NovelToon NovelToon
DELUSI

DELUSI

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Lari Saat Hamil / One Night Stand / Anak Kembar / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: Prameswari Ayu

season 1


Aku tau,kamu tau..


komunikasi adalah kunci terjalinnya suatu hubungan bagaimana jika kamu menikahi seorang pria yang sulit di ajak berkomunikasi?

Hubungan yang mulai membaik harus di hancurkan karena rahasia yang mulai terkuak.

Yuk ikuti kisah nisma dan zykra...


season 2


Apakah pelarian dan rahasia zera akan terungkap?

Bagaimana cara bagas menghadapi akibat dari tingkah lakunya di masa lalu ?

untuk menjawab tanda tanya itu yok baca season 2 dari delusi yang menceritakan kisah bagas dan mantan asistennya yang tiba-tiba menghilang membawa luka dan rahasia.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Prameswari Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

part 29

Setelah meeting di luar bersama klien, zera dan bagas tidak langsung kembali ke rumah sakit mereka menyempatkan untuk datang meninjau pembangunan pabrik terbaru yang sudah tahap terakhir. Tadinya mereka akan langsung kembali ke rumah sakit untuk menemani nisma tapi saat dalam perjalanan mereka di beri kabar oleh nisma bahwa sang suami telah siuman dan tidak ada hal yang perlu di khawatirkan. Jadilah mereka disini, berdiri di bangunan pabrik yang hampir selesai di bangun.

Bagas berdiri di depan bangunan yang hampir selesai itu, dia memerhatikan sekitar dan nampak puas dengan bangunan yang hampir jadi itu. Sedangkan zera yang berdiri di sebelahnya nampak heran dengan sang atasan yang tiba-tiba ingin turun langsung meninjau pembangunan pabrik baru, apalagi di tengah cuaca yang terik ini. Zera memandangi wajah bagas yang nampak serius itu dari samping.

" bahkan dari samping dan di bawah terik matahari wajahnya masih tetap tampan." zera membatin dalam hati.

Tak lama dari arah samping seorang kepala mandor berlari terburu-buru dengan membawa kedua helm safety yang dia pegang oleh kedua tangannya. Mandor itu menghampiri bagas yang sedang berdiri memerhatikan sekitar. Dia berlari dari lantai atas setelah anak buah nya memberitahu bahwa pemilik perusahaan datang untuk meninjau proses pembangunan, dia kaget sebab sebelumnya tidak ada pemberitahuan resmi bahwasannya pemilik perusahaan akan datang.

" selamat datang tuan." ucap kepala mandor dengan napas berat dan ngos-ngosan.

Bagas mengangguk dan melirik sinis mandor yang tengah kelelahan itu lalu di berkata.

"kenapa kau berlari.?" tanya nya pada mandor itu.

Tidak ada jawaban dari mandor itu karena sibuk menetralkan napas nya yang ngos-ngosan.

" Kau di kejar anjing." bagas masih terus bertanya dengan alis yang dinaikan sebelah.

Mendengar pertanyaan bagas yang sarkas zera hanya bisa menutup matanya dan bersabar. Zera merasa tidak enak pada mandor itu dan dia hanya bisa tersenyum tidak enak pada mandor yang sedang menetralkan napasnya itu ingin rasanya dia menegus sang atasan tapi zera hanyalah seorang asisten yang tidak mempunyai power untuk menandingi mulut pedas bagas jikalau dia memiliku power itu zera juga masih menyayangi pekerjaannya yang sangat dia butuhkan. Dan menurut zera pertanyaan bagas tidak harus di tanyakan karena menurutnya sang atasan pasti tahu kenapa mandor itu harus berlari.

" mari tuan saya antar untuk berkeliling." ucap kepala mandor sambil menyerahkan helm safety berwarna kuning dan segera di terima oleh bagas dan juga zera " dan maaf membuat anda menunggu." ucap mandor itu lagi.

Bagas dan zera berjalan mengelilingi lokasi pembangunan ditemani oleh mandor yang mengawasi proses pembangunan pabrik baru itu.

Cuaca siang itu cukup terik dan mereka mengelilingi lokasi pembangunan cukup lama di bawah terik sinar matahari. Buliran keringat mengalir deras di pelipis zera, kepala nya sakit karena berada terlalu lama di bawah terim matahari. Untung saja acara mengelilingi pembangunan pabrik itu selesai membuat zera bersyukur dan saat akan keluar lokasi pandangan nya tiba-tiba langkahnya berhenti karena pandangannya mengabur dan telinganya hening seketika padahal lokasi ini sangat berisik oleh alat-alat pembangunan, zera sudah bisa menebak apa yang akan terjadi pada dirinya dan bruk... Benar saja tubuh nya limbung dan terjatuh di atas tanah yang berpasir.

Bagas yang berjalan di depan seketika menghentikan langkahnya karena mendengar suara benda terjatuh dan saat melihat ke belakang, dia mendapati tubuh zera yang tergeletak di atas pasir bebatuan. Dengan panik dia menghampiri tubuh lemas zera dan tak pikir panjang bagas menggendong zera dan memasukannya ke dalam mobil untuk di bawa ke rumah sakit.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Setelah dokter memeriksa keadaan zykra, nisma kembali duduk di sebelah sang suami, dia memelotot memandang tajam suaminya.

" Jangan melihatku seperti itu." zykra berbicara karena risih di tatap seperti itu oleh istrinya.

Nisma tidak memerdulikan apa yang suaminya katakan, sebab dia menelisik wajah zykra dengan seksama. Nisma ingin memastikan sesuatu yang membuatnya curiga.

" Dia tidak seperti seorang pemakai." ucapnya dalam hati.

Nisma jadi kembali teringat dengan penjelasan dokter beberapa menit yang lalu. Dokter bilang setelah melihat rekam medis sang suami, sumber penyebab dari kelelahan yang di derita sang suami adalah efek dari terapi yang tengah suaminya jalani. Dia tidak mengerti apa yang dokter maksud, saat ingin mempertanyakan lebih dalam sang suami meminta dokter itu untuk pergi dan alhasil membuatnya menduga bahwa sang suami mengonsumsi obat terlarang. Nisma menyimpulkan itu semua bukan tanpa sebab, karena dia memang mencurigai sifat suaminya yang belakangan ini menjadi tidak tahu malu dan seenaknya.

" Jelaskan padaku." nisma berbica setelah terdiam cukup lama untuk menelisik wajah suaminya.

Zykra hanya menghembuskan napas, saat ini dia tidak ingin menjelaskan apapun dulu tentang kondisinya dan untuk mengalihkan fokus istrinya zykra memegang perutnya sambil meringis.

Argkh..

Dan benar saja melihat suaminya meringis sambil memegang perut membuat wajah nisma yang sebelumnya curiga menjadi khawatir.

" Kenapa?" ucap nisma dengan nada yang khawatir, dia ikut memegang perut yang di pegang oleh zykra.

" Sepertinya aku lapar." ucap zykra sambil tersenyum.

Mendengar itu membuat nisma mendelikan matanya lalu dia berkata.

" Bilang saja kalau lapar, tidak usah bertingkah kesakitan sepertu itu." ucap nisma sambil berdiri untuk mengambil makanan yang telah di siapkan oleh perawat.

Melihat makanan yang di bawa oleh nisma membuat zykra terdiam. Keringat dingin mulai membasahi pelipisnya dan tenggorokannya mulai terbakar membuatnya kesulitan bernapas. Sedangkan nisma tidak menyadari kondisi sang suami dengan santai dia menyendok bubur nasi untuk sang suami. Karena reaksi trauma nya yang kembali muncul setelah melihat pemicunya membuat zykra kehilangan kendali dan menghempas mangkuk bubur yang nisma pegang alhasil mangkuk yang sedang ia pegang pecah dan bubur berhamburan di atas lantai. Nisma sangat kaget dengan jatuhnya mangkuk yang berhamburan dan dia lebih kaget setelah melihat keadaan suaminya yang sangat kacau. Dia melihat zykra yang wajahnya memerah dan kesulitan bernafas dengan keringat yang mengucur deras di pelipisnya suaminya juga terlihat sangat kesakitan, nisma terpaku melihat itu semua dan dia tidak tahu harus melakukan apa dan untung saja bertepatan dengan itu, pintu ruangan terbuka dan disana nisma melihat ibu dan ayah mertuanya berdiri memerhatikan sekitar setelah itu ayah mertuanya menghampiri sang suami yang mulai menyakiti dirinya sendiri. Nisma terpaku melihat semua itu, tubuhnya bergetar napasnya memburu dan sebelum air matanya turun keluar ibu mertunya lebih dulu membawanya keluar daru ruangan tersebut. Dia tidak bisa berbuat apa-apa hanya bisa mengikuti langkah ibu mertuanya yang membawanya keluar. Sebelum keluar dia menengok ke belakang untuk melihat suaminya dan bertepatan dengan itu zykra juga tengah menatapnya sambil menangis dan berteriak. Setelah itu pintu di tutup oleh dokter dan perawat yang mulai berdatangan.

Nisma di tuntun oleh ibu mertuanya untuk duduk di kursi tunggu yang ada di luar. Nisma hanya duduk terdiam mendengar teriakan sang suami. Dia mulai meneteskan air mata yang sudah tidak bisa ditahannya.

Halo gess apa uda saatnya nisma tahu keadaan sang suami .

Next eps kalo ga ke distrack aku akan kasih tahu semua pertinyiin nisma...

Dan ceritanya ini juga akan di selingi oleh cerita zera yang berusaha terus bertahan menghadapi mulut bagas yang tak terfilter itu...jadi bagi kalian pembaca jika ada tolong nikmati cerita ini dengan baik ya dan maaf jika masih banyak kekurangan tolong di maklum jangan lupa komentar dan like nya ya..

Terimakasih semuanya salam hangat dan sejahtera dari seorang perintis bukan pewaris...😘

1
Sun go V
cerita seru dan juga lucu..wuah rekomend deh pokoknya yups yang belum merapat segera merapat sebelum berdesakan dan jangan lupa tinggalak jejak yang positif dan membangun bagi aùothor yupa...
terimakasih...
salam hangat😘
Sun go V
eitsss tapi harus yang sopan yupss
Sun go V: agar author sun go semangat terus untuk update..
terimaksih semuanya..
salam hangat 😘
total 1 replies
Sun go V
aku membebaskan kalian untuk meramaikan cerita ini...
Sun go V
Ayolah kalian jangan malu²
Sun go V
Masih sepi rupanyoo
Sun go V
hhmm...
Sun go V: yuhuuu
total 1 replies
Sun go V
Dan mengumpulkan pasukan sun's nyo nya...
Sun go V
sun go v pasti bisa meramaikan ceritanya...
Sun go V
hwating✊🏿✊🏿
Sun go V
harus yakin...
Sun go V
harus rame...
Sun go V
tes...tess..anyeong yarobun...
Sun go V
👈🏿buat yg hapal² aja yupss...
Sun go V
ayo lanjutin aku ga apal liriknya...
Sun go V
anyeong haseyo...
Sun go V
Anyeong...
Sun go V
anyeong ....
Sun go V
apa kabarreu kalean...
Sun go V
Haloo yeorobun...
Sun go V
Biar ga sepi² amat kkkekkek...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!