkan pandangannya pada Edo dan Nadia yang tampak suap-suapan di mejanya, dan Mita juga dua temannya tengah mengobrol di meja yang satunya.

 

 

"Apa yang lo takutin coba?"

 

 

"Abang pernah nggak balikan sama mantan?" Tanya Karin, kemudian menyuapkan makanan ke mulutnya. Dan mendapati abangnya itu tertawa pelan, dia jadi mengerutkan dahi, "kenapa ketawa?" Tanyanya.

 

 

"Balikan ya?" Tanya Ardi, kemudian menggeleng, tanpa menunggu jawaban dari gadis itu dia kembali berkata, "balikan itu ibaratnya kaya nyambung sendal yang putus, mau di iket pake tali, dipaku, atau di lem sekalipun, rasanya tetep nggak akan sama. Dan pasti lebih nyaman sama yang baru," tutur Ardi panjang lebar, kemudian mencolek hidung Karin hingga gadis itu mengerjap terkejut.

 

 

"Karin nggak mau ya Bang, berjuang sendirian. Cumi-cumi aja kalo disuruh bertahan sendiri ganti nama dia jadi cuma-cuma," ucap Karin dengan sedih.

 

 

Ardi jadi tertawa, reflek mengusap puncak kepala gadis itu, "nggak, lo nggak bakal berjuang sendiri, ada gue tenang aja."

 

 

"Janji abang nggak bakal kemana-mana?" Tanya Karin dengan mengacungkan jari kelingkingnya lagi. Mengulang janji kelingking mereka di perpustakaan waktu itu.

 

 

Ardi tersenyum, baru saja ingin mengangkat tangan, seruan dari anak-anak yang menyuruhnya untuk berkumpul membuat perhatian keduanya teralihkan.

 

 

"Udah pada kumpul semua kan?" Tanya Nadia saat kedatangan Ipang dan Agung menjadi orang terakhir yang mereka tunggu di restoran itu.

 

 

Dan saat mendapat jawaban iya dari teman-temannya, gadis itu kembali melanjutkan ucapannya.

 

 

"Ok, di sini ada tiga mobil, mobil Aku, Selomita sama Ardi. Kalian tinggal pilih aja mau ikut yang mana."

 

 

"Gue ikut Ardi aja," ucap Agung, kemudian disusul oleh Ipang."

 

 

"Yaudah, sisanya ikut mobil Aku sama Mita."

 

 

Setelah membahas tentang jalur yang harus mereka lalui, mereka pun beranjak menuju mobil masing-masing.

 

 

Sejak kehadiran Ardi dan Karin di restoran keluarganya, Mita tidak pernah luput untuk memperhatikan interaksi mereka berdua.

 

 

Entah kenapa dia begitu tidak suka melihat kedekatan kakak beradik itu, seperti ada sesuatu yang berbeda, padahal sebagai orang yang pernah menjalin hubungan dengan Ardi, meskipun terbilang sebentar, belum pernah dia mendapat perlakuan semanis itu.

 

 

Tatapannya, caranya mengusap kepala, senyumnya, dan tanpa sengaja  Selomita sudah memperhatikan interaksi keduanya begitu lama. Dan dia jadi kesal sendiri.

 

 

"Sel, kamu nggak apa-apa kan?" Tanya pemuda di sebelahnya.

 

 

Mita sedikit terlonjak, "eh, nggak papa kok Van, nanti lo yang bawa mobil gue ya."

 

 

Pemuda bernama Irvan yang masih kerabat jauh dari sang ibu itu mengangguk, "siaap," ucapnya.

 

 

Mita tau, Irvan, pemuda yang akhir-akhir ini melakukan pendekatan dengannya itu menaruh rasa pada dirinya, tapi untuk memulai mencintai orang lain, Mita merasa masih belum siap, dia masih mengharapkan seseorang.

 

 

***

 

 

Sore harinya mereka baru sampai di tempat tujuan, dengan disuguhi pemandangan sebuah pegunungan dan kebun teh, suasana di sana amat berbeda dengan huniannya di ibu kota.

 

 

Karin menarik napas dalam-dalam, menghirup oksigen yang terasa berbeda dari yang ia hirup sebelumnya. Dan menatap rumah besar milik keluarga Nadia gadis itu kembali takjub, meski tidak sebesar rumah sang papi tapi suasana di sana jelas berbeda auranya.

 

 

"Ini baru liburan," Seru Ipang saat menuruni mobil dan kemudian melangkah ke villa, sebuah rumah besar yang di kelilingi dengan halaman yang luas.

 

 

Saat masuk ke dalam, mereka disambut oleh sepasang suami istri  paruh baya orang kepercayaan ya ditunjuk keluarga Nadia untuk mengurus tempat itu.

 

 

"Di sini ada lima kamar," ucap Nadia membuat perhatian teman-temannya yang tengah mengagumi isi rumah itu  kemudian memusatkan perhatian padanya. "Kamar utama Buat Mbak Indah dan suaminya." Nadia menunjuk pintu ganda yang kakak perempuannya itu sudah buka, Mbak Indah dan suaminya adalah pasangan muda yang ditunjuk oleh sang ibu untuk mengurus mereka saat liburan, karena memang harus ada yang dituakan dalam kumpulan anak-anak mudah yang pada dasarnya selalu ingin mencoba hal-hal yang membuatnya penasaran.

 

 

"Anak cowok biar di atas aja," ucap Mbak Indah membantu mengatur pembagian kamar.

 

 

"Cuma ada dua kamar, jadi kalian ada yang bertiga, dan berdua."

 

 

"Biar kita aja yang bertiga," ucap Agung menepuk Ardi dan Ipang yang berdiri di samping kanan kirinya.

 

 

"Yaudah biar kamu sama Irvan aja ya, Yang." Nadia berkata pada Edo yang kemudian mendapat anggukan. "Sisa dua kamar di bawah, aku sama Mita, terus Lisa sama Heny, nah Karin pilih aja, kamu mau ikut siapa?"

 

 

Karin terdiam sejenak, melirik pada Mita yang tampak menatapnya tanpa ekspresi, "aku sama Mbak Lisa aja," ucapnya.

 

 

Setelah itu mereka pergi ke kamar masing-masing.

 

 

Ardi menghadang langkah Lisa yang nyaris saja menubruknya. "Adek gue nih, jan di apa-apain," ucapnya menepuk pelan kepala Karin yang langsung ditepis oleh gadis itu.

 

 

"Apaan si, Bang." Karin jadi mengomel.

 

 

"Yaelah iya, nggak bakal gue apa-apain," ucap Lisa kemudian merangkul Karin dan menariknya menuju kamar mereka.

 

 

Karin menaruh tas nya di dalam lemari yang tampak kosong, tidak berniat merapikan isinya untuk di tata di sana, toh mereka cuma sebentar, dan barang bawaannya pun tidak terlalu banyak.

 

 

"Kita keliling Villa yuk, gila keren banget ini pemandangan di luar. Kalo di Jakarta nih, halaman luas kaya gini udah dibangun ruko buat disewain." Lisa yang membuka jendela tampak terkagum-kagum.

 

 

"Ya itu kan di sana, lah di sini dibangun ruko siapa yang mau nyewa, lagian mau dagang apa coba? nggak ada yang beli," balas Heny.

 

 

"Iya juga ya, sangsi gue, di sini tengah malem ada yang jualan bakmi tek-tek keliling nggak ya?"

 

 

Bukannya menanggapi sahabatnya, Heny malah mengalihkan perhatiannya pada Karin. "Kamu pacaran nggak si, sama Ardi?"

 

 

Mendapat pertanyaan yang tidak ia perkirakan sebelumnya itu membuat Karin mengerjap gugup, beruntung Lisa langsung menanggapi.

 

 

"Mereka tuh kan adek abang, masa pacaran," ucap Lisa.

 

 

"Ya bukan, kayaknya perhatian banget kalo diliat-liat." Heny berkata sembari menata baju ke dalam lemari.

 

 

"Yah, Si Ardi mah emang sama siapa aja juga perhatian, makanya cewek-cewek pada nempel, emang kadang cowok tuh suka nggak nyadar kalo terlalu baik."

 

 

"Iya bener, apa lagi kalo ganteng, minta maaf cuman karena nggak sengaja nginjek kaki aja bikin baper," Heny menanggapi.

 

 

"Kalian satu sekolah sama Bang Ar?" Tanya Karin.

 

 

"Nggak satu sekolah si, cuman emang sekolahan kita tuh deket, kadang kalo ada acara juga sering bareng."

 

 

Karin ber oh tanpa suara, kemudian obrolan seru di luar jendela membuat perhatian ketiganya jadi teralihkan. Di sana Edo dan Nadia tampak mengobrol seru dengan seseorang.

 

 

"Lah, itu Dewa kan ya? Dedek gemes gue." Lisa membuka jendela kamar yang memang dirancang menyerupai pintu untuk menghubungkan ke taman belakang. Gadis itu berlari keluar.

 

 

Karin dan Heny yang juga penasaran mengikuti gadis itu. Dia sempat terkejut, ternyata Dewa yang dimaksud Lisa itu memang si ketua osis, teman sekolahnya.

 

 

"Karin, lo ada di sini juga," sapa Dewa yang kemudian menghampiri Karin, meninggalkan Lisa yang hendak mencubit pipinya.

 

 

"Iya, Kak Dewa, aku inkut sama Bang Ar," Jawab Karin, menoleh pada Ardi yang tampak baru datang dengan kedua temannya.

 

 

Ardi memberikan tatapan tidak suka, lebih keki lagi saat Edo dan Nadia malah mengundang Dewa dan teman-temannya untuk mengikuti acara  nanti malam.

 

 

Dewa memanggil teman-temannya yang memang akan bermalam di Villa yang tidak jauh dari tempat mereka. Menanyakan kesediaan teman-temannya untuk menghadiri undangan dari mantan kakak kelas mereka.

 

 

Karin menghampiri Ardi, tatapan dingin pemuda itu membuatnya sedikit takut. "Kenapa sih, Bang?" Tanyanya.

 

 

"Nggak apa-apa," jawab Ardi yang kemudian menoleh pada Ipang yang menyikut lengannya. "Apaan sih, Pang."

 

 

"Kenapa Sivia juga ada di sini?" Tanya Ipang berbisik. Ardi dan kedua temannya memusatkan perhatian pada gadis itu.

 

 

Sivia dan beberapa teman laki-laki dan perempuannya itu menyalami mereka satu persatu.

 

 

"Hay, Kak Ardi," sapa gadis itu, menyelipkan anak rambut di telinganya kemudian tersenyum.

 

 

Ardi mengerjap bingung, "eh, hay, Via, ada Agung nih." Ardi menyikut Agung yang berdiri mematung di sebelahnya.

 

 

Sivia kemudian menyapa Agung dan Ipang, tidak lupa juga Karin yang kemudian memberikan senyum tipis. "Lama yah kita nggak ketemu, Kak Ardi apa kabar?"

 

 

"Hah?"

 

 

Alih-alih menjawab, Ardi malah menoleh pada Agung yang raut wajahnya tampak keruh, kemudian berbalik menatap Karin yang juga menunjukan reaksi yang sama. Dih, kenapa jadi gue sih, rutuknya dalam hati.

 

 

"Karin, di sana ada danau, bagus banget, temenin gue jalan-jalan ke sana yuk," ajak Dewa yang malah membuat Ardi yang menoleh.

 

 

"Yaudah ayok." Dan jawaban Dari Karin membuatnya terkejut setengah mati.

 

 

Eh, anak setan.

**iklan**

Author: gue nggak iklan dicariin, gue ngiklan dibilang banyakan iklannya dari pada  isi cerita. Atulah aing teh kudu kumaha.

Netizen: kenapa liburannya  ke Bogor si thor, ke Bali doong.

Author: Gue ke Bogor aja belum pernah apalagi ke Bali. Halunya kejauhan.

Netizen: lah terus nulis ceritanya gimana?

Author: gue juga bingung 🤣🤣

Ardi: nggak rengking satu nggak papa, yang penting aku selalu di hati.

Karin: semangat dong Netizen, kencengin vote nya 🤣🤣

 

 

Yang nanyain emaknya Karin kenapa nggak nongol-nongol. Gue masih bingung, buat kasus kaya gitu dipenjaranya berapa taun si, kan kesian kalo kelamaan ya 🤣  sapa tau ada yg lebih ngerti hukum.

 

 

 

 

 

 

 

 

1
Nini
berkali kali ngulang baca cerita ini tetep aja seru dan bagus recommend banget dehhh pokoknya🫶
Rahmaara269💋👻ᴸᴷ
astaga nama grup macam apalah itu /Facepalm//Facepalm/
Rahmaara269💋👻ᴸᴷ
ih ada ondel² marah nih kabur aja yukk 🏃🏃
Rahmaara269💋👻ᴸᴷ
bilang aja kamu cemburu ar tapi kamunya aja yang gak peka /Proud//Proud/
Rahmaara269💋👻ᴸᴷ
ih karin mending kamu ga usah tau deh /Chuckle//Chuckle/
Rahmaara269💋👻ᴸᴷ
ya ampun ayo cepetan lari buru emakmu keluar arr /Facepalm//Facepalm/
fy
kira'' KK author masih nulis di noveltoon apa di KBM ajh yah?
Yo Zhibin❤️💞
Wuiiih..keren nih bajunya..🤔
Yo Zhibin❤️💞
So happy ending..see you 😘😘😘
Yo Zhibin❤️💞
Aih.. Jino Nino ga mau kalah sama Arka 😂😂😂😂😂
Yo Zhibin❤️💞
Astaghfirullah..Jino kalimatnya..ampun dah..😂😂😂😂
Yo Zhibin❤️💞
Ya elah..bang Ar mah..ga ada bosen2 nya sama Candu 🤭🤭😂😂😂😂
Yo Zhibin❤️💞
Karin yg ngidam..kenapa Q yg seneng liat minta ini itu nya..😂😂😂
Yo Zhibin❤️💞
Q bakal ikutin terus cerita kamu thoor..😘👍👍
Yo Zhibin❤️💞
Yeee...tambah seru nih.. Thor..Q promoin di SW ya..😂😂
Yo Zhibin❤️💞
Yg lama di tunggu.. akhirnya gadis 2😂😂😂
Yo Zhibin❤️💞
Yes..terbaik Aldo 👍😂😂😂
Yo Zhibin❤️💞
Baca di laman ini lebih seru..ketimbang di kolom sebelah yg butuh Coin😂😂 makasih kak adeannisa 😂😂😂
Yo Zhibin❤️💞
dasar somplak semuanya..ga Buronan mitoha.. author+ netizen jua..😂😂😂😂
Yo Zhibin❤️💞
Jiaaaah..ini bulan lagi honey moon konsepnya kalo rame2..😂😂😂😂😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!