NovelToon NovelToon
Fall In Love At The First Night

Fall In Love At The First Night

Status: tamat
Genre:Beda Usia / One Night Stand / Selingkuh / Cinta Terlarang / Romansa / Konflik etika / Tamat
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Irish_kookie

Anaya White memaksa seorang pria asing untuk tidur dengannya hanya untuk memenangkan sebuah permainan. Sialnya, malam itu Anaya malah jatuh cinta kepada si pria asing.
Anaya pun mencari keberadaan pria itu hingga akhirnya suatu hari mereka bertemu kembali di sebuah pesta. Namun, siapa sangka, pria itu justru memberikan kejutan kepada Anaya. Kejutan apa itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Irish_kookie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Epilog

Langit siang itu cerah, seolah tahu sebuah janji akan diikat di bawahnya. Aula kecil yang dipenuhi bunga putih dan dedaunan hijau terasa hangat, sederhana, dan tenang.

Anaya White berdiri di ujung lorong dengan gaun putih yang jatuh lembut di tubuhnya. Ia menarik napas pelan.

“Aku siap,” bisiknya, lebih pada dirinya sendiri.

Di ujung lorong, Josh menunggunya. Tatapannya mantap, tanpa kegugupan yang dulu pernah ada.

Saat Anaya melangkah mendekat, Josh tersenyum kecil. “Kau terlihat cantik,” ucapnya lirih ketika Anaya berdiri di hadapannya.

“Dan kau terlihat lebih tampan dari biasanya," jawab Anaya pelan, membuat Josh terkekeh singkat.

Prosesi pemberkatan pernikahan itu berjalan tanpa cela. Janji diucapkan dengan suara yang tenang, tanpa gemetar.

“Aku memilihmu sebagai istriku, Anaya White,” kata Josh tegas.

Anaya menatap Josh dengan penuh haru. “Aku memilihmu sebagai suamiku, Josh Grebel."

Tepuk tangan memenuhi ruangan saat cincin terpasang di jari Anaya.

Mereka berpelukan dan Josh memberikan kecupan manis di bibir Anaya, setelah itu dia tersenyum. "Ini akan menjadi awal yang cukup menantang menurutku, hehehe."

Anaya memukul pelan pundak suaminya. "Menantang? Kau pikir, aku akan mengajakmu bertengkar setiap hari?"

"Hahaha," balas Josh sambil tertawa.

Di antara para undangan, Jane Forest duduk dengan punggung tegak. Dia bertepuk tangan pelan, senyum tipis terukir di wajahnya.

“Bahagia ya, Nay,” gumamnya hampir tak terdengar.

“Jane?” suara seseorang memanggil dari samping.

Jane menoleh. “Ya?”

“Kau baik-baik saja? Aku lihat kau cukup terharu melihat pernikahan sahabat kita," kata gadis yang ternyata teman main Anaya dan Jane.

Jane mengangguk. “Tentu saja! Mereka mengawali semuanya dari kesalahan kecil sampai akhirnya menikah. Bagaimana aku tidak terharu! Mereka nyaris tidak mungkin menikah, kau tau, kan Rin?"

Airin mengangguk. "Ya, aku bahkan masih ingat bagaimana dia pertama kali bertemu dengan Josh dan menggodanya seperti wanita liar, hahaha. Kita tidak pernah tau ke mana tangan Tuhan membawa kita, ya."

Lagi-lagi Jane mengangguk. Perlahan, dia merasakan perutnya bergerak tak nyaman, mengingat kesalahan yang dia lakukan beberapa waktu lalu.

Sementara itu, di beberapa baris di belakangnya, Jack Scout berdiri sendirian.

Dia ikut bertepuk tangan, sedikit terlambat. Pandangannya tertahan pada sosok Jane di depan sana.

“Fokus, Jack,” gumamnya pada diri sendiri.

Resepsi berlangsung sederhana. Tawa dan ucapan selamat terdengar bersahutan. Anaya dan Josh bergerak dari satu tamu ke tamu lain.

“Terima kasih sudah datang,” kata Anaya tulus saat Jane menghampirinya.

“Congrats, Nay,” jawab Jane sambil tersenyum.

Josh menyalami Jane. “Jaga dirimu.”

“Kalian juga,” balas Jane singkat, lalu melangkah pergi.

Jack berdiri tak jauh dari sana, ragu untuk mendekat. Seorang rekan menyapanya.

“Jack, kau tidak ikut foto?” tanya orang itu.

“Tidak,” jawabnya cepat. “Aku di sini saja.”

Matanya tidak terfokus pada pasangan pengantin yang tengah berbahagia.

Manik mata Jack terus mencari keberadaan Jane dan ketika Jane melewatinya, Jack berlari kecil.

Langkah mereka melambat sesaat. Mata mereka bertemu, singkat, tanpa senyum.

"Kau datang? Kupikir kau tidak akan hadir, Jack," tanya Jane.

Langkah Jack terhenti. Dia menatap Anaya sesaat, lalu kembali menyamakan langkahnya dengan Jane. "Pendapatku masih sama. Temanmu itu menarik. Beruntung sekali duda itu mendapatkannya."

Jane meliriknya tajam. "Jaga mulutmu! Kecuali kalau kau ingin kita ditonton puluhan orang yang datang ke sini!"

Jack hanya tertawa kecil. "Jangan terlalu galak, nanti priamu kabur, hehehe."

Entah mengapa, wajah Jane memerah dan tersipu. Dia mempercepat langkahnya dan tidak memedulikan Jack yang terus memanggil namanya.

Sore menjelang. Para tamu berpamitan satu per satu. Jane meninggalkan aula tanpa menoleh ke belakang. Jack keluar beberapa menit kemudian, memilih arah yang berbeda.

Di tengah ruangan, Josh menggenggam tangan Anaya. “Akhirnya, semuanya berakhir dengan baik. Kita pergi sekarang?"

Anaya mengangguk. “Syukurlah. Aku sudah takut kalau aku akan merusak pernikahan ini dengan tiba-tiba aku kabur, misalnya."

"Kau punya pikiran untuk kabur? Benarkah?" Josh bertanya dengan sedikit nada kesal.

Senyum jahil Anaya merekah. "Hahaha, iya. Sesaat tadi, aku ingin membalikkan badanku dan lari, hahaha. Aku bisa masuk headline berita kalau itu nekat kulakukan, hahaha."

Josh menepuk pucuk kepala Anaya dengan lembut, lalu menariknya lebih dalam ke pelukannya. "Kau benar-benar masih seorang gadis kecil, Nay."

"Hei, Josh. Apa kau tadi memerhatikan teman-temanku?" tanya Anaya sambil berjalan bergandengan tangan keluar bersama Josh.

Josh memutar bola matanya ke atas, berusaha mengingat Jane dan Airin dan apa yang mereka lakukan sepanjang acara. "Ya, sedikit. Mereka makan dan minum dengan baik."

Anaya mencibir. "Ck! Bukan itu! Jane terlihat lebih kalem. Dia tidak pecicilan seperti biasa. Sedangkan Airin, dia datang sendiri. Ke mana Tim? Apa mereka sudah putus?"

"Hmmm, kalau Jane, aku merasa dia sedang dekat dengan seseorang dan orang itu datang jugabke acara kita." Josh masih mengingat-ingat tingkah laku Jane sepanjang acara sambil menebak siapa pria beruntung yang dekat dengan sahabat istrinya itu.

Tiba-tiba saja , Anaya menepuk lengan Josh kuat-kuat. "Kan! Kau merasa juga, kan? Siapa kira-kira, ya? Kenapa teman-temanku jadi semakin tertutup seperti ini?"

"Karena tidak semua bisa diceritakan dengan baik dan mungkin saja mereka butuh waktu untuk bisa membuka rahasia mereka kepadamu," kata Josh bijak. "Lupakan Jane! Ayo, kita fokus dengan kita saja, Nay! Mau ke mana kita hari ini?"

Senyum di wajah Anaya semakin mengembang dan merekah. "Hmmm, bagaimana kalau kita keliling dunia? Hahaha!"

Tak ada yang pernah tahu ke mana takdir akan membawa kita. Hanya saja, kita bisa tetap berharap dan berusaha.

Satu kesalahan kecil bisa menjadi sesuatu yang indah, jika kita siap bertanggung jawab dan tidak mengulangi kesalahan yang sama.

***

1
Sophia
next
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!