NovelToon NovelToon
CINTA DI UJUNG PERPISAHAN

CINTA DI UJUNG PERPISAHAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Perjodohan / Konflik etika / Cinta Murni
Popularitas:25.8k
Nilai: 5
Nama Author: ratu_halu

Alaric Sagara, tiba tiba hidup nya berubah setelah istri yang di cintainya pergi untuk selama lamanya karena malahirkan bayi mereka ke dunia.
Kepergian sang istri menyisakan trauma mendalam di diri Aric, pria yang semula hangat telah berubah menjadi dingin melebihi dingin nya salju di kutub utara..

Faza Aqila, sepupu mendiang sang istri sekaligus teman semasa kuliah Aric dulu kini statusnya berubah menjadi istri Aric setelah 3tahun pria itu menduda. Faza telah diam diam menaruh cinta pada Aric sejak mereka masih sama sama duduk di bangku kuliah.

Bagaimana kehidupan pernikahan mereka dan akankah Faza mampu membuka hati Aric kembali...

Happy Reading 💜
Enjoy ✨

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ratu_halu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps 33

Aric memutuskan untuk pulang lebih awal hari ini. Tapi bukan pulang ke Apartemen, tapi pulang kerumah kedua orang tuanya. Entah kenapa, semalaman Aric kepikiran terus pada Kedua orang tua nya serta Alena.

Meskipun masih di selimuti sakit hati, tapi Aric sadar, Alena juga korban. Gadis itu sama sekali tidak meminta untuk di lahirkan, justru kedua orang tua nya lah yang menginginkan kehadiran seorang anak, terlepas itu 'kecelakaan' atau tidak.

Sesampainya di tujuan, Aric melihat rumah itu tampak sepi. Seperti tidak ada aktifitas dari dalam..

Aric turun dari mobil dan segera berjalan ke pintu.

"Kok di kunci...." gumam Aric saat menggerakkan handle pintu.

Berkali-kali Aric mengucap salam, tapi tak ada jawaban. Sambil menjatuhkan bokong di kursi depan, Aric mencoba menghubungi nomor Papa nya. Kenapa nomor papa nya bukan nomor sang mama, karena hanya papa Surya yang masih mau bicara dengan diri nya.

"Halo, pah.... Kok rumah sepi ? Papa sama Mama kemana ?" tanya Aric saat sudah tersambung "Si bibi juga nggak ada di rumah, nggak ada yang bukain Aric pintu.."

"Papa, mama sama Alena lagi staycation. Katanya mama suntuk di rumah, mikirin nasib kamu bikin mama cepet emosi. Si bibi di suruh cuti sama Mama."

Aric memijat pelipisnya "Kemana dan berapa lama ?" tanya Aric

"Kamu nggak perlu tahu. Sudah, ya.. Mama ngajak papa ke danau nih.. Kita mau piknik.." Setelah mengatakan itu papa Surya langsung memutus telepon itu sepihak.

Aric memandangi layar ponsel nya dengan ribuan pertanyaan dalam benak nya. Pada akhirnya Aric pun kembali ke apartemen dengan lesu.

***

Satu minggu pun berlalu. Sepulang bekerja, Aric menyambangi lagi rumah orang tua nya, ternyata Mama dan Papa nya belum juga kembali. Padahal Aric sengaja menjeda lumayan lama, berharap setelah seminggu mama dan papa nya sudah membawa Alena pulang.

Aric sangat rindu dengan celoteh bocah lima tahun itu. Sudah lama Aric 'menolak' Alena dengan sikap nya yang dingin..

"Bi.... Sebenernya mama sama papa bawa Alena kemana, sih ?" tanya Aric pada ART di rumah sang mama yang ternyata sudah selesai dengan cuti nya.

Si bibi menyuguhkan minuman serta beberapa camilan di hadapan Aric..

"Ma-maaf, kalau itu bibi nggak tau.."

Aric memicingkan mata, menatap si bibi dengan sorot penuh arti. Dalam batin Aric, dia yakin pasti si bibi tahu sebab di lihat dari cara menjawab serta gesture wanita berusia lima puluhan tahun itu sangat berbeda dari biasanya. Seperti sedang menyembunyikan sesuatu...

"Yakin bini nggak tahu ?!" tanya Aric lagi sengaja ingin meyakinkan pada diri nya sendiri bahwa kecurigaan nya adalah benar..

Si bibi langsung gelagapan di tatap Aric, wanita itu buru-buru memalingkan wajahnya..

"Bibi permisi kebelakang, Tuan..." Si bibi hendak undur diri, namun Aric dengan gerakkan cepat langsung mencekal tangan si bibi..

Si bibi yang kaget pun reflek menoleh ke arah Aric..

"Tolong jujur sama saya, bi... Saya ini juga majikan bibi, saya berhak memecat bibi kapan saja asal bibi tahu!!" Aric berkata dengan tegas, dalam hati nya Aric meminta maaf pada si bibi harus melakukan cara keras seperti ini, tapi Aric sudah buntu, tak punya cara lain lagi selain mengancam..

Lumayan lama si bibi bungkam, sampai akhirnya si bibi memberitahu Aric kemana kedua orang tua serta putri kecilnya pergi selama ini..

"Tuan sama Nyonya pergi menemui Nyonya muda, Tuan.."

Deg!

Jantung Aric seakan berhenti berdetak. Kedua lututnya bahkan terasa sangat lemas.

"Ma-maksud, bibi.... Mama sama papa saat ini sedang berada di tempat yang sama dengan istri saya ? Begitu ?"

Si bibi mengangguk pelan,

"Dimana, bi ?? Dimana tempat nya, cepat beritahu saya ?" Aric tanpa sadar sampai mencengkram kedua bahu si bibi dan mengguncang nya dengan tak sabaran..

"Sebentar, den.. Bibi juga lupa dimana tempat nya, bibi ambil hape bibi dulu.." Kata si bibi berjalan cepat ke dapur untuk mengambil ponsel..

Tak lama si bibi datang lagi lalu segera memberikan ponsel nya ke Aric.

"Kemarin nyonya ngirim Alamat itu, katanya bulan depan bibi di suruh datang untuk membantu mempersiapkan acara.."

"Acara apa ?" Tanya Aric sambil menatap layar ponsel tanpa kedip

"Bibi juga nggak tahu, Nyonya nggak bilang."

"Faza... Tunggu mas, sayang. Mas akan membawa kamu kembali ke pelukan Mas. Mas janji!" Aric membatin dengan perasaan yang tak karuan.

Setelah memfoto Alamat di layar ponsel si bibi, Aric segera menghubungi Zaki untuk menghandle perusahaan selama dia tidak ada. Karena Aric yakin, kali ini dia akan pergi lumayan lama. Selain meluluhkan hati Faza, Aric pun harus mengambil kembali hati kedua orang tua sang istri, dan itu tentu tidak cukup hanya satu dua hari saja, bisa jadi berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan.

Tak masalah, Aric sudah siap dengan segala konsekuensi yang akan dia dapatkan asalkan tidak untuk berpisah lagi dari Faza.

Aric sudah memesan tiket ke kota dimana alamat itu berada. Dengan membawa koper cukup besar, Aric pun sudah masuk ke dalam pesawat.

Sesampainya di tujuan, Aric naik ke dalam taksi biru yang akan mengantarkan nya langsung ke alamat yang di minta.

Ternyata perjalanan nya sangat jauh, naik turun gunung. Membuat kepala Aric terasa pening meskipun sudah beberapa kali berhenti untuk beristirahat, tapi tidak membuat pusing nya itu hilang.

"Berapa lama lagi, Pak ?" tanya Aric pada supir taksi. Terlihat Argo nya sudah lebih dari Delapan ratus ribu dan akan terus bertambah sebab belum ada tanda-tanda taksi itu akan berhenti.

"Mungkin satu setengah jam lagi, Pak.."

"Astaga!" Aric terkulai lemas, sambil memegangi perut yang mulai mual lagi, Aric pun meminta supir taksi untuk menepikan kendaraan nya.

Hoek! Hoek!

Aric muntah-muntah hingga membuat supir taksi biru itu khawatir.

Supir itu memberikan Aric air minum lalu membantu Aric masuk kembali ke dalam mobil.

Hari sudah semakin malam, keadaan di luar pun semakin sepi. Hanya kendaraan yang di tumpangi Aric saja yang masih melintasi daerah itu. Sepanjang penglihatan hanya ada perkebunan singkong serta jagung di kanan dan kiri jalan.

Akhirnya setelah menempuh perjalanan yang sangat panjang, Taksi biru yang membawa Aric dari bandara akhirnya sampai juga.

"Pak... Kita sudah sampai." Ujar supir taksi membangunkan Aric..

Aric yang memang tidak benar-benar tidur langsung membuka kedua kelopak matanya. Di lihat nya sekeliling tempat berhenti nya mobil...

"Ini benar sesuai alamat yang saya kasih, pak ?" tanya Aric memastikan

Kebetulan jam sudah menunjukkan pukul 1 dini hari. Tentulah kawasan perkampungan disana sangat sepi. Tidak ada siapapun yang bisa di jadikan tempat bertanya..

"Betul, pak. Ini sudah sesuai alamat yang bapak kasih." Sahut pak supir

Aric mengeluarkan ponsel nya, membayar Argo dengan uang digital.

"Yang ini untuk tips bapak.. Terimakasih sudah mengantar saya." Aric mengeluarkan sepuluh lembar uang berwarna merah, lalu memberikan nya ke supir taksi tersebut..

"Ini terlalu banyak, pak.." Supir itu merasa tidak enak

"Tidak apa-apa, pak. Rezeki jangan di tolak." Aric tersenyum ramah, kemudian turun di ikuti oleh supir itu yang hendak mengeluarkan koper Aric dari bagasi.

Setelah supir taksi pergi, Aric pun masuk ke halaman rumah yang terlihat sederhana dari luar. Rumah itu tidak memiliki pagar yang membatasi akses masuk.

Aric meletakkan koper nya di samping pintu, kemudian duduk di kursi depan sambil menyandarkan punggung. Aric memutuskan untuk tidak mengetuk pintu karena takut membangunkan para penghuni rumah. Biarlah Aric beristirahat di kursi itu sampai ada orang yang membukakan pintu

1
Uthie
Hmmm... mencintai wanita yg salah si Aric 🤨
Uthie
mending tinggalin aja Faza 😡
Uthie
bikin nyesel dia 😡
Daulat Pasaribu
lanjutkan thor makin seru/Grin/
Lisa
Semangat Aric perbaiki sikapmu spy mertuamu percaya lg
kalea rizuky
menye menye Thor jd like mu dikit wong MC nya aja tolol
kalea rizuky
Faza tolol cwek lemah males Thor uda di talak ngemis2 najis bgt tau skip ajh
kalea rizuky
kapok
kalea rizuky
uda jatuh talak jangan main main dengan kata kata q kembalikan anak mu kepadamu ayah atau pulang lah le rmh orang tuamu
kalea rizuky
pulanglah ke rmh orang tua mu uda jatuh lo kata talak
Erchapram
Nyesek bab pertama yang bikin mau baca lanjutannya.
Lisa
Kasihan juga si Aric tp dia jg yg salah karena dr awal udh g percaya sama Faza lalu mentalaknya..jelas ortu serta mertuanya marah..
Lisa
Wah Aric udh sampe di rmhnya Faza nih..gmn y pertemuan mereka..
Dian Fitriana
update
kalea rizuky
lemah bgt ne Faza pantes like dikit pembaca males Thor liat cwek. menye pasti like dikit
kalea rizuky
males mc lemah gini mending cerai bodoh amat sama anak nya klo q abis cerai pergi keluar negri skip novel menye2
Blu Lovfres
saya kurang respect sama,faza thor
tolong kasih dia bangun ,biar menyadari kelakuan suaminya, yg merendahkan istri, dn wanita
kasih pelajaran apasi, faza budak laki
🤣🤣🤣
Lisa
Ya'lah jelas aj ortu Faza bertindak seperti itu karena Aric seenaknya aj terhadap Faza..mengganggap remeh pernikahan..
shyafira fitri
Lanjut thor,,
Lisa: Wah Faza hamil..berita yg mengejutkan..sayangnya Faza & Aric udh bercerai.
total 1 replies
Rita Susanti
lanjut thor upnya ditunggu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!