"om, kenapa mengejar ngejar aku terus sih, jangan bilang mau menjadikanku sugar baby,, jangan ya om ya,, aku masih perawan dan aku kagak mau ".
oceh seorang gadis yang sedang berada satu mobil dengan laki laki dewasa tampan dan penuh karismatik..
Alvano Aditama,, seorang CEO tampan di sebuah perusahaan aditama grub yang bergerak di bidang properti..
namun nasip tak seperti seindah wajah tampannya..
diusia yang menginjak 30 tahun vano harus menjadi hot duda yang masih perjaga..
bagaimana kisah vano saat mengejar gadis incaranya yang baru berusia 18 tahun.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon giyonk17, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
anak konda milik vano
bugh',"!! bugh';!!! bugh'"!!!
"lepaskan aku om, jangan coba ca menculik ku ya ,"! Lagi lagi vano tidak menghiraukan pukulan Alea pada punggungnya.
"tring"!! pintu lif pun terbuka tepat di lantai 5 ,Vano segara melangkah dan menempelkan sidik jadinya pada pintu apartemen tersebut ,seketika itu pintu apartemen mewah pun terbuka lebar. Vano segera menurunkan Alea setelah pintu Apartemen tersebut kembali tertutup.
"jangan macam macam ya ,atau aku akan menendangnya lagi"! kata Alea sambil mengepalkan kedua tanganya ke udara.
Vano melangkah mendekat ,dan kedua tanganya pun mengunci tubuh Alea yang sudah terbentur dinding.
"menendangnya, apa kamu tidak ingin merasakan nya saja"! Bisik Vano tepat di telinga Alea.
Glek"!! Alea menelan ludah kasar, "merasakan nya, maksudnya dia mau meng unboxing ku begitu,oh tuhan bagaimana ini apa aku harus pasrah saja"! Gumam Alea yang hanya hidup matanya saja saat ini. Vani mendekatkan wajahnya pada wajah cantik Alea. hingga tinggal beberapa centi kedua bibir tersebut bertemu tiba tiba suara perut keroncongan milik Alea pun bunyi ,membuat Vano tersenyum miring sambil menatap kearah perut rata Alea.
"bisa bisa nya lapar saat melihat ingin aku unboxing nya"! Gumam Vano lirih sambil menarik tubuhnya sedikit menjauh.lalu meraih ponsel yang ada disaku jasnya ,segera Vano memesan makanan siang untuk istrinya.
Ya memang sebelum makanan yang di pesan Alea di restoran tempat nya akan makan dengan Tania tadi datang ,Alea sudah tersulut emosi karena melihat suaminya dengan wanita lain, dan akhinya memilih untuk pergi sebelum makanan itu datang.
Vano duduk terdiam di atas sofa sambil mengotak Ngatik ponselnya. Alea masih terdiam pikiranya masih tertuju dengah ucapan Vano yang menawarinya merasakan anak kondanya.
"Alea ,kemarilah"! Kata Vano ,perlahan Alea pun mendekat , dan dengan cepat Vano menarik tangan Alea hingga terduduk di pangkuannya.
"kenapa dia jadi agresif sekali sih " gumam Alea dalam hati, meskipun bingung dengan perubahan Vano tapi Alea tetap saja suka di perlakukan seperti itu.
"mau ngapain"! Tanya Alea tatapanya tertuju pada wajah tampan Vano.
"mau mencium mu"! Kata Vano terus terang .
"apa "!! pekik Alea ,Vano hanya mengangguk , " apa kamu tidak mau di cium suamimu sendiri"! sahut Vano ,seolah laki laki itu sedang meningkatkan jika dirinya adalah suami Alea, dan Alea tidak berhak menolak apa yang akan di lakukan Vano kepadanya .
Vani mendekatkan wajahnya pelan pada wajah Alea ,seketika gadis itupun menutup matanya, Vano tersenyum melihat tingkah gadis bar bar yang tadinya marah marah karena cemburu sekarang seperti anak kucing yang akan di terkam harimau hidup hidup.
Cup"!! Satu ciuman singkat Vani berikan pada Alea. Gadis itu kembali membuka mata saat bibir tersebut tidak lagi menempel .
"apa kamu akan meminta hak mu setalah ini"! Tanya Alea dengan bibir yang sudah bergetar hebat .
"yaa, bukankah waktu itu kamu mengatai punya ku tidak bisa berdiri bukan, dan sekarang apa kamu tidak merasakan sesuatu di bawah saja "! Mendengar itu Alea terdiam seribu bahasa .
"sesuatu di bawah sana"! Gumam Alea ,ya gadis itu merasakan ada sesuatu yang mengganjal saat dia duduk.
"jangan jangan ,anak konda nya bangun ,dan siap memangsa ku ,ya tuhan aku takut sakit "! Kata alea dalam hati ,ingin menikah tapi juga pemasaran dengan rasanya.
disaat Alea sedang sibuk dengan isi pikirannya.suara bel apartemen pun berbunyi ,vano mengangkat tubuh ramping Alea dan mendudukan nya di atas sofa .Vano melangkah keluar untuk menemui delivery makanan yang di pesannya barusan.
"makanlah ,biar kamu memiliki tenaga ,sepertinya sudah tak dak ada waktu menunda lagi ,dari pada kamu selalu mengatai milikku tidak bisa berdiri"!
Glek"!! Alea menelan ludah kasar untuk kesekian kalinya.sesangkan Vano yang melihat raut wajah Alea hanya bisa bersorak bergembira didalam hatinya.
"apa dia sengaja membuatku terkena seragam jantung dada kan hari ini"; gumam Alea yang sudah mulai menyuapkan makanan kedalam mulutnya ,20 menit berlalu keduanya telah selsai dengan urusan makan mereka ,padanya suami istri itu masih duduk di sofa depan tv ,tidak ada percakapan antara keduanya ,hingga Alea beranjak dari duduknya .
"mau kemana "! tanya Vano ,menatap ke arah Alea yang sudah berdiri.
"aku mengantuk"! Kata Alea, Vano menatap kearah kamar yang masih tertutup di depanya.
Vano pun beranjak dari duduknya dan berjalan membuka kan pintu kamar tersebut .
Alea melangkah masuk dan diikuti Vano lalu menutup pintu kamar tersebut bergitu saja.alea menoleh ke arah sang suami , sedangkan Vano sudah melangkah mendekat .
Bruk "!! Alea terjatuh diatas ranjang,sedangkan Vano masih berusaha mendekati tubuh Alea. Pelan tapi pasti perlahan kembali dua bibir itu pun bersatu , Alea yang sudah tidak ingin menolak pun hanya pasrah ,dan menikmati sentuhan lembut dari suaminya .
perlahan ciuman tersebut pun menjadi ciuman panas, meskipun keduanya masih nampak kaku ,dan baru pertama kalinya untuk keduanya melakukan hal seperti itu, Pati Vano dan Alea terlihat begitu menikmatinya.
Alea mendongakan kepalanya memberikan cela pada Vano untuk menyisir leher putihnya ,semakin kebawah dan semakin darah keduanya pun mengalir deras.
entah sejak kapan,keduanya kini sudah nampak polosan, tidak ada satu helai benang pun yang menutupi keduanya.
"tunggu, jadi sebesar itu dan dia benar benar berdiri"! kata Alea tatap nya tertuju pada anak konda milik Vano yang sudah berdiri tegak lurus seperti tiang listrik.
"apa yang masih kamu ragukan lagi"! tanya Vano ,tanganya kini sudah meraih tangan Alea dan mengarahkan pada benda keramat tesebut .
Kemabli Alea menelan ludah saat anak konda berada di dekapan nya.
"apa kamu sudah siap,honey"; bisik Vano pelan dengan suara yang sudah terdengar paro.
"Kamu sangat dah membuat ku menahan selama berhari hari, jadi jangan menolaknya lagi, biarkan anak kondaku bercocok tanam di ladang mu yang bersih dari rumit liar itu "! Kata Vano ,tatapnya tertuju pada ladang Alea yang bersih tanpa ada sehelai rambut pun yang tumbuh disana.
Ya gadis cantik itu sangat pintar merawat ladangnya, hingga tidak memberikan rumput liar tubuh di area ladang yang masih sempit belum terjamah orang pun.
"tapi ,Aku takut sakit"! sahut Alea dengan bibir yang sudah bergetar hebat
"aku akan melakukanya dengan lembut, "! jawab Vano, Alea terdiam hanya mampu mengangguk pelan. mendapat lampu hijau dari sang istri ,Vano pun segera melancarkan aksinya ,dan kembali mendaratkan bibirnya ,untuk memberikan rangsangan kepada Alea.
Gadis itu menggeliat lembut ,saat bibir Vano menelusuri setiap inci tubuh nya ,dan meninggalkan bekas merah disana yang tidak hanya satu Bahkan banyak sekali.