NovelToon NovelToon
Menikahi Calon Adik Ipar

Menikahi Calon Adik Ipar

Status: tamat
Genre:Beda Usia / CEO / Romantis / Cinta setelah menikah / Pengantin Pengganti / Cinta Seiring Waktu / Tamat
Popularitas:59.3k
Nilai: 5
Nama Author: Fitri Widia

"Aku bersedia menggantikan kakakku!"
Menikah dengan Om-om? Itulah yang terjadi pada Naifa, gadis berusia 18 tahun yang harus bersedia menggantikan kakaknya menjadi pengantin wanita di hari pernikahan yang sudah diatur. Namun, yang lebih mengejutkan jika suaminya adalah pria yang sudah menolongnya. Akankah benih cinta tumbuh dalam pernikahan mereka? Mampukah mereka menghadapi ujian demi mempertahankan pernikahan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitri Widia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kegundahan Sofia

Sebuah mobil mewah terparkir di basement kantor membuat sebagian karyawan yang baru datang memperhatikannya. Turunlah Fabian, CEO dari kantor tersebut sambil membawa tas kerjanya. Fabian memang tak memakai supir pribadi, dia selalu belajar mandiri sejak kecil.

Beberapa karyawan terlihat saling berbisik, membicarakan atasannya yang semakin banyak perubahan. Mulai dari gaya rambut dan juga cara berpakaian.

"Pak Fabian makin kelihatan kaya anak muda yah, gaya rambut aja jadi beda. Apa karena efek istrinya masih muda juga," begitulah desas desus dari beberapa staffnya.

"Ya, kerja keras istriku yang sibuk scroll pinterest tiap pagi terbayarkan dengan pujian dari para staff," gumam Bian sambil tersenyum mengingat tingkah sang istri.

"Sofia, lihat kan tadi Pak Fabian pakai mobil Rolls-Royce. Mobil seri itu harganya bisa sampai 20 M." Seperti biasa Nina memanasi rekan kerjanya, sengaja membuat Sofia tak nyaman.

"Beruntung banget yah Naifa, berjodoh sama Bian. Apa jangan-jangan Bian nikah sama adik kamu setelah kita makan siang bersama? Gercep juga pria itu," ucapnya lagi dengan nada menyebalkan, semakin membuat Sofia memanas.

"Sepertinya aku harus memperbaiki kesalahpahaman ini, aku butuh penjelasan dari Fabian walaupun terlambat. Agar tak mengganjal di hati aku. Maafin kakak yah, Naifa. Kakak gak bisa menahan diri lagi, walau sekarang kamu sedang mengandung anak dari pria yang aku cintai," gumam Sofia dalam hati. Entah apa yang akan dia rencanakan, namun kali ini dia harus membicarakan sesuatu dengan adik iparnya.

Di kampus, seperti biasa Naifa sedang mengikuti kelas. Dia nampak serius mendengar penjelasan dosen blasteran itu.

"Naifa, coba kamu jelaskan ke depan apa yang sudah saya ajarkan tadi. Saya mau mengetes anak didik saya. Bisa saja kan kalian hanya ikut kelas tapi tak fokus belajar," ucap Edward dengan tegas.

"Aduh pak bagaimana bisa kita fokus, yang ngajar kita aja spek Christian Grey," timpal salah satu mahasiswa yang mendapat sorakan dari anak laki-laki.

"Sst.. sst. Tenang kalian, kenapa malah jadi ribut macam pasar malam. Oke Naifa, ke depan."

Naifa pun ke depan dengan perasaan kesal, namun karena dia fokus setidaknya apa yang di jelaskan Edward masuk ke otaknya.

Edward terlihat fokus mendengarkan penjelasan Naifa. Matanya yang sambil terpejam, seolah mendengar sambil berusaha mengingat suara Naifa yang mirip dengan seseorang.

"Nai, Pak Edward kayanya sering banget merhatiin kamu. Jangan-jangan dia naksir lagi sama kamu!" Hanni menerka interaksi antara Naifa dan Edward beberapa hari ini, dia merasa jika dosen barunya itu selalu melihat dan memperhatikan sahabatnya.

"Kayaknya enggak deh Han. Aku tuh berpikirnya karena kita duduk di depan. Terus aku juga merasa familiar lihat wajah beliau. Seperti pernah bertemu."

Hanni menganggukan kepalanya, mencoba percaya pada penjelasan Naifa. Namun dia tetap dengan pendapatnya kalau Edward suka pada sahabatnya.

"Tapi kalau aku di posisi kamu kayaknya terbawa perasaan deh, Pak Edward kan ganteng, gagah, biceps nya itu loh. Apalagi dia blasteran," ucap Hanni sambil membayangkan dosen barunya. Sementara Naifa hanya menggelengkan kepala melihat tingkah sahabatnya. Gadis itu segera memainkan handphone dan menghubungi suaminya.

"Halo, sayang. Sudah selesai kelasnya? Saya jemput sekarang yah."

Dengan cepat Fabian segera keluar dari ruangannya, bersemangat menjemput sang istri yang pasti sedang menunggunya.

***

Fabian masuk ke ruangannya dengan tergesa-gesa, entah hal apa yang membuat wajahnya begitu kesal. Setelah pria ini menjemput istrinya dari kampus, Sofia mengajaknya makan siang dengan beralasan hadiah kecil dari kakak ipar. Namun percakapan mereka malah membuat ketegangan di antara keduanya.

Jehan masuk ke dalam ruangan sahabatnya, melihat wajah Fabian yang sedikit berubah membuatnya bertanya-tanya.

"Kenapa Ian, bete abis wajahnya. Lu udah kalah main judi, apa gimana?"

Bian hanya tersenyum mendengar candaan temannya, tak mau berlarut memikirkan kejadian tadi. Pria itu pun mengalihkan pembicaraan, membahas beberapa pekerjaan hari ini.

"Besok meeting bulanan seperti biasa, jangan lupa siapin laporan keuangan. Dan kasih tahu Dani soal ini, takutnya dia lupa," ucap Bian sembari memainkan laptop di depannya.

"Nah justru itu, gue kesini mau laporan dulu Ian. Mengenai keuangan perusahaan bulan ini... "

Bian pun menganggukan kepala mendengar laporan dari Jehan. Namun dia tahu jika Jehan mampu mengatasi masalah internal perusahaan.

Sementara itu di rumah, Naifa terlihat begitu serius di dapur memperhatikan Bi Nani yang sedang memasak. Melihat keahlian Bi Nani memotong makanan membuat Naifa kagum.

"Bi Nani belajar masak otodidak atau les?" Tanya Naifa serius.

"Wah, kalau masak pake kodak gak bisa nyonya. Saya masak sudah 20 tahun belajar sama ibu saya di kampung."

Naifa hanya bisa menepuk jidatnya, dia seharusnya tak bertanya istilah sulit pada ARTnya.

"Bi Nani, aku juga punya tetangga namanya Nani. Tapi beda jauh sifatnya sama Bi Nani."

"Bagaimana sifatnya Nyonya? Waduh kalau jelek bisa mencemari komunitas NU, Nani United."

Naifa menahan tawa mendengar candaan ARTnya, ya Nani ini memang sangat berbeda.

Bi Nani, ART di rumah Pak Sidiq sengaja Fabian pekerjakan di rumahnya. Mengingat istrinya yang sedang hamil, dia tak ingin jika Naifa kelelahan karena harus mengurus rumah sendirian.

Terdengar suara mobil depan rumah, seperti biasa Naifa menyambut suaminya yang baru pulang bekerja.

"Sini aku bawa," ujarnya sambil meraih tas kerja suaminya.

Seperti biasa, Bian merangkul pinggang istrinya, sambil menyentuh perutnya yang belum terlihat membuncit.

"Dedek bayi kapan kelihatannya yah, gak sabar pengen lihat baby bump. Pasti lucu deh sayang," ucap Bian sambil mengelus-elus perut istrinya.

"Lucu lihat baby bump, atau mau lihat aku buncit?" Tanya Naifa, yang pastinya memancing perdebatan.

"Kan buncit karena hamil, ada dedek bayi. Pastinya istri aku ini makin cantik. Bi Nani sudah masak kan? Kita makan malam dulu yah," ucap Fabian mengalihkan pembicaraan agar terhindar dari perdebatan.

Malam itu, Fabian terlihat sedikit gelisah. Naifa yang sensitif bisa melihat perubahan pada tingkah laku suaminya. Naifa tipe orang yang tak bisa menyembunyikan pertanyaan, dengan tegas dia langsung mengajak bicara sang suami.

"Apa ada sesuatu yang terjadi?"

Pertanyaan dari Naifa membuat Fabian sedikit terkejut, dia tak mungkin menyembunyikan hal sebesar ini. Tapi mengingat sang istri yang kondisinya sedang hamil, dia mengurungkan niat untuk menceritakannya.

"Hanya masalah kantor, maaf yah saya membuat istri khawatir. Sekarang kita istirahat, sini bayinya di usap dulu," ucap Bian yang tengah berbohong pada istrinya. Dia mengusap perut sang istri dengan lembut dan membuat Naifa langsung lelap tertidur. Sementara Bian tak bisa memejamkan matanya mengingat obrolan bersama Sofia siang tadi.

"Maaf sayang, saya gak bisa cerita hal ini. Saya gak mau kalau kamu sampai membenci kakak kandungmu sendiri. Semoga setelah ini, dia tak bersikap aneh lagi dan bisa dengan lapang menerima pernikahan kita." Gumam Fabian dalam hatinya.

1
Chindy Miracle
ceritanya bagus
Memyr 67
𝗍𝖺𝗆𝖺𝗍 𝗃𝗎𝗀𝖺. 𝗍𝖾𝗋𝗂𝗆𝖺 𝗄𝖺𝗌𝗂𝗁 𝖻𝖺𝗇𝗒𝖺𝗄.
tse
sayang banget ka..kisah Hanni dan axel ga ada kelanjutannya abis nikah...sama juga kisahnya Jehan dan Marrisa gimana..
saran aja ada bonchap ya...
memgisahkn kehidupan bahagia Hanni, Axel, Jehan, Marissa donk...
baru boleh selesai...please ya ka...
Fitri Widia: Insya Allah ya 🥰
total 1 replies
Naila hana
karya bagus yg sayang bila terlewat.. ditunggu karya lainnya kak author semangat ❤❤❤
Fitri Widia: Terima Kasih 🥺🩷
total 1 replies
Harwanti Jambi
udh duda gk punya pendirian untung hanni gk jadi sama duda itu gayanya mau melamar gk tau nya cuma manis di bibir aja
Harwanti Jambi
enaknya bicara mu dulu km tinggalin dia sekarang kamu dengan enteng berbicara mau melamar
Memyr 67
𝗅𝖾𝗀𝖺𝖺𝖺. 𝗁𝖺𝗇𝗇𝗂 𝗍𝗂𝖽𝖺𝗄 𝗃𝖺𝖽𝗂 𝗌𝖺𝗆𝖺 𝖽𝗎𝖽𝖺 𝗍𝗎𝖺𝗄.
Linda Liddia
Seharusnya di acungin jempol cowok kayak jehan ini jgn malah di cakar..Niatnya tulus terus gentle lg langsung sat set gak banyak drama to the point mau ngelamar udh terima aja si jehan terlepas dari masa lalu toh dia juga terpaksa krn udh terlanjur janji sm di Yasmin tp tetep aja cintanya sm hanni tak tergantikan drpd si axel takutnya nti banyak dramanya apalg axel seorg aktor mending cari yg aman aja hanni ama si jehan aja gak neko2
Fitri Widia: Bapaknya masih kesel soalnya Jehan dari awal gak jujur, mana gak bisa tegas ibunya 😅 kalau urusan gentle yah pasti, soalnya usianya juga udah kepala tiga
total 1 replies
Memyr 67
𝗆𝖾𝗆𝖺𝗇𝗀, 𝖺𝗇𝖺𝗄𝗇𝗒𝖺 𝗒𝗀 𝖻𝖾𝗋𝗁𝖺𝗋𝗀𝖺 𝖺𝗄𝖺𝗇 𝖽𝗂𝗂𝗄𝗁𝗅𝖺𝗌𝗄𝖺𝗇 𝖺𝗒𝖺𝗁 𝗄𝖾 𝖽𝗎𝖽𝖺 𝖻𝖾𝗋𝖺𝗇𝖺𝗄 𝗌𝖺𝗍𝗎? 𝖽𝗂𝗉𝗂𝗄𝗂𝗋 𝗅𝖺𝗀𝗂 𝖽𝖾𝖼𝗁 𝗒𝖺𝗁.
tse
cakar aja yah..
jadi cowo ko ga tegas...
mau jadiin anak kesayangan ayah istrinya. mimpi kamu je...
Axel ayo cepat kamu datang...
wujudkan janji kamu....
Memyr 67
𝗉𝖾𝗋𝖺𝗌𝖺𝖺𝗇 𝗁𝖺𝗇𝗇𝗂 𝗄𝖺𝗇 𝗅𝗎𝗅𝗎𝗌𝖺𝗇 𝖿𝖺𝗄𝗎𝗅𝗍𝖺𝗌 𝗄𝖾𝖽𝗈𝗄𝗍𝖾𝗋𝖺𝗇, 𝗍𝖺𝗉𝗂 𝗄𝖾𝗋𝗃𝖺 𝖽𝗂 𝗉𝖾𝗋𝗂𝗌𝖺𝗁𝖺𝖺𝗇 𝗃𝖺𝖽𝗂 𝗌𝖾𝗄𝗋𝖾𝗍𝖺𝗋𝗂𝗌.
Fitri Widia: Hanni sastra Inggris, sama kaya nanai
total 1 replies
Memyr 67
𝗍𝖾𝗋𝗇𝗒𝖺𝗍𝖺 𝖺𝗑𝖾𝗅 𝖻𝖺𝗂𝗄 𝗌𝗒𝗎𝗄𝗎𝗋𝗅𝖺𝗁
Memyr 67
𝗒𝖺𝗇𝗀 𝗌𝖾𝗅𝖾𝗌𝖺𝗂 𝖺𝗉𝖺 𝗒𝖺?
Fitri Widia: kasusnya Angie sama Axel 😁
total 1 replies
Memyr 67
𝗆𝖺𝗇𝖺𝗀𝖾𝗋 𝗉𝖺𝗒𝖺𝗁, 𝗉𝖾𝗇𝗀𝗄𝗁𝗂𝖺𝗇𝖺𝗍 𝗆𝗈𝖽𝖾𝗅 𝖺𝗇𝖽𝗋𝖾 𝗉𝖾𝖼𝖺𝗍 𝖺𝗃𝖺. 𝖼𝖺𝗋𝗂 𝗆𝖺𝗇𝖺𝗀𝖾𝗋 𝗒𝗀 𝗅𝖺𝗂𝗇
Memyr 67
𝖺𝗒𝖺𝗁𝗇𝗒𝖺 𝖿𝖺𝖻𝗂𝖺𝗇 𝗌𝖾𝗉𝗂𝗇𝗍𝖺𝗋 𝗂𝗍𝗎, 𝖻𝗂𝗌𝖺 𝗍𝖾𝗋𝗍𝗂𝗉𝗎 𝗐𝖺𝗇𝗂𝗍𝖺 𝖻𝗈𝖽𝗈𝗁 𝗌𝖾𝗉𝖾𝗋𝗍𝗂 𝗇𝗂𝖺𝗋? 𝖺𝗉𝖺 𝖺𝗒𝖺𝗁𝗇𝗒𝖺 𝖿𝖺𝖻𝗂𝖺𝗇 𝖼𝗎𝗆𝖺 𝗉𝗂𝗇𝗍𝖾𝗋 𝖻𝗂𝗌𝗇𝗂𝗌 𝗍𝖺𝗉𝗂 𝖻𝗈𝖽𝗈𝗁 𝗄𝖺𝗅𝖺𝗎 𝗃𝖺𝗍𝗎𝗁 𝖼𝗂𝗇𝗍𝖺?
Fitri Widia: betul, setiap kelebihan pasti ada kekurangan 😅
total 1 replies
tse
wah bener2 ya...si ulet keket kecil...bisa bisanya pumya pikiran kaya gitu....siap2 aja dapat hukuman dari Fabina dan juga nyonya Naifa....
Memyr 67
𝗄𝖺𝗅𝖺𝗎 𝗆𝖺𝗎𝗇𝗒𝖺 𝖺𝗄𝗎, 𝖺𝗑𝖾𝗅 𝖻𝖾𝗇𝖾𝗋𝖺𝗇 𝖽𝖺𝗍𝖺𝗇𝗀 𝗄𝖾 𝗋𝗎𝗆𝖺𝗁 𝗁𝖺𝗇𝗇𝗂, 𝗎𝗇𝗍𝗎𝗄 𝗆𝖾𝗅𝖺𝗆𝖺𝗋 𝗁𝖺𝗇𝗇𝗂, 𝗒𝗀 𝖽𝗂𝗍𝖾𝗋𝗂𝗆𝖺 𝗌𝖺𝗆𝖺 𝗁𝖺𝗇𝗇𝗂. 𝗌𝖾𝗍𝖾𝗅𝖺𝗁 𝗂𝗍𝗎 𝗒𝖺𝗌𝗆𝗂𝗇 𝖽𝗂𝖼𝖾𝗋𝗂𝗍𝖺𝗄𝖺𝗇 𝗆𝖾𝗇𝗂𝗇𝗀𝗀𝖺𝗅 𝗌𝖾𝗁𝖺𝗋𝗂 𝗌𝖾𝖻𝖾𝗅𝗎𝗆 𝗉𝖾𝗋𝗇𝗂𝗄𝖺𝗁𝖺𝗇 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇 𝗃𝖾𝗁𝖺𝗇. 𝗃𝖾𝗁𝖺𝗇 𝗒𝗀 𝖽𝗂𝗍𝗂𝗇𝗀𝗀𝖺𝗅 𝗒𝖺𝗌𝗆𝗂𝗇, 𝗆𝖾𝗇𝖼𝗈𝖻𝖺 𝗄𝖾𝗆𝖻𝖺𝗅𝗂 𝗄𝖾 𝗁𝖺𝗇𝗇𝗂, 𝗍𝖺𝗉𝗂 𝗁𝖺𝗇𝗇𝗂 𝗌𝗎𝖽𝖺𝗁 𝖻𝖾𝗋𝗍𝗎𝗇𝖺𝗇𝗀𝖺𝗇 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇 𝗉𝗋𝗂𝖺 𝗅𝖺𝗂𝗇, 𝗒𝗀 𝖺𝖽𝖺 𝗃𝖾𝗁𝖺𝗇 𝗇𝗒𝖾𝗌𝖾𝗅.
Memyr 67
𝗌𝖾𝗉𝖾𝗋𝗍𝗂𝗇𝗒𝖺 𝖽𝖺𝗁 𝗆𝖺𝗎 𝗍𝖺𝗆𝖺𝗍
Memyr 67
𝗈𝗍𝗁𝗈𝗋 𝗌𝖺𝗒, 𝗌𝖾𝗅𝖺𝗆𝖺𝗍𝗄𝖺𝗇𝗅𝖺𝗁 𝖻𝗂𝖺𝗇 𝖽𝖺𝗋𝗂 𝗍𝖾𝗆𝖺𝗇 𝗌𝖾𝗌𝖺𝗍 𝗌𝖾𝗉𝖾𝗋𝗍𝗂 𝗌𝖺𝗆.
tse
wah andre berkhinat ya sama Axel...
atau cuma may keuntungannya dari ulet keket itu...
semoga hubungan Hanni kali ini membawa kebahagiaan seperti Naifa...
aamiin...
selamat pdktnya Hanni dan Axel
..semiga langgeng sampai ke jenjang pernikahan..
yang penting mendapat restu dari ke dua orang tuannya...
semangat ka lanjutkan kisah ini....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!