Gwen si buruk rupa merasa putus asa dengan jalan hidupnya saat dia ingin mengakhiri semuanya justru Gwen dipertemukan dengan boss mafia.
Gwen menjadi gadis buruk rupa kesayangan boss mafia dan berusaha menuntut balas pada orang yang menindasnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DHEVIS JUWITA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pertemuan Kembali
Gwen memijit pelipisnya, dia bingung harus bagaimana lagi menghadapi Trevor. Lelaki itu semakin menjadi-jadi bahkan segala ancamannya tidak ada yang mempan.
"Setelah selesai nanti bisakah kita menemui Dozer? Dia sudah kembali dari misinya, 'kan?" tanya Gwen pada Maudy yang duduk di sampingnya.
Saat ini keduanya sedang dalam perjalanan menuju ke agensi Peter.
"Saya akan mencoba menghubunginya, Nona," sahut Maudy.
Beberapa menit kemudian mereka sudah sampai, Gwen turun dari mobil dan langsung menjadi pusat perhatian. Desas-desus mengenai Gwen sudah tersebar, tentu saja banyak yang iri hati.
Di ruangan pribadi Peter, Carol memeluk kekasihnya sambil menangis. Dia yang sedang dalam keadaan berduka menginginkan Peter untuk menghiburnya.
"Sayang, aku sendirian sekarang. Kau tidak akan meninggalkan aku, 'kan? Kau sudah berjanji akan menikahiku," ucap Carol menuntut Peter untuk memenuhi janjinya.
Peter terdiam tidak bisa menjawab, janji seperti itu sudah dia sering ucapkan pada kekasih-kekasihnya terdahulu.
"Sebaiknya perbaiki riasanmu! Kita pasti ditunggu yang lainnya," ucap Peter mengalihkan pembicaraan.
"Jadi aku tetap tidak mendapatkan peran utama itu?" tanya Carol meminta dikasihani.
"Kita lihat saja nanti, okay." Peter tersenyum dan menghapus air mata di pipi Carol.
Carol menghentikan tangisnya, dia harus bersikap profesional sekarang. Dia memperbaiki riasannya sejenak kemudian mengikuti Peter untuk menemui para calon pemain film barunya.
Saat masuk mata Peter tak bisa lepas dari sosok Gwen yang menurutnya begitu memukau. Peter sebagai produser menjadi pemimpin pertemuan.
Setelah memperkenalkan diri para pemain mendapat naskah mereka.
"Ck, ini menyebalkan!" decak Carol yang mendapat peran antagonis.
"Tidak apa-apa, Carol. Kau bisa mengasah kemampuan aktingmu lagi biasanya kau kan terus mendapat peran protagonis," sahut Maya, rekannya yang jadi peran figuran.
"Sebenarnya siapa dia?" ketus Carol melihat Gwen yang duduk di depannya. Tentu dia tidak mengenali Gwen dengan wajah barunya.
"Namanya Anastasya, artis pendatang baru. Tapi kau lihat wajahnya?" Maya berbisik pada Carol. "Bukankah wajah itu hasil operasi?"
"Tapi kelihatan seperti natural," komentar Carol jujur.
"Aku sudah beberapa kali melakukan operasi jadi aku sangat tahu wajah-wajah buatan dokter," ucap Maya yang sangat yakin dengan apa yang dia lihat.
Carol menatap Gwen begitu lekat kemudian menatap Peter yang curi-curi pandang dengan gadis itu.
"Oh, jadi ini alasan sikapmu berubah Pete," batin Carol geram.
Sementara Gwen sendiri dari tadi mencoba menguasai dirinya, ini adalah pertemuan pertamanya dengan Carol kembali setelah dia menghilang.
Ternyata Carol tidak berubah, dia masih sama saja jadi gadis yang tidak mau disaingi. Terbukti sedari tadi Carol menatap sinis padanya.
"Bahkan dengan wajah baru pun, Carol juga tidak menyukaiku," ucap Gwen yang bisa didengar oleh Maudy.
"Carol menjalin hubungan dengan tuan Peter, mungkin itu salah satu penyebab dia langsung tidak menyukaimu, Nona. Tuan Peter lebih memilih Nona jadi peran utama daripada Carol," jelas Maudy.
Mendengar itu, Gwen berseringai. Dia jadi semakin bersemangat untuk menghancurkan Carol, Gwen membalas tatapan Peter padanya.
Gwen menyelipkan rambutnya ke telinga dan menggigit bibir bawahnya. Sontak membuat Peter langsung berdehem.
"Baiklah, kita akan membaca dialog masing-masing peran untuk mendalami karakter," ucap Peter berusaha bersikap profesional.
Semua pemeran film membaca dialog mereka bergantian. Sampai tiba giliran untuk Gwen.
"Anna, sekarang giliranmu!"
Gwen berdiri, dia mencoba membaca dialognya. Saat Gwen membuka suaranya, Carol terkejut bukan main.
"Bukankah ini suara Gwen?" gumam Carol dalam hatinya.