Citra Arinda gadis cantik, manis, ceria, dan juga cerdas menjadi bintang di sekolahnya, sekolah elit tempat para anak pengusaha menimba ilmu.
papa Arinda menjodohkan Arinda dengan anak teman nya namun ternyata sang calon suami berstatus duda, akankah Arinda menyetujui perjodohan itu???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy Ss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
aku frustasi
Setalah mengabari mama papa Marco Arinda juga menghubungi mama papa nya, dan meminta izin agar dirinya bisa merawat Marco di rumah sakit sekaligus meminta art nya mengantarkan baju ganti untuk nya
Kini Arinda sudah mandi dan berganti baju, ia duduk di samping tempat tidur Marco. Di tatapnya wajah yang kini sedang tak berdaya
" aku ga nyangka kamu segitu cinta nya sama aku, sampai-sampai kamu seperti ini karena aku " batin Arinda
Arinda menggenggam tangan Marco dan tak lama terlelap karena hari memang sudah larut malam
...
Pagi hari Arinda di bangunkan oleh Marco
" Rin... Arinda bangun " ujar Marco mengelus kepala Arinda
Arinda terusik dan membuka matanya
" udah pagi ya " gumam nya dengan mata yang masih merah Arinda tersenyum pada Marco
" kok jadi kamu yang bangunin aku " ujar Arinda
Marco tersenyum hatinya sangat bahagia bisa melihat Arinda ada di dekatnya, tapi ia juga heran kenapa dia bisa ada di rumah sakit bersama Arinda
" gimana keadaan kamu, udah enakan? " tanya Arinda
" hemm.. Tapi kenapa aku bisa disini, dan kamu ngapain disini semalaman? " tanya Marco
" kamu ga ingat semalam kamu ngapain? "
Marco menggeleng
" pak Marco semalam itu kamu mabuk sampai pingsan, dan itu di depan aku terus kamu fikir aku akan diam aja lihat kamu pingsan kesakitan? "
" oh... Maaf aku merepotkan kamu, tapi seharusnya kamu ga usah bawa aku kesini, aku ga apa-apa kok " kata nya
" sejak kapan punya kebiasaan mabuk sampai pingsan? merasa gagah kamu jika bisa minum sampai berbotol-botol? " omel Arinda
" aku frustasi " jawab Marco
" kenapa? "
" karena kamu ga mau kembali padaku, padahal sudah sejak lama aku menunggu kamu pulang " ujar Marco
" kenapa ga di kejar terus? Kenapa ga di perjuangkan terus? di yakinkan terus biar akunya mau kembali sama kamu " kata Arinda
" aku... "
" udah ga usah bela diri terus, disini itu kamu bersalah, kamu tau dokter udah larang kamu buat mabuk, itu artinya kondisi kamu ga sehat lagi, tapi masih aja di paksa "
" kamu mau mati muda? Kamu mau aku jadi janda selamanya? Atau kamu mau aku beneran nikah sama pria arab itu? " omel Arinda
" tapi kamu memang ga mau kembali padaku, untuk apa aku jaga kesehatan " kata Marco
" bodoh! Kamu fikir ngapain aku semalaman disini? Nemenin kamu sampe badanku pegal semua "
" jadi kamu mau balikan sama aku? " tanya Marco
" enggak " jawab Arinda
Marco menarik tangan Arinda
" maafkan aku, kehilangan kamu sama saja kehilangan nyawaku, hidup atau mati tak ada bedanya bagiku jika tanpa kamu " ucap Marco
" boo... " Arinda memeluk Marco dan terisak di pelukan mantan suaminya
" aku ga mau kehilangan kamu, lihat kamu sakit gini aku ngerasa ikutan sakit " kata Arinda mode manja nya mulai keluar
Marco mengelus punggung Arinda
" terimakasih kamu sudah mau memberikan kesempatan kedua buat aku, aku mencintaimu sayang " ucap Marco
Arinda melepas pelukannya " tapi janji sama aku, kamu harus sehat lagi, jalani pengobatan liver kamu sesuai arahan dokter " kata Arinda
" iya pasti sayang karena aku ingin hidup lebih lama bersama kamu " kata Marco
Arinda tersenyum, " aku kangen kamu boo " ucap Arinda
" aku juga, tapi pria arab itu? " tanya Marco
" siapa? Rasheed? " tanya Arinda lalu tertawa kecil
" dia cuma teman ku waktu kuliah " kata Arinda
" teman tapi kok sedekat itu, sampai liburan bareng jangan-jangan dia suka sama kamu " ujar Marco
" aku jamin dia ga akan punya perasaan apa-apa sama aku " kata Arinda
" so tau! Setau aku laki-laki kalau udah gitu itu artinya dia punya perasaan sama kamu " kata Marco
" hihihi... " Arinda tertawa " sini aku kasih tau " ujar Arinda lalu berbisik pada Marco
Mata Marco membola kaget " serius??? " tanya Marco
" hemm " Arinda mengangguk
" astaga, segagah dan setampan itu? " ujar Marco
" justru aku curiga kalau yang dia ajak liburannya itu kamu " kata Arinda
" hahaha... ih... serem " Marco bergidik
Tak lama suster datang membawa alat bersih-bersih untuk Marco
" permisi... pak Marco di lap dulu saja ya " kata suster
" biar saya saja sus " ujar Arinda
" oh iya silahkan, saya pamit ya " kata suster
" terimakasih sus " ucap Arinda lalu suster keluar
" biar aku sendiri aja, sekalian mau ke kamar mandi " kata Marco
" mau aku bantu? Atau temenin? " tanya Arinda polos
" temenin mandi nya ga usah sekarang, nanti aja dirumah " bisik Marco membuat Arinda salah tingkah
" dasar mesum " omel Arinda
...
" pah ayo kita ke rumah sakit jenguk Marco, mama khawatir " kata mama Desy saat sedang sarapan bersama papa Hartawan sedangkan David dan Denis sudah sibuk menghandle kantornya saat 6
" ga usah buru-buru, disana kan ada arinda biarin aja dulu mereka berduaan " kata papa
" tapi mama khawatir pah, mama penasaran kalau belum lihat langsung kondisi Marco " kata mama
" Marco pasti baik-baik saja " ujar papa
satu jam kemudian papa dan mama Desy tiba di rumah sakit dan saat masuk ke ruang rawat mereka melihat Arinda sedang menyuapi Marco sarapan.
" udah yang, mual " kata Marco
" ya sudah, minum dulu " Arinda memberikan segelas air untuk Marco
Mama dan papa masuk
" assalamualaikum " ucap mama
" waalaikumsalam " jawab Arinda
" mah,pah " sapa Arinda lalu mencium tangan kedua nya
" gimana kondisi Marco? " tanya mama
" tanya saja sama anak mama, sudah besar tapi cari gara-gara terus " ujar Arinda manja pada mama Desy
mama Desy tersenyum
" kenapa kamu bisa disini Co? " tanya papa
Baru saja Marco hendak menjawab masuk papa dan mama Arinda, akhirnya di ruang rawat seperti acara pertemuan keluarga.