NovelToon NovelToon
Bereinkarnasi Membangun Peradaban Baru

Bereinkarnasi Membangun Peradaban Baru

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi
Popularitas:39.4k
Nilai: 5
Nama Author: iimnn saharuddin

Novel ini berkisah tentang seorang pemimpin pemerintah bereinkarnasi ke dunia fantasi, namun keadaan di kehidupan barunya yang penuh diskriminasi memaksanya untuk membangun peradaban dan aturan baru...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon iimnn saharuddin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 4.0

Dikapal aku masih termenung memikirkan sesuatu yang harus kulakukan selanjutnya. Dalam keheningan, suara dari belakang memecah kesunyian ku. Dia adalah Alya.

"Tuan muda, bolehkah saya menanyakan sesuatu?"

"Apa itu?"

"Tentang pupuk yang Anda buat beberapa bulan lalu. Saya penasaran, bagaimana Anda bisa mendapatkan ide seperti itu? Walau cara pembuatannya sederhana dengan mengandalkan pembusukan tumbuhan. Tidak ada seorang pun yang terpikirkan hal itu selama ribuan tahun. Anda adalah orang pertama yang memunculkan ide seperti itu."

Dia memang jenius. Mampu memahami sesuatu hanya dari pengamatan yang sederhana. Wajar, itu sejalan dengan bakat alaminya. Tidak bijak kalau aku menyembunyikan hal ini darinya.

"Itu hanya kebetulan. Dulu, aku sering melihat tempat pembuangan sampah, dan di sekitarnya tumbuh tanaman yang subur. Dari situ aku mulai berpikir, mungkin pembusukan sampah menghasilkan nutrisi yang cukup bagi tanaman. Aku mencoba beberapa percobaan, dan ternyata berhasil."

"Ternyata... hidup Anda mirip dengan saya. Karena rasa penasaran dan kebiasaan itu, saya nekat keluar dari rumah sejak umur 10 tahun demi mengejar obsesi."

Dia kemudian mengalihkan topik percakapan. "Ehem, kalau boleh tahu, apa yang sedang Anda rencanakan saat ini?"

Aku membuka peta dan menunjukkannya padanya.

"Aku ingin pergi ke tempat ini. Aku ingin kita semua membangun desa di sana."

"Tempat itu?" Alya terlihat berpikir. "Aku ingat tempat itu. Memang sangat indah, dikelilingi pegunungan dan hutan lebat. Hewan buruan pun masih melimpah." Nadanya sedikit menyombongkan diri.

Penampilan dan gaya berbicaranya mengingatkanku pada bibi di kehidupan sebelumnya, mereka terlihat persis.

Aku mendekat tepat dihadapannya. "Anda memiliki pengetahuan yang banyak mengenai pulau ini. Aku kagum. Kalau begitu bolehkan aku memanggilmu... Ibu?"

"Duh duh... Tuan muda, kamu bikin aku malu." Alya tersipu.

"Aku serius. Sebagai gantinya, kamu boleh panggil aku Raka... atau 'Nak' juga boleh."

"Apa itu tidak apa-apa...? Aku ini bukan manusia, hanya ras beastman, sementara Anda..."

"Itu bukan masalah, Bu." Aku memotongnya.

Alya langsung memelukku.

"Nak Raka... Maaf kalau ini tak sopan. Tapi terima kasih karena sudah membuatku merasa berarti."

•••

Sekitar 40 menit berlayar, kami tiba. Pemandangannya luar biasa, dua sungai membelah daratan membentuk seperti pulau kecil.

Aku membandingkan dengan peta. Nyaris mirip. Bu Alya memang teliti sekali saat menggambarnya.

Marsel mendekat.

"Tuan muda, apakah ini tempat yang Anda maksud?"

"Benar. Ini seperti yang kuharapkan."

Kapal merapat. Aku mengajak Ibu Alya berkeliling sementara yang lain menyiapkan tempat untuk istirahat.

Dari kejauhan, terlihat pegunungan di sisi barat seperti dinding kokoh. Di sisi lain terbentang hutan luas. Sambil berjalan, aku mencatat banyak hal.

Kulihat pohon tumbang, kujadikan tempat duduk. Kubuka gambar desain desa yang sudah lama kusiapkan.

"Nak, ini gambar desa yang kamu rancang? Sungguh luar biasa," ucap Alya takjub.

"Ya, tapi masih banyak yang harus dibenahi."

Aku mencoret-coret peta, menyesuaikan detailnya. Beberapa jam berlalu, dan aku merasa semuanya sudah siap.

Kami kembali ke rombongan. Mereka sudah menyiapkan makanan dan minuman. Aku membuka gambar desa dan meletakkannya di atas meja kayu kecil. Semua menatap penuh rasa ingin tahu.

"Tuan muda, ini desain yang sempurna. Anda sudah menyiapkan ini sejak lama, ya?" ujar Marsel.

"Ya, ini luar biasa. Anda ternyata memiliki bakat dalam desain juga rupanya," tambah Korgo.

Alice memperhatikan dari belakang Marsel. "*Jadi ini alasan Marsel menghormatinya. Dia memang mengagumi orang-orang jenius*."

"Tapi, apa maksud dari bagian-bagian terpisah ini? Seperti ada beberapa bagian khusus?" tanya Gundrik.

"Benar, aku ingin membuat beberapa area khusus untuk tiap orang. Contohnya tempat ini adalah milikmu." Sambil menunjuk gambar yang jauh dari pusat. "Itulah kenapa aku memilih kalian untuk menemaniku."

"Maksudnya?" mereka bertanya hampir bersamaan.

Aku tersenyum. "Lihat di gambar ini. Ada nama kalian masing-masing. Kalian akan memiliki tempat khusus untuk melaksanakan tugas kalian. Kita akan menyebutnya sebagai distrik."

"Distrik? Itu terdengar keren!" kata Marsel.

Aku menoleh pada Alice. "Alice, aku butuh bantuanmu."

"Tentu saja." Balasnya.

"Seperti katamu sebelumnya, aku ingin mengirim surat ke pengungsian untuk seorang wanita."

"Baiklah, anda perlu menyentuh suratnya? menyentuh suratnya dan bayangkan penerima suranya. Burung ini akan membawanya langsung ke orang itu."

Ia memunculkan burung bercahaya di tanganku. Aku membayangkan wajah dan rupa Zephyr, dan burung itu segera terbang membawa suratku.

Kemampuannya lumayan membantu, sangat berbahaya jika dia berada ditangan orang yang berbahaya karena mampu mengirimkan informasi ke tempat lain yang jauh dengan cepat.

Sekarang waktunya tahap pembangunan, dengan segala persiapan, kuharap ini bisa selesai dalam waktu yang singkat.

"Korgo, kamu memiliki bakat dalam pembangunan. Bagian ini akun ingin kamu mengambil alih tugas ini untuk memimpin mereka" pintaku sambil menyerah catatan kecil padanya.

"Dan Ibu..."

Semua terlihat kaget "*Bagaimana bisa dia memanggilnya Ibu*? " Dalam hati semua.

"Karena anda adalah salah satu yang sangat mengenali tempat ini, aku ingin anda mengambil bagian dan memimpin orang-orang untuk mengamankan tempat ini selagi dalam pembangunan"

"Tenang saja nak... Wanita tua ini akan melakukan yang terbaik"

"*Nak katanya... Aku sangat iri*" Dalam hati semua.

"Aku sangat menaruh harapan pada kalian dan lakukan yang terbaik"

•••

Setelah menunggu beberapa jam, 3 kapal yang mengangkut orc dan beberapa dari ras berbeda datang. Tampa menunggu lama mereka langsung memulai tugas mereka. Para orc yang dibantu oleh beberapa penyihir yang dipimpin oleh korgo mulai menebang pepohonan dan membersihkan daratan ini. Dan disisi lain Alya dengan beberapa anggota lainnya bertugas untuk menjaga dan memastikan daerah sekitar aman sekaligus beburu untuk persediaan makanan.

Sementara Gundrik izin pamit untuk melanjutkan proyek yang sempat tertunda dan Marsel juga ingin memantau dan membantu pertanian disana menggantikan Lisa.

"Ini berjalan dengan mulus"

"Tuan muda, apa ada tugas yang diberikan pada saya?" Tanya Lisa.

"Iya, aku ingin kamu mengambil bagian untuk mengawasi pertanian kita."

"Maksud anda, saya menjadi pemimpin dibagian pertanian?"

"Benar, aku ingin kamu membuka lahan disebelah sini (**menunjuk bagian yang ditandai di peta**) karena aku berencana untuk memindahkan lahan pertanian."

"Tapi tuan, bagaimana dengan lahan kita disana?"

"Lakukan seperti biasa untuk sementara, setelah panen barulah kalian memindahkan semuanya kesini"

"Baik tuan muda"

•••

Menjelang sore para Orc telah membuat bangunan sementara khusus untukku, progres pembangunan berlangsung begitu cepat diluar dugaanku. Puluhan bangunan telah dibuat. Daratan yang awalnya hutan lebat mulai diratakan untuk dijadikan bahan bangunan.

Bahkan jika dilihat dari kekuatan, 2-4 Orc sebanding dengan alat berat yang setara dengan 10 kekuatan kuda serta bantuan beberapa penyihir. Itulah yang membuat pembangunan berjalan begitu cepat.

Disisi lain, Tim penjelajah juga sudah mendapatkan beberapa hasil buruan untuk persiapan makan malam.

•••

**Malam tiba** semua mulai berhenti bekerja dan satu per satu mulai mempersiapkan Masing-masing tempat tinggal mereka.

Aku penasaran keadaan disana, bagaimana keadaan kak Zephyr dan Lian. Aku berniat mengirimkan sebuah surat namun aku rasa itu tidak perlu karena besok aku akan berkunjung disana untuk melihat pekerjaan Gundrik.

Memikirkan semua ini di usia muda benar-benar melelahkan, jika saja bukan berkat sistem ini mungkin aku tidak bisa melakukan semua pekerjaan ini.

Pintu diketuk ...

"Nak... Bolehkah aku masuk? " Suara itu adalah milik Alya.

"Masuklah... Bu"

Dia masuk membawa potongan daging dan minuman.

"Kenapa kamu tidak keluar bersenang-senang bersama lainnya"

"Aku lagi sibuk... Banyak hal yang harus kukerjakan"

Dia kemudian menyentuh dahiku.

"Jangan terlalu memaksakan dirimu, sesekali buat dirimu merasa nyaman dengan sedikit hiburan. Jika ada sesuatu yang ingin kamu lakukan beritahu kami dan kami akan membantu. Dengan usiamu yang muda itu tidak baik memberikan semua beban yang berat padamu."

"Baik bu, ngomong-ngomong menurutmu bagaimana perkembangan semenjak aku menjadi kepala desa"

"Semenjak menjadi kepada desa ya?, menurutku sangat luar biasa. Meningkatkan hasil panen dan berhasil menyelamatkan kita semua dari serangan musuh itu saja bagiku sangat luar biasa. Jika tanpamu aku tidak tau kalau kita bisa selamat.

"Ibu terlalu menyanjung ku, tanpaku akan tetap ada tuan Marsel yang melindungi kalian"

"Orang tua itu tidak bisa memutuskan rencana dengan cepat apalagi hanya dalam semalam. Asal kamu tau dikepalanya itu hanya ada uang dan makanan, jika terjadi serangan aku ragu dia bisa mengatasinya sama seperti yang kamu lakukan waktu itu"

"Jika itu yang ibu katakan, Terima kasih"

Dia kemudian mengelus kepalaku dengan lembut "Nak, jangan pernah melakukan semuanya sendiri, mari kita membangunkan rumah kita bersama-sama dan juga kami semua bersyukur atas kehadiranmu didesa ini"

Setelah itu Alya beranjak keluar meninggalkan nasehat barusan dikepalaku.

1
AZZAM KAMIL ROBBANI
next Thor
RyanSote
keinget lempar kunai lagi
Huntersgames Official
BG ada typo disini harusnya tanpa bukan tampa
iimnnwkyy: oke kak.. makasih ya koreksinya 🙏
total 1 replies
ヴァネッサ
aku mau koreksi, aku ingin kita membangun kita desa di sana.
itu typo ya, seharusnya seperti ini, aku ingin kita semua membangun sebuah desa di bagian sana atau belah sana
iimnnwkyy: makasih koreksinya kak
total 1 replies
KHAI SENPAI
yoo
Manior Lagatuna
"menyerap mengeluarkan mana"?
typo ya bang?
iimnnwkyy: tolong ditandai ya kak. biar aku bisa ubah segera... makasih banyak atas koreksinya 🙏
total 1 replies
Devi Rizki
aku suka~
Huzair Imran
gk bosan , gk seperti novel yg lain lain nya
iimnnwkyy: makasih kak 🙏
total 1 replies
Sena Sena
thor jangan pake "aku" pakai nama mc aja
iimnnwkyy: iyya ka.. makasih sarannya
total 1 replies
Anonim Century
Bagus Banget Ceritanya 😅👍
iimnnwkyy: thanks kak
total 1 replies
Arkara Novel
koreksi ku(jgn tersinggung ya)
emosi nya masih belum terasa, itu membuat pembaca belum menghayati dan mengikuti alur secara mendalam. juga pacing nya terlalu cepat, transisi pergantian tempat dan juga suasana masih terlalu tiba-tiba, dari sampai, antri tiket, sampai gudang, dan juga pergantian siang ke malam terlalu tiba-tiba... jadi tambahkan sedikit emosi dibagian awal cerita agar pembaca memiliki kesan pertama yg bagus, juga pacing yang sedikit di perpanjang
iimnnwkyy: makasih kak koreknya, soalnya aku juga masih belajar buatnya🙏aku usahain🙏
total 1 replies
glorify
makasih udah command tik tok aku
Manior Lagatuna: comment kak bukan command 😭😭
command ituu komandan kak 🤧
iimnnwkyy: semangat ya
total 2 replies
Raditiya Noob
👍
azkar044
ditunggu nextnya thor
iimnnwkyy: siap kak
total 1 replies
KHAI SENPAI
ini kenapa di ganti covernya?
iimnnwkyy: diganti sama noveltoon, ini lagi minta diganti ulang/Frown/
total 1 replies
mfahriiqbal Op
mantap udah dikontrak cuyy/Good//Good/
mfahriiqbal Op: yoi gk cocok sma mc yg umurny msih 15 th,di cover mlah jdi om" si raka/Sob/
iimnnwkyy: malah bikin jengkel, ini covernya diganti/Frown/
total 2 replies
KHAI SENPAI
punya gw hiatus dulu stuck idea 🗿
Mas Putra
budak Ngawi 😹
Mas Putra
budak hideng😹
Nstar
udh keterima kontraknya bang??
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!