Pernikahan nya dengan seorang duda beranak dua,menyisakan luka yang setiap hari nya di rasakan oleh Fifian,,sang mantan istri yang selalu membayangi rumah tangga nya membuat sang suami tidak perhatian pada nya..Di tambah lagi pekerjaan yang selalu menyibukan diri nya..
Ketikan Fifian meminta cerai barulah Alexander sang suami menyadari akan kesalahan nya..
Akankah Fifian memaafkan Alexander..???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dada_1407, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jangan Salahkan Mommy
"Febi.."teriak alex yang kelihatan sangat khawatir
Rianti dan Bian juga menghampiri Febi, wajah mereka tampak panik.
"Mama," Gina pun berteriak tak kalah panik sambil menangis keras.
Lalu Gani...
Hanya bocah laki-laki itu yang menatap ke arah nya dengan sorot mata khawatir.
Hanya Gani yang memikirkan nya.
"Alex cepat gendong Febi dan bawa dia ke kamar." titah Bian
"Iya, Om."Alex mengikuti perintah Bian untuk menggendong Febi dan membawa nya ke dalam kamar.
Sekali ini saja, Fifian berharap suami nya menoleh ke arah nya, tapi nyata nya Alex dengan begitu fokus berlari membawa Febi dalam gendongan nya. Lagi lagi dan untuk yang kesekian kali nya Fifian merasa tersakiti oleh harapan nya sendiri.
"Mommy," Gani ingin menghampirinya, tapi Bian buru-buru menarik tangan nya."Gani ayo ikut Opa, mama kamu butuh kamu."
"Nggak mau, Mommy," Gani terus memanggil dirinya. Tapi Bian menggendong nya dengan paksa dan membawa nya pergi.
Saat itu juga air mata Fifian jatuh. Kedua tangan nya terkepal untuk menyalurkan kemarahan yang membara di dalam dada nya.
Fifian benci situasi seperti ini. Situasi yang membuat nya terlihat begitu lemah dan dengan mudah nya diinjak-injak oleh orang lain.
Memang seharusnya Fifian tidak ada di sini. Atau lebih tepat nya, tidak seharus nya Fifian hadir dalam hidup Alex. Sungguh sangat menyakitkan menjalin hubungan dengan orang yang belum selesai dengan masa lalu nya. Dalam setiap langkah yang ia dan suaminya ambil, selalu ada jejak sang mantan yang mengikuti nya dari belakang.
Fifian bisa bertahan dan berjuang mati-matian untuk mempertahan kan pernikahan. Tapi jika di hati Alex sudah ada nama Febi, sampai kapan pun Fifian tidak akan pernah memenangkan perjuangan ini.
Lebih baik berhenti sampai di sini,dari pada merasakan Lelah juga harus berjuang terus sendirian. Fifian juga ingin bahagia dengan laki-laki yang mencinta inya tulus.
Dengan langkah gontai Fifian meninggalkan kediaman keluarga Bian Barata.
***
"Lepas, lepasin aku," Gani berteriak dan terus mendorong Bian.Namun Bian tetap menggendong nya paksa dan membawa nya masuk ke dalam kamar. Bian tidak ingin putri tirinya merasa sedih karena Gani lebih memilih Fifian dari pada Febi.
"Gani bisa tolong jangan membuat keributan mama kamu pingsan..!!" ucap Alex yang duduk di samping Febi dan memegang tangan Febi sambil mengkhawatirkan nya..
"Mommy pulang sendiri,dad..Gani mau temenin Mommy..!!" Gani terus meronta dalam cengkraman Bian
"Gani benci dengan dengan diri nya sendiri yang begitu lemah dan tidak bisa melawan orang-orang yang ada di sini. Gani ingin cepat dewasa dan melindungi Mommy-nya.
"Gani, Mommy Fifian bisa pulang sendiri, dia juga bawa mobil tadi," ucap Rianti sambil menahan jengkel karena sikap Gani yang lebih menyayangi Fifian..
"Benar Gani, lebih baik kamu di sini temani mama kamu yang lagi sakit," tambah Bian..
"Nggak. Aku nggak mau. Aku mau nemenin Mommy Fifian.. Minggir, lepaskan aku..!!"
Gani terus memberontak, tapi cengkraman tangan Bian dilengan nya sangat begitu kuat. Meskipun sudah tua, tenaga Bian masih kuat, anak berusia tujuh tahun itu nggak akan bisa melawan.
"LEPASIN AKUUU."
Bruakkk...
Gani kesal dan melempar vas bunga yang ada di meja.dan aontak vaa bunga tersebut pecah.. Semua orang tersentak. Febi yang pura-pura pingsan juga ikut bangun.
"Gani, APA-APAAN KAMU," bentak Alex kesal,
"Kalau pecahan kaca itu mengenai Opa Bian gimana?" Alex benar-benar tak abis pikir dengan putranya yang belakangan ini sering marah-marah dan membanting barang-barang.
"Lihat kan, Alex. Ini akibat nya kalau kamu membiarkan Gani diasuh ibu tiri nya. Fifian nggak becus mengurus anak. Kamu juga tau kan Fifian itu dari panti asuhan, dia nggak pernah diurus ayah dan ibu, lalu kamu malah menikahi nya dan menyuruh nya mengurus anak-anak kamu!" sentak Rianti yang tak habis pikir.
"Ma, udah, jangan begitu, Febi yakin Fifian bisa mengurus anak-anak dengan baik," ucap Febi
"Kamu lihat ini Alex, selama ini Fifian selalu menjelek-jelekkan Febi dan menuduh Febi sebagai pelakor, tapi Febi selalu membela Fifian.. Febi juga selalu membantu Fifian mengurus Gani dan Gina.. Buka mata kamu Alex..Fifian nggak pantas jadi istri kamu. Lebih baik kamu ceraikan dia," ucap Rianti.
"DADDY SAMA MOMMY NGGAK AKAN PERNAH CERAI!"
teriak Gani menggelegar. Sorot mata nya menajam menatap semua orang.
"JANGAN PERNAH JELEK-JELEKIN MOMMY. GANI YANG SALAH, SALAHKAN GANI..!!"
"Gani... yang sopan kamu, sama orang yang lebih tua nggak boleh berteriak," ucap Bian yang ingin menyentuh kepala Gani, tapi Gani keburu mundur menjauh dari nya...
"Gani sini, Nak, sama mama," Febi turun dari ranjang, dan ingin menghampiri putranya.
"Kenapa mama harus kembali lagi dan merusak kebahagiaan Gani,.?Gani,Gina, Daddy, sama Mommy, sudah bahagia bersama, tapi tiba-tiba mama datang dan merusak semuanya," napas Gani naik turun menahan amarah sembari menatap tajam mamanya.
"Gani, kamu tega sekali ngomong seperti itu sama mama. Mama hanya ingin bersama Gani dan Gina sebelum mama meninggal," Febi terisak-isak.
"Sayang," Rianti memeluk putri nya, lalu menatap tajam Gani
" Keterlaluan kamu Gani.. Mama Febi ini ibu kandung kamu, tapi kamu malah membela ibu tiri kamu."
"Gani tau mana yang baik dan yang buruk."
"Secara nggak langsung kamu bilang mama Febi buruk ?" Rianti melotot marah.Gani baru saja ingin membuka mulut hendak bicara, tapi Dario berucap.
"Gani, udah cukup, sekarang kamu minta maaf sama mama kamu."
"Nggak. Gani nggak mau..!"
"Bahkan untuk meminta maaf setelah melakukan kesalahan, Gani nggak mau?" Bian menggelengkan kepala tak percaya,
"Apa yang sudah kamu dan Fifian ajarkan pada cucu saya sampai cucu saya Gani bisa sekeras kepala ini." ucap Bian seolah menyalahkan Alex dan Fifian..
"Aku sendiri juga nggak tau, Om...Alex selalu mengajarkan yang hal baik-baik untuk Gani." ucap Alex
"Kalau begitu sudah jelas, penyebab nya adalah Fifian.." sahut Rianti
"AKU BILANG MOMMY NGGAK SALAH. KENAPA KALIAN SEMUA TERUS MENERUS JELEK-JELEKIN MOMMY."
teriak Gani dengan mata yang berkaca-kaca, lalu dia berbalik badan dan berlari, namun saat sampai di ambang pintu dia menabrak seseorang..
Gani lalu mendongak melihat ke arah nya, lalu seketika air matanya yang mengalir seketika langsung berhenti seraya melihat sosok yang ada di depan nya...
Siapa orang yang di tabrak Gani..???
Tunggu Bab selanjutnya ya..!!!
Jangan lupa Like,comen,dan subscribe ya .. supaya author nya tambah semangat...
Padahal lagi seru-serunya🥺🥺