NovelToon NovelToon
Dia Yang Kau Pilih

Dia Yang Kau Pilih

Status: sedang berlangsung
Genre:Ibu Mertua Kejam / Pelakor / Cerai / Penyesalan Suami / Selingkuh / Berondong
Popularitas:5.3k
Nilai: 5
Nama Author: Serena Muna

Rika Nurbaya adalah seorang guru honorer yang mendapat perlakuan tak mengenakan dari rekan sesama guru di sekolahnya. Ditengah huru-hara yang memuncak dengan rekan sesama guru yang tak suka dengan kehadirannya, Rika juga harus menghadapi kenyataan bahwa suaminya, Ramdhan memilih wanita lain yang jauh lebih muda darinya. Hati Rika hancur, pernikahannya yang sudah berjalan selama 4 tahun hancur begitu saja ditambah sikap ibu mertuanya yang selalu menghinanya. Rika pun pergi akan tetapi ia akan membuktikan bahwa Ramdhan telah salah meninggalkannya dan memilih wanita lain.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Serena Muna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Selamat Di Sekolah Baru

Keesokan paginya, Rika tiba di SMA Bina Cendekia. Gerbang sekolah itu menjulang tinggi, dengan desain arsitektur modern yang mewah. Ia melewati lobi yang elegan, di mana para staf menyambutnya dengan senyum profesional. Lingkungan itu terasa seperti kampus universitas, jauh berbeda dari bangunan SMA Negeri 2 yang tua.

Ia mengikuti proses wawancara yang ketat, menghadapi kepala sekolah baru yang berusia muda, Bapak Aris, seorang lulusan luar negeri yang inovatif. Kemudian, ia menjalani sesi microteaching di depan panel guru senior. Ia mengajarkan narrative text dengan menggunakan alat peraga digital dan metode storytelling yang belum pernah ia gunakan di SMA Negeri 2.

****

Di SMA Negeri 2, ia harus menghemat setiap kertas dan pulpen. Di sini, ia memiliki teknologi di ujung jarinya. Ia mengajar dengan penuh gairah, menggunakan semua pengalaman pahitnya sebagai bahan bakar untuk menunjukkan bahwa ia adalah guru yang luar biasa.

Dua jam kemudian, Rika duduk di ruang tunggu, hatinya berdebar tak karuan.

Tak lama, Bapak Aris, Kepala Sekolah, menghampirinya. Pria muda itu tersenyum lebar.

“Bu Rika, mari kita ke ruangan saya sebentar,” ajak Aris.

Rika mengikuti. Begitu mereka duduk, Aris langsung ke intinya.

“Bu Rika, kami sangat terkesan. Microteaching Anda luar biasa. Metode Anda segar, dan kami melihat passion yang besar. Sejujurnya, kami sedang mencari guru seperti Anda. Guru yang tidak hanya sekadar mengajar, tetapi menginspirasi.”

Rika tersenyum lega, namun ia harus jujur.

“Terima kasih banyak, Pak. Tapi saya harus jujur. Saya baru saja diputus kontrak mengajar dari SMA Negeri 2, sekolah negeri. Saya guru honorer di sana.”

Aris mengangguk. “Ya, kami tahu. Kami sudah cek referensi Anda, Bu Rika. Kami tahu semua drama di sana. Termasuk soal Bu Rosba, Ibu mertua Anda, dan penghargaan Guru Teladan yang Bapak Rahmat berikan.”

Rika terkejut. SMA Bina Cendekia melakukan penyelidikan mendalam.

“Kami tidak peduli dengan politik sekolah negeri yang kuno, Bu Rika,” lanjut Aris, nadanya tegas. “Kami peduli pada kualitas. Fakta bahwa Bapak Rahmat, Kepala Sekolah Anda, mempertaruhkan reputasinya untuk memberi Anda penghargaan di depan umum, itu jauh lebih berharga daripada surat pemutusan kontrak dari Dinas.”

"Kami melihat Anda dipecat karena integritas, bukan karena kompetensi. Dan di SMA Bina Cendekia, kami menghargai integritas dan kualitas. Kami tidak punya waktu untuk drama guru senior yang cemburu.”

Rika merasakan matanya memanas. Setelah semua fitnah, pengakuan ini terasa sangat membebaskan.

“Kami menawarkan Anda posisi sebagai Guru Bahasa Inggris dengan status pegawai tetap, Bu Rika. Bukan honorer. Dengan gaji awal tiga kali lipat dari gaji honorer Anda, ditambah fasilitas kesehatan dan tunjangan lainnya,” kata Aris, menatap Rika.

Rika menarik napas dalam-dalam. Gaji itu. Status itu. Itu adalah impian yang ia pikir tidak akan pernah ia raih.

“Saya… saya tidak tahu harus berkata apa, Pak. Ini terlalu berlebihan,” bisik Rika, suaranya tercekat.

“Tidak ada yang berlebihan untuk guru berkualitas, Bu Rika,” Aris tersenyum meyakinkan. “Satu hal lagi. Kami ingin Anda segera bergabung. Hari Senin depan, jika Anda bersedia. Dan kami juga ingin Anda mengembangkan program unggulan Bahasa Inggris di sekolah kami, Bu Rika.”

Rika menatap Aris. Ia melihat sebuah jalan baru yang terbentang luas, sebuah kesempatan untuk membuktikan pada semua orang yang meremehkannya, termasuk Rosba dan Cahya, bahwa ia pantas mendapatkan yang terbaik.

“Saya bersedia, Pak Aris. Saya akan bekerja keras. Saya janji, Bapak tidak akan menyesal merekrut saya,” jawab Rika, penuh tekad.

“Kami tidak ragu, Bu Rika. Selamat bergabung di SMA Bina Cendekia,” ujar Aris, mengulurkan tangan.

****

Rika menjabat tangan Aris. Tangannya dingin, namun hatinya terasa panas oleh semangat yang membara. Ia telah membalikkan keadaan. Dipecat dari sekolah negeri karena fitnah, kini ia menjadi pegawai tetap dengan gaji tinggi di sekolah swasta elit.

Rika keluar dari SMA Bina Cendekia, melangkah dengan kepala tegak. Ia mengeluarkan ponselnya. Ia harus memberi tahu orang tuanya, dan ia juga harus mengirim pesan pada seseorang yang memberinya dukungan tak terduga.

Ia mengetik pesan kepada Arya Dewandaru:

Rika: Saya diterima bekerja di SMA Bina Cendekia. Status pegawai tetap. Gaji tiga kali lipat. Saya rasa, ini adalah balasan terbaik atas semua badai yang saya hadapi. Terima kasih atas semua dukungan dan kata-kata penyemangat Bapak.

Tak lama kemudian, balasan Arya masuk, disertai emotikon jempol:

Arya: Saya tidak pernah meragukan Anda, Rika. Anda pantas mendapatkannya. Selamat! Saya tahu Anda akan menjadi guru yang luar biasa di sana.

Rika tersenyum. Ia menatap ke langit. Bu Rosba, Ibu Cahya, Ramdhan… mereka semua telah menjadi katalis yang mendorongnya ke tempat yang jauh lebih baik. Ia tidak lagi marah. Ia hanya bersyukur. Perjuangan Rika Nurbaya, kini telah membuahkan hasil yang manis.

****

Kabar burung selalu terbang cepat di lingkungan guru, terutama kabar yang mengandung bumbu kecemburuan. Tak butuh waktu lama, berita tentang Rika Nurbaya yang diterima sebagai Guru Bahasa Inggris dengan status pegawai tetap di SMA Bina Cendekia – sekolah swasta elit dengan reputasi gemilang – sampai ke telinga Bu Rosba di SMA Negeri 2.

Rosba sedang duduk di ruang guru, berpura-pura mengoreksi lembar jawaban, ketika salah seorang guru junior, yang juga cemas dengan intriknya, secara tidak sengaja membocorkan informasi itu.

“Bu Rosba, dengar-dengar… Rika Nurbaya sudah diterima di Bina Cendekia, lho. Katanya jadi guru tetap, gajinya besar sekali,” bisik guru junior itu, dengan mata terbelalak.

Pulpen di tangan Bu Rosba seketika patah. Ia mendongak, matanya memancarkan api cemburu yang paling mengerikan. Wajahnya yang biasa dipenuhi kepahitan kini pucat pasi, kemudian memerah karena amarah yang tak tertahankan.

“Apa?! Bina Cendekia? Tidak mungkin!” desis Rosba, suaranya tercekat. “Dia itu guru honorer yang saya depak! Dia dipecat karena moralitas! Bagaimana mungkin sekolah elit menerima guru buangan?”

“Iya, Bu. Katanya, Kepala Sekolah di sana justru terkesan dengan integritas Rika yang berani melawan tekanan. Mereka bilang, Bu Rika adalah guru yang berkualitas dan profesional. Malah sekarang Rika jadi Head of English Program di sana, Bu,” tambah guru itu polos.

Informasi itu menghantam Rosba seperti palu godam. Head of English Program. Status yang ia dambakan dan yang ia yakini tidak akan pernah Rika capai. Ia telah menggunakan koneksi Kepala Dinas untuk mendepak Rika ke jurang kehinaan, namun Rika malah melompat ke surga.

“Penghinaan! Ini adalah penghinaan terbesar!” Rosba berdiri, menggebrak meja hingga buku-buku terjatuh.

Miss Rini, yang mendengar keributan itu, buru-buru mendekat. “Ada apa, Bu Rosba?”

“Dengar, Rini! Wanita sialan itu! Dia tidak hancur! Dia justru mendapat pekerjaan yang seribu kali lebih baik dari kita! Status guru tetap! Gaji tiga kali lipat! Kita di sini mati-matian, dia malah bersenang-senang dengan status barunya!” teriak Rosba, hampir histeris. Ia tidak peduli dengan tatapan guru-guru lain yang kini mulai berbisik-bisik.

1
Purnama Pasedu
nggak lelah Bu cahaya
Aretha Shanum
ada orang gila lewat thor
La Rue
Ceritanya bagus tentang perjuangan seorang perempuan yang bermartabat dalam meperjuangkan mimpi dan dedikasi sebagai seorang perempuan dan guru. Semangat buat penulis 👍❤️
neur
👍🌹☕
Purnama Pasedu
Shok ya
Purnama Pasedu
Bu rosba panik
Purnama Pasedu
bo rosba nggak kapok ya
Purnama Pasedu
Bu rosba,,,itu Bu riika bukan selingkuh,kan dah cerai
Purnama Pasedu
benar itu Bu Guru
Purnama Pasedu
wanita yg kuat
Purnama Pasedu
lah Bu rosba sendiri,bagaimana
Purnama Pasedu
bener ya bu
Jemiiima__: Halo sahabat pembaca ✨
‎Aku baru merilis cerita terbaru berjudul BUKAN BERONDONG BIASA
‎Semua ini tentang Lucyana yang pernah disakiti, dihancurkan, dan ditinggalkan.
‎Tapi muncul seseorang dengan segala spontanitas dan ketulusannya.
‎Apakah Lucy berani jatuh cinta lagi? Kali ini pada seorang Sadewa yang jauh lebih muda darinya.
‎Mampir, ya… siapa tahu kamu ikut jatuh hati pada perjalanan mereka.
‎Dukung dengan like ❤️ & komentar 🤗, karena setiap dukunganmu berarti sekali buatku. Terimakasih💕
total 1 replies
Purnama Pasedu
lawan yg manis ya
Purnama Pasedu
bawaannya marah terus ya
Purnama Pasedu
Bu rosba iri
Purnama Pasedu
jahat ya
Purnama Pasedu
kalo telat,di marahin ya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!