Anindya yang merasa hidupnya benar-benar bahagia menjadi seorang istri, nyatanya kebahagiaan itu tak bertahan lama ketika Anindya mengetahui suaminya berselingkuh selama ini belakangnya, dan kebenaran yang terungkap selama ini jika Arya hanya menikahinya karena Anindya anak orang kaya.
Anindya marah dan membalaskan rasa sakit hatinya, berselingkuh dengan sahabat karib suaminya sendiri.
Lantas bagaimanakah nasib rumah tangga Arya dan Anindya selanjutnya ? simak ceritanya di judul novel "MAAF, JIKA AKU SELINGKUH".
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi KD, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 33
Arya menatap tumpukan berkas yang ada di hadapannya. Pekerjaan seperti ini memang tidak cocok untuknya. Biasanya dia yang mempekerjakan orang namun kini sudah terbalik, Arya harus menurut aturan dari atasannya.
Arya mau tidak mau melakukan pekerjaan itu, terkadang ia sampai pulang malam karena harus mengejar waktu besok pagi pekerjaannya harus segera di presentasikan.
“Astaga…Aku memang tidak cocok jadi pria miskin !”
Arya mendengus kesal,
Tiba-tiba seorang wanita datang duduk samping mejanya dengan membawa boba ice untuknya.
“Semangat kerjanya Pak Arya !”
Arya menoleh,
Dia adalah Dinda yang merupakan pegawai magang di perusahaan tersebut. Dinda sebenarnya selalu memperhatikan Arya, dan kini Dinda mulai berani mendekati Arya secara langsung.
“Ah…terimakasih ya !” jawab Arya dengan ramah.
“Iya Pak ! Kalau butuh sesuatu, hubungi Saya ya !”
Dinda menyodorkan kertas kecil yang bertuliskan nomor ponselnya untuk Arya. Berharap Arya mau menghubunginya.
Arya memperhatikan itu, dan hanya tersenyum.
Arya melihat tubuh Dinda yang sudah pergi dari hadapannya. Gadis yang masih kuliah dan magang tersebut memang begitu manis apalagi dengan bentuk tubuh Dinda yang siapapun pria pasti tergoda.
Arya yang memiliki sisi lain dari kepribadiannya, tentu saja mudah tergoda dengan gadis belia seperti Dinda.
Arya tersenyum smirk, ia kemudian pergi megambil kertas tersebut dan menyimpannya ke dalam laci meja kerjanya.
Saat Arya tengah berkutat di layar laptopnya, tiba-tiba para karyawan meninggalkan meja kerja mereka dan pergi ke aula.
“Mau kemana ?” tanya Arya bingung.
“Pesta ! Makan-makan ! Semenjak perusahaan ini di pimpin dengan CEO yang baru, semua karyawan yang bekerja disini hepi sekali !” kata salah satu karyawan tersebut.
Arya yang merupakan anak baru, karena baru satu minggu ia bekerja di perusahaan tersebut jelas tidak tahu sama sekali.
“Ayo Pak Arya ! Disana banyak makanan enak loh !” ajak Dinda merangkul tangan Arya yang entah kapan Dinda ada di sampingnya.
Arya pun penasaran, dan menuju aula.
“CEO kita benar-benar mengerti ya ! tambah gemuk Aku kerja kalau begini !”
Para karyawan menikmati makan siang bersama, dimana di dalam aula tersebut di sediakan begitu banyak makanan dan minuman yang bisa para karyawan nikmati.
“Satu minggu sekali, Pak Arya tidak usah jajan di luar ! Sebab kantor selalu menyediakan acara makan seperti ini !” kata Dinda memberitahu Arya.
“Oh iya ?”
Arya sampai bingung sendiri, ternyata ada seorang pemimpin perusahaan yang begitu royal pada bawahannya.
“Kapan Aku bisa melihat CEO kita lagi ? Sudah tampan, baik hati, masih single pula !”
Arya hanya mendengarkan saja para karyawan yang sibuk memuji-muji pemimpin perusahaan tempat ia bekerja.
“ITU DIA !!!”
“TUAN LEONEL DE COSTA !!!”
Pekik beberapa karyawan wanita yang masih lajang dan tergila-gila pada CEO mereka.
Arya yang mendengar nama itu, langsung berdiri dari duduknya dan melihat seorang pria yang baru saja masuk ke dalam aula bersama asisten dan sekretarisnya.
“Sialan ! Jadi dia CEO nya !”
Arya berdecak kesal, ternyata dunia ini sangat sempit sekali. Arya ternyata bekerja di perusahaan Leon.
Leon mengedarkan pandangan matanya dimana para karyawannya sedang menikmati makanan mereka, dan tak luput mereka menyampaikan rasa hormat mereka padanya.
Tiba-tiba Leon melihat Arya yang tengah berdiri menatapnya dari kejauhan. Leon tersenyum, ternyata Arya kini bekerja di perusahaan cabang miliknya.
Leon hanya menggelengkan kepalanya, jujur saja Leon sebenarnya masih kesal dan marah pada Arya. Ia masih ingin menghajar Arya, namun ia menahan diri, karena Anin dan Arya toh juga sudah bercerai.
“Pebinor sialan !” celetuk Arya
Dinda yang mendengarnya pun langsung mengerutkan keningnya.
“Ada apa Pak ?” tanya Dinda
“Ah…tidak apa-apa !” jawab Arya ia kembali duduk di kursinya.
Beberapa waktu kemudian,
Leon yang tengah berada di ruang kerjanya, membaca biografi Arya yang ternyata bekerja di perusahaannya.
“Jadi dia bekerja sebagai asisten manager !”
Leon tertawa puas, kesombongan Arya yang selalu membanggakan jabatannya sebagai wakil presdir kini sudah di tampar dengan jabatan hanya sebagai seorang asisten.
...****************...
Akhirnya kanaya beri restu juga..
Arya dan Nopi