NovelToon NovelToon
Terjebak Bersama Pewaris Millioner

Terjebak Bersama Pewaris Millioner

Status: sedang berlangsung
Genre:Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang / Pernikahan Kilat
Popularitas:11.6k
Nilai: 5
Nama Author: Marnii

Alleta, seorang gadis penurut yang kepolosannya dimanfaatkan oleh sang kakak dan ibu tirinya.

Di malam sunyi itu, sebuah pil tidur seketika mengubah kehidupannya 90 derajat.

Ia terpaksa harus dinikahi oleh seorang pria yang terjebak bersamanya, pria yang sama sekali tak pernah ada dalam tipe suami yang dia idamankan, karena tempramennya yang terkenal sangat buruk.

Namun, pria sekaligus suami yang selama ini selalu direndahkan oleh warga desa dan dicap sebagai warga termiskin di desa itu, ternyata adalah seseorang yang statusnya bahkan tak pantas untuk dibayangkan oleh mereka yang memiliki status sosial menengah ke bawah.

Alfarezi Rahartama, pria luar biasa yang hanya kekurangan izin untuk mengungkap identitas dirinya.

Bagaimanakah reaksi keluarga Alleta setelah tahu siapa sosok menantu yang mereka remehkan itu?

Dan lalu bagaimanakah reaksi Alleta sendiri apabila dia tahu bahwa pria yang menikahinya adalah tuan muda yang disegani?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Marnii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Melelahkan

Atas perintah Alfarez, semua karyawan toko bergegas pergi untuk menyediakan semua perhiasan edisi terbatas mereka.

Bagi mereka perintah itu bukan hanya sebatas perintah biasa, itu adalah sebuah bonus besar yang akan mereka dapatkan jika semuanya berhasil terjual sekaligus.

"Ini semua edisi terbatas toko kami, Tuan, silahkan dilihat dulu."

Kini meja perhiasan itu dipenuhi oleh berbagai macam kotak persegi berisi cincin, kalung, gelang, dan anting, masing-masing perhiasan berjumlah lebih dari dua.

"Pilih apa saja yang kau suka," ucap Alfarez pada Alleta.

"Aduh, mereka tampak sangat indah, aku bingung memilihnya, Sayang," jawab Alleta manja sambil melirik ke arah pengunjung lain yang tadi sempat meremehkannya. Mereka semua tampak memperhatikan diam-diam, berpikir apakah Alfarez sungguh mampu membeli perhiasan itu, atau hanya gaya-gayaan dan sekedar untuk pamer.

Namun, siapa sangka, setelah Alleta mengatakan tertarik pada semua perhiasannya, Alfarez justru membeli semua perhiasan itu dengan pembayaran tunai di tempat.

Patahlah semua kecurigaan dan pandangan meremehkan itu dari mereka semua, setelah tau Alfarez berhasil membayar tunai perhiasan tersebut, mereka mendadak seolah berpura-pura tak melihat dan bahkan langsung bubar meninggalkan toko itu.

"Kamu serius membelikanku perhiasan sebanyak itu?" Alleta akhirnya baru memiliki keberanian untuk bertanya setelah mereka sudah dalam perjalanan pulang ke rumah.

"Apa kita seakrab itu?" Alfarez balik bertanya dengan menyunggingkan senyum sinis pada Alleta.

Alleta seketika terdiam, dia yang baru saja ingin tersenyum, mendadak menarik senyum itu kembali dan menatap Alfarez dengan ekspresi datar.

"Maaf, Tuan," ucapnya pelan sembari mengalihkan pandangannya ke depan.

"Aku bukan membelikan itu semata-mata untukmu, semua itu kulakukan untuk reputasiku sendiri," lanjutnya lagi, menjawab pertanyaan Alleta barusan.

Alleta hanya mengangguk pelan dengan wajah muram, seharusnya dia sendiri tahu akan hal itu, tetapi malah berani untuk bertanya.

Sepanjang perjalanan, mereka hanya diam, keheningan itu hanya diisi oleh suara deru mesin dan angin malam yang masuk ke dalam mobil, Alleta sengaja membuka sedikit kaca mobil agar bisa menghirup udara segar setelah merasa sesak berada satu mobil dengan pria dingin itu.

Setelah tiba di rumah, mereka masuk ke satu kamar yang sama, entah kenapa Alfarez tak mau memberi kamar terpisah untuk Alleta, dia justru membiarkan Alleta tidur di kamarnya, tetapi hanya memberikan sebuah sofa untuk gadis itu tidur sepanjang malam, tidak menawarkan Alleta tidur di kasur, tapi bangun-bangun Alleta justru tidur di atas ranjangnya.

Saat Alleta bertanya kenapa dirinya bisa berpindah tempat, Alfarez hanya menjawab, "Kau sungguh punya kebiasaan tidur yang sangat buruk, merayap seperti cicak dengan mata terpejam menghampiriku tengah malam."

Entah kenapa mendapat jawaban itu, Alleta sulit menerimanya dengan akal sehat, selama ini sebelum tidur bersama Alfarez, dia sama sekali tak pernah mendapati dirinya berpindah tempat tidur, dia selalu tidur di tempat di mana awalnya ia terpejam.

"Anda berbohong, 'kan? Anda pasti yang menggendong saya naik ke ranjang dan tidur bersama seperti ini," protes Alleta tak terima.

Namun, mendapat sanggahan dari Alleta, Alfarez justru menjentik dahi gadis itu hingga ia mengaduh kesakitan. "Sadarlah, apa aku punya alasan untuk menggendongmu naik ke ranjangku? Jangan bersikap kurang ajar," sergahnya sembari turun dari ranjang dan bersiap untuk berangkat ke perusahaan.

Lagi-lagi, Alleta tak mampu menjawab, ia hanya bisa mencebik kesal dan menunggu pria itu keluar dari kamar mandi.

Berselang beberapa menit, Alfarez keluar dari kamar mandi dan menatap Alleta yang masih duduk di pinggiran kasur.

"Perlukah saya siapkan pakaian kantor?" tanyanya, dan ia hanya mendapat senyuman sinis dari pria itu tanpa jawaban.

Alfarez berlalu begitu saja untuk mengganti pakaiannya sendiri.

Alleta yang melihat itu, hanya diam lalu memainkan bunga hias di meja nakas samping tempat tidur, tak tahu harus melakukan apa.

Ia pikir melayani Alfarez ternyata masih lebih baik timbang hanya diam tanpa melakukan apa pun, seperti orang bodoh yang terus meratapi nasib.

Ketika Alfarez keluar dari ruang ganti, ia masih melihat Alleta yang masih malas-malasan di sana, tidak mengubah posisinya seperti orang yang kehilangan arah.

"Hari ini kau tak perlu berangkat bekerja," ucap Alfarez yang seketika mendapat tatapan kaget dari gadis itu.

"Kenapa? Aku tidak melakukan kesalahan apa pun." protesnya lagi dengan wajah pucat.

"Kau berpikir aku sedang memecatmu?" Alfarez mengangkat alisnya dan tersenyum jenaka.

"Memangnya tidak begitu?" tanya Alleta penasaran.

Alfarez tidak menjawab, ia hanya meraih dompetnya di dalam laci dan mengeluarkan sebuah kartu berwarna hitam dari sana.

"Ambil ini, khusus untuk hari ini kau kubebaskan memakai uang di dalam kartu itu sepuasnya, beli beberapa baju harian dan pakaian pesta, malam ini kau harus menemaniku ke sebuah acara." Sembari menyerahkan kartu tersebut pada Alleta.

Alleta menerima kartu tersebut dengan raut wajah kosong, dia bingung akan hal itu.

"Maksudnya, saya boleh memakai uang di dalam sini untuk keperluan apa pun selama satu hari penuh?" tanyanya untuk memastikan.

"Lakukan sesukamu, tapi jika sampai kau gagal tampil sempurna, kau akan mendapat hukuman dariku."

"Hukuman? Hukuman seperti apa?"

"Hukuman yang tak akan pernah kau bayangkan sebelumnya." Alfarez tersenyum menyeringai licik setelahnya, mendadak Alleta bergidik ngeri melihatnya, senyuman itu sebenarnya memiliki sejuta makna yang sangat licik.

Alfarez masih tersenyum sinis saat berbalik arah untuk keluar dari kamar, tetapi sebelum dia benar-benar lenyap dari balik pintu, ia kembali menoleh menatap lekat ke arah Alleta. "Jika sampai reputasiku rusak karenamu, hukuman setimpal akan kau dapatkan setelahnya."

Alleta benar-benar tak mampu untuk membalas ucapan itu, sekujur tubuhnya terus membeku dengan bulu roma yang bergidik ngeri melihat tatapan Alfarez, tajam dan sungguh menakutkan.

Selalu ada kejutan-kejutan tak terduga dari pria itu, entah kejutan apa lagi yang akan ia hadapi kali ini.

Menghadapi pria itu, benar-benar sangat menguras energi dan tentu amat sangat melelahkan.

1
Nadila Fakoubun Lodar
ahhh sedikit amat update nya😂
Marnii: Bentar lagi update bab baru Kak, ditunggu ya 😍
total 1 replies
Nadila Fakoubun Lodar
sangat bagus
Nadila Fakoubun Lodar
lanjut min
Tayako Shizuki
loplop sama karya mimin
Marnii: Arrgghh, terimakasih, senangnya dapat komentar positif 😍
total 1 replies
Tayako Shizuki
bagus banget
Tayako Shizuki
semangat terus minn!!!💪
Nona S
Semangat Kakak, aku selalu menunggu updatenya
Marnii: Makasih ya Bebkuh 😍
total 2 replies
Dwhie Purnama
bagus kak
lebih banyak lg UP nya yaa
Marnii: Ah, terimakasih sudah mau komen 😍
total 1 replies
Rahma As
Wkwk, Alvarez terbuat dari tanah merah keknya ya 🤣
Nona S
Emang dasar si Tuan Alfarez ini 🤭
Rahma As
Best banget ceritanya thor
Marnii: Terimakasih ya sudah memberikan dukungan, lope banyak² buat kamu 🤭
total 1 replies
Rahma As
Wkwk... Birahi dong 🤣
Rahma As
Permainan Alfarez pun dimulai🤭
Rahma As
Hei, itu Alfarez mantan suamimu Alleta
Rahma As
Dapet karma dah lu 🤭
Rahma As
Tempat di mana ada banyak orang, pasti selalu ada aja yang nyeleneh. miris
Rahma As
Bukan mempermainkan orang, itu karena dendam sama lu aja Alleta 🤣
Rahma As
Ah, kenapa gak mati ajalah kau nenek sihir/Angry/
Rahma As
Hah? Lc?
Rahma As
Ini Ibu tirinya baik apa jahat thor?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!