Seorang wanita modern, cerdas dan mandiri, mendapati dirinya terbangun di tubuh seorang wanita dari masa lalu,seorang janda muda di Tiongkok kuno. Tanpa tahu bagaimana dan mengapa, ia harus menjalani kehidupan baru di dunia yang asing dan penuh aturan kejam, di mana seorang janda tak hanya kehilangan suami, tapi juga martabat, kebebasan, bahkan hak untuk bermimpi.
Di tengah kesendirian dan perlakuan kejam dari keluarga mendiang suami, ia tak tinggal diam. Dengan akal modern dan keberanian yang tak lazim di zaman itu, ia perlahan menentang tradisi yang mengekangnya. Tapi semakin ia menggali masa lalu wanita yang kini ia hidupi, semakin banyak rahasia gelap dan intrik yang terungkap,termasuk kebenaran tentang kematian suaminya, yang ternyata tidak sesederhana yang semua orang katakan.
Apakah ia bisa mengubah takdir yang telah digariskan untuk tubuh ini? Ataukah sejarah akan terulang kembali dengan cara yang jauh lebih berbahaya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anastasia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 33.Penyakit rahasia.
Zi ning melangkah dengan tenang melewati lorong panjang yang menuju ke ruang perawatan belakang. Meskipun wajahnya masih menyimpan ketenangan yang sempurna, tangannya masih menggenggam erat giok keluarga Zhao yang tadi diberikan oleh Tuan Zhao. Perasaan aneh mulai memenuhi dadanya, antara terhormat dan bersalah. Giok ini seharusnya bukan miliknya, namun ia tak bisa menolak ketulusan seorang ayah yang tak pernah mengenal putri kandungnya sendiri.
Yue mengikuti di belakang, sesekali melirik tuannya yang wajahnya semakin sulit dibaca. Saat mereka tiba di depan ruangan tempat Kaisar Xiao dirawat, dua penjaga yang berdiri di depan pintu langsung membungkuk hormat dan membuka pintu tanpa kata.
Ruangan itu remang dengan aroma herbal yang samar. Tirai tipis menutupi jendela, membiarkan sinar matahari sore masuk dengan lembut. Di tengah ruangan, di atas dipan lebar yang dilapisi kain putih bersih, Kaisar Xiao terbaring setengah duduk. Matanya terbuka, namun sorotnya tajam seolah dari tadi menunggu kehadiran seseorang.
Zi ning melangkah masuk, menutup pintu di belakangnya. Yue berdiri di luar, tahu betul bahwa percakapan kali ini bukan untuk telinga siapa pun kecuali mereka berdua.
Kaisar Xiao menoleh pelan, menatap Zi ning dari ujung kepala hingga kaki. Sorot matanya penuh perhitungan, namun juga mengandung rasa ingin tahu yang dalam. “Nona, ternyata kamu!,” gumamnya lirih.
Zi ning pun terkejut, "apa kita pernah bertemu?. "
"Kamu tidak ingat aku?, kita bertemu di kota Qing shi. Dan anda di kejar beberapa orang waktu itu. "
Zi ning pun terdiam berusaha mengingat kejadian itu,"apa tuan muda berwajah tampan itu yang menolong ku?. "
Kaisar Xiao tersenyum malu mendengarkan pujian dari Zi ning. "Nona, jangan memujiku seperti itu... "
"Oh maaf, bukan aku bermaksud tidak sopan atau mengoda anda. Karena tidak tahu nama anda jadi aku memanggilmu seperti itu. "
Kaisar Xiao menegakkan badannya, "tidak masalah, kita juga bertemu pertama kali. Jadi tidak sempat berkenalan, kalau begitu perkenalkan saya Xiao shu han. "
"Saya Liu.., maksudku Zhao Li mei. " Hampir Zi ning menyebutkan nama sebenarnya.
"Terimakasih atas bantuan nona Zhao. "
"Tidak tuan Xiao, karena kami yang menyebabkan anda terluka seperti ini jadi kewajiban kami merawat anda. "
Zi ning lalu mengambil peralatan untuk mengobati Kaisar Xiao, Kaisar Xiao terus memperhatikan Zi ning.
"Tuan Xiao, mana tangan anda?, biar saya periksa!. "
"Ternyata nona ini seorang tabib, saya benar-benar salut dengan keahlian anda."
"Anda terlalu memuji, saya hanya wanita bangsawan biasa yang tertarik dengan pengobatan. "
Zi ning pun memeriksa denyut nadi Kaisar Xiao, jari-jari lentik Zi ning menyentuh pergelangan tangan Kaisar Xiao dengan lembut. Wajahnya yang biasanya tenang mulai menunjukkan kerutan samar di dahi. Ia memeriksa denyut nadi dengan seksama, berpindah dari satu titik ke titik lainnya, lalu kembali lagi. Matanya sedikit menyipit, penuh kalkulasi.
"Ada apa dengan ku nona?, seperti nya penyakitku serius sekali. "
Lalu terdiam memandangi wajah perempuan di hadapannya. Ada ketelitian dalam gerakan Zi ning yang membuatnya terdiam lebih lama dari biasanya, seolah menahan sesuatu.
Beberapa saat kemudian, Zi ning menarik tangannya perlahan dan meletakkan kembali alat periksanya ke atas nampan. Ia menatap pria itu lekat-lekat.
“Ada sesuatu yang Anda sembunyikan, bukan?” tanyanya pelan namun tegas.
Apa gadis ini tahu tentang penyakit rahasia ku?, pikir Kaisar Xiao.
Kaisar Xiao sedikit terkejut, namun dengan cepat menutupinya dengan senyum tipis. “Apa maksud nona?”
“Tubuh Anda tampaknya pulih di permukaan. Namun peredaran Qi Anda terhambat di bagian bawah tubuh. Itu bukan akibat luka biasa,ini semacam luka lama,” jelas Zi ning, suaranya rendah namun penuh keyakinan. “Saya ingin tahu sebenarnya apa yang terjadi pada anda,anda harus jujur pada saya jika ingin pulih sepenuhnya.”
Kaisar Xiao terdiam sejenak. Mata tajamnya bersitatap dengan Zi ning, seolah mengukur seberapa jauh perempuan di hadapannya bisa dipercaya. Akhirnya, ia menarik napas dalam dan memalingkan pandangan.
Ia sedikit ragu untuk menceritakan, karena menurutnya ini tidak pantas untuk diceritakan pada seorang wanita.
"Mungkin anda ragu, karena saya seorang wanita. Tapi yang jelas saya tahu penyakit apa yang anda rahasiakan itu" Ucap Zi ning tegas.
Kaisar Xiao mulai membuka dirinya pada Zi ning.
“Beberapa tahun lalu… aku pernah terluka dalam pertempuran. Sebuah pedang menyerempet bagian bawah perutku, terlalu dekat dengan—” Ia terhenti, lalu melanjutkan dengan suara yang hampir tak terdengar. “Sejak saat itu, ada bagian tubuhku yang… tidak lagi bekerja sebagaimana mestinya.”
Zi ning mengangkat alis sedikit, lalu menunduk pelan. “Apakah maksud Anda… Anda belum bisa melakukan hubungan suami istri?”
Pipi Kaisar Xiao memerah tipis, meski ia mencoba tetap bersikap tenang. “Begitulah… belum ada wanita yang bisa bersamaku. Dan para tabib istana hanya mengatakan lukanya sudah sembuh. Tapi kenyataannya tidak berubah.”
Hening menyelimuti ruangan sesaat. Zi ning mengangguk pelan, ekspresinya tetap tenang,namun dalam hatinya, ia merasa agak janggal.
Itu pasti impoten,pikirnya Li hua, nyaris ingin tertawa tapi bukan mengejek, tapi karena ia tahu, di masa depan.Hal semacam itu bisa ditangani dengan terapi atau obat modern. Tapi di zaman ini… luka semacam itu bisa mengakhiri harga diri seorang pria.
"Nona pasti ingin mengejekku, seharusnya aku tidak menceritakan hal semacam itu pada nona" Ucap Xiao kesal menahan malu.
Melihat wajah Xiao yang memerah, membuat Zi ning ingin tertawa terbahak-bahak tapi ia sadar dirinya sekarang adalah wanita bangsawan sikap seperti itu dianggap tidak sopan.
Zi ning berusaha menahan dirinya, dengan memalingkan pandangannya pada Xiao. Setelah tenang Zi ning melihat kearahnya kembali,melihat ekspresi wajah Zi ning yang tidak menunjukkan simpati berlebihan atau jijik, Kaisar Xiao justru merasa lega. Tidak ada hinaan, tidak ada kasihan. Hanya pemahaman yang tulus.
Zi ning kemudian berkata pelan, “Tuan Xiao,tidak perlu khawatir.kita termasuk berjodoh,bisa bertemu kembali dan untuk masalah itu anda tidak perlu khawatir dengan terapi akupuntur,pijatan ringan dan ramuan yang tepat.Aku yakin anda bisa kembali perkasa lagi!.”
Kaisar Xiao menatapnya, kali ini dengan sorot mata yang berbeda sedikit heran, sedikit penasaran.
Bagaimana pun juga ia sudah berobat pada tabib terkenal, dan masih belum bisa kembali. Tapi gadis ini begitu yakin bisa menyembuhkan dirinya seperti semula.
“Kau tahu caranya?”
Zi ning tersenyum kecil. “Serahkan saja pada ku!.”
Kaisar Xiao mengangguk pelan. “Jika begitu aku akan mempercayai mu.”
Zi ning berdiri dan merapikan peralatan medisnya. “Awal pengobatan saya resepkan terlebih dahulu,lalu saya akan mengobati pada di daerah yang terluka.”
Zi ning lalu mengambil secarik kertas dan menuliskan beberapa tanaman herbal untuk mengembalikan stamina pria nya, setelah itu Zi ning memberikan pada Xiao yang terduduk di ranjang.
"Tuan ambil resep ini dulu, konsumsi pagi dan malam. Lalu setelah itu saya... " Ucapan Zi ning terhenti karena ia sadar kalau mereka mengobati penyakit Xiao di rumah keluarga Zhao akan menambah masalah.
"Ada apa nona kenapa terdiam?. "
"Bagaimana mengatakan nya?. "
Saat akan mengatakan Zi ning dan Kaisar Xiao di kejutkan dengan kedatangan nyonya besar Zhao dan Mei ling, mereka berdua menerobos masuk kedalam ruang perawatan.
"Lihat bu!, wanita kampung itu. Berani membawa pria asing masuk kedalam rumah! "
Mereka datang untuk mencari cara menghukum Li mei, yang sudah mendapatkan kepercayaan dari tuan besar Zhao.
Nyonya besar Zhao langsung menyuruh beberapa pelayan untuk menyeret Zi ning, beberapa pelayan wanita memegang tangan Zi ning keluar dari ruangan tersebut.
Kaisar Xiao yang berusaha membantu malah di halangi oleh pelayan keluarga Zhao.
"Tuan adalah tamu anak saya, dan putri saya itu telah berani mengoda anda sebaiknya anda jangan ikut urusan rumah tangga keluarga kami! " Ucap tegas nyonya Zhao.
Zi ning yang diseret keluar, meninggalkan Kaisar Xiao dalam ruangan terjaga ketat oleh kedua pelayan keluarga Zhao.
tunggu saja kamu tuan muda hu akan ada yg akan membalasnya Zi Ning😡😡😡