NovelToon NovelToon
Perjodohan Yang Tidak Diinginkan

Perjodohan Yang Tidak Diinginkan

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cintapertama
Popularitas:8k
Nilai: 5
Nama Author: mommy Almira

Sagara begitu terluka dan sakit hati saat gadis yang baru saja dinikahinya beberapa jam lalu yang bernama Thania memintanya untuk menalaknya.Iya, Thania gadis yang dia cintai secara diam- diam sejak lama dan berhasil dia nikahi dengan cara dijodohkan oleh orang tua mereka, ternyata tidak mencintai Sagara. Dengan berdalih ingin melanjutkan kuliah, tepat di malam pertama Thania meminta Sagara untuk menceraikannya.

Apakah Sagara akan rela melepaskan Thania, gadis yang begitu dia cintai dan merupakan cinta pertamanya...? Yuk baca cerita selengkapnya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy Almira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

27. Makan malam

Sore harinya ketika teman- temannya pulang ke rumah, tapi Shaina harus lembur. Tentu saja Shaina kesal. Padahal malam hari ini rencananya Shaina ingin menelpon sang ayah untuk membicarakan ibunya. Tapi dia malah harus terjebak oleh pekerjaan yang menumpuk.

Jam sudah menunjukkan pukul delapan malam, Shaina yang merasa lelah pun menyenderkan punggungnya di sandaran kursi.

"Oh ya ampun lelahnya, mataku juga ngantuk..." ucap Shaina sambil memejamkan matanya.

Namun deheman seseorang tiba- tiba mengagetkannya.

"Ehem..."

"O ya ampun ...!'' Shaina terlonjak kaget dan segera menegakkan tubuhnya lagi. Dan di depannya telah berdiri seseorang yang hari ini membuatnya kesal karena dia harus lembur.

"Tu..tuan..." ucap Shaina.

"Kamu lelah...? Ngantuk...?" tanya Sagara.

"Eng..enggak tuan..." jawab Shaina bohong. Karena kalau dia jawab jujur, takut kena omel lagi.

"Ah.. Dasar gadis berandal... Suka sekali berkata bohong..." ucap Sagara sambil tersenyum sinis.

"Ayo ikut..." Sagara menarik tangan Shaina.

"Ikut ke mana...?'' tanya Shaina.

"Sudah ikut saja...'' jawab Sagara.

"Tu..tuan...tuan mau membawaku ke mana...?'' ucap Shaina namun Sagara tetap diam sambil menuntun Shaina dan membawanya keluar dari ruang divisi keuangan menuju lift.

"Tu...tuan...lepaskan tanganku..." ucap Shaina.

Namun Sagara bukannya melepaskan tangan Shaina dia malah makin menggenggam tangan Shaina. Shaina pun dibuat panik.Iya tentu saja dia takut jika ada yang melihatnya. Ini adalah kali kedua Sagara membawanya masuk ke dalam lift sambil digenggam tangannya.

"Tuan..iihh.. Lepaskan tangan saya...." Shaina menarik tanganya.

Sagara yang masih menggenggam tangan Shaina pun menoleh.

"Kamu bisa diam tidak..." ucap Sagara.

"Ya tapi lepaskan dulu tangan saya tuan, nanti ada yang melihat. Apa tuan sudah kehilangan akal...? Tuan kan punya istri, kalau ada yang melihat kita seperti ini, akan jadi rame- rame tuan... Nanti dikira kita punya hubungan. Saya nggak mau ya tuan gara- gara sikap tuan ini saya disebut pelakor..." ucap Shaina.

"Trus apa yang harus saya katakan pada nona Thania kalau dia sampai tahu apa yang tuan lakukan padaku. Saya tidak mau nanti nona Thania salah paham dan sedih. Saya tidak mau menyakiti hati sesama perempuan. Jadi tuan jangan bersikap seenaknya begini dong. Apa tuan tidak memikirkan perasaan nona Thania....'' Shaina semakin kesal karena tangannya belum dilepaskan juga.

Sagara lagi- lagi menoleh padanya.

"Sudah ngomongnya...?'' tanya Sagara dengan santainya.

"Hah...?'' sahut Shaina melihat sikap tuannya yang menurutnya menyebalkan itu.

"Hei gadis berandal...kamu jangan sok tahu jadi orang. Kamu juga jangan berfikir macam- macam. Kamu ini hanya pegawai saya. Jangan berfikir terlalu jauh. Bahkan saya tidak menganggapmu sebagai seorang wanita. Jadi kamu jangan kegeeran..." ucap Sagara.

"A...apa...? Apa maksud tuan tidak menganggap saya sebagai wanita...?'' tanya Shaina terlihat kesal.

Dan bersamaan dengan itu pintu lift terbuka.

"Ayo jalan..." Sagara kembali menuntun Shaina. Kali ini dia membawa Shaina ke tempat parkir. Dan di tempat parkir sudah ada sekertaris Jo yang sudah menunggu.

"Lho, sekertaris Jo masih di sini ...? Kirain sekertaris Jo sudah pulang...'' ucap Shaina dengan senyuman di wajahnya.

Sekertaris Jo tersenyum tipis pada Shaina kemudian matanya beralih pada tangan Sagara yang menggenggam tangan Shaina.

"Wah penampilan sekertaris Jo malam ini kok beda banget sih, keren. Sekertaris Jo terlihat jauh lebih muda dari biasanya... " ucap Shaina sambil menatap penampilan sekertaris Jo yang tidak seperti biasanya.

Iya, biasanya Shaina melihat sekertaris Jo menggunakan pakaian formal yaitu setelah jas lengkap dengan dasi. Namun kali ini dia menggunakan pakain casual, memadupadankan celana jean dengan kaos polos berkrah dan sepatu sport.

Mendengar pujian dari Shaina sekertaris Jo lagi- lagi hanya memperlihatkan senyuman tipisnya saja tanpa mau menyahut pujian darinya.

"Apa- apaan kamu ini.... Hei gadis berandal...kamu ini kan seoarang perempuan... Tidak pantas memuji laki- laki seperti itu, genit sekali kamu..." ucap Sagara entah kenapa dia nampak kesal melihat Shaina memuji sekertaris Jo di hadapannya.

Segara lalu melepaskan Shaina dengan kasar.

"Ih apa salahnya memuji..." sahut Shaina.

"Apa tadi tuan bilang..? Saya seorang perempuan...? Bukannya tadi di lift tuan bilang kalau tuan tidak menganggap saya sebagai perempuan...." sambung Shaina ikutan kesal.

Sagara berdecak kesal sambil melirik sekilas ke arah Shaina kemudian dia mengalihkan pandangannya ke arah lain.

"Ayo Jo kita pulang..." ucap Sagara.

"Baik tuan..." jawab sekertaris Jo kemudian membukakan pintu mobil begian belakang.

"Cepat masuk..." ucap Sagara kepada Shaina.

"Tuan mau mengantar saya pulang ke tempat kost...?'' tanya Shaina.

"Jangan banyak tanya... Cepat masuk..." ucap Sagara.

Shaina berdecak kesal.

"Ih ditanya baik- baik jawabannya begitu..." gumam Shaina sambil naik ke mobil.

Sekertaris Jo mulai melajukan mobilnya membelah jalanan raya.

"Jo kita makan malam dulu..." ucap Sagara.

"Baik tuan...'' jawab sekertaris Jo.

"Tuan...Mau makan malam...? Saya turun di sini saja deh kalau gitu, saya mau langsung pulang..." ucap Shaina.

Sagara lalu menoleh ke arah Shaina.

"Nanti saja pulangnya, kita makan malam dulu. Kamu belum makan malam kan..." sahut Sagara.

"Tuan mau traktir saya...?'' tanya Shaina.

Sagara melirik sekilas pada Shaina.

"Tuan...tuan mau traktir saya tidak...? Kalau saya harus bayar sendiri, saya nggak tuan, saya nggak bawa uang lebih, nanti saya mau beli nasi goreng di depan kostan saja..." tanya Shaina.

"Ah, kau ini cerewet sekali... Kalau saya yang ajak, berarti saya yang akan bayarin makannya nanti..." jawab Sagara.

"Hah beneran tuan...? Kita mau makan di mana...? Gimana kalau kita makan pecel lele saja di tempat langganan saya. Enak lho tuan, lelenya besar, nasinya banyak, lalapan sama sambelnya juga boleh nambah. Harganya juga murah nggak sampai dua puluh lima ribu. Apa lagi kalau minumnya teh tawar, gratis tuan..." ucap Shaina.

"Makanan apa harganya tidak sampai dua puluh lima ribu..?'' tanya Sagara.

"Pecel lele... Memangnya tuan belum pernah makan pecel lele...?'' jawab Shaina. Sagara hanya menghela nafas.

"Ya ampun tuan... Pecel lele enak banget, itu makanan favorit saya..." ucap Shaina.

"Enak buat kamu kan belum tentu enak buat saya...'' sahut Sagara.

"Lagi pula pasti makanan itu adanya di pinggir jalan kan, di pedagang kaki lima. Saya tidak mau makan makanan di pinggir jalan. Tidak higienis. Nanti saya bisa sakit..." sambung Sagara.

Shaina mendengus kesal.

"Mentang- mentang orang kaya... Sombong amat..." gumam Shaina sambil mengalihkan pandangannya keluar mobil di mana jalanan cukup padat oleh kendaraan bermotor.

Sagara yang mendengar gumaman Shaina pun hanya meliriknya saja. Tak lama kemudian mobil mereka sampai di depan sebuah restauran mewah. Mereka bertiga turun dari mobil dan langsung masuk ke restauran tersebut. Seorang pramusaji pun mengantar mereka bertiga ke ruangan VIP yang tentu saja sudah dipesan oleh sekertaris Jo beberapa waktu lalu.

Shaina yang belum pernah masuk ke restauran mewah pun merasa kagum melihat interior restauran tersebut.

"Oh jadi seperti ini restauran Italia...." ucap Shaina dalam hati.

"Wah baik juga tuan mau mentraktirku di restauran luar negri, pastinya makanannya enak- enak dong..."sambung Shaina dalam hati.

"Saya pesan Bruschetta, stek, dan gelato...'' ucap Sagara ketika pramusaji menanyakan pesanan kepada mereka bertiga.

"Kamu pesan apa Jo...?'' tanya Sagara.

"Saya, bruschetta, risotto dan gelato..." jawab sekertaris Jo.

Mendengar pesanan Sagara dan sekertaris Jo, Shaina mengerutkan keningnya karena dia sama sekali tidak mengenal makanan yang mereka sebutkan.

"Kamu mau pesan apa...?'' tanya Sagara pada Shaina yang sejak tadi seperti orang bingung.

"Ehm.... Sa...saya...samain saja dengan pesanan sekertaris Jo..." jawab Shaina.

"Baiklah... Mohon ditunggu sebentar ya..." ucap pramusaji dengan sopan.

Beberapa menit kemudian makanan pun datang dan disajikan di depan mereka bertiga. Begitu melihat penampilan makanan yang ada di depannya, lagi- lagi Shaina dibuat bingung. Iya, dia sama sekali tidak tahu makanan apa yang ada di depannya. Dia juga tidak tahu makanan apa dulu yang harus dia makan, dan tidak tahu juga cara makannya bagaimana.

"Ayo makan..." ucap Sagara pada Shaina.

"I...iya tuan..." jawab Shaina.

Shaina mengikuti Sagara Dan sekertaris Jo, makanan mana dulu yang mereka makan Shaina pun ikut saja. Makanan yang pertama mereka adalah makanan pembuka yaitu bruschetta. Roti kering berlapis krim yang di atasnya terdapat tomat segar dan kemangi.

"Hah...? Makanan apa ini kok ada tomatnya, trus ini apa yang hijau...? Hah...? Ini bukannya daun kemangi...? " ucap Shaina dalam hati sambil memperhatikan makanannya.

Melihat Sagara dan sekertaris Jo makan, Shaina pun ikut makan.

"Arrkkhh... Rasanya aneh sekali..." Shaina mengunyah makanannya dengan pelan.

"Gimana...? Enak...?'' tanya Sagara.

"I..iya tuan... Enak..." jawab Shaina.

"Habiskan..." ucap Sagara sambil tersenyum lalu melanjutkan makannya.

Beralih makanan ke dua yaitu makanan utama. Sagara makan steak daging premium pesananannya. Sedangkan sekertaris Jo dan Shaina memesan risotto, yaitu hidangan nasi creamy.

"Ah... Ya ampun apalagi ini...? Kok nasinya begini sih..." ucap Shaina dalam hati.

Namun Shaina tetap mamakan makanannya dan pura- pura menyukainya karena kalau tidak pasti dia akan diejek sebagai kampungan yang tidak suka dengan makanan luar. Tapi tetap saja Shaina makan tanpa ekspresi karena di lidahnya rasa makanan itu benar- benar aneh.

"Oh ya ampun, makanan ini benar- benar tidak cocok di lidahku, tahu gini aku tadi makan pecel lele saja...." lagi- lagi Shaina hanya bisa bicara dalam hati.

"Risottonya enak...?'' tanya Sagara.

"I...iya tuan e..enak kok...iya..." jawab Shaina sambil nyengir.

Sedangkan sekertaris Jo paham dengan ekspresi Shaina yang sepertinya tidak menyukai makanannya. Dan Sekertaris Jo hanya tersenyum saja.

"Kau harus coba ini..." Sagara mengulurkan potongan daging steak menggunakan garpu ke mulut Shaina.

"Ehm....ta..tapi tuan...." Shaina merasa tidak enak dan gugup.

"Buka mulutmu, ayo makan... steaknya enak sekali, kamu harus mencobanya..." ucap Sagara.

Sekertaris Jo yang melihat pemandangan yang ada di depannya menghela nafas lalu mengalihkan pandangannya ke arah lain.

"Kau tidak dengar perkataan saya...?'' tanya Sagara.

"O..i..iya tuan..." jawab Shaina langsung membuka mulutnya dan memakan steak dari tangan Sagara.

"Bagaimana...? Enak...? " tanya Sagara.

"I..iya.. Enak..." jawab Shaina lalu segera makan kembali risotto pesanannya untuk menghilangkan kecanggungannya.

Dan tibalah mereka menikmati makanan penutup yaitu gelato yaitu es krim khas Italia yang lembut dan creamy. Untuk menu ini bisa cocok di lidah Shaina karena rasanya seperti es krim biasa dan lebih enak dari es krim yang pernah Shaina makan.

Makan malam pun selesai, mereka bertiga bersiap untuk pulang. Namun Sagara pamit untuk ke toilet. Sagara dan Shaina lalu keluar dari ruang VIP dan hendak menunggu sekertaris Jo di tempat parkir.

Dan tanpa sepengetahuan Sagara dan Shaina ternyata di meja tamu di luar ruang VIP ada Thania yang juga sedang makan malam bersama dua sahabatnya sekaligus teman kulianya yaitu Niken dan Jeni. Iya, selama magang di perusahaan, mereka menjadi jarang bertemu karena mereka magang di perusahaan yang berbeda.

Melihat Sagara dan Shaina jalan berdua, Thania pun kaget.

"Kak Sagara... Kenapa kak Sagara bisa bersama dengan kak Shaina...?'' ucap Thania dalam hati sambil memperhatikan Sagara dan Shaina yang sedang berjalan menuju pintu keluar sambil ngobrol.

"Apa mereka habis makan...? Atau habis meeting...? Tapi kenapa mereka hanya berdua...?'' sambung Thania.

"Hei Thania... Kamu kenapa bengong...? Lihatin siapa sih...?'' tanya Jeni sambil melihat ke arah yang di lihat oleh Thania.

Namun Jeni maupun Niken tidak melihat siapapun di sana karena Sagara dan Shaina sudah keluar dari restauran.

"Ehm... Aku keluar sebentar ya , kalian tunggu di sini saja...." Thania langsung berdiri dan bergegas menuju pintu keluar.

"Dia kenapa sih...?'' tanya Niken pada Jeni.

"Tau tuh...'' jawab Jeni.

Setelah berada di luar restauran Thania menoleh ke kanan dan ke kiri mencari keberadaan Sagara dan Thania. Dan Thania melihat mereka sedang berdiri di dekat mobil Sagara. Mereka terlihat sedang ngobrol. Tapi entah apa yang sedang mereka biacarakan. Thania tidak mendengarnya karena jarak mereka cukup jauh.Sesekali Sagara tertawa.

"Kenapa mereka terlihat akrab sekali...? Apa yang sedang mereka bicarakan..." gumam Thania.

Iya, Thania belum pernah melihat Sagara tertawa lepas seperti itu. Dan tadi siang ketika dia dan Sagara serta nyonya Fransiska dan oma makan siang bersama pun Sagara nampak tidak banyak bicara. Tapi lihat lah saat bersama Shaina Sagara bergitu ceria.

Bahkan Thania melihat dengan jelas Sagara menempelkan tangannya pada dahi Shaina. Dan melihat hal itu Thania menggeleng- gelengkan kepalanya dan dia segera kembali ke dalam restauran menghampiri Jeni dan Niken.

"Thania... Kamu abis menemui siapa di luar...?'' tanya Niken.

Thania hanya menggelengkan kepalanya sambil menunduk. Melihat ekspresi Thania, Jeni dan Niken pun saling pandang karena merasa bingung dengan sikap Thania yang tiba- tiba murung.

"Thania... Kamu kenapa...? Kamu baik- baik saja kan...?'' tanya Jeni.

"Aku pulang aja...." ucap Thania.

"Lho kok pulang sih, kita kan belum makan, makanan kita belum datang..." sahut Jeni.

"Iya Thania... Kamu kenapa sih...? Sakit ya...?'' tanya Niken.

"Nggak... A..aku udah nggak pengin makan lagi, sorry ya aku mau pulang saja, kalian saja yang makan...." Thania segera pergi meninggalkan kedua sahabatnya yang kebingungan melihat sikap aneh Thania.

Bersambung.....

1
Asmara
Mungkin uangnya dipake dibawa kabur SMA Thamrin, aduh Shaina yg kena deh .. kasihan
Asmara
Sebenarnya Sagara cinta sama Shaina cuma dia masih gengsi aja mengakuinya
Salsa
Kaasihan banget sih kamu Shaina, rumit bgt hidupmu... sabar ya.. kamu cewek kuat ... itu juga si Thaania hadeh... sengaja pasti tuh numpahin kopi panas ke tangan Shaina, cemburu sih cemburu tpi nggak segitunya kali...
partini
nurut aja sama Oma toh kamu tidak ada rasa sama si gadis preman'
Wang
Sagara sma s Jo bukan jeruk mkn Jeruk Shaina,. tapi Sagara cemburu krna kamu pegang tangannya sekertaris Jo, dia suka sma kamu maknya ngak rela kamu pegang cowok lain 😄
Mommy Almira: Nggak peka ya kak 😁
total 1 replies
Mommy Almira
Ehm...gimaya ya 😁
partini
lah malah di kira suka batangan 🤦
ta ttp aja jadi gosip orang ga ada yg tau kalau kamu mudah berpisah hemmmmm memang 1/2 ons susah ga mau upgrade 😂😂
Mommy Almira: Nanti pelan" kak 😁
total 1 replies
Salsa
Shaina lucu ya ,,, 😄😄, Mereka berdua cocok Thor, jodohkan merka ya, buat Sagara SMA Thania cerai resmi aja lah
Mommy Almira: Ehm gimana ya... 😁
total 1 replies
partini
serba salah jadinya,like maju kena mundur kena
ini juga tuan saga aja yg masih stuck di 1/2 ons 🤦🤦🤦
Asmara
Ih nggak malu Thania, eh kamu kan daf menolah Sagara, minta cerai , kenapa sekarang kamu bilang dia sumimu dan menyalahkan Shaina krna akrab dg Sagara ..
Mommy Almira: Cemburu 😁
total 1 replies
Wang
Kasihan Shaina
Asmara
Sagara jangan galak'' dong SMA Shaina , km cinta kan SMA dia , cuma masih gengsi aja buat mengakuinya 🤭
Asmara
Nyonya Daniel hilang ingatan kali ya,
Dih dulu nolak Sekarang cemburu Thania...Thania..
Asmara
Hati Sagara sudah bkun buat kamu lagi Than... udah pindah ke lain hati 🤭
partini
apes apes ,,saga gedeng dasar CEO 1/2 ons
ChikoRamadani
⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️ Sangat menarik
Alur ceritanya bagus dan konfliknya tidak begitu terlalu rumit...
pemilihan kosakata sangat baik dan mudah untuk dipahami...

terimakasih buat kk othor,
semoga sukses ❤️
Mommy Almira: Aminn... terima kasih kak 🥰
total 1 replies
ChikoRamadani
sudah dinikahin malah minta ditalak, karena alasan mau fokus kuliah lah begitu kata thania...
eh, sekarang dia yg cemburu sagara dekat dengan shania .. tapi kalau memang sagara mulai ada rasa dengan shania, segeralah urus perceraian resmimu dengan thania biar dia nyesek telah menolak dirimu.
Mommy Almira: Nggak boleh cerai sma nyonya besar kak, jdi bingung 😁
total 1 replies
partini
harap di maklumi Jo bosmu kui 1/2 ons
Mommy Almira: slh sndiri dulu minta talak sih 😁😁
total 1 replies
Wang
Ngapain kamu jeles Thania, kan kmu bilang km nggak cinta sama Sagara, lgian km udah bukan istrinya lagi
Wang
Thania cemburu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!