(🔥 Zona Romansa 21🔥)
Season 1 - Dibesarkan sebagai saudara tiri, membuat Eldric dan Eryn saling jatuh cinta hingga akhirnya menjalin kasih secara diam-diam tanpa diketahui Edward, ayah Eldric. Namun sebuah kecelakaan tragis membuat keduanya terpisah.
Enam tahun kemudian, Eldric yang ternyata masih hidup, kembali menemui Eryn. Kesalahpahaman yang terjadi membuat Eldric ingin balas dendam terhadap Eryn dan Eric, sahabat Eldric.
Eldric menjelma menjadi bos mafia paling berkuasa di wilayah Amerika Latin dengan julukan El-Black.
Season 2 - Mengalami banyak kemalangan sejak kecil membuat Noah menjelma menjadi Red Devil yang ditakuti banyak orang dunia bawah. Dikuasai oleh dendam, ia bertekad menemukan orang yang sudah membuat keluarganya menderita. Dan juga mencari gadis yang sudah menolongnya di saat Red terpuruk 10 tahun lalu.
Pencarian Red berakhir pada gadis bernama Ilena Adams, yang adalah putri dari pembunuh ibunya. Bisakah Red membalas dendam jika hasratnya juga membara ketika menatap mata teduh Ilena?
*Beberapa part mengandung adegan dewasa dan kekerasan. Harap pembaca bijak menyikapi. Terima kasih.
Kisah ini berlatar di Amerika Latin, so anggap saja kalian sedang membayangkan sebuah drama telenovela, hehe.
Jangan lupa dukungannya untuk karya receh Emak yg satu ini.
©2022 pinkanmiliar
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pinkanmiliar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
34. Marry You
...Altar itu adalah sebagai saksi...
...Dimana aku akan melangkah kearahmu...
...Menapaki kehidupan bersamamu...
...Setiap langkah adalah kamu...
...Setiap napas adalah kita...
...Dan aku bahagia menjadi...
...Pengantinmu......
...💋💋💋...
Pagi itu, Carlos sudah disibukkan dengan persiapan pesta pernikahan dadakan antara Eryn dan Black. Black meminta Carlos untuk membuat altar sederhana di atap gedung hotel. Bukan di ballroom hotel malah diatap. Pikir Carlos.
Carlos tak mungkin bisa menolak jika itu adalah keinginan Black. Ia hanya menjalankannya saja bersama beberapa staf hotel.
Di dalam kamar, Eryn sedang bersiap memakai gaun putih sederhana namun elegan. Tidak ada pesta mewah karena semua ini serba mendadak. Baginya mengikat janji lebih penting dari pada harus membuat pesta mewah. Tapi ia sendiri tidak tahu seperti apa rencana Black. Akankah ada pesta besar atau hanya sekedar saling mengucap janji saja?
Pintu kamarnya diketuk. Muncullah sosok Black disana.
"Hai, sayang. Kau sudah siap?" tanya Black.
"Iya. Sebentar lagi aku kesana."
"Kau sangat cantik." Black memperhatikan dari atas sampai bawah.
"Jangan memandangiku begitu!" Eryn tersipu malu.
Black malah terkekeh.
"El, ada yang ingin aku bicarakan."
"Soal apa?"
Eryn mengajak Black untuk duduk di sofa.
"Dengar, aku tahu kita mengadakan pernikahan di saat yang tidak tepat. Harusnya kau..."
"Tidak, tidak! Apanya yang tidak tepat. Semuanya tepat, sayang. Jangan berpikiran aneh!"
"Maksudku bukan begitu, El. Saat ini kau sedang ada masalah, bukan? Jika aku boleh berpendapat, maka..."
"Siapa yang mengatakannya padamu? Carlos?"
"Sayang, jangan marah pada Carlos. Aku yang memaksanya untuk cerita."
Black memalingkan wajahnya.
"Dengar, aku tahu ini terdengar tidak masuk akal. Tapi, aku merasa ada yang mencurigakan pada Enrique."
Seketika Black menatap Eryn sambil mengerutkan dahinya.
"Aku tahu ini baru dugaanku saja. Tapi, lebih baik kau menyelidikinya, El. Aku merasa ada yang aneh dengannya." Eryn berusaha meyakinkan Black.
"Tidak, sayang. Itu tidak mungkin. Enrique adalah orang kepercayaan ayah Rose. Dia tidak akan melakukan hal seperti ini. Sudah ya, sebaiknya kau segera naik ke atas gedung. Semua orang sudah menunggu disana." Black mengecup singkat kening Eryn dan keluar dari kamar itu.
Eryn hanya mendesah kasar karena Black tidak percaya padanya. Lalu ia merapikan diri dan keluar juga dari kamar.
Ia berjalan sendiri karena terlalu lama menunggu Carlos. Ia memasuki lift dan menekan angka teratas.
Tiba di lantai paling atas, Eryn harus berjalan menuju atap gedung. Sekali lagi Eryn melihat bayangan Enrique yang sedang mengendap-endap.
"Hah?! Itu dia! Aku harus tahu apa yang sebenarnya dia lakukan disini!" Eryn membuntuti Enrique yang akan menuju ke sebuah lorong kosong.
Pria itu menghubungi seseorang dengan ponselnya. Eryn menajamkan pendengaran ingin tahu apa yang sebenarnya di bicarakan oleh Enrique disambungan telepon.
Namun tiba-tiba ada seseorang yang menarik lengannya. Eryn ingin memekik tapi orang itu langsung membekap mulut Eryn.
"Carlos?" Eryn mengernyit.
"Apa yang Nona lakukan disini?"
"Aku sedang membuntuti Enrique. Dia terlihat mencurigakan, Carlos. Aku yakin dia menyembunyikan sesuatu."
"Semua orang sudah menunggu Nona. Ayo sebaiknya kita segera bergegas."
"Carlos, kau percaya padaku kan? El tidak percaya padaku. Aku ingin kau percaya padaku! Orang dalam yang menusuk kalian adalah Enrique."
"Kita bicarakan ini nanti, Nona. Ayo, Tuan Black sudah menunggumu."
Eryn menghela napas. Ini adalah hari bahagianya namun ia malah memikirkan hal lain.
"Iya, baiklah."
Eryn berjalan bersama Carlos. Mereka tiba di atap gedung. Eryn memperhatikan sekeliling yang ternyata sudah disulap menjadi sebuah altar pernikahan yang indah.
Perlahan tapi pasti, Eryn berjalan menghampiri Black yang sudah menunggunya. Senyum yang indah ia tampilkan didepan semua orang yang hadir di pernikahannya.
Begitu tiba di sebelah Black, Eryn tersenyum pada sang pengantin pria.
"Hai," sapa Eryn.
"Hai. Kau sudah siap?" tanya Black.
Eryn mengangguk.
"Aku, Eldric Albana. Menerima Eryana Kim menjadi istriku. Aku berjanji akan selalu mencintai dan menjaganya, bersama dengannya dalam suka maupun duka, dalam sehat maupun sakit. Mengarungi kehidupan hingga maut memisahkan."
"Aku, Eryana Kim, menerima Eldric Albana sebagai suamiku. Aku berjanji akan mencintainya hingga napas terakhirku."
Suara tepuk tangan riuh terdengar. Black dan Eryn saling berhadapan dan saling menatap penuh cinta.
"Kiss her!" celetuk Luiz. Dan mendapat sorakan dari tamu yang hadir.
Black memberikan sebuah ciuman yang manis dan lembut untuk Eryn.
"Akhirnya aku menikahimu, Ryn."
"Akhirnya aku menemukanmu, El..."
Kini giliran Eryn yang mencium Black terlebih dahulu. Sebuah ciuman panjang kembali terjadi. Pengantin baru itu membuat iri para tamu undangan yang hadir.
Pesta dilanjut di sebuah taman terbuka yang sengaja Black siapkan. Black mengundang semua anak buahnya yang ada di kota ini.
Semua tampak bergembira untuk tuan mereka.
"Silakan nikmati pestanya!" ucap Black.
Eryn mengajak Black ke sebuah air mancur di dekat taman.
"Kenapa membawaku kemari?" tanya Black.
"Noah suka air mancur. Dia pasti senang jika ada disini," ucap Eryn sendu.
Black memeluknya dari belakang. "Kau merindukannya?"
Eryn mengangguk. Black melepaskan pelukannya.
"Sayang, apa ... Noah benar-benar anakku?"
Eryn menatap Black jengah. "Jika kau tidak percaya juga tidak apa. Aku tidak akan memaksamu." Eryn meninggalkan Black yang masih mematung di depan air mancur.
"Sayang... Maafkan aku..."
Eryn tidak menghiraukan Black dan terus melangkah. Mereka baru saja menikah namun ketegangan sudah terjadi. Black merutuki dirinya yang sudah mengajukan pertanyaan bodoh tadi.
...💋💋💋...
Sementara di tempat berbeda, Eric menggeram kesal mendapat kiriman foto pernikahan Eryn dan Black. Ia membanting barang-barang yang ada di dekatnya.
"Sialan! Berani sekali dia menikahi Eryn! Aku tidak akan membiarkannya!"
Eric mengatur napasnya. Sorot mata tajam dan mengerikan terlihat disana.
"Kau tahu, Eldric. Kau tidak akan bisa mendapatkan apa yang kau inginkan. Tidak lagi! Aku pastikan aku akan mengambil segalanya darimu!"
Eric mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang.
"Halo, bersiaplah! Kita akan melakukan apa yang sudah kita rencanakan. Kau awasi terus mereka dan laporkan padaku!"
Panggilan berakhir. Napas Eric masih memburu. Ia tidak bisa tinggal diam lagi. Kemudian ia menghubungi seseorang lagi.
"Halo, persiapkan semuanya. Kita akan kepung mereka sebentar lagi!"
"........."
"Mereka ada di Sisilia, Italia. Kau tunggu kabar dariku. Aku akan segera terbang kesana. Jalankan misi yang sudah kita rancang."
Panggilan kembali berakhir. "Kau lihat, Black. Siapa yang akan menang kali ini?" Eric tertawa keras seakan mendapat sebuah kemenangan di awal.
...💋💋💋...
Eryn kembali ke hotel lalu membersihkan diri. Ia tak peduli dengan Black yang masih menemui para tamunya. Baginya, mendapatkan pertanyaan konyol seperti tadi adalah penghinaan.
"Apa dia masih ragu padaku? Apa dia pikir aku berhubungan dengan orang lain? Tega sekali dia!"
Eryn menyisir rambutnya dengan mata yang berkaca-kaca. Dan akhirnya air mata itu lolos juga ke pipi mulusnya.
"Ah, sudahlah. Jangan pikirkan dia! Aku lapar, aku akan memesan makanan."
Eryn menelpon pihak hotel dan memesan beberapa makanan untuk mengisi perutnya yang kelaparan. Tak lama pesananpun datang.
Saat sedang menyantap makanannya, ponsel Eryn berdering dan itu adalah panggilan dari Rose. Wanita cantik itu mengucapkan selamat kepada Eryn yang telah melangsungkan pernikahan dengan Black.
"Terima kasih, Rose." Tak ingin Rose banyak bertanya, akhirnya Eryn memutus panggilan. Lalu ponselnya kembali berdering dan kini Santa yang menghubunginya.
Santa juga mengucapkan selamat untuk Eryn. Sepertinya ia akan jadi terkenal karena menjadi istri seorang El-Black.
Usai menyantap makanan, Eryn merasa mengantuk. Ia pun merebahkan diri di sofa sambil menunggu Black kembali dari pesta.
...B e r s a m b u n g ...
*wah, apa rencana Eric ya? Kok ternyata eh ternyata dia jahat yaa! Hmmm 😰😰😰
ceritanya bagus, berliku, banyak bawang 😩😩😩
terimakasih author ❤️❤️❤️👍👍👍