NovelToon NovelToon
MAAFKAN AKU, AYAH

MAAFKAN AKU, AYAH

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen School/College / Keluarga / Anak Lelaki/Pria Miskin
Popularitas:10.4k
Nilai: 5
Nama Author: Mama Mia

Bayu, seorang remaja yang sedang dalam proses pencarian jati diri. Emosinya yang masih labil, membuat ia mudah tersulut emosi dan juga mudah terhasut.

Suatu malam, Bayu pulang dalam keadaan mabuk. Sang ayah yang kecewa dan marah, tanpa sadar memukulinya.

Termakan hasutan tetangga, Bayu tega melaporkan ayahnya dengan tuduhan kekerasan anak. Hubungan ayah dan anak yang sebelumnya sudah goyah, menjadi semakin buruk. Namun, pertemuannya dengan seorang gadis sedikit membuka mata hatinya.

Sebuah rahasia besar terungkap ketika ibunya pulang kembali ke kampung halaman setelah dua tahun menjadi TKW di luar negeri.

Apa rahasia besar itu?
Mampukah rahasia itu menyatukan kembali hubungan ayah dan anak yang terlanjur renggang?

Ikuti kisah selengkapnya dalam 👇👇👇
MAAFKAN AKU, AYAH

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama Mia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 5. Vonis untuk Ahmad

.

Ruang pertemuan di kantor polisi terasa sunyi dan dingin. Bayu duduk berhadapan dengan ayahnya, Pak Ahmad. Raut wajah keduanya tegang, mencerminkan badai emosi yang berkecamuk di dalam hati masing-masing.

Pak Ahmad menatap putranya dengan tatapan kecewa. "Bayu... kenapa kamu tega melakukan ini pada Ayah?" Suaranya bergetar, menahan tangis.

Bayu menunduk, menghindari tatapan ayahnya. "Aku... Yang aku lakukan benar, kan? Ayah memang telah melakukan KDRT. Aku hanya minta keadilan," jawabnya lirih.

"Keadilan seperti apa?" Pak Ahmad menggelengkan kepalanya tak percaya. "Ayah tahu ayah salah. Tapi kamu tahu persis Ayah melakukannya tanpa sengaja. Tadi malam ayah hanya sedang emosi. Tolong maafkan Ayah.” Pak Ahmad memohon, suaranya tak kalah lirih, akibat menahan rasa sesak di dada.

Bayu terdiam, ia tak ingin menjawab. Lebih tepatnya tak tahu harus menjawab apa. Ada satu dari sisi hatinya yang ingin memberontak.

“Ayah sadar, memukulmu memang tidak bisa dibenarkan. Tapi harusnya kamu tahu kenapa Ayah melakukan itu. Ayah hanya tidak ingin kamu terus menerus terjerumus dalam perbuatan dosa. Kamu pernah mengaji, kamu juga pasti tahu jika yang kamu lakukan selama ini salah. Mencuri, minum minuman keras, itu dilarang oleh agama kita.” Pak Ahmad berbicara dengan halus, berharap sang anak terbuka mata hatinya.

Bayu mendongak menatap datar wajah ayahnya. Ternyata ucapan pak Hasan benar. Ayahnya minta dia datang hanya agar dirinya mencabut laporan. Tidak. Dia tidak boleh goyah.

“Apa Ayah sudah selesai bicara? Kalau sudah aku mau pulang." Satu reaksi dari Bayu yang sama sekali tidak disangka oleh Ahmad. Pria yang bahkan sampai tak tahu harus berkata apa.

“Jadi, kamu tetap menganggap Ayah salah?" Pak Ahmad Dhani menggeleng menahan getir dalam dadanya.

“Apa yang harus Ayah lakukan agar Ayah terlihat benar di mata kamu? Apa yang harus Ayah lakukan agar kamu paham, bahwa semua yang Ayah lakukan ini adalah untuk kebaikanmu. Ayah menasehatimu kamu dengan kata-kata halus, tapi kamu tidak pernah mendengar. Ayah berteriak kamu ikut berteriak, bahkan lebih keras. Lalu sekalinya Ayah mengangkat tangan... kamu melaporkan Ayah ke polisi?"

"Apa sebenarnya kesalahan yang pernah Ayah lakukan padamu, Bayu? Ke mana perginya Bayu yang dulu begitu santun dan selalu juara kelas? Tolong kembalikan anak Ayah yang dulu." Nada suara Pak Ahmad bergetar mencerminkan kepedihan dan kebingungan yang mendalam.

Dalam hatinya, Bayu merasa tertusuk oleh kata-kata ayahnya. Kata-kata itu bagaikan anak panah yang menembus relung hatinya. Ia merasa bersalah, merasa durhaka. Namun kemudian, ia teringat kata-kata Pak Hasan. 'Ayahmu itu pintar memanipulasi lewat kata-kata. Jangan mudah terpengaruh olehnya.'

Bayu mengangkat kepalanya, menatap ayahnya dengan tatapan datar. Ia tak boleh terpengaruh kata-kata ayahnya.

"Ayah tidak pernah mengerti aku. Ayah selalu memaksakan kehendak Ayah. Ayah selalu merasa paling benar. Ayah menganggap diri ayah sebagai undang-undang yang harus dipatuhi. Ayah selalu melarang aku ini dan itu. Ayah mengharuskan aku ini dan itu. Ayah tidak pernah membiarkanku melakukan apa yang aku suka. Aku seperti orang yang dipasung, Yah. Aku juga ingin bebas seperti teman-temanku.”

“Ayah tidak melarang kamu berteman.” balas Pak Ahmad dengan nada frustrasi.

"Ayah hanya minta kamu pintar-pintar memilih pergaulan. Kamu sedang berada di jalur yang salah. Tadi malam kamu pulang mabuk. Bukan tidak mungkin suatu saat kamu ikut-ikutan temanmu yang sakau. Kalau sudah seperti itu, lalu bagaimana masa depanmu?”

"Ayah melarang karena apa yang kamu suka itu tidak baik untukmu, Bayu! Ayah hanya ingin kamu menjadi orang yang benar, bukan menjadi berandalan!"

"Aku bukan berandalan!" sentak Bayu. "Aku hanya ingin bebas!"

Pak Ahmad menghela napas panjang. "Bebas bukan berarti melakukan apa saja yang kamu mau, Bayu. Bebas tetap harus ada aturannya. Kita ini manusia berakal, harusnya tahu mana yang baik dan buruk."

"Aku sudah tahu mana yang baik dan buruk!" balas Bayu. "Karena itu aku melaporkan Ayah ke polisi karena Ayah sudah melakukan kekerasan padaku! Dan itu jelas bukan sesuatu yang baik."

"Astaghfirullah, Bayu..." Pak Ahmad menggelengkan kepalanya dengan air mata yang semakin deras mengalir di pipinya. "Apa yang sudah merasuki pikiranmu, Nak? Bagaimana caranya ayah harus bicara agar kamu mengerti? Kenapa kamu sama sekali tak bisa diajak bicara?"

Bayu terdiam, tak mau lagi mendengar kata-kata ayahnya. Anak kelas dua SMA yang memilih berdiri dan meninggalkan ayahnya yang terus berteriak memanggil.

*

Sementara itu, saat Ahmad sedang berusaha menyadarkan putranya, di ruang petugas Hasan membuat kesaksian lain.

“Saya hanya tetangga, saya kasihan melihat Bayu. Setiap hari dia harus bekerja keras sepulang dari sekolah. Perlakuan Ahmad sangat buruk pada anaknya,” ucapnya lirih. Wajah pria itu menunduk dengan ujung jari bergerak menghapus air mata yang sejatinya sama sekali tidak keluar.

“Apa keterangan Anda ini bisa dipertanggung jawabkan?" Petugas menatapnya datar.

Hasan mengangkat kepalanya dan menatap sendu. Raut prihatin itu tampak nyata. “Pak Polisi bisa bertanya pada tetangga desa. Semua orang tahu perangai Ahmad. Istrinya bahkan sampai harus kerja di luar negeri karena dia yang pemalas, suka judi lalu hutang menumpuk."

Hasan menatap mata polisi tanpa berkedip, membuat polisi meyakini bahwa pria itu tidak mungkin berbohong.

“Sebenarnya saya sudah menasehati Bayu agar memaafkan Ahmad. Bagaimanapun mereka itu ayah dan anak. Tapi mungkin Bayu sudah terlalu sakit hati. Ini bukan baru sekali dua kali Ahmad melakukan kekerasan pada Bayu.”

Dan…

Pada akhirnya Ahmad dinyatakan bersalah. Ia akan dijatuhi hukuman empat bulan kurungan, dan denda sebesar lima juta rupiah, mengingat kekerasan yang diterima Bayu tidak sampai meninggalkan bekas luka, apa lagi cacat.

Bayu tiba kembali di halaman kantor polisi, dan melihat Hasan menunggu di sudut halaman yang ada sebatang pohon rindang, namun, tetap saja cuaca panas karena matahari tepat berada di atas kepala. Pria yang tampak menyeka keringat yang membasahi pelipisnya.

“Maaf ya, Pak. Bapak kepanasan ya menunggu lama?" Bayu merasa tak enak hati.

Hasan menepuk pundak anak remaja itu. "Nggak papa. Jangan dipikirkan,” jawab Hasan, pemeran tetangga berhati mulia.

Tanpa Bayu tahu, orang saat ini ada di hadapannya ini juga baru saja keluar dari gedung yang sama dengannya. Dan orang itu juga yang akan membuat ayahnya tidur di lantai penjara yang dingin.

1
Ayudya
mampir lagi kak
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia: terima kasih. semoga suka/Kiss//Kiss//Pray//Pray/
total 1 replies
Nar Sih
sdh terbukti salah kok ngk mau ngaku ,dan pasti nya hukuman berat menanti mu pk hasan 🤣
Hasanah Purwokerto
Wis tuek kok yo neko" to pak...
Selamat bermalam di hotel prodeo pak Hadan...👊👊👊👊👊👊
Hasanah Purwokerto
Awal penderitaanmu dimulai pak Hasan..
Hasanah Purwokerto
Rio CS pasti kalang kabut nih..
Mo kabur...????? oooo..tidak bisa.....
kalian sdh dibawah pengawasan....🤭🤭🤭🤭
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
gak usah ngaku Hasan. biarkan polisi bekerja, setelah itu kamu akan membusuk di penjara. apalagi kamu tak mau bekerja sama dengan polisi
ora
Masih aja ngelak🙄😒
Dew666
🥰🥰🥰🥰
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Hasan sepertinya bandar narkoba ya?
Nar Sih
asyikkk ...ahirnya pk hasan di tanggkap juga ,syukurin biar tau rasa🤣🤣
Dewi kunti
sejak awal mereka sudah......ad yg kurang gak sich kata2nya
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia: aduh, opo kui meng 🏃🏃🏃
total 1 replies
ora
Pak,, pak,, udah tua banyak tingkah sih. Siap-siap aja mengahabiskan banyak waktu mu di balik jeruji besi ....
Patrick Khan
nah lo ketangkep kan 😅😅
partini
hemmm tua bangka ga tau diri
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
kenapa gak bayu pradana sih? kan biar mirip gitu sm yg onoh
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: ya gak tahu klo namanya bayu itu🤣
total 4 replies
Cindy
lanjut kak
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
apa yang akan terjadi pada doni & Rio?
ora
Kuapoook nggak kalian😒😒
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia: harusnya sih kapok
total 1 replies
Dewi kunti
dua kaaaakk ap menang dia🙈
Fatkhur Kevin
tangkap rio dan p hasan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!