Lintang, seorang gadis dari keluarga kaya yang harus menjalani hidupnya bersama sang kakak setelah rumah tangga orang tuanya hancur karena ulah sang mama. Namun seiringnya bejalan sang kakak tertimpa masalah dengan keluarga sang mama membuat hidupnya tidak tenang dan akhirnya sang kakak memberikannya Bodyguard.
Disini lah kisah Lintang di mulai, Bodyguard yang di berikan sang kakak ternyata merupakan mantan kekasihnya saat kuliah.
Lintang yang masih memiliki perasaan pada laki-laki itu berusaha untuk menutupinya namun hati tidak dapat berbohong. Begitu laki-laki itu.
Sampai akhirnya mereka berusaha bersama namun semuanya tidak berjalan mulus masalah demi masalah mulai datang.
Bagaimana kan kisah mereka?... yu simak cerita di bawah...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Astri Reisya Utami, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Berhenti bekerja.
Tibanya di kamar Zyan langsung mencoba menghubungi Lintang namun tidak di angkat. Zyan pun mengirim pesan namun tidak ada balasan satu pun. Zyan marah dia langsung memukul ding ding membuat tangannya terluka. Zyan mengirim pesan dengan memaki Lintang dan akhirnya Zyan melampiaskan amarahnya dengan memesan minuman keras dan meminumnya di kamar sendiri. Sebelum melakukan itu Zyan sudah berpesan pada Ali jika besok Ali yang akan pergi ke kantor polisi. Zyan yang gak pernah meminum minuman seperti itu untuk malam ini dia sengaja agar masalahnya hilang begitu saja. Zyan tidur sampai siang dan siang dia baru bangun.
"Bangun juga lo, " ucap Ali saat melihat Zyan membuka mata.
"Sejak kapan lo disini? " tanya Zyan saat melihat Ali ada di kamarnya.
"Udah satu jam gue disini, " jawab Ali.
Zyan pun bangun dan duduk. Zyan mengusap rambutnya. Tiba-tiba Ali melemparkan obat.
"Obati luka lo, mandi kita makanan siang lalu balik, " ucap Ali lalu bangkit dan keluar dari kamar Zyan.
Zyan pun bangkit lalu masuk ke kamar mandi agar tubuhnya seger. Setelah rapi Zyan keluar dan turun ke restoran untuk makan, Ali dia sudah menunggu Zyan.
"Lo ada masalah apa? " tanya Ali yang pura-pura gak tau.
"Kemarin gue ketemu kakek gue dari bokap gue, " jawab Zyan lalu memakan makanannya.
"Terus? " tanya Ali.
"Dia pemilik perusakan Nugraha grup dan orang yang kita tangani ini menantunya yang ingin menguasai harta kekayaannya. padahal itu hak gue, "penjelasan Zyan.
Ali menatap Zyan dengan tatapan gak percaya.
" Ngapain lo lihatin gue kaya gitu? "tanya Zyan.
" Gue bukan anak kecil yang gampang lo bohongi, lo bukan tipe orang yang mikirin harta tapi ada masalah lain, cerita sama gue, "jawab Ali membuat Zyan membuang nafas.
" Lintang selingkuh, "akhirnya Zyan jujur juga.
" Serius lo, gak mungkin kali, "balas Ali pura-pura tidak tau.
" Gue berpikiran gitu namun dari fotonya kayanya emang benar bahkan panggilan dan pesan gue gak di bales, ucap Zyan.
"Cari cewek di kota besar itu sulit, apa lagi itu non Lintang. Tipenya ya pasti yang setara dengan dia bukan kaya kita-kita, " ucap Ali agar Zyan ngerti.
Zyan pun terdiam dan emang ada benarnya juga apa yang di ucap akan Ali.
"Gue terlalu bodoh dan percaya sama dia, padahal dulu dia tinggalin gue gara-gara gue orang gak punya apa-apa, " ucap Zyan sambil tersenyum.
"Sekarang lo tinggal buktikan sama dia kalau lo bisa kaya dia bahkan lo bisa lebih kaya dari dia, " saran Ali.
"Besok kita balik karena urusan disini sudah selesai, " ucap Zyan lalu bangkit dan pergi.
Ali hanya bisa menatap Zyan dan merasa bersalah karena telah ikut membohonginya. Ali tau apa yang terjadi sama Lintang karena di beritahu oleh Darius dan dia di beri tugas untuk membujuk Zyan agar mau menerima tawaran sang kakek.
Besoknya mereka benar-benar kembali namun tibanya di rumah Darius Zyan tidak melihat Lintang karena kondisi Lintang masih belum benar-benar pulih.
"Kaki lo kenapa? " tanya Zyan pada Daren karena Daren memakai tongkat.
"Dia kecelakaan, " jawab Ciko yang baru keluar dari kamar mandi.
"Kecelakaan kok bisa? " tanya Zyan.
"Rem-nya blong, " jawab Ciko memberi alasan tak masuk akal.
Zyan pun percaya dan dia pun naik ke tempat tidurnya.
"Gimana kerjaan lo? " tanya Ciko.
"Lancar, " jawab Zyan santai.
"Ren, lo kenapa gak cerita sama gue kalau lo Lintang jalan sama cowok lain? " tanya Zyan tanpa melihat Daren.
Awalnya Zyan akan menghajar Daren karena Daren yang di tugaskan untuk menjaga Lintang namun selama Zyan di sana Daren tidak memberi kabar apa pun tentang Lintang membuat Zyan sedikit kecewa, tapi saat melihat keadaan Daren terluka dia gak tega.
"Gue di ancam sama non Lintang, " jawab Daren sesuai perintah Lintang.
"Di ancam, emang dia bisa apa? " tanya Zyan dengan nada marah.
"Dia emang gak bisa apa-apa tapi kalau cowoknya mungkin bisa buat gue babak belur, " jawab Daren.
"Lo seorang bodyguard yang terlatih masa kalah sama orang biasa? " tanya Zyan sudah turun dan menarik kerah Daren.
"Oke gue salah, lo mau hagur gue hajar aja, gue terima, " tantang Daren.
Zyan sudah marah namun dia masih ingat keadaan Daren yang sedang cidera. Zyan pun melepaskan cengkraman nya di baju Daren lalu pergi.
"Gue gak bisa melihat Zyan terluka seperti itu, tapi gue udah janji sama non Lintang agar tidak membocorkan masalah ini, " ucap Daren sedikit frustasi.
Ciko hanya bisa memberi dukungan pada Daren karena ini untuk kebaikan Zyan dan Lintang.
Zyan mendatangi Darius dan dia memberikan surat pengunduran diri dengan alsan dia ingin fokus menjaga sang ibu.
"Saya tau, kamu kecewa dengan Lintang, namun saya tidak bisa berbuat apa-apa karena ini sudah keputusan Lintang, " ucap Darius lalu menyerahkan semua berkas milik Zyan dan tidak lupa memberikan hak Zyan selama kerja dengan dirinya.
"Ini semua untuk kamu, terimakasih sudah bekerjasama dengan saya selama ini, " ucap Darius menjabat tangan Zyan.
"Aku juga minta maaf jika selama ini ada yang membuat bapak tidak berkesan, " balas Zyan.
"Semoga sukses kamu di luar sana, " harapan Darius dan Zyan dia hanya mengangguk lalu keluar dari ruangan Darius. Sebelum turun dari tangga dia melirik ke arah kamar Lintang namun yang di harapkan tidak keluar sama sekali.
Namun tanpa sepengetahuan Zyan Lintang bersembunyi di ruangan Darius karena ingin melihat Zyan untuk terakhir kalinya. Zyan menuruni tangga dengan perlahan karena terasa berat untuk meninggalkan rumah yang hampir lima tahun dia tinggali.
"Zyan, " panggil Ajeng membuat Zyan terkejut.
"Saya minta maaf sama kamu atas nama Lintang, " ucap Ajeng.
"Gak usah bu, toh ibu gak ada salah. Ini urusan ku dengan Lintang, " balas Zyan.
"Ibu berharap banget kalau kalian berjodoh, namun pada akhirnya kalian harus berakhir seperti ini, " ujar Ajeng.
Zyan pun tersenyum lalu keluar dari rumah itu dan kembali ke kamarnya dan terlihat semua teman-temannya menunggu Zyan.
"Gue pamit, kalau kalian ingin ketemu gue bisa datang ke kampung halaman gue, " ucap Zyan.
"Lo jangan berpikir pak Darius tega membiarkan lo pergi, namun ini untuk kebaikan lo dan Lintang, " ucap Ciko lalu memeluk Zyan.
"Gue ngerti ko, jaga diri lo bang, " balas Zyan pada Ciko.
Zyan melangkah mendekati Daren lalu memeluk Daren dan berkata "gue minta maaf, seharusnya gue gak nyalahin lo dalam masalah gue, ".
" Gue pantas kok lo salahkan karena gue terlalu pengecut, "balas Daren.
" Gue pamit, jaga diri kalian, "ucap Zyan lalu pergi.