NovelToon NovelToon
Azzura ( Obsesi Sang Alpha)

Azzura ( Obsesi Sang Alpha)

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Vampir / Manusia Serigala / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Fantasi Wanita / Kekasih misterius
Popularitas:39.2k
Nilai: 5
Nama Author: Yulianti Azis

Sekuel dari novel Cintaku Dari Zaman Kuno

Azzura hidup dalam kemewahan yang tak terhingga. Ia adalah putri dari keluarga Azlan, keluarga terkaya dan paling berpengaruh di negara Elarion. Namun, dunia tidak tahu siapa dia sebenarnya. Azzura menyamar sebagai gadis cupu dan sederhana semua demi kekasihnya, Kenzo.

Namun, tepat saat perkemahan kampus tak sengaja Azzura menemukan sang kekasih berselingkuh karena keputusasaan Azzura berlari ke hutan tak tentu arah. Hingga, mengantarkannya ke seorang pria tampan yang terluka, yang memiliki banyak misteri yaitu Xavier.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yulianti Azis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Terungkap

Kerumunan mahasiswa memenuhi koridor utama kampus Asteria. Suasana riuh, penuh bisik-bisik dan spekulasi liar, mendadak pecah saat seseorang berseru, “Itu dia!”

Zion Azlan, pria paruh baya penuh wibawa, melangkah tenang membelah kerumunan. Di sampingnya, seorang gadis cantik menawan dengan rambut terurai rapi menggandeng lengan sang pria dengan anggun dan penuh keakraban, Azzura.

Semua mata membelalak.

Rica berdiri paling depan, nyaris melompat kegirangan seperti predator yang menangkap mangsanya. Tanpa menunggu lama, ia menunjuk mereka berdua dan berseru lantang, “Lihat, Nyonya Zanaya! Ini buktinya! Mereka benar-benar selingkuh! Saya gak mungkin membohongi Anda!”

Zanaya yang sejak tadi berdiri anggun di sisi koridor, menatap pasangan ayah dan anak itu dengan sorot mata tajam. Senyumnya tipis, namun tidak mengurangi aura mengintimidasinya.

Dengan langkah pelan, Zanaya mendekat, lalu berdiri di hadapan Azzura dan Zion. Suaranya datar tapi menggema dalam.

“Oh … jadi kamu selingkuhan suami saya?” ucap Zanaya pada Azzura.

Azzura menoleh pada sang ibu, lalu menaikkan alis dengan gaya angkuh. “Kalau iya, kenapa?” jawabnya santai, bahkan semakin memeluk lengan Zion dengan erat.

Kerumunan langsung meledak.

“Gila! Dia ngaku!”

“Cewek itu beneran nekat!”

“Zion Azlan beneran main serong?!”

"Wah! Azzura benar-benar berani banget!"

Rica yang menyaksikan adegan itu, tak bisa menyembunyikan senyum lebarnya. Bagus. Bahkan aku gak perlu repot lagi memaksanya untuk ngaku, dasar bodoh, batinnya penuh kepuasan.

Zion ikut memainkan perannya, memasang ekspresi berdosa. “Sayang … maafkan aku,” ucapnya dengan nada pasrah. “Tapi gadis ini memang sangat cantik dan masih muda, aku suka.”

Gelombang kehebohan kembali menyeruak.

Rica mendekat selangkah, pura-pura menunjukkan simpati pada Zanaya. “Ya ampun, Nyonya … saya benar-benar gak tega. Tapi lihat sendiri! Suami Anda lebih memilih perempuan murahan ini!” tunjuknya ke arah Azzura. “Apa Nyonya masih bisa diam saja setelah melihat ini semua?!”

Zion dan Zanaya saling menatap sekilas. Ada sesuatu yang hanya mereka berdua pahami, kesabaran yang hampir habis.

Namun, Rica belum selesai. Dengan semangat membara, ia terus mencaci Azzura. “Perempuan seperti itu gak pantas masuk Asteria! Dia hanya mempermalukan kampus ini! Dan—”

Plak!

Tangan Zanaya bergerak secepat kilat, mendarat telak di pipi Rica. Suara tamparannya menggema di sepanjang koridor, menghentikan seluruh suara dan gerakan. Semua orang terdiam, hanya bisa menatap Rica yang terhuyung dengan pipi merah menyala.

“Berani sekali kau … menghina darah dagingku,” ujar Zanaya dingin.

"Nyonya—"

Rica belum sempat membalas atau berkata apa pun, tiba-tiba.

Plak!

Tamparan kedua menyusul, lebih keras dan membuat Rica terdorong hingga jatuh terduduk di lantai.

Azzura menahan tawa sambil membalikkan wajah. Zion sudah memalingkan pandangan ke arah langit-langit, berusaha keras tak tertawa lepas. Beberapa mahasiswa menahan napas dan menatap Rica dengan campuran simpati dan kepuasan.

Rica memegangi pipinya yang masih perih, matanya melotot ke arah wanita elegan yang baru saja menamparnya dua kali, lalu kembali berdiri. Suasana kampus Asteria mendadak senyap, hanya detak jantung dan tarikan napas para mahasiswa yang terdengar samar.

"Apa-apaan ini?!" seru Rica dengan suara bergetar, namun penuh amarah. "Kenapa Anda menampar saya, hah?! Yang seharusnya Anda tampar itu—" Ia menunjuk Azzura dengan jari gemetaran, "gadis murahan ini!"

Suasana mulai memanas kembali.

Zanaya melangkah pelan ke arah Rica, sorot matanya menusuk tajam. "Kamu pantas ditampar. Karena mulutmu yang seenaknya menuduh dan menyebar fitnah!" ucap Zanaya dingin.

Azzura berdiri tegak di samping ayahnya, wajahnya datar namun matanya tajam menatap Rica.

Zanaya menarik napas dalam, lalu berkata dengan tenang namun menghantam, "Asal kamu tahu … gadis yang kamu hina dan tuduh ini … adalah putriku."

Deg!

Seketika, suasana meledak.

"Apa?!"

"Putrinya?!"

"Azzura … anak Nyonya Zanaya?!"

"Berarti anak Tuan Zion?"

Wajah Rica seketika berubah pucat. Mulutnya terbuka, namun tak ada suara yang keluar. Ia menggeleng cepat, mencoba menyangkal kenyataan yang baru saja menghantamnya seperti badai.

"T—Tidak mungkin .…" gumamnya, terhuyung satu langkah ke belakang.

Zion akhirnya angkat bicara, suaranya tegas dan berwibawa. "Apa yang tidak mungkin?" tanyanya menantang. "Azzura benar-benar putri kami. Apa matamu buta, hah?! Lihat baik-baik wajah istriku dan putriku. Mereka seperti pinang dibelah dua."

Semua mata serentak memperhatikan Azzura dan Zanaya.

Dan benar saja, wajah mereka mirip. Hidung mancung yang sama, bentuk rahang yang tegas namun anggun, dan senyum tipis yang mengintimidasi. Hanya satu hal yang membedakan , warna mata. Zanaya dengan mata biru laut, dan Azzura dengan hijau zamrud warisan langsung dari Zion.

Kerumunan mahasiswa bergumam kaget, sebagian bahkan menahan napas.

"Astaga … kok gue baru sadar ya?"

"Pantes aura-nya beda!"

"Rica … habis lo!"

Rica masih berdiri di tempat, wajahnya pucat pasi. Seluruh tubuhnya seolah membeku.

Zanaya mendekat satu langkah lagi dan berkata dengan nada tegas, "Dan satu lagi, Rica … siap-siap saja. Kau akan dikeluarkan dari kampus ini."

Rica tersentak. "A—Apa?! Tidak! Saya—"

Zanaya memotong dingin, "Kau menyebarkan video fitnah, mencemarkan nama baik anakku, bahkan menyulut pelecehan. Semua bukti sudah kami pegang. Termasuk rekaman hari ini."

Rica akhirnya terjatuh terduduk di lantai, tubuhnya gemetar. Tak ada lagi keberanian dalam sorot matanya.

Zion menggandeng bahu Zanaya dan berkata dengan tenang, "Ayo, kita pulang. Urusan sisanya biar kampus yang bereskan."

Azzura menatap Rica terakhir kali, bukan dengan marah, tapi penuh superioritas. Lalu ia berbalik dan melangkah pergi di antara bisik-bisik mahasiswa yang kini memuji keberaniannya.

Hari itu, nama Azzura Azlan menjadi perbincangan di seluruh sudut Asteria. Bagaimana tidak, gadis yang selama ini mereka kira anak beasiswa miskin ternyata anak terkaya di negara itu.

Setelah langkah kaki Azzura, Zion, dan Zanaya menghilang di balik lorong kampus, kerumunan mahasiswa perlahan mulai bubar dengan bisik-bisik tak percaya dan tatapan sinis tertuju pada Rica yang masih terduduk lemas di lantai.

Tiba-tiba, suara langkah kaki yang ringan namun penuh percaya diri terdengar. Sania muncul dari arah tangga dengan senyum lebar menghiasi wajahnya. Ia berjalan santai, menggenggam ponsel dan merekam ekspresi Rica yang setengah shock.

"Eh, Ricaaaa pedas ayam geprek," ucap Sania manis, tapi tajam seperti sembilu.

Rica mendongak dengan wajah merah padam.

Sania menunduk sedikit, lalu berkata dengan nada puas, "Enak banget kan? Baru aja tadi teriak-teriak nyebut orang simpanan, sekarang malah kebalik kenyataannya."

Beberapa mahasiswa yang belum benar-benar pergi langsung menoleh. Ada yang terkikik pelan, ada pula yang mengangguk membenarkan.

Sania mendekat satu langkah dan menyilangkan tangan di dada. "Lain kali, Rica ayam geprek … sebelum nuduh orang, pastikan dulu otak kamu dipakai. Jangan asal bacot. Karma tuh cepet banget, ya?"

Rica menggertakkan giginya, "Lo pikir siapa lo bisa ngomong kayak gitu ke gue?"

Sania tersenyum mengejek. "Aku? Sepupu resmi Azzura Azlan, satu keluarga dengan pemilik kampus ini. Dan kamu? Murid yang bakal D.O karena nyebar fitnah, bikin keributan, dan mempermalukan dirimu sendiri. Klasik banget."

"Lo!"

"Shh …" Sania menyumpal kata-kata Rica dengan jari telunjuknya yang dinaikkan ke bibir, "Tenang … daripada banyak ngomong, mending kamu siapkan mental buat keluar dari Asteria. Siapa tahu … ada kampus lain yang mau nerima kamu. Tapi jangan lupa, jangan asal tuduh lagi ya. Bisa ditampar lagi nanti, hehehe. Itupun kalau ada sih, soalnya Tante Zanaya dan Om Zion pasti gak bakalan biarin kamu hidup tenang. Atau siap-siap aja keluargamu hancur."

Setelah itu, Sania membalikkan badan dan berjalan pergi sambil bersenandung kecil. Ia bahkan sempat melambai pada beberapa mahasiswa yang memberi jempol padanya.

Rica masih terduduk di lantai, menggenggam ujung rok dengan tangan gemetar. Ia tidak hanya kalah tapi juga dipermalukan total, di hadapan semua orang.

1
Mor Mintarsih
xavi harus benar² sabar dan tekun nanti menghadapi
zylla
Kok Azzura gatau identitas asli keluarganya?
zylla
Siapa suruh cari masalah sama Zanaya 😮‍💨
Mor Mintarsih
yeee betul tebakan ku...jodoh tak kan lari kemana .😘🥰😍
Ayudya
spot jantung dan hati aku mak
zylla
Good job, Zura!
zylla
Astagaaaa, jangan sampe kena 😱
Mor Mintarsih
kenzo kenzo tunggu pembalasan luna...mamam nanti bubur
⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘIncha ᴳᴿ🐅❤️⃟Wᵃf
ngeri ngeri sedap
Kusii Yaati
yang berani mengusik keluarga Azlan berarti sudah siap mati 😏
Ayudya
bagaimana tidak gila anak yg di kandung selama 9 bulan mau di celakai dan di buat cacat.ya siap siap aja buat bapak Mahendra untuk hancur.buat momy zanaya Badas hanis/Drool//Drool//Drool//Drool/
Tiara Bella
wow zanaya.....ngeriiiiiii...kepala manusia ky bola aja ngegelundung
mama_im
selanjutnya kepala kalian yg menyusul 😈😈😈
Kasih Sklhqu
senjata makan tuan rasain tuh rica ayam geprek 🤣🤣
Tiara Bella
senjata makan tuan kan kapok gk tuh si Rica Rica entok.....
Ayudya
hadeh rica seneng banget cari masalah
Dian Susantie
Chris udh dihabisi Xavier, Rica² udh disingkarikan krn ulahmya aendiri.. tinggal si Kenjo nih kl msh ngeyel.. habis lo .. buaya buntung..!! 🤪🤪🤪
Zea Rahmat
mamposss kau senjata makan tuan kannnn
cuma baca
sudah saya duga,pasti si ayam rica2/Sweat/
cuma baca
😱😱😱😱😱
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!