Supreme King System

"Artefak Sembilan Warna Surga? Artefak seperti apa ini ... Untuk Artefak Pengumpulan Qi, aku telah paham maksudnya, namun Artefak ini cukup unik untuk soal namanya. Nah Sistem, apa kamu tahu Artefak apa ini?" Tanya Qin Chen.

[Ding!]

[Menjawab Tuan: Artefak Sembilan Warna Surga adalah Artefak yang dapat membedakan antara Hidup dan Mati. Sekaligus dapat melihat sesuatu yang disembunyikan oleh Dunia, jika Tuan menggabungkan dengan Mata yang cocok, maka mata yang Tuan peroleh akan memiliki kekuatan hebat.]

Qin Chen sedikit mengerti dengan penjelasan Sistem. "Begitu ... Jadi Artefak ini bisa di satukan dengan mata, dari kata mata sudah memicu dengan peningkatan mata. Apa aku dapat meningkatkan mata fana milikku menjadi mata lebih tinggi lagi?" Qin Chen bertanya sekali lagi kepada Sistem.

[Menjawab Tuan: Apa yang Tuan bicarakan adalah benar, selama memiliki Seni ataupun bahan-bahan untuk membangkitkan mata, maka Tuan dapat meningkatkan kekuatan mata ke titik tertinggi.]

"Jadi begitu ... Sekarang aku mengerti, untuk sekarang Artefak ini aku simpan, karena sangat berguna untuk digabungkan dengan kekuatan mata yang aku dapatkan di masa depan. Selanjutnya adalah menggunakan Artefak Pertahanan Langit." Ucap Qin Chen.

Saat Qin Chen menyentuh Artefak itu dari Penyimpanan, tiba-tiba cahaya biru muda muncul menyelimuti Qin Chen menyerupai kepompong di atas ranting.

Seketika kepompong itu meledak dan menampilkan Qin Chen dengan Armor biru muda transparan tidak dapat dilihat oleh kultivator dibawah Kekuatan Qin Chen.

Armor itu melindungi Qin Chen dari serangan Ranah Jiwa Puncak. Pertahanan yang dapat melampaui 1 Ranah, ini sudah lebih dari cukup untuk sekarang.

"Ah ... Ini sangat menyenangkan, sekarang hanya menunggu beberapa jam lagi sebelum malam." Gumam Qin Chen yang mulai meletakkan kepalanya di atas tangan.

Qin Chen tidur lagi dan lagi, kebiasaannya sewaktu di Bumi mungkin ikut dalam dirinya hingga sekarang.

***

Malam Hari

Di Pintu Utama, gumpalan asap menutupi jarak pandang mereka semua. Dari jarak yang tidak dikehendaki perlahan muncul satu bayangan dan perlahan di sampingnya bertambah bayangan lainnya.

Aura mereka begitu besar hingga mencakup hampir satu Kota Rumput Laut. Dua Keluarga Besar berkerja sama untuk menghancurkan keluarga Qin sebelum kebangkitan mereka dan melampaui mereka berdua.

Di belakang Patriak Mo dan Xiao, ribuan pasukan berjejer membawa senjata masing-masing. Mereka telah bersiap untuk menyerang keluarga Qin dan menghancurkannya.

Saat berada di hadapan Patriak Qin, Patriak Mo dan Xiao berdiri dengan wajah sombong melihat ratusan pasukan Qin di sana.

"Hahahaha ... Patriak Qin, aku tidak mengharapkan kau akan tahu kami akan datang malam ini, kau sungguh luar biasa bisa menebak jalan pikiran kami." Ucap Patriak Mo dengan sombong kepada Patriak Qin.

"Untuk mengetahui rencana licik kalian berdua, aku tidak memerlukan berpikir. Cukup basa-basinya, apa kau datang untuk menyerahkan nyawa atau mati dalam Pertarungan!" Balas Patriak Qin yang kembali memprovokasi mereka berdua.

Gertakan gigi mereka terdengar kesal, tidak ada yang mengharapkan Patriak Qin begitu sombong di hadapan dua keluarga besar yang masih memiliki ribuan pasukan.

"Kau ... Cukup sombong! Tapi, kami akan menghancurkan Keluarga Qin kalian!" Balas Patriak Xiao.

Pada saat yang bersamaan, ledakan Spiritual di Pintu Utama membuat dentuman besar. Hembusan angin di sekitarnya semakin cepat, dan suasana di wilayah itu semakin dingin dan dingin.

Mereka memberikan penekanan bagi Keluarga Qin, dimana mereka berdua masih berada di ranah Kondensasi Qi.

"Hahaha ... Apa kau lihat Patriak Qin, apa kau lihat siapa kami sebenarnya!" Tawa sinis dan sombong mereka berdua membuat semua orang mengerutkan keningnya.

Bersamaan dengan pasukan memberi tekanan yang sama namun di bawah ranah mereka. Saat itu juga, keluarga Qin tertawa kecil membuat kedua Patriak itu kebingungan.

"Apa yang kau tertawakan, sialan! Di hadapan kekuatan mutlak, kau dan Tetua kau bukanlah apa-apa!" Sahut Patriak Xiao dengan sombongnya merendahkan mereka semua.

Saat yang bersamaan, keluarga Qin mengeluarkan Aura milik mereka semua secara bersamaan untuk menekan mereka berdua ketanah.

Bang!

"Argkkk!"

Kedua Patriak langsung terhentak kebawah menghantam tanah dengan keras. Darah keluar dair mulut mereka satu sama lain, keluarga Qin menekan kesombongan kedua keluarga secara langsung.

"Ti– Tidak mungkin ... Ba– Bagaimana bisa kalian berada di ranah itu! Tidak mungkin, ini pasti bohong, kalian menipu kami! Tidak dapat dipercaya!" Teriak Patriak Mo tidak terima akan hal ini.

Mereka bergegas melakukan segala sesuatu untuk keluar dari tekanan, namun hasilnya gagal. Namun, Keluarga Qin menurunkan tekanan tersebut dan akan langsung membunuh mereka.

"Persiapkanlah dirimu untuk mati, Patriak Mo dan Xiao!" Ucap Patriak Qin.

Kedua Patriak melesat kedepan menarik senjata mereka masing-masing untuk menyerang mereka dari Keluarga Qin.

"Kalian semua, serangan ... " Teriak Tetua Mo disana.

Mendengar tintah sudah diberikan, para pasukan keluarga Mo dan Xiao berlari mendekati pasukan keluarga Qin.

Dia depan pintu Utama, pertarungan ketiga Keluarga begitu besar dimana mengakibatkan runtuhnya sebuah kota.

Sementara itu, di belakang tepatnya di atas bangunan Keluarga Qin, Qin Chen tengah berdiri melihat dari atas sana. Qin Chen tidak akan menyia-nyiakan kesempatan Farming di hadapannya.

"Satu ... Dua ... Seribu ... Tiga ribu, dan masih ada banyak lagi, ini sangat menarik!" Ucap Qin Chen yang tergila-gila oleh farming Poin Sistem di hadapannya.

Qin Chen melompat ke atas mengeluarkan Spiritual di dalam dirinya mengalir menuju pukulan Qin Chen, Qin Chen mengarah pada pertarungan antara Patriak.

Boom!

Saat menyentuh tanah, Qin Chen memisahkan pertarungan tersebut. Kedua Patriak lainnya melihat kedatangan Qin Chen yang secara tiba-tiba dari langit.

"Qin Chen ... Keparat! Kau akhirnya datang mencari Kematian!" Teriak Patriak Mo dengan suara keras dan sangat marah kepada Qin Chen.

Qin Chen tersenyum menyeringai mendengarnya, dengan tangan seakan mencekam langit melihat dengan tatapan mata tajam ke arah mereka semua.

"Hahaha ... Lakukan!" Balas Qin Chen.

Mereka berdua menarik pedangnya kembali.

"Seni Pedang Sungai terbelah!"

"Seni Tombak pembasmi monster!"

Mereka berdua menggunakan Seni kekuatan masing-masing, Qin Chen masih menyeringai di hadapan mereka berdua. Saat yang bersamaan, mereka berdua melesat menghilang dari tempat tersebut.

Dari atas langit, tiba-tiba muncul Patriak Xiao menjulangkan tombak miliknya ke tempat Qin Chen.

Sementara itu, dari bawah Qin Chen, Patriak Mo tiba-tiba muncul yang akan memberikan tebasan pedang kepadanya.

"Mati!" Ucap mereka berdua secara bersama-sama.

Melihat hal tersebut, Qin Chen dengan kedua tangannya menahan serangan mereka berdua. Saat menahannya, dentuman gelombang Spiritual memecahkan barisan pasukan dan para Tetua lainnya.

Serangan mereka dihentikan, Qin Chen hanya menyeringai tersenyum iblis. Pandangan semua orang berubah ngeri, Patriak Mo dan Xiao tidak dapat bergerak saat senjatanya di tahan.

Qin Chen melempar mereka ke depan dengan keras. Terhempas menghantam tanah membuat ledakan kecil menghancurkan permukaan tanah.

Boom!

"Keparat ... Jadi selama ini kalian menyembunyikan kekuatan kalian!" Ucap Patriak Mo yang marah akan penghinaan ini.

Qin Chen melihat kesamping, masalah Patriak biar di urus oleh Patriak Qin. Sedangkan dia ingin mencari Poin Sistem, karena mereka semua memiliki Poin Sistem yang cukup banyak.

...

*Bersambung ...