Vivian Terpaksa menikah dengan tunangan sahabatnya untuk mengetahui kebenaran tentang kecelakaan yang di alami sahabatny
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fiah MSI probolinggo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34
Hingga tanpa sadari mereka pun sampai di kediaman Adam, kediaman yang dulu menjadi saksi bagaimana hubungan Adam dan Vivian.
"Renata, kau langsung ke kamar kakek, sampai kan ke kakek menantunya sudah datang, tapi ia butuh istirahat, '' ucap Adam tampa melihat kearah Renata melainkan menatap kearah Vivian. Vivian mengalihkan pandangannya saat Adam terus menatap nya. Renata bukan anak kecil yang tak mengerti akan hal itu, Ia tahu... bahwa Adam. membutuhkan waktu berdua dengan Vivian, entah pertanyaan ayah kerinduan yang ingin Adam tumpahkan, Renata pun langsung berlalu dari hadapan mereka berdua, termasuk para anak buah Adam.
Adam langsung menarik tangan Vivian, Vivian menolak, dan sempat menghempas tangan Adam.
''Ku mohon, jangan keras kepala, kita butuh bicara, '' ucapan Adam yang lembut membuat Vivian terperangah dan hilang konsentrasi, sehingga Adam menarik tangannya pun ia hanya manut. Hingga tanpa Vivian rasa, ia susah ada di dalam kamar dan Adam menguncinya.
''Apakah sudah lelah bersembunyi? Apakah kau sudah melihat bagaimana aku berjuang mencarimu, ?'' tanya Adam seraya mendekat kearah Vivian, membuat Vivian mundur dan Adam semakin maju.
''Kau mau apa, dan apa maksud dari ucapanmu? " ucap Vivian seraya mengalahkan pandangan nya
''Kau lebih cantik saat seperti ini, Sayang aku merindukan mu, sangat merindukan mu, kau sudah banyak berubah, tapi kau tetap bisa melawan ku, itu yang aku suka dari seorang Vivian, '' ucap Adam
''Cukup, Adamson! aku kembali bukan hanya untuk mendengar bualanmu, kau benar... kita butuh bicara dan aku ingin bicara serius, aku. membutuhkan bantuan mu,'' ucap Vivian janb masoh memalingkan wajahnya
"Benarkah, Apakah benar seorang Vivian membutuhkan bantuan seorang Adam? sosok lelaki yang sudah ia tinggalkan begitu saja? " tanya Adam dengan senyuman nya
"Aku tidak bercanda, jika tidak ada kebutuhan yang mendesak, Aku pun tidak ingin kembali ke sini, Kau tahu aku sangat membencimu," ucap Vivian Seraya membalas tatapan Adam
Adam tak sakit hati dengan apa yang di katakan Vivian, Wanita yang masih sah menjadi istrinya itu.
"Aku tahu, kau sangat membenciku, karena itu aku ingin meluluhkan hatimu dan membuat kau jatuh cinta padaku, "
"Aku baru tahu jika Tuan Adam memiliki kepercayaan diri yang sangat besar, " ucap Vivian dengan senyum miring nya.
''Viv, aku tahu kau kecewa padaku atas masa lalu itu, tapi percayalah.. aku benar-benar ingin minta maaf padamu, aku ngaku salah telah menurutmu yang tidak-tidak, aku benar-benar menyesal, Viv'' Adam nampak benar-benar minta maaf pada Vivian, Namun... entah kenapa rasanya masih seperti mimpi jika seorang Adam menyatakan maaf padanya.
Tanpa Vivian sadari, Wajah Adam semakin dekat dengan wajahnya, saat Vivian merasakan ada hembusan angin yang menerpa pipi nya, Sejak itulah Vivian sadar bahwa kini wajah Adam makin mendekat.
Reflek Vivian mendorong tubuh Adam hingga tersungkur.
''apa yang kau lakukan, Adam!" bentak Vivian denga begitu emosi.
"Viv, kau tanya apa yang aku lakukan? aku ini masih suamimu, Apakah salah jika aku merindukan istriku, aku merindukan mu, " Adam bangku dan berusaha menenangkan Vivian kembali.
"Kau bilang apa, Merindukan ku, dasar bajing*an, Sekarang buka pintunya, aku ingin pergi!" teriak Vivian
"ini kamarmu, dan ini adalah rumahmu, kau mau pergi kemana? Vivian... aku benar-benar minta maaf, tetaplah tinggal di sini, kakek sudah bahagia mendengar kedatangan mu, setidaknya jika bukan demi aku, tetaplah tinggal demi kakek, " ucap Adam dengan nada sungguh-sungguh. Vivian ingat, jika kakeknya sudah sangat baik padanya.
banyak sekali novel kayak gini, author tegas pada kesalahan sang suami ini adil tapi author apa yang dilakukan sang istri tidak dianggap salah
kita bongkar
*adam sang suami, pasti udah tau kesalahannya dan dia dapat balasan setimpal, kan ini adil
*vivian sang istri ini yang jadi masalah, istri pergi tinggalkan suaminya dan lari dari masalah itu udah suatu kesalahan tapi kita masih bisa maklumi lah dengan berbagai alasan seperti vivian pergi kita masih bisa mengerti alasan vivian pergi tapi yang jadi msalah besar dan fatal vivian pergi dengan lelaki lain, ini sudah tidak bisa dibenarkan dengan alasan apapun yang jadi mirisnya lagi author menganggap vivian pergi dengan lelaki lain bukan kesalahan yang perlu diluruskan
saran untuk para author dalm berkarya bukan hanya prestasi kalian bisa buat novel bagus tapi alangkah indahnya novel kalian (author wanita) jika kalian membuang jauh sifat keegoisan wanita, berlaku adil pada pelakor dan pebinor, berlaku adil pada suami buat salah dan istri buat salah, jika suami buat salah kalian laknat, begitu juga kalau istri buat salah kalian juga laknat,
author dalam berkarya jangan posisikan diri kalian sebagai wanita tapi posisikan lah diri kalian ditempat netral, maka kalian akan bisa membuat novel yang luar biasa novel bagus dari sisi karya, adil, tidak egois, dan bermoral
kalau bisa crazy up donggg
senenggg