NovelToon NovelToon
My Partner'S Diary

My Partner'S Diary

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Contest / Cintamanis / Tamat
Popularitas:229.6k
Nilai: 5
Nama Author: Decy.27126

TAHAP REVISI🙏


***

Berawal dari kata 'tidak suka' hubungan mereka kian dekat karena sebuah pertengkaran. Batu yang keras, akhirnya luluh oleh air yang tenang.

Seperti itulah Gia dan Riza, dua remaja yang menaiki tangga bersama dari tidak suka, menjadi suka, lalu ke nyaman, dan berakhir dengan saling menyayangi.

***

Sedikit kisah, dari jutaan kisah lain yang mungkin akan membuat kalian tak bisa melupakannya.

@dwisuci.mn

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Decy.27126, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hal.13

Halaman 13.

'Semua membaik, hatiku pulih, dan aku sudah dapat merasakan kebahagiaan yang semestinya. Aku harap, ini akan berlanjut dari hari ini, besok, lusa, dan seterusnya.'

Tertanda

Calvin Arriza Adhitama

Diary (26-07-2017)

Sore itu, hari ditutup dengan 5 sekawan yang pulang dari Rumah Karya bersama sama menggunakan mobil yang Dafa bawa, mereka memutuskan untuk mengantar Riza sampai di rumahnya agar dia tidak berpikiran kabur lagi ditengah jalan.

Sampai rumah pun tidak ada yang berubah, Riza masih bungkam sejak diperjalanan tadi, Gia dan yang lainnya pun sementara singgah disana atas permintaan Vina.

Sekumpulan anak remaja itu tengah ada di kamar Riza sekarang ini, ditambah Keyra yang ikut masuk saat kakaknya sampai tadi.

Gia membuka hpnya yang terasa bergetar sejak tadi, dia melihat pesan masuk dan langsung berdiri mengejutkan semuanya.

"Aku kebawah bentar yah," pamit Gia membuat yang lain bingung.

Riza pun mengernyit, "Ngapain?"

"Pegel duduk dari tadi, jalan dulu yah!" alasan aneh dari Gia bisa membuat yang lainnya hanya bisa mengangguk pasrah.

Gia keluar dari kamar Riza meninggalkan teman temannya yang masih kebingungan dan turun menuju ke ruang tamu, di sana sudah ada Vina juga Tama, dan yang tadi mengirim pesan pada Gia adalah Vina, dia meminta Gia untuk menemuinya dan karena itu Gia pamit keluar tadi.

"Tante manggil Gia ada apa?" tanya Gia saat sudah berada di depan Vina dan Tama.

"Duduk dulu sini," pinta Vina diangguki Gia, mereka duduk bersebelahan dengan Tama di sebrang nya.

"Gia dimana kamu ketemu Riza?" tanya Tama to the point.

Gia menoleh ke arah Tama dan Vina bergantian, dapat Gia lihat raut serius dari wajah kedua orang tua Riza ini.

"Gedung belakang Malika's Cafe," jawabnya jujur.

"Gia, dia nggak nekat nglakuin apa apa kan?" tanya Vina watir.

Gia tersenyum kecil, "Pas aku dateng, aku liat kaki Calvin yang nggantung di tepian Rooftop gedung itu."

Vina dan Tama tersentak seketika, walau Gia mengatakan itu dengan raut santai yang menandakan tidak terjadi apa apa, tetap saja ada kecemasan yang mereka rasakan terhadap Riza.

"Kalian tenang ajah, dia gak ngapa ngapain disana, dia tiduran di Rooftop pas aku dateng pagi tadi."

Ucapan Gia membuat kedua orang tua Riza ini menghela nafas lega, setidaknya mereka tau Riza tak melakukan hal yang salah, walau tidur di luar ruangan itu tidak baik yah setidaknya dia tidak melakukan hal lain selain itu.

"Tapi, Gia gak jamin lain kali Riza bisa baik baik ajah."

"Maksud kamu gimana?" tanya Vina yang merasa sedikit khawatir dengan ucapan Gia barusan.

"Tante, Riza itu rapuh! Di balik sifat dinginnya Riza nyembunyiin semua beban yang selama ini dia tanggung, dia bisa ajah ketawa pas lagi sama kami teman temannya, tapi itu semua palsu!"

"Dia gak pernah ceritain masalahnya kecuali sama Dafa dan Bagas, itu pun gak semuanya dia ceritain."

"Dia sembunyi dibalik sifat kerasnya karena dia rapuh, dia bisa jatuh kapanpun dia mau. Tapi Riza tetep Riza, dia sama kaya Papahnya." Gia melirik Tama yang sedari tadi diam mendengarkannya.

"Om, Gia gak tau apa yang jadi masalah diantara kalian. Tapi satu yang mau aku bilang, kalian itu sama! Sama sama keras, sama kuatnya, dan kalo ada satu ajah diantara kalian yang mau ngalah. Gia yakin yang lainnya pun akan ikut luluh, karena kalian itu ibarat ranting yang berbeda tapi masih satu akar." Gia berujar bijak.

Vina diam takjub, Tama sedikit tersentak dengan omongan Gia tadi, dia sadar apa kesalahannya selama ini. Kini ia pun tengah membatin kagum dengan semua yang dikatakan Gia barusan.

'*Dia bukan gadis biasa, dia masih kecil, tapi pemikirannya begitu dewasa dan bijak*.' Tama membatin.

Tama berdiri lalu mendekat kearah Gia, Gia yang melihatnya pun ikut berdiri dihadapan Tama.

"Saya gak tau mau ngomong gimana lagi, dilihat dari segi manapun memang saya yang salah disini. Semua karena keegoisan saya yang terlalu menuntut Riza untuk menjadi seperti yang saya mau, saya terlalu mengekangnya hingga dia membangkang." Tama berujar dengan matanya yang sudah memerah.

"Om, Riza itu seperti pasir. Semakin kuat om genggam, akan semakin cepat dia pergi. Semakin keras om mengekangnya, akan semakin dia membangkang."

"Saya tau saya salah, dan saya sangat menyesal dengan itu."

"Setiap orang punya kesalahan dan kesempatan, selagi masih ada waktu semua masih bisa diperbaiki lagi." Gia berujar bijak lagi.

Vina mendekat kearah Gia dan langsung memeluknya, "Terima kasih, hari ini kamu menyatukan dua perbedaan yang sudah lama saling bertolak."

Gia membalas pelukan Vina dan tersenyum tulus disana, "Ini semua atas kemauan mereka sendiri Tante, Gia cuman numpang lewat doang." Candanya berusaha mencairkan suasana haru yang menyelimuti ruang yang hanya berisi tiga orang itu.

Vina melepas pelukannya lalu menatap Gia penuh sayang, "Boleh Tante cium kening kamu, sayang?"

Gia tersentak, beberapa saat kemudian dia mengangguk. Vina mencium penuh sayang kening Gia yang membuat Gia memejamkan mata menikmati luapan kasih sayang seorang ibu, rasanya sama seperti saat Jihan yang memeluknya. Sungguh, pelukan ibu memang tidak ada tandingannya.

Vina menatap penuh sayang Gia yang masih memejamkan matanya, perlahan Gia membuka matanya lalu tersenyum tulus menatap Vina yang juga masih menatapnya.

"Terima kasih sudah mau datang di kehidupan kami." Vina berujar dengan pandangan harunya menatap Gia.

Gia hanya bisa tersenyum menanggapinya, dia tak tau harus bagaimana berhadapan dengan kedua orang tua Riza ini. Dia tidak ingin salah bicara atau apapun yang akan membuat keduanya sakit hati, walau bagaimanapun mereka adalah orang tua yang kedudukannya sama seperti Mamah juga Papahnya dirumah.

"Bilang sama temen temen mu, kita makan bareng malem ini."

Ucapan Vina diangguki Gia yang langsung pamit untuk menemui teman temannya di kamar Riza dan meninggalkan kedua tuan rumah yang masih menatapnya penuh kagum dari belakang.

..

"Dari mana?" tanya Riza yang melihat Gia masuk kedalam kamarnya.

"Jalan jalan lah, kan tadi udah bilang." Gia menjawab santai.

"Kok lama banget?" Nela menimpali.

"Oh, tadi ngobrol bentar sama Tante Vina, dia ngajak kita makan bareng malam ini."

"Wihh, asik tuh. Ayok aja lah gue mah." Seru Bagas semangat.

"Gratisan ajah lo cepet." Nela meledek dan menatap sini Bagas yang duduk di tempat tidur Riza bersama dengan Dafa dan si mpunya kamar.

"Iri bilang, bos!" Bagas menjawab tak mau kalah membuat Nela berdecak kesal disana.

\*\*\*

**Bersambung..

See u next chapter..🖤

Jangan lupa Like nya👍**

1
Niken NiRiYu
bintang 5 buat penulis buat alur crita juga okelah tp plot twist masa lalu gia blm ngena
spnjang crita karakter gia msh konsisten msh terbaik dan kalau bs gia seharusnya dpt lbh baik lg dr karakter riza😁 dan riza sprti tdk ada lawannya buat dapetin gia kyk gmpang ajha buat riza
tp utk smwnya udh bagus karakternya kuat2👌
Lina 002
keren,suka sama kata" nya
Decy Mlyni: terima kasih sudah membaca, Kak. semoga berkenan dengan ceritanya 🙏☺️
total 1 replies
abdan syakura
Assalamu'alaikum..
salken, kak....
Decy Mlyni: waalaikumsalam, Salam kenal juga, Kakakk. selamat membaca
total 1 replies
Purianti Santi
lanjut mantab👍
Decy Mlyni: udah tamat, Kak. silakan baca sampai selesai, terima kasih atas like & komennya. 🙏❤️
total 1 replies
Nur hikmah
calvin arriza psyiy
Nur Inayah
lama Bngt sandiwara ny
Arias Binerkah: permisi kakak ijin promo silahkan mampir di novelku ini bukan love bombing dikemas dengan bahasa segar dan komedi namun tetap romantis manis, terimakasih 🙏
total 1 replies
Nur Inayah
ah lama bngt,sandiwara ny
Jilioni MD: KEPEMILIKAN adalah cerita dalam novelku, jika berkenan mampir ya, bisa diklik profilku, terimakasih😊
total 1 replies
Nur Inayah
AQ MLS bertele2 thour
Nur hikmah
pnsaran....ko jd ribet
Nur hikmah
gia jtuh cnta tpi binggung sndri....n calvin kyy main umpet2 tan
Nur hikmah
waw ap riza mnta restu pa ayahy gia...hihihjhi
Nur hikmah
hntu kah
Nur hikmah
i love you gia n riza
Nur hikmah
syuka2
Nur hikmah
smpe dsini q phm....crtsy maju mundur....seru c....tpi ckup membinggungkn.....
Zia
semangat kak, jangan lupa mampir
Fie F.s (Mama Adara) 💕
Jadi inget pas sekolah dulu lomba rias kelas 😂

Jd terkenang masa SMA ku😁😁
Prayogi
terharu gaisy😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭
Thata Chan
kangen lah😂😂 tapi boong😜😜
Thata Chan
😍😍😍😘😘😘
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!