Kiss My Heart

Keira memaksakan diri untuk tersenyum, namun kedua tangannya nampak terkepal. Dengan cepat Keira memutar otak mencari alasan agar Arsen tidak terus bersikeras untuk menjalin hubungan dengan dirinya.

"Saya setuju. Saya akan mengenalkan Anda dengan orang yang saya cintai. Tapi sayangnya, saat ini dia tidak ada di negeri ini," sahut Keira mencari alasan asal.

"Benarkah? Atau kamu sengaja mencari alasan agar aku tidak mendekati kamu?" tanya Arsen memicingkan sebelah matanya menatap curiga pada Keira.

"Terserah Tuan mau percaya atau tidak, tapi inilah kenyataannya. Saya harap Tuan tidak terus memaksa saya untuk menjadi pacar Tuan. Dan tolong jangan terlalu dekat dengan saya. Saya tidak ingin ada temannya yang melihat saya bersama dengan Tuan dan bicara yang tidak-tidak soal saya dan Tuan, hingga membuat pacar saya salah paham," ucap Keira berharap Arsen percaya padanya.

"Berapa lama dia berada di luar negeri?" tanya Arsen masih merasa tidak percaya pada Keira.

"Dia akan lama berada di luar negeri. Bertahun-tahun," sahut Keira agar bisa lepas dari Arsen lebih lama sambil mencari solusi untuk menghindari Arsen.

Arsen tertawa sumbang mendengar jawaban tidak pasti dari Keira. Arsen semakin tidak yakin, jika Keira benar-benar sudah memiliki kekasih.

"Kamu membohongiku. Kalau dia benar-benar mencintai kamu, dia pasti akan pulang untuk membuktikan bahwa kamu adalah miliknya. Kamu hanya sengaja mencari alasan untuk menghindari aku, 'kan?" tebak Arsen menggeleng-gelengkan kepalanya dengan senyuman yang menyiratkan rasa tidak percaya.

"Dia..dia bekerja di luar negeri. Tidak mungkin dia kembali ke negeri ini sebelum kontrak kerjanya habis," ucap Keira menemukan jawaban asal.

"Bekerja di luar negeri? Apa pekerjaannya?" tanya Arsen menunjukkan ekspresi serius.

"TkI. Iya, dia jadi TkI," jawab Keira yang bingung mencari jawaban, karena tidak terbiasa berbohong.

"Apa?! Pacarmu seorang TKI? Kamu wanita yang sangat sempurna, kenapa kamu malah memilih seorang TKI yang gajinya tidak seberapa dibandingkan memilih aku yang jelas-jelas bisa membuat hidup kamu terjamin?" tanya Arsen yang terkejut mendengar orang yang dicintai Keira adalah seorang TKI.

Arsen merasa terhina karena tidak mampu bersaing dengan seorang pria yang hanya menjadi seorang TKI. Karena jika benar orang yang dicintai Keira menjadi TKI, sudah jelas pendapatannya tidak sebanding dengan Arsen.

Gaji TKI paling tinggi adalah kisaran Rp 29 juta - Rp 36 juta per bulan. Dan tentu saja itu tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan Arsen yang memiliki beberapa hotel dan juga saham di beberapa perusahaan besar.

"Tuan, saya mencintai dia bukan karena hartanya, tapi saya mencintai segala kekurangan dan kelebihannya. Saya merasa nyaman saat bersamanya dan merasa sempurna bila ada di sisinya. Harta bisa di cari, tapi cinta adalah harga mati yang tidak bisa di negoisasi. Karena saya tidak bisa mengatur pada siapa hati saya harus berlabuh dan untuk siapa jantung saya berdetak. Maaf, saya permisi," ucap Keita yang tidak mau lagi berbicara lebih lama lagi dengan Arsen. Keira takut semakin bingung karena terus menerus harus berbohong.

Keira meninggalkan ruangan Arsen dengan perasaan kesal. Sungguh Keira sudah sangat merasa jengah dengan Arsen. Sedangkan Arsen nampak membuang napas kasar. Tidak menyangka akan sangat sulit menaklukkan hati Keira.

"Ra!" panggil Ferry saat melihat Keira keluar dari ruangan Arsen.

"Ada apa?" tanya Keira menoleh pada Ferry.

"Kamu di ajak makan siang lagi sama Tuan Arsen, ya?" tanya Ferry dengan suara pelan setelah mengamati sekeliling tempat mereka berada.

"Iya," sahut Keira berniat untuk pergi makan siang. Perutnya terasa lapar, tapi tidak bernafsu untuk makan. Namun Keira memaksakan diri untuk makan agar tidak jatuh sakit.

"Dia sangat getol mengejar kamu. Kamu tidak tertarik padanya?" tanya Ferry penuh selidik.

"Aku tidak menyukai dia. Sudah ada orang lain yang aku sukai," sahut Keira yang lagi-lagi berbohong.

"Aku tidak percaya. Sudah tiga tahun kamu bekerja di sini dan aku belum pernah sekalipun melihat kamu di antar ataupun di jemput seorang pria kecuali papa kamu. Kalau kamu benar-benar memiliki pacar, seharusnya aku sudah beberapa kali atau paling tidak pernah sekali saja bertemu dengan pacarmu," tukas Ferry yang tidak pernah percaya dengan alasan Keira itu.

Tidak hanya Ferry yang tidak percaya dengan alasan Keira itu, semua karyawan yang bekerja di hotel itu juga tidak percaya. Karena belum ada seorang pun yang pernah melihat Keira di jemput atau di antar oleh seorang pria selain papanya.

"Kamu mau percaya terserah, nggak percaya juga terserah. Aku tidak bisa memaksa kamu untuk percaya," sahut Keira tidak ingin membahas tentang hal itu lagi dengan siapapun. Keira merasa sangat pusing saat harus membuat kebohongan.

"Ra, kamu tahu, 'kan? Aku sangat mencintai kamu. Walaupun aku bukan orang kaya seperti CEO kita, tapi aku benar-benar tulus mencintai kamu apa adanya, Ra," ucap Ferry bersungguh-sungguh.

Keira menghela napas panjang panjang, lalu memaksakan diri untuk tersenyum seraya menatap Ferry.

"Benarkah? Apa kamu akan tetap mencintai aku, jika aku sudah tidak suci lagi? Apa kau bersedia menikahi aku, jika aku mengandung benih pria lain?" tanya Keira menatap lekat wajah Ferry.

"A..apa?! Apa maksud kamu? Kamu tidak sedang bercanda, 'kan?" tanya Ferry dengan ekspresi terkejut yang tidak di buat-buat.

"Sudahlah! Aku lapar, aku mau makan," sahut Keira seraya berjalan meninggalkan Ferry yang masih syok dengan pertanyaan Keira.

"Tunggu, Ra! Apa kamu serius?" tanya Ferry yang sempat tertegun karena merasa syok setelah mendengar pertanyaan dari Keira tadi.

Namun Keira tidak menjawab dan terus berlalu meninggalkan Ferry. Wanita itu sama sekali tidak merespon pertanyaan Ferry.

"Astaga..kenapa aku berkata seperti tadi?" gumam Keira yang entah mengapa sampai berkata seperti tadi.

Sejak bertemu dengan Arsen tadi Keira terus berbohong. Dan kini tanpa sadar Keira mengucapkan kata-kata yang dia sendiri tidak pernah memikirkannya. Mungkin karena terlalu banyak berbohong, hingga Keira sulit untuk berpikir jernih dan benar.

*

Keira merebahkan tubuhnya di atas ranjang. Beberapa kali wanita itu menghela napas panjang. Keira benar-benar tidak bisa melupakan kejadian malam itu.

Wajah, tatapan mata, suara bariton, dan detak jantung pemuda yang menghabiskan malam dengan dirinya selalu terbayang di benak Keira.

"Kenapa? Kenapa aku ingin sekali bertemu dengan dia lagi? Ada perasaan nyaman yang aku rasakan saat berada dalam dekapannya. Dan aku merindukannya. Kenapa? Kenapa aku jadi seperti ini? Aku baru dua kali bertemu dengan dia. Tapi, aku merasa sangat familiar dengan dia. Tatapan matanya, suara baritonnya, dekapannya, bahkan suara detak jantungnya membuat aku merasa nyaman. Aku..aku merindukannya," gumam Keira yang tanpa sadar menitikkan air matanya.

Entah mengapa semakin hari Keira semakin merindukan pemuda yang bahkan tidak diketahui namanya itu.

Setelah dua jam berusaha memejamkan matanya, akhirnya Keira pun terlelap. Dalam tidurnya Keira bermimpi...

Seorang pemuda yang tidak jelas wajahnya menempelkan dahinya di dahi Keira hingga hidung mereka saling bersinggungan, lalu pemuda itu berkata, "You kissed my heart. I love you,"

Lalu pemuda itu memeluknya dan mengatakan, "Tuhan menjadi saksi sumpahku. Selamanya, aku hanya akan menjadi milik mu. You kissed my heart,"

"Kiss My Heart. Hatiku dingin tanpa mu,"

"Kiss My Heart. Hatiku dingin tanpa mu,"

"Kiss My Heart. Hatiku dingin tanpa mu,"

"Kiss My Heart. Hatiku dingin tanpa mu,"

Pria itu terus mengatakan kalimat itu berulang-ulang dalam mimpi Keira, hingga Keira terbangun dari tidurnya.

"Siapa? Siapa pemuda dalam mimpiku itu? Siapa dai? Siapa? Kenapa? Kenapa aku menangis saat mendengar kalimat yang diucapkannya dengan nada penuh kesedihan itu? Kenapa?" gumam Keira yang akhirnya malah menangis terisak-isak.

Suara pemuda dalam mimpinya saat mengatakan, "Kiss My Heart. Hatiku dingin tanpa mu," itu terdengar penuh kerinduan dan kesedihan yang sangat dalam membuat hati Keira terasa bagai tersayat sembilu, hingga sulit bagi Keira untuk membendung air matanya.

...🌟...

...Bagiku, cinta itu sulit ditemukan, susah didapatkan, dan tidak mudah untuk dilupakan. ...

...Seperti berenang melawan arus, pada akhirnya aku pun lelah dan kembali padamu....

...Nyatanya, jarak dan waktu tidak pernah bisa mengubah rasa cintaku padamu. ...

...Jantung ku tetap berdetak untukmu. Hatiku masih bergetar saat menatapmu. Tubuhku masih merindukan sentuhan mu. Jiwaku terasa nyaman saat berada dalam dekapanmu. ...

...Nyatanya, I love you....

..."Nana 17 Oktober"...

...🌸❤️🌸...

.

To be continued