NovelToon NovelToon
Lihat Aku, Mas Dion!

Lihat Aku, Mas Dion!

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / CEO / Beda Usia / Harem
Popularitas:92.5k
Nilai: 5
Nama Author: Ichageul

Dion terpaksa menikahi wanita yang tidak cintainya karena perjodohan yang diatur orang tuanya. Namun kehidupan pernikahannya hancur berantakan dan membuatnya menjadi duda.

Selepas bercerai Dion menemukan wanita yang dicintai dan hendak diajaknya menikah. Namun lagi-lagi dia harus melepaskan wanita yang dicintainya dan menuruti keinginan orang tua menikahi wanita pilihan mereka. Demi menyelamatkan perusahaannya dari kebangkrutan, akhirnya Dion bersedia.

Pernikahan keduanya pun tidak bisa berlangsung lama. Sang istri pergi untuk selamanya setelah memberikan putri cantik untuknya.

Enam tahun menduda, Dion bertemu kembali dengan Raras, wanita yang gagal dinikahinya dulu. Ketika hendak merajut kembali jalinan kasih yang terputus, muncul Kirana di antara mereka. Kirana adalah gadis yang diinginkan Mama Dion menjadi istri ketiga anaknya.

Kepada siapa Dion melabuhkan hatinya? Apakah dia akan mengikuti kata hati menikahi Raras atau kembali mengikuti keinginan orang tua dan menikahi Kirana?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ichageul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Takut Jatuh Cinta

“Leti.. bisakah kamu mengambilkan pakaian untuk ku?”

“Oh iya, Mas.”

Letisha segera bangun lalu menuju walk in closet. Tak lama kemudian dia kembali dengan membawa pakaian untuk suaminya. Diletakkannya pakaian di atas kasur. Setelah itu Letisha bermaksud meninggalkan kamar, namun segera ditahan oleh Dion.

“Mau kemana?”

“Aku mau ke dapur. Mau menyiapkan makanan buat Mas.”

“Tidak perlu. Kamu di sini aja. Nanti Susi yang mengantarkan makanan ke kamar.”

“Tapi Mas..”

Sebenarnya tujuan Letisha keluar kamar demi menghindari Dion. Dia tidak nyaman melihat Dion dalam kondisi seperti sekarang. Bagaimana pun juga Letisha wanita normal. Melihat penampilan suaminya sekarang, membuatnya sedikit terpancing. Lamunan Letisha terhenti ketika Dion menarik tangannya lalu mendudukkannya di sisi ranjang.

“Kamu di sini aja.”

Setelah Letisha duduk, dengan santainya Dion membuka handuk tak jauh dari istrinya. Sontak Letisha langsung memejamkan matanya. Tangannya mengepal erat di tengah degup jantungnya yang tak menentu. Diam-diam Dion tersenyum melihat reaksi istrinya. Pria itu mengenakan pakaiannya dengan santai, sengaja mengerjai istrinya.

Sebisa mungkin Letisha tetap memejamkan matanya walau hatinya terus berbisik agar wanita itu membuka matanya. Melihat tubuh suaminya yang tegap dan pasti sangat nyaman untuk dipeluk. Letisha menggelengkan kepalanya, mencoba mengusir pikiran nakal yang seketika melintas di kepalanya.

Lima menit kemudian penderitaannya berakhir. Wanita itu membuka matanya ketika mendengar ketukan di pintu. Dion yang sudah selesai berpakaian segera membukakan pintu kamar. Rupanya Susi yang datang mengantarkan bubur pesanan Dion.

“Ini kembaliannya, Pak.”

“Ambil saja.”

“Terima kasih, Pak.”

Dion membawa nampan yang di atasnya terdapat mangkok bubur dan segelas air putih ke atas nakas. Diambilnya mangkok lalu pria itu mendudukkan diri di dekat istrinya.

“Kamu makan dulu, ya.”

“Biar aku sendiri, Mas.”

“Biar aku yang suapi. Please.”

Hanya anggukan kecil yang diberikan Letisha. Dion segera menyendokkan bubur beserta topingnya lalu menyuapkan ke mulut Letisha. Wanita itu tidak bisa membuka lebar mulutnya karena rasa nyeri masih terasa di rahangnya.

“Pelan-pelan aja makannya, sayang.”

Setiap Dion memanggilnya dengan sebutan sayang, desiran aneh langsung dirasakan Letisha. Jujur saja, dia senang dengan panggilan suaminya itu. Dengan telaten Dion menyuapi Letisha. Namun wanita itu hanya bisa menghabiskan bubur setengah mangkok saja. Rasa nyeri di pipi dan rahangnya membuat selera makannya berkurang.

“Sudah, Mas. Aku sudah kenyang.”

“Yakin?”

“Iya. Sekarang Mas yang makan. Mau aku siapkan?”

“Ngga usah. Aku habiskan bubur ini aja.”

“Eh.. jangan Mas. Ini kan bekas aku.”

“Memangnya kenapa?” istri ku sehat, tidak mengidap penyakit berbahaya, tidak menyebabkan rabies juga.”

“Tapi masa Mas makan bekas aku.”

“Tidak apa.”

Sambil tersenyum Dion menyuapkan bubur ke dalam mulutnya. Dalam waktu singkat bubur itu sudah habis dimakannya. sebenarnya Dion masih merasa lapar. Tapi karena dia malas keluar kamar, jadi ditahannya rasa lapar itu. Lagi pula setengah mangkok bubur sudah sedikit mengurangi laparnya.

“Mas.. apa Mas yakin mau mengeluarkan Resnu dari Blue Living?”

“Iya. Kamu tahu sendiri kalau kualitas barangnya di bawah standar. Jujur aku menyesal sudah memberinya kesempatan. Blue Living terus mendapat komplain dari pengunjung yang membeli barang darinya. Kenapa kamu terus menanyakan ini? Apa kamu khawatir pada Resnu? Apa kamu masih mencintainya? Masih peduli padanya?”

“Eh.. ngga, Mas.”

Wajah Dion yang semula biasa saja kini sedikit berubah. Kemarahan dan kekesalan nampak jelas di wajahnya. Letisha jadi tidak enak sendiri. Dia menanyakan soal didepaknya Resnu dari Blue Living hanya karena kasihan saja. Apalagi sekarang Astrid juga sedang ditahan di kantor polisi.

“Aku.. hanya kasihan saja pada mereka.”

“Kamu kasihan pada mereka. Tapi bagaimana dengan mereka? Apa kamu sudah lupa apa yang dilakukan Astrid tadi? Dia sudah mempermalukan mu di depan umum. Kamu itu terlalu baik, makanya dia terus berulah. Menganggap kalau kamu akan terus memaklumi semua perilakunya. Tapi aku senang kamu menamparnya tadi. Harusnya jangan sekali, kalau perlu kamu tampar dia berkali-kali. Lalu Resnu, laki-laki banci itu bisanya hanya berbuat kasar pada mu. Dan kamu masih membelanya?”

“Aku tidak membelanya, Mas. Maaf kalau sikap ku sudah membuat mu kesal dan marah.”

“Ya, aku marah pada mu karena kamu terlalu baik pada mereka. Aku juga marah karena kamu masih saja mempedulikan mereka. Dan aku marah pada mu karena aku cemburu pada Resnu.”

Sontak Letisha langsung terdiam. Mata Dion berkilat ketika mengucapkan kalimat terakhirnya. Jelas sekali kalau pria itu bersungguh-sungguh dengan ucapannya barusan.

“Maaf..”

“Sudahlah. Kita tidak usah membahas soal Astrid dan Resnu lagi. Aku sadar kalau aku tidak suka kamu masih bersikap baik pada Resnu. Pasti kamu juga merasakan seperti itu setiap aku berdekatan dengan Raras. Maaf.”

“Tenang saja, Mas. Aku tidak marah. Aku memaklumi soal hubungan mu dengan Raras.”

“Tapi kenapa? Harusnya kamu marah. Aku suami mu dan kamu harus marah kalau aku dekat dengan perempuan lain. Apa kamu benar-benar tidak merasakan apapun pada ku?”

“Bukan begitu, Mas. Sebenarnya aku ingin marah, tapi aku tidak berani. Aku takut.”

“Takut?”

“Tolong berhenti bersikap baik pada ku. Aku benar-benar takut.”

“Takut kenapa?”

“Aku takut jatuh cinta pada mu. Aku takut ketika aku sudah membuka hati ku, Mas pergi meninggalkan ku dan kembali pada Raras. Aku takut, Mas. Aku takut Mas akan seperti Resnu. Aku tidak siap harus terluka lagi. Kalau kembali terluka, aku tidak tahu apakah aku bisa bangkit lagi.”

Mata Letisha nampak berkaca-kaca ketika mengatakan itu. Seketika Dion sadar kalau luka yang ditorehkan Resnu sangat dalam untuk sang istri. Pria itu mendekat lalu memeluk Letisha. Buliran bening langsung mengalir keluar. Setiap Dion memeluknya, Letisha tidak pernah bisa menahan airmatanya.

“Menangislah kalau kamu ingin menangis. Maafkan aku.”

Pelukan Dion di tubuh Letisha semakin erat. Pria itu menyesal kenapa baru sekarang menyadari ketakutan yang dialami istrinya.

“Maafkan aku, Leti. Aku tidak akan memaksa mu membuka hati mu pada ku. Aku hanya akan membuktikan perasaan ku pada mu. Tidak peduli berapa lama, aku akan menunggu. Sampai rasa takut tidak menghantui mu lagi.”

Untuk beberapa saat Letisha masih berada dalam pelukan Dion. Wanita itu juga enggan melepaskan diri karena pelukan sang suami terlalu nyaman untuknya. Tiba-tiba saja suasana di antara mereka terasa begitu romantis. Namun keromantisan itu tidak berlangsung lama. Sebuah suara menginterupsi kemesraan keduanya.

KRIUK

Sontak Letisha mengangkat kepalanya, melihat pada Dion yang masih memeluknya. Jelas sekali dia mendengar suara itu dari perut suaminya.

“Mas lapar?”

“Iya, hehehe.. tapi aku malas keluar kamar.”

“Mas mau makan apa? Biar aku siapkan.”

“Kamu mau menemani ku makan?”

“Tentu saja.”

Dion menghapus sisa airmata di wajah Letisha. Pria itu bangun dari duduknya lalu menarik sang istri beranjak dari tempatnya. Keduanya segera menuju dapur yang sudah sepi. Baik Sumi maupun Susi sudah berada di kamar masing-masing.

“Mas mau makan apa?”

“Buatkan mie instan aja.”

“Mau rebus atau goreng.”

“Rebus.”

Letisha segera menyiapkan bahan untuk membuat mie instan rebus. Diambilnya telur, bakso, tomat dan sawi dalam kulkas, kemudian mengambil mie instan rebus dari kitchen set. Dion duduk di dapur, memperhatikan istrinya yang tengah menyiapkan hidangan sederhana untuknya.

“Kamu tahu ngga, kalau mie instan itu sudah melakukan penipuan,” celetuk Dion.

“Penipuan?”

“Iya. Bilangnya mie goreng, tapi tetap mie-nya harus direbus.”

Terdengar tawa Letisha. Suaminya ini terkadang pintar sekali melempar guyonan receh. Sambil mendengarkan guyonan Dion, Letisha mulai memasak mie instan untuk suaminya. Baru saja dia menuangkan mie instan ke dalam mangkok, wanita itu terkejut ketika Dion memeluknya dari belakang. semua bulu di tubuhnya berdiri ketika bibir Dion mencium lehernya.

“Mas.. ini mienya sudah matang.”

Perlahan Dion melepas pelukannya lalu kembali ke tempatnya semula. Letisha mendekat dengan mangkok mie di tangannya. Diletakannya mangkok mie di depan Dion.

“Kamu mau?”

“Ngga. Mas aja yang makan.”

Karena lapar, tidak butuh waktu lama bagi Dion menghabiskan makanannya. Selesai makan, pria itu mengajak Letisha kembali ke kamarnya.

“Malam ini mau tidur di kamar ku?”

“Kalau aku menolak, apa Mas akan memaksa ku?”

“Tentu saja tidak. Tapi.. aku pasti akan sedih.”

Dion memasang wajah sedih ketika mengatakan itu. Hal tersebut sontak membuat Letisha tertawa. Pasalnya wajah Dion malah terlihat lucu. Akhirnya wanita itu setuju untuk tidur bersama Dion malam ini. Dengan senang Dion menarik tangan Letisha masuk ke dalam kamarnya.

Keduanya segera naik ke atas ranjang. Dion mengambil posisi duduk, karena baru saja mengkonsumsi makanan. Pria itu menyalakan layar datar di depannya. Sambil menunggu makanan yang dikonsumsinya dicerna lambungnya, dia menonton televisi.

Dion menepuk pahanya, meminta Letisha berbaring di sana. Tidak ada penolakan dari wanita itu. Dia langsung berbaring lalu merebahkan kepalanya di paha Dion. Sebuah usapan lembut langsung diberikan suaminya. Senyum tercetak di wajah Dion melihat Letisha yang terlihat nyaman bersamanya.

***

Uhuk.. Udah tidur satu kamar nih, selanjutnya...

1
Siti Siti Saadah
cari kebahagiaan kamu sendiri raras jangan kejar dion
anonim
Semoga karya Author masuk 40 bab terbaik hasil penilaian NT.
anonim
W a d u h Astrid di tusuk Rina yang di pecat Letisha karena ikut terlibat mencampurkan obat perangsang ke juice mangga yang akan di minum Letisha.
Rina ini tambah hancur hidupmu, penjara pasti menantimu.
anonim
Letisha sudah mau membuka hatinya untuk Dion.
Ketika Dion mengirim chat menawarkan makan siang bersama, bukannya membalas chat dari Dion, Letisha menyuruh sopirnya untuk diantar ke kantor Blue Harmony.

Letisha sudah di ruang kerja Dion, sempat membuat Dion terkejut dengan kedatangannya.
Dion bangun dari duduknya menuju Letisha, Letisha langsung memeluk Dion. Kata keramat terucap dari mulut Letisha - "I love you. I love you, Mas."

Sebelum makan siang Letisha membantu membereskan pekerjaan Dion. Selesai dengan pekerjaannya, Dion dan Letisha beradu bibir, ciuman semakin intens.
Raras melihat adegan itu hatinya terpotek wkwkwk.

Tuh ditawarin menikah sama Mr. Liu, kau dibuat berdiri sejajar dengan Leti. Pikirkan itu Raras. Tapi setelah menerima tawaran menikah dengan Mr. Liu jangan pongah - jangan sombong, tetap tak ada apa-apanya kau dibandingkan dengan Letisha 🤭
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ ☘𝓡𝓳
Aamiin 🤲🏻
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ ☘𝓡𝓳
kerjaannya ga akan beres" 🤣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ ☘𝓡𝓳
modus 🤣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ ☘𝓡𝓳
Rasain 🤪
choowie
amiin
choowie
pantesan leti Langsung pecat tuh orang
choowie
diih nikah sama aki"
choowie
kirain udah resign
choowie
akhirnya
choowie
duh bawaan bayi kayanya😅
choowie
semoga ya
choowie
belum mau jujur sama perasaan kamu leti
Ani
wooooo.. kira kira langsung Innalillahi gak ya...?
Doraemon
aamiin
Kim nara
semangat thor...
ana17
Aamiin semoga masuk kategori terbaik 👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!