Istri Kecil Milik Tuan Zean

__" nyokap itu apa? " tanya Alia dengan wajah polos nya.

Mendengar pertanyaan Alia membuat Stefanie semakin emosi dia mengepalkan kedua tangannya, matanya melotot dan memerah.

" loe itu bodoh atau be** sih masa gak tau nyokap sama sekali " desis Stefanie mengatai Alia.

" lia baru dengar kok sumpah " ucap Alia dengan lugu sambil mengangkat dua jaringannya.

" loe lahir di mana sih, ah... gw tau loe pasti orang desa kan ngaku loe! pasti dia ini simpanan om-om mesum " ejek Stefanie pada Alia.

" om-om maksud nya kak Zean " celetuk Alia, mendengar keributan itu sarah cepat- cepat menghampiri Alia dan wanita tak di kenal.

Saat sarah melihat Alia yang basah karena coffee, tatapan langsung beralih pada wanita arogan di samping nya.

" sebenarnya apa yang anda lakukan pada nyonya muda? " tanya sarah dengan penuh penekanan.

" nyonya muda.... ah gadis desa ini rupanya! " ucap Stefanie.

" dia bukan gadis desa " ucap sarah dia mengepalkan kedua tangannya karena emosi, jika bukan di hadapan nyonya muda mungkin sarah sudah mematahkan satu dari kedua tangan Stefanie.

" aku tidak peduli dia mau gadis desa atau simpanan om-om, yang jelas dia merebut dress yang aku impi-impikan selama ini " tunding Stefanie.

" beraninya kau,pada... " ucap sarah dia hendak membalas perkataan Stefanie yang sangat tidak sopan itu, namun sarah di hentikan oleh Alia.

" ooh...jadi kakak cantik ini marah sama lia karena lia pake dress bagus ya " celetuk Alia membuat Stefanie semakin kacau di buat nya.

" kalau kakak mau dress ini lia kasih kok kak, jadi kakak tidak perlu marah-marah " lanjut Alia.

" kau... " ucap Stefanie sambil menunjuk Alia baru saja dia hendak melanjutkan ucapannya.

" nona stef sebaiknya kita jangan cari masalah di sini " bisik asisten nya.

" diam kau..ini urusan ku dengan wanita bodoh itu" pekik Stefanie sambil mendorong asisten nya agar dia tidak ikut campur.

" ya sudah kalau begitu lia kasih deh dress nya " ucap Alia dia hendak membuka baju di tempat itu juga.

" apa kata dia? kenapa gadis ini tidak marah atau kesal" batin Stefanie, dia terkejut melihat Alia benar-benar membuka lengan dress nya baru sepundak.

" stop... oke jangan lakukan hal yang memalukan diri sendiri " Stefanie menghentikan Alia, sontak yang melihat pun di sana tak kalah terkejutnya apa lagi sarah.

" gak kok kak tenang aja lia pake daleman " ucap Alia, jika di bilang tidak tahu malu. ya memang Alia sudah biasa di telanjan** oleh Leona hingga dia sudah tidak tahu apa itu rasa malu.

" what... yang benar aja kamu itu bodoh " pekik Stefanie, Alia malah tetap melanjutkan nya, Stefanie cepat-cepat menghampiri Alia dan memakaikan nya lagi lengan dress nya.

dia terkejut melihat bekas pukulan (camb****) yang baru sembuh, itu terlihat jelas dan tentu saja buka hanya di pundak di bagian lengan juga ada.

" gila apa gadis ini di aniaya oleh om-om mesum itu. sungguh malang nasib mu " batin Stefanie, dia malah mengasihani Alia seakan rasa marah nya hilang.

" apa dia tidak berani meminta tolong pada orang-orang? " tatapan Stefanie beralih pada sarah yang ada di samping nya.

" ah aku tau dia di awasi oleh wanita yang ada di sampingnya, sungguh om-om mesum itu sangat tidak memanusiakan manusia ckckck " batin Stefanie salah paham nya semakin menjadi.

" sudah aku tidak mau lagi berdebat dengan gadis bodoh seperti mu " ucap Stefanie sambil menepuk pelan bahu Alia.

" dress itu, sudah kotor jadi aku tidak mau " ucap Stefanie.

" lebih baik kamu melaporkan nya pada polisi " bisik Stefanie di telinga Alia sebelum dia pergi.

" hah...??? " Alia menatap Stefanie dengan bingung tidak mengerti dengan ucapannya.

" ayo kita pergi, aku sudah tidak mood ngopi di sini " ucap Stefanie dengan sombong dan angkuh dia pun pergi di ikuti oleh asisten nya di belakang.

" lia kamu tidak pa-pa, ah lebih baik kita ganti pakaian dulu " tanya sarah dengan khawatir.

" oh... lebih baik kamu jangan membuka pakaian di tempat umum lagi ingat itu " ucap Stefanie sebelum benar-benar pergi.

" dasar wanita sialan " gumam sarah pada Stefanie.

" kakak itu aneh!! " celetuk Alia dia bingung entah harus merespon seperti apa.

_ Setelah kejadian di cafe, sarah membawa pulang Alia tentu saja dia sudah ganti pakaian, karena kejadian itu Alia jadi tidak bisa makan kue nya, di sepanjang jalan wajah Alia terlihat murung dan badmood.

" nona lia kenapa? "tanya sarah dia khawatir jika Alia tersinggung dengan kejadian tadi.

" aku sedih...!! " ucap Alia, sontak membuat sarah semakin khawatir.

" sedih kenapa nona lia? " tanya sarah sedikit panik.

" lia gak jadi makan kue nya " celetuk Alia,mendengar Alia berbicara seperti itu membuat sarah sedikit lega, bukan nya tersinggung dengan wanita itu Alia malah sedih karena tidak bisa makan kue di caffe itu.

" syukur lah nyonya muda hanya sedih karena kue " batin sarah dia bisa sedikit merasa baik.