Tidak ada seorang pun yang bisa menebak takdir Tuhan untuk perjalanan hidupnya.
Almayra adalah seorang gadis biasa yang berasal dari keluarga sederhana.
Dia tidak pernah bermimpi untuk menjadi orang ketiga dalam kehidupan rumah tangga orang lain.
Namun takdir Tuhan justru membawanya kesana.
Apa yang bisa dilakukan kalau Tuhan sudah menentukan segalanya.
Almayra hanya bisa menjalani semuanya dengan iklhas dan mencoba menerima kenyataan.
Air mata, bahagia, susah, senang dan perjalanan hidup yang penuh liku mewarnai kehidupan Mayra setelah dia terpaksa menerima keinginan sang Ayah untuk menjadikan nya istri kedua seseorang.
Bagaimana akhir kisah hidup kita, kita jugalah yang dapat menentukan.
Hanya dengan kesabaran dan ketegaran semua akan berakhir indah pada waktunya.
Yuukk..kita simak bagaimana Mayra menjalani kehidupan kerasnya..!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shan Syeera, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
33. Heboh
Ini adalah hari yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya oleh Mayra.
Sejak dia masuk ke loby kantor nya, orang-orang ternyata sedang sibuk membicarakan nya.
Mereka menyambut kedatangan Mayra dengan sapaan ramah dan mengucapkan selamat atas keberhasilan nya membuat iklan yang kemarin di mainkan nya jadi trending di dunia maya.
Sungguh sangat membuatnya risih.
Mayra cepat-cepat naik ke lantai atas tempat kantor nya berada untuk menghindari serbuan rekan-rekan kerjanya yang berada di lantai dasar.
Sesampainya di meja kerjanya ternyata sudah ada dua meja lagi yang berderet di dekat meja kerjanya.
Rupanya mereka adalah para sekretaris baru.
Dan sudah di isi oleh dua orang gadis cantik berpenampilan rapi dan modis.
Mayra segera mengetuk pintu ruangan Agam dan setelah ada sahutan diapun masuk.
Agam terlihat sedang sibuk di depan laptopnya.
Wajahnya tampak serius dengan kacamata bertengger manis diatas hidung mancungnya.
"Assalamualaikum..selamat pagi pak."
Sapa Mayra seraya berdiri di depan meja kerja Agam.
Agam menoleh dan tersenyum manis menghentikan aktifitas nya.
"Waalaikumsalam..pagi juga May.."
"Jadi sekarang sudah banyak asisten nih.?
Kerjaan ku gimana dong ?"
"Sepertinya kamu sudah harus alih profesi May..!"
"Apa maksudmu mas.?"
"Lihat ini May.."
Ucap Agam sambil memperlihatkan laptopnya.
Mayra hanya tersenyum tipis. Dia tahu itu adalah email yang masuk dari klien yang ingin memakai jasa dirinya untuk membintangi produk atau usaha mereka .
"Itu bukan bagian ku mas, aku ini hanya mengerti soal manajemen.."
"Ini adalah jalanmu yang sebenarnya May, kau lihat kan.? Begitu banyak tawaran yang masuk.
Aku sampai bingung loh mikirin nya..!"
"Gak usah dipikirin mas, tawarkan saja orang yang sudah pasti ada di jalur ini. Mereka itu hanya terbawa arus saja tanpa tahu yang sebenarnya..!"
"Mereka hanya ingin memakai jasamu May.
Mereka melihat kelebihan mu di sini.!"
"Mas..jangan berlebihan ahh."
"Ini adalah fakta May.!"
"Tapi ini bukan passion ku mas, kau tau itu kan.?
"Tidak, tidak. Sekarang aku yakin ini adalah passion mu yang sebenarnya.!"
"Ngaco kamu mas.!"
"Kamu yakin deh sama aku.."
Mayra terdiam melihat kegigihan Agam yang terus saja meyakinkan dirinya.
Tapi ini sungguh menggelikan baginya. Dia tidak pernah berpikir sampai sejauh itu untuk beralih profesi hanya karena suatu kebetulan saja.
Keduanya terdiam saling memandang.
"Sudahlah kita bahas lagi ini nanti..! Sekarang kita harus ke kantor Moolay Group.!"
"Hahh..buat apa mas.?"
Sentak Mayra kaget.
"Ada meeting dadakan. Dengan CSA juga.
Ayolah nanti kita terlambat lagi.!"
Ujar Agam sambil berdiri, mengambil jas nya dan kemudian memakai nya.
Mayra hanya bengong saja, namun tak urung akhirnya mengikuti langkah Agam juga saat bos nya itu sudah mulai berjalan keluar ruangannya.
******
Akhirnya mereka sampai juga di loby kantor Moolay Group yang megah itu.
Hati Mayra kembali berdesir halus saat menapakan kakinya di tempat itu.
Para resepsionis cantik segera menyambut ramah kedatangan mereka dan ada tatapan beda dari mereka saat melihat Mayra.
Ahh..Mayra tidak mau memikirkan apa sebenarnya yang ada di benak orang-orang ini.
Beberapa karyawan pria yang kebetulan berada di loby itu pun terlihat memandang Mayra dengan tatapan terpesona.
*Ternyata aslinya lebih cantik ya.*
*Iya orangnya juga terlihat ramah*
*Bener-bener punya aura bintang*
*Dia kan aslinya sekretaris pribadi Bos Royal*
Itulah sekelumit obrolan orang-orang yang ada di tempat itu yang masih bisa tertangkap oleh pendengaran Mayra.
Dia hanya tersenyum risih dan gerah mendengar bisikan-bisikan mereka.
Sementara Agam tampak hanya memasang wajah datar dengan sedikit rasa kesal memenuhi dadanya.
Kalau ini adalah jalan yang akan membawa Mayra ke depan, sepertinya dirinya kini harus lebih bersabar lagi, karena akan lebih banyak lagi pengagum-pengagum wanita yang di cintai nya itu di luar sana.
.....
Mereka sampai ke ruangan di mana meeting bersama itu akan di langsungkan.
Beberapa staf sudah menyambut mereka dengan hormat dan menatap kagum kearah Mayra.
Agam dan Mayra masuk ke ruang meeting.
Di sana sudah hadir beberapa orang dari team marketing kedua perusahaan terkait. Mereka sudah siap dengan perlengkapan masing-masing diantaranya laptop dan berkas2.
Tidak lama Crish muncul didampingi oleh Kenzo beserta staf marketing CSA Group.
Senyum cerah Crish langsung terlempar kearah Mayra.
Dia tampak mengedipkan matanya penuh arti, membuat Agam gerah ingin sekali menyiram bos CSA Group itu dengan air es.
Sementara Mayra hanya membalas Crish dengan tersenyum manis sambil menundukan wajah.
Orang-orang dari marketing yang ada di tempat itu tampak berbisik2 sambil sesekali melihat ke arah Mayra dan Crish. Mereka berdua adalah pokok pembahasan di sini yang telah membuat proyek mereka kali ini berhasil dengan sempurna.
Hanya dalam waktu 24 jam team pemasaran telah berhasil menjual hampir seluruhnya unit yang ditawarkan. Sekarang hanya tinggal penggeberan dari team lapangan untuk bisa lebih mempercepat proses pembangunan dengan cepat dan akurat.
Dan itu adalah tugas utama dari team lapangan CSA Group sebagai penanggungjawab di lapangan.
Kegaduhan mereka tiba-tiba terhenti saat melihat kedatangan Dirga yang di dampingi sekretaris Lee dan dua orang staf lapangan.
Serempak semua orang yang ada di ruangan tersebut langsung berdiri dan membungkuk.
Aura kehadiran Dirga memang sangat kuat hingga membuat siapapun akan merasa gemetar atas kehadirannya.
Dirga hanya melambaikan tangan mempersilahkan orang-orang kembali duduk. Kemudian matanya menatap lama ke arah Mayra yang duduk di samping kanan nya hanya terhalang oleh kursi Lee dan juga Agam. Senyum manis yang sangat tipis terukir di sudut bibirnya.
Sementara Mayra hanya meliriknya sekilas dan ragu. Dia saat ini sedang berusaha mengontrol jantungnya yang tiba-tiba berdebar tak menentu.
Suaminya itu tampak sangat gagah dan berwibawa, duduk di kursi kepala dengan aura yang mampu mengintimidasi semua orang.
Aroma parfum maskulin plus citrus mint yang sangat dia sukai menguar dari tubuh Dirga saat dia masuk ke dalam ruangan sungguh membuat perasaanya semakin melayang.
Pesona yang sangat sulit untuk di tolak, dan membuat Mayra jengkel sendiri dengan perasaan nya.
Meeting pun di mulai dan dibuka oleh Lee sebagai moderator. Kemudian orang-orang yang berkaitan dengan pembahasan kali ini pun mulai memberikan laporannya masing-masing.
Di sambung dengan laporan dari Agam sebagai pihak yang memproduksi iklan pemasaran.
Selama meeting berlangsung, Dirga tampak sekali-sekali melirik ke arah Mayra, menatapnya lama kemudian tersenyum tipis. Sementara Mayra hanya berusaha fokus pada pembahasan meeting.
Akhirnya semua laporan sudah masuk dan meeting di tutup dengan sambutan dari Dirga.
"Terimakasih..semua laporan sudah saya terima, dan selanjutnya mungkin akan di lakukan evaluasi lebih lanjut . Saya juga ingin mengucapkan terimakasih kepada Tuan Crish Cullen dan juga Nona..Almayra Rasyid..yang sudah membuat proyek ini berhasil dan sukses. Terimakasih banyak..!"
Ucap Dirga sambil mengatupkan kedua tangannya tanda terimakasih.
Crish dan Mayra membalas nya dengan tersenyum dan menunduk sebentar.
Sesaat mata Dirga dan Mayra terpaut, berpandangan kuat dan mesra. Hehh..mesra..?? yang benar saja.!!
Sebenarnya mereka tidak ingin saling melepaskan pandangan ini, namun mengingat sekarang mereka sedang berada di tempat umum, mereka terpaksa mengakhiri pandangan itu dan berusaha bersikap senormal mungkin.
Lee menutup meeting tersebut dan mempersilahkan semua orang untuk kembali ke tempat masing-masing.
Tapi dia melangkah mendekati Mayra dan berbisik sebentar. Wajah Mayra tampak bersemu merah.
Dia melirik ke arah Dirga dan menatapnya ragu.
Sementara Dirga nampak datar-datar saja.
"Ada apa May..ayo kita kembali.!"
Tanya Agam yang heran melihat Mayra hanya terdiam saja di tempat. Mayra bingung, dia kembali melirik kearah Dirga yang kini sedang menatapnya tajam.
"Tuan Agam bisa pulang duluan saja..! Tuan Dirga ada sedikit urusan dengan nona Mayra.!"
Tiba-tiba sekretaris Lee menyela sambil membungkuk dihadapan Agam yang tampak mengernyitkan alisnya.
"Urusan.? Urusan apa kalau boleh tahu sekretaris Lee?"
"Hanya urusan kecil Tuan..saya mohon.!
Mari saya akan mengantar anda ke bawah.!"
"Apa ini ada hubungannya dengan Evelyin.? Kenapa harus melibatkan Mayra.?"
"Kau bisa keluar sekarang tuan Agam yang terhormat, biar saya selesaikan urusan kecil ini dengan sekretaris anda.!"
Tiba-tiba ucap Dirga dengan suara baritonnya.
Agam terdiam, dia hanya bisa mengepalkan tangannya geram.
" Saya peringatkan.! anda jangan berbuat macam-macam dengan sekretaris saya tuan Moolay..!"
Ucapnya Agam geram. Dirga hanya tersenyum sinis.
Dia segera mengibaskan tangannya mengusir
Agam yang hanya bisa menggertakan gigi.
Agam melirik ke arah Mayra yang hanya bisa mengangguk dan tersenyum meyakinkan..
***********
TBC....