Satu minggu yang lalu Rolan hanyalah seorang kurir biasa. Kemudian dia mendapatkan sepasang mata sakti dari langit yang membuatnya memiliki kemampuan yang luar biasa.
Penglihatannya mampu menembus pandang, punya kemampuan medis yang luar biasa, dan kekuatan ahli beladiri.
Bangkit dan merubah takdir dengan mata sakti miliknya. Rolan kini juga menjadi sosok besar dan berpengaruh.
Banyak wanita jatuh hati dan tergila-gila kepadanya, sehingga membuatnya bingung harus memilih yang mana.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agus budianto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 26 SONIC SI KILAT API
Dominic juga mulai memusatkan semua kekuatannya pada tangannya yang menggunakan sarung tangan besi. Sarung tangannya tampak bergetar menandakan Dominic mengeluarkan semua kekuatannya. Dominic berencana menghabisi Rolan hanya dengan satu serangan saja.
Orang-orang juga tampak begitu meremehkan Rolan dan sangat yakin Rolan akan kalah dan berakhir mengenaskan.
Melodi tampak begitu panik dan tidak sanggup melihatnya. Januar sendiri hanya berdiri diam saja dan tidak menyangka Rolan akan senekat ini. Rolan bahkan rela berkorban untuk keluarganya.
Dominic mulai melesat ke arah Rolan dan melayangkan tinjunya dengan kekuatan penuh ke arah Rolan.
Rolan tampak begitu tenang, namun kemudian matanya terlihat begitu bersinar. Energi spiritual dari mata saktinya mengalir ke tangan kanan Rolan mengeluarkan kekuatannya.
Rolan juga melayangkan tinjunya dengan santai ke arah Dominic. Alhasil kedua tinju dari Dominic dan Rolan saling beradu di udara.
"Bam!" terdengar suara yang begitu keras.
Kedua tinju yang beradu menimbulkan suara yang keras dan juga getaran. Sebagian orang tampak menutup telinga mereka.
"Aaa... telingaku sakit sekali sekali," ujar salah seorang di sana.
"Aku belum pernah melihat yang seperti ini, bocah bernama Rolan ini pasti akan tewas dengan mengenaskan," ujar orang yang lain.
"Tinju besi master Dominic memang sangat luar biasa, beraninya dia beradu tinju dengannya, aku mau lihat di kalah dengan menyedihkan," ujar orang yang lain lagi.
Peraduan tinju itu sangat luar biasa, orang-orang juga yakin tinju Dominic jauh lebih kuat dan dapat memenangkannya.
"Rolan..." Melodi berdoa dalam hati Rolan akan baik-baik saja.
Namun yang terjadi selanjutnya di luar perkiraan semua orang. Terdengar suara ledakan yang keras. Kemudian tiba-tiba saja Dominic terpental ke belakang. Serpihan sarung tangan besi yang hancur juga bertebangan ke udara.
Tubuh Dominic yang terpental langsung menggusur lantai. Tampak kondisi tangan kanan Dominic yang hancur sebatas siku.
"Aaa..." teriak Dominic mengerang kesakitan.
"Tanganku..." sambung Dominic histeris.
Tangannya hancur dan tampak begitu mengerikan setelah beradu tinju dengan Rolan.
Sontak saja semua orang langsung terkejut melihat ini. Dominic si tinju besi yang begitu terkenal dari barat kalah hanya dengan satu serangan saja.
"Siapa sebenarnya bocah ini, tinjunya bahkan lebih kuat dari tinju besi Dominic?" ujar salah seorang di sana.
"Tangan Dominic sampai hancur seperti ini, bocah ini ternyata menyembunyikan kemampuannya," ujar orang yang lain lagi.
Januar juga terkejut sekali melihatnya, tidak menyangka Rolan memiliki kekuatan sehebat ini. Melodi sendiri juga langsung senang sekali melihat Rolan berhasil mengalahkan Dominic.
Sementara Andre seolah tidak percaya dengan apa yang di lihatnya. Dominic bawahannya berhasil di kalahkan oleh Rolan dengan sangat mengenaskan.
Dominic adalah seorang master tinju dari barat yang di bayar dengan sangat mahal, kekuatannya semua orang juga dapat mengetahuinya, tapi justru kalah hanya dengan satu serangan saja. Jelas sekali Rolan ini bukanlah orang biasa, pikirnya.
Dominic yang tergeletak di lantai juga kehilangan kesadarannya. Darah terus keluar dari tangannya yang hancur membuatnya tidak berdaya.
Tampak raut wajah Andre yang mulai terlihat panik. Dominic adalah salah satu bawahan terbaik yang di miliki, namun Rolan mengalahkannya dengan mudah.
"Tuan Andre tidak perlu cemas, aku akan menghabisinya dengan cepat," ujar bawahan Andre yang ada di belakangnya.
Andre datang dengan membawa dua orang bawahannya dan kini hanya tinggal tersisa satu saja.
Bawahan tersebut juga mulai maju ke depan. Bawahan tersebut memakai jaket mantel berwarna hitam, sehingga orang-orang tidak dapat melihat wajahnya. Dengan penampilan yang seperti ini, tentu saja membuatnya sangat misterius.
"Sonic..." ucap Andre.
Nama bawahan tersebut adalah Sonic. Sonic merupakan bawahan miliknya yang terkuat. Melihat Sonic maju ke depan untuk menghadapi Rolan, Andre juga kembali tenang.
Di bandingkan dengan Dominic, Sonic jauh lebih kuat darinya. Dengan demikian, Andre yakin Sonic dapat menghabisi Rolan dengan mudah.
Sonic juga menatap tajam ke arah Rolan. Perlahan Sonic mulai membuka jaket mantel hitam yang ia kenakan. Orang-orang juga penasaran dengan sosok Sonic ini.
Setelah jaket mantel terbuka, mulai terlihat seorang pemuda dengan rambut panjang di ikat. Di telinga ada anting-anting yang besar berbentuk bulan sabit. Dia adalah bawahan dari Andre yang bernama Sonic.
"Bukankah dia master Sonic yang berasal dari timur, master Sonic memiliki kecepatan yang sangat luar biasa, sehingga di juluki Sonic si kilat api," ujar salah seorang di sana langsung mengenalinya.
"Membunuh di gelapan dengan sangat cepat, bergerak di malam hari bagaikan kilat, aku tidak menyangka tuan Andre juga memperkerjakan Sonic si kilat api sebagai bawahannya," ujar orang yang lain.
"Master Sonic jauh lebih hebat di bandingkan Dominic, sehebat apapun pemuda bernama Rolan itu, kali ini dia pasti akan kalah," ujar orang yang lain lagi.
Orang-orang di sana juga langsung mengenali sosok Sonic. Sonic begitu terkenal dengan kecepatannya dan kehebatannya.
Januar juga tahu tentang Sonic, Al hasil kini dirinya juga kembali panik sekali. Sebelumnya Dominic, kini Sonic, keluarga Subagio benar-benar mengerikan, pikirnya.
Rolan tetap terlihat begitu tenang dan tidak takut sama sekali terhadap nama besar Sonic.
"Bocah, aku tidak menyangka ternyata kamu memiliki sedikit kemampuan," ujar Sonic kepada Rolan.
"Walaupun tinju mu barusan lebih hebat dari tinju Dominic, tapi bagiku itu bukan masalah," sambung Sonic.
"Terlalu banyak bicara," balas Rolan.
"Kamu..." Sonic juga langsung emosi.
Melihat ketenangan dari Rolan ini membuat Sonic semakin naik darah. Sonic mulai mencabut sebuah pisau belati dari pinggangnya.
"Karena kamu ingin cepat mati, maka aku akan mengabulkannya," ujar Sonic.
"Dengan belati ini aku akan mencincang tubuh mu dengan cepat," sambung Sonic.
Sonic langsung melesat dengan cepat mengitari Rolan bagaikan angin. Kecepatannya benar-benar sangat luar biasa bagaikan kilat.
"Cepat sekali, aku bahkan tidak bisa melihat kemana Sonic bergerak," ujar salah seorang di sana.
"Aku merasakan adanya bayangan yang bergerak ke segala penjuru, kecepatannya benar-benar bukan jangkauan mata kita," ujar orang yang lain.
"Jika tidak melihat sendiri, aku bahkan merasa hanya hantu saja yang bisa melakukan ini," ujar orang yang lain lagi.
Orang-orang di sana tidak bisa melihat kecepatan gerakan dari Sonic sama sekali. Sonic yang mengitari Rolan, bersiap untuk melakukan serangan benar-benar sangat cepat sekali.
"Bocah, menyesal juga sudah terlambat, kamu seharusnya bangga karena bisa mati dengan teknik terhebat ku ini," ujar Sonic sambil mengitari Rolan dengan sangat cepat.
Semua orang hanya bisa mendengar suara dari Sonic saja, namun sama sekali tidak bisa melihat tubuhnya. Suara Sonic seperti berasal dari hantu yang tidak terlihat.
"Rolan hati-hati!" Melodi tentu saja panik.
Rolan sendiri tampak berdiri diam dengan tenang. Rolan dapat merasakan Sonic berada di sekelilingnya dan bersiap untuk menyerangnya.
"Orang ini bukan hanya besar mulut saja, dia benar-benar secepat kilat," ucap Rolan dalam hati memuji Sonic.
"Jika aku tidak punya mata sakti ini, aku pasti mati kali ini," sambung Rolan dalam hati.
Seketika kedua mata Rolan juga langsung mengeluarkan sinar yang begitu terang. Mata saktinya kembali mengeluarkan kekuatannya.
Sonic yang bersiap untuk menyerang Rolan kini telah melihat sebuah ruang. Dari belakang Rolan, Sonic langsung melesat kearahnya dengan sangat cepat.
"Aku akan menebas mu sebelum kamu sempat menyadarinya," pikir Sonic.
Namun kemudian tiba-tiba saja Rolan membalikkan badannya seolah tahu dari mana Sonic akan menyerangnya. Sontak saja Sonic terkejut melihatnya. Dirinya bergerak dengan sangat cepat, tidak mungkin Rolan menyadarinya pergerakannya.
yg panjang ceritanya thor, , hancurkan dominic...💪💪🔥🔥🌹