sebuah pria tampan CEO bernama suga yang menikah dengan wanita cantik bernama cristine namun pernikahan itu bukan atas kehendak suga melainkan karena sedari kecil suga dan cristine sudag di jodohkan dengan kakek mereka, kakek cristine dan suga mereka sahabat dan sebelum kakek cristine meninggal kakeknya meminya permintaan terakhir agar cucunya menikah dengan suga, namun di sisi lain suga sebenarnya sudah menikah dengan wanita bernama zeline suga dan zeline sudah menikah selama dua tahun namun belum di karuniai seorang anak, itu juga alasan suga menerima pernikahan dengan cristine.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tika kookie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
cinta di antara dua istri sang ceo
Pagi itu udara masih lembut, matahari baru menyentuh jendela besar di ruang tamu. Zeline sudah rapi dengan setelan kerjanya blazer putih dan rok selutut, rambutnya disanggul sederhana. Ia hendak mengenakan sepatu ketika suara langkah berat terdengar dari arah tangga.
Suga muncul dengan wajah datar, kemeja masih belum sepenuhnya dikancingkan. Ia menghampiri Zeline dan berdiri di depan pintu, menghalangi jalannya.
“Kau tak perlu pergi bekerja hari ini.”
Zelineberhenti sejenak, menatap Suga dengan bingung
“Apa maksudmu?”
“Aku bilang, mulai sekarang kau tak perlu bekerja lagi. Tetaplah di rumah. Aku bisa menanggung semua kebutuhanmu.”
Zeline menarik lengannya yang dipegang Suga
“Menanggung semua kebutuhanku? Suga, apa kau bercanda? Perusahaan itu hasil kerja kerasku selama bertahun-tahun. Aku membangunnya dari nol tanpa bantuan siapa pun termasuk darimu.”
Suga menatapnya dengan rahang mengeras, nadanya mulai meninggi.
Suga “Aku hanya tak ingin istriku terus-terusan sibuk dengan urusan kantor. Apa kau tak mengerti? Kau bisa istirahat, menikmati hidup tanpa harus repot seperti ini.”
Zeline tersenyum sinis
“Menikmati hidup? Dengan melihatmu bermesraan dengan wanita lain di rumah ini?”
Suga menunduk sejenak, suaranya menahan emosi
“Jangan mulai lagi, Zeline. Aku hanya ingin yang terbaik untukmu.”
“Yang terbaik untukku? Atau untuk egomu, Suga? Kau ingin aku berhenti bekerja supaya aku hanya duduk diam di rumah ini, berpura-pura bahagia sementara kau bebas melakukan apa pun yang kau mau?”
Suga melangkah mendekat, memegang bahu Zeline erat.
“Kau tidak mengerti! Aku melakukannya karena aku peduli!”
Zeline mendorong tangan Suga keras-keras
“Peduli? Jika kau peduli, kau tak akan memintaku meninggalkan satu-satunya hal yang masih membuatku bertahan di tengah semua ini!”
Keheningan tiba-tiba mengisi ruangan. Nafas keduanya berat, penuh amarah yang tertahan.
Zeline suara bergetar tapi tegas
“Aku tidak akan berhenti, Suga. Perusahaan itu adalah hidupku. Jadi jangan pernah lagi mencoba mengaturku seperti aku tidak punya kehendak.”
tanpa basa basi suga menggendong zeline menuju kamarnya
Zeline terus memberontak di dalam gendongan Suga, tangannya berusaha melepaskan diri, namun Suga tetap diam, tenang, dan penuh tenaga.
Zeline “Lepaskan aku, Suga! Apa yang kau lakukan?!”
Suga suara berat namun menahan emosi “Kau tidak akan pergi sebelum mendengarkanku, Zeline.”
Langkah kaki Suga terdengar mantap menapaki lantai hingga akhirnya ia membuka pintu kamar Zeline. Ia menurunkan tubuh Zeline dengan hati-hati ke atas ranjang, tapi tidak sekalipun menyingkir dari hadapannya.
Zeline menatapnya dengan napas tersengal, wajahnya memerah antara marah dan gugup.
Kemeja Suga yang belum terkancing sempurna memperlihatkan dada bidangnya, membuat suasana semakin tegang dan penuh ketidakpastian.
“Su… Suga, apa yang sebenarnya kau inginkan dariku?”
Suga tidak langsung menjawab. Ia menatap mata Zeline lama sekali, seolah mencari sesuatu yang telah lama hilang.
Suga pelan namun penuh makna “Aku hanya ingin kau berhenti menjauh dariku… walau hanya sebentar.”
Zeline terdiam. Jantungnya berdegup kencang, antara ingin melawan dan ingin percaya.
“Aku tahu aku sudah terlalu sering menyakitimu. Tapi tolong… jangan buat aku kehilanganmu sepenuhnya.”
“ lepaskan aku suga..”
zeline terus memberontak sehingga secara tak sengaja tangan zeline meraih kemeja suga yang belum sepenuhnya terkancing..
suga melihat tangan zeline yang mendarat di dada bidang suga, lalu suga menatap kembali ke arah zeline dengan penuh obsesi.
“ suga aku mohon lepaskan akun”
suga memegangi kedua tangan zeline dengan mengarahkan tangan zeline di atas kepala,
“ su.. suga apa yang kau lakukan..”
tanpa berpikir panjang suga langsung melumat bibir sexi zeline, zeline terdiam terkejut.
sementara itu cristine berdiri di balik pintu kamar zeline dan mendengar semua percakapan antara suga dan zeline.
cristine mencoba meraih gagang pintu kamar zeline tetapi cristine mengurungkan niatnya lalu pergi melangkah dengan kesal menuju kamarnya .
cristine tak bisa membayangkan adegan yang begitu panas antara suga dan zeline.
cristine mengamuk di kamarnya, dilemparnya vas bunga ke arah cermin, dalam sekejap kamar cristine berubah jadi kacau dan berantakan, sementara cristine berendam di bathup selama berjam jam.