NovelToon NovelToon
Anak Kembar Sang Penguasa

Anak Kembar Sang Penguasa

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / cintamanis / Anak Genius
Popularitas:19.6M
Nilai: 4.8
Nama Author: Rosma Sri Dewi

Amanda Daniella, gadis manis berusia 23 tahun, karena pengaruh obat yang dimasukkan ke dalam gelas minumnya, dia salah masuk kamar. Dia masuk ke dalam kamar yang diisi seorang pemuda berusia 28 tahun, yang merupakan CEO dari perusahaan besar dan sangat berpengaruh. Karena sudah tidak bisa menahan kabut gairah yang sudah menguasainya, akhirnya malam itu dia menyerahkan pada pemuda yang tidak dia kenal sama sekali itu.

Akibat dari kejadian itu, Amanda akhirnya hamil anak kembar. Tapi, dia tidak tahu pada siapa dia mau menuntut tanggung jawab, karena dia sama sekali tidak mengenal laki-laki itu, bahkan wajahnya saja dia tidak ingat sama sekali.

Bagaimana nasib Amanda setelah itu? apakah dia akan bertemu dengan laki-laki ayah dari anak-anaknya yang kebetulan terlahir genius itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosma Sri Dewi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

misi ke dua Aby.

Monday, adalah money day buat sebagian orang yang memang pekerja keras, tapi bagi sebagain orang Monday atau Senin adalah hari yang paling ingin dihindari. Mungkin karena merasa belum puas merasakan hari libur yang hanya sehari.

Aby bangun dengan banyak planning di kepalanya. Dia memutuskan untuk tidak ke rumah sakit dulu sepulang sekolah nanti. Dia akan melanjutkan misi lanjutannya hari ini.

"Aby, kata bibi, tadi malam kamu gak keluar makan malam, kenapa, Sayang?" tanya, Amara dengan lembut.

Aby menundukkan kepalanya, dengan tangan yang saling meremas.

"Emm, Aby ... Aby cuma __"

"Apa, Aby merasa sedih karena sakitnya Anin?" tebak Amara, yang salah memaknai kegugupan yang ditunjukkan oleh bocah laki-laki itu.

"Iya, Oma. Aby kasihan lihat, Anin." Aby terlihat lega, karena tidak perlu susah -susah untuk mencari alasan.

"Bukan cuma kamu yang sedih, kita semua juga sedih. Tapi, Aby tidak boleh putus asa, Bawa Anin terus dalam doa, ya!" Amara mengelus kepala Aby dengan lembut.

Kehadiran Ardan di meja makan, membuat Aby tidak bisa menahan diri untuk tidak menatap intens laki-laki yang diduganya adalah papanya. Dia menelisik setiap pahatan yang tercetak di wajah Ardan, untuk mencari kesamaan di antara mereka berdua, dan benar saja, Aby melihat Ardan, seperti melihat dirinya ketika dewasa nanti.

"Kenapa kamu menatapku dari tadi?" tanya Ardan dengan ekor mata yang tertarik ke atas, melirik.

"Tidak apa-apa,Om!" Aby langsung kembali fokus ke arah makanannya.

"Cepat makannya! biar hari ini aku yang mengantarkan kami ke sekolah."

"Baik, Om!" Aby seketika langsung semangat.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Bel, tanda kelas sudah berakhir akhirnya berbunyi, membuat Aby dengan cepat membereskan semua peralatan sekolahnya dan memasukkannya ke dalam tasnya. Saatnya hari ini dia melakukan misi kedua.

"Pak, kita ke hotel X ya! Tadi pagi Om Ardan, menyuruh aku ke sana," ucap Aby, memberikan alasan agar pak Joko, supir keluarga itu tidak merasa curiga. Aby tahu kalau hari ini Ardan tidak akan berada di hotel, karena tadi pagi sewaktu Ardan mengantarkannya ke sekolah, Aby iseng-iseng bertanya.

"Baik, Nak Aby." supir itu Pum mengemudikan mobil sesuai dengan yang diperintahkan Aby.

Sekitar 30 menit, akhirnya mobil yang membawa Aby, berhenti di sebuah hotel bintang lima, yang dari luar saja sudah terlihat sangat megah dan Aby yakin kalau di dalam sana juga pasti menyajikan pelayanan yang sangat mewah.

"Hmm, kalau anak kecil tanpa dampingan dari orang tua, pasti akan dilarang masuk. Tapi, kalau aku ajak pak Joko, yang ada rencanaku akan ketahuan. Hmm, baiknya aku coba bertanya -tanya pada satpam dulu," batin Aby. Kemudian melangkah mendekati pos security yang sepertinya sedang bersantai.

"Hei, Dek, kok kamu ada di luar? orang tua kamu mana?" tanya satpam yang dari name tag di dadanya tertulis nama Syamsir.

"Mamah lagi di dalam, Pak. Mungkin sebentar lagi akan keluar." sahut Aby berusaha bersikap setenang mungkin.

"Pak, hotel ini mewah banget ya?" Aby mencoba basa -basi.

"Iya dong. Namanya juga hotel bintang lima. Ini kan punya orang terkaya di Indonesia, Nak." Satpam itu, berucap dengan nada yang sangat bangga. Dia merasa kalau bisa bekerja di tempat yang ada kaitannya dengan Bagaskara company, sudah merupakan suatu kebanggaan tersendiri baginya.

"Oh ya,? " Aby pura-pura terlihat kaget.

"Pak, itu namanya CCTV kan ya? dan itu bisa merekam kejadian-kejadian yang ada di sini kan?" tanya Aby dengan ekspresi pengen tahu, seperti anak- anak pada umumnya.

"Iya, Nak!" bukan hanya mulut yang mengiyakan, kepala satpam itu juga ikut mengangguk.

"Wow! berarti semua kejadian-kejadian lama pun masih bisa dilihat sampai sekarang dong."

"Oh, tidak semua, Nak. Hasil rekaman-rekaman yang sudah lama akan terhapus otomatis. Ada yang bisa nyimpan selama 3 hari saja, ada yang 7 hari dan ada juga sih yang bisa melakukan penyimpanan selama sebulan, tapi sangat jarang ditemukan. Tergantung dari besar kecilnya memori yang digunakan di dalam 'hard disk'. Tapi tidak ada yang sampai bertahun-tahun. 3 Minggu yang lalu ada orang datang ke sini, untuk melihat rekaman CCTV beberapa tahun yang lalu, tentu saja tidak ada lagi," jelas satpam itu, lugas.

"Apa tidak bisa dipulihkan lagi data-datanya, Pak?" Aby, terus saja mengorek informasi.

"Nggak lagi, Nak. Orang yang meminta rekaman CCTV kemarin juga meminta untuk dipulihkan. Tapi memang tidak bisa lagi. Video rekamannya benar-benar sudah hilang. Itu sih, kata pak Sandi, IT hotel di sini." Sang satpam menjelaskan tanpa curiga, apa maksud Aby bertanya. Dia hanya menganggap Aby, anak kecil yang mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi.

"Oh, begitu? Terima kasih ya Pak! Aku pulang dulu, itu orang tuaku sudah keluar." Aby menunjuk ke arah sepasang manusia yang sama sekali tidak dikenalnya, baru saja keluar dari dalam hotel.

"Oh, Ok, Nak!"

Aby sedikit berlari menjauh dari sang satpam. Setelah, dirasa posisinya tidak terjangkau oleh satpam itu lagi, Aby berjalan dengan gontai, merasa frustasi dengan informasi yang dia dapat dari sang satpam.

"Walaupun satpam tadi berkata seperti itu, tapi aku tidak ada salahnya mencoba mencari tahu sendiri kan?" bisik Aby pada dirinya sendiri.

"Hei, Aby! ngapain kamu di sini?"

Aby menoleh ke asal suara yang baru saja memanggil namanya.

"Eh, Om Rio. Om sendiri ngapain di sini?" Aby balik bertanya.

"Aku kesini ya pasti karena ada sesuatu yang penting. Kalau kamu mau ngapain?"

"Kalau Om ke sini, pasti ada hal penting,jadi aku pun ada hal penting makanya aku ke sini." jawab Aby, membuat Rio sedikit menggeram.

"Menghadapi anak ini memang harus super ekstra sabar," batin Rio berusaha untuk sabar.

"Iya, pentingnya itu apa?" tanya Rio lagi.

"Ih, Om Rio ini kepo. Kalau anak kecil tidak boleh mencampuri urusan orang besar, jadi demikian juga sebaliknya, orang besar tidak boleh mencampuri urusan anak kecil," jawaban Aby membuat Rio lagi-lagi mengelus dada.

"Kamu salah! Urusan anak kecil itu, harus ada campur tangan orang dewasa. Jadi sekarang jelaskan hal penting apa yang membuat kamu datang ke sini? kenapa kamu tidak langsung pulang ke rumah?" Rio memberondong Aby dengan pertanyaan yang beruntun.

"Aby cuma, mau merasakan bagaimana rasanya menginjak lantai hotel, apakah sama rasanya dengan menginjak lantai rumah? Om." Sahut Aby asal yang membuat Rio semakin geram.

"Itu kamu bilang penting?"

"Ya jelas penting lah,Om. Aku jadinya tidak penasaran lagi dengan rasanya."

"Jadi, apa kamu menemukan perbedaannya?" pancing Rio.

"Beda lah!" jawab Aby santai.

"Apa bedanya?"

"Masa, Om gak tahu sih? lantai hotel gak terasa dingin kalau dipijak, karena pakai sepatu, sedangkan lantai rumah, Aby biasanya te*lan*jang kaki, jadi lantainya terasa dingin. Itu aja Om gak tahu."

"By, cepatlah dewasa! suara Rio terdengar datar, tapi penuh penekanan.

"Buat apa, Om?" Aby memicingkan matanya, dengan kepala yang sedikit di miringkan ke kanan.

"Supaya, terlihat adil kalau kita gelut!" ujar Rio dengan wajah memerah,menahan kesal.

"Tetap terlihat tidak adil, Om. Kalau aku sudah dewasa, Om pasti sudah tua. Jadi tidak pantas kalau aku ngajak orang yang sudah tua, gelut. Kasihan Omnya, bisa-bisa 'RIP' sebelum waktunya." Aby masih terlihat santai, sedangkan Rio sudah terlihat berkali-kali menghembuskan napas.

"Om, Jangan terus-terusan buang napas! nanti napasnya habis, bisa 'let me go' lho."

"Aby! kamu nyumpahin om cepat mati?"

"Nggak! siapa yang nyumpahin? kan aku gak ada bilang 'aku sumpahin Om mati' Om juga kan bisa dengar sendiri kalau aku __"

"Abyyyyyy!" sorot mata Rio menghujam tajam.

"Yaela, Om. Nggak usah kesal-kesal gitu napa? Aby cuma bercanda."

"Mulut kamu bercanda! tapi mata kamu ngajak perang!"

"Nggak sinkron dong, Om!" sahut Aby.

"Sudah,jangan banyak cakap lagi! pulang sana!"

"Baik, Om!" Aby memutar badannya meninggalkan Rio yang mengelus dada, sambil geleng-geleng kepala.

Tbc

Informasi mengenai penyimpanan hasil rekaman CCTV aku dapat dari suami sendiri yang seorang IT di kantornya sekaligus dari yang aku kulik-kulik dari Mbah Google.

Jadi bagaimana cara Aby, untuk mencari bukti lagi? ikutin terus ya gais. Dan jangan lupa untuk tetap meninggalkan bekas jempolnya.Ingat, bekas jempol, bukan jempol. Nanti kalau ninggalin jempol bahaya juga, kalau gak punya jempol lagi.😁😁 Kalau berkenan bisa juga kasih hadiah ya kakak-kakak 😍🙏

1
Mazree Gati
masa bocah di suruh nungguin orang sakit biasanya jengguk aja ga boleh,,,pingin ngakak takut keselek
Anonymous
ok
Ahsin
suka iri kebahagian orang dasar ulat bulu
Ahsin
dasar 😅😅😅🤣
IndraAsya
👣👣👣
Ahsin
🤣🤣🤣🤣
Ahsin
🤣🤣🤣
Ahsin
mampus sahabat bangke... Krn sft irimu yg akan menjatuhknmu
Indah Setyorini
Luar biasa
nnk pw
pernah kyk cantika. bangun2 langsung mukul 🤣
Jasmine Dwielfiza
asem lagi makan smbil baca ini biat ngakak smpe keselel tulang ceker ayam 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤭🤭
Kecombrang
🤦‍♂️😂
Jasmine Dwielfiza
aku jg suka pusing Thor .anakku klo liat fto mama nya nikah ,bilang kenapa aku gak ada di fto kenapa aku gak diajak nikahan mama ,
dan satu lagi dia suka bilang kok mama selalu pergi sama aa aku nya mana gak diajak ,aku jawab aja Msih di perut,🤣🤣kan ikut jg..pusing makin panjang klo gak di jawab makin pusing
Mia Amilia
seru dech lanjut Thor /Shhh/
Kecombrang
😱
Khoerun Nisa
lagian kmn aja situ yg tau duluan tp ngasih kbr nya belakangan hah syg bgt kmu tor pake visual Rio dgn idola ku GK cocok bgt oon
Khoerun Nisa
kurang greget cara menyampaikan nya JD kedengaran nya biasa aja GK deg degan klu mereka ayah anak
Khoerun Nisa
novel nya trlalu santai..trbukti udh tau kbnrannya bknnya lngsung kasih tau eh malah leha2 GK tau klu nyawa anak itu kritis itulah aku kurang suka novel mu intinya kurang tegas dlm setiap masalah JD kesan nya TDK serius
Agustin Br
Kecewa
Agustin Br
Buruk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!