NovelToon NovelToon
Saat Aku Mampu Berkata Tidak

Saat Aku Mampu Berkata Tidak

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Matabatin / Single Mom / Obsesi / Mengubah Takdir / Mengubah sejarah
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Enigma Pena

Impian memiliki rumah tangga harmonis ternyata harus berakhir di usia pernikahan yang ke 24 tahun. Handi sosok suami yang di harapkan bisa melindungi dan membahagiakannya, ternyata malah ikut menyakiti mental dan menghabiskan semua harta mereka sampai tak tersisa. Sampai pada akhirnya semua rahasia terungkap di hadapan keluarga besar ayah dan ibu Erina juga kedua anak mereka yang beranjak dewasa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Enigma Pena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dilema

"Assalamualaikum ma,"

"Wa'alaikum salam Na..." suara mamah terdengar ceria di seberang sana

"Gimana kabarnya ma?"

"Alhamdulillah mamah sehat nak, " jawab mamah.

"Ma, Na mau kasih kabar kalau lebaran besok gak bisa ikut kumpul. Keluarga bapak di kampung mau ada acara nikahan. Na terpaksa harus ikut mudik tahun ini."

Tak ada jawaban dari mamah. Pasti mamah kecewa. Lebaran kali ini kami sudah merencanakan akan ikut halal bihalal di keluarga besar mamah. Semenjak papa meninggal, hanya keluarga mamah yang selalu berkunjung ke rumah. Terlebih ketika aku menikah setahun kemarin. Mereka sangat sibuk mempersiapkan dan membiayai acara pernikahanku.

"Ma..." aku memanggil mamah dengan suara pelan.

"Ya Na, gak apa," suara mamah terdengar parau.

" Kamu baik-baik di sana ya... Jaga dirimu. Pasti lebih banyak saudara yang datang di acara besok," mamah mengingatkan.

"Iya ma," jawabku singkat.

Tin! Tin!..

"Handi... Itu di buka gerbangnya. Mas mu datang!" teriakkan ibu mertua membuyarkan lamunanku tentang mamah

Aku mengintip dari balik gorden jendela kamar mas Handi berlari ke arah pintu gerbang dan membukakan pintu untuk kakaknya. Ibu mertua berdiri di depan teras dengan wajah sumringah. Kalau aku boleh mengumpamakan bukan seperti seorang ibu yang menyambut anaknya, tapi seperti asisten rumah tangga yang menyambut majikannya.

Tahun ini mas Yoga membeli mobil baru lagi. Entah berapa gaji yang di dapat tiap bulannya sampai dia bisa gonta ganti beli mobil baru 2 kali dalam setahun. Mba Lita memang bekerja, tapi setahuku dia fokus membiayai adik adiknya kuliah. Sementara mas Handi sudah tidak bekerja karena imbas perampingan perusahaan. Parahnya dia sudah tak ingin bekerja di perusahaan dengan alasan takut kena PHK lagi. Dia memilih untuk wiraswasta walaupun dia sendiri belum tahu apa keahliannya

"Erina... Sudah siap barang barang yang mau di bawa?" mas Handi masuk ke dalam kamar mengambil tas ransel miliknya

"Sudah mas. Ini tasnya" ku letakkan tas milikku yang berisi baju dan lain lainnya.

"Langsung bawa ke mobil. Taruh di bagasi,"

Tersentak juga mendengar ucapannya. Kenapa bukan dia yang membawakan tas ini. Kenapa dia cuma membawa tas ransel miliknya

"Iya mas." jawabku patuh

Aku mengangkat tas besar yang berisi hanya pakaianku. Sementara mas Handi sedang cuap cuap dengan bapak dan kakaknya. Ku lihat mba Lita sudah duduk manis di kursi depan mobil barunya. Sementara Dito si bocil petakilan asik menonton kartun di layar tv kecil yang ada di dalam mobil.

"Syukurlah dia gak turun." gumamku.

Aku, mas Handi, mba Maya dan bapak duduk di 1 mobil milik bapak. Sementara pastinya ibu naik mobil mas Yoga. Duduk di kursi belakang sambil menikmati pemandangan sepanjang jalan menuju tanah kelahiran bapak mertua di Jawa Timur.

"Dek, kita berenti di rumah makan yang biasa kita datengin ya. Udah laper," suara mas Yoga terdengar jelas dari hp mas Handi.

"Iya mas,"

"Ini ayam gorengnya pak," sepiring ayam goreng utuh di sajikan di atas meja panjang lesehan.

Tak lama kemudian datang lagi nasi dan lauk pauk juga teh hangat plus jus jambu.

Ini baru kali pertama aku makan bersama keluarga mas Handi di rumah makan. Dan baru pertama juga aku di buat kaget melihat adegan yang membuatku malu.

"Makanan apa ini ibu! Ito gak mau makan dicini. Ito mau makan di mol. Ini cemuanya gak enak!"

Tiba tiba si anak trouble maker naik ke atas meja, berdiri sembari menghentakkan kaki.

"Ssstttt... Duduk Dito. Malu di liatin orang itu,"mba Lita langsung menarik tangan Dito

"Gak mau makan di cini. Makanannya gak enak!" teriak Dito sambil bertolak pinggang

"Iya, nanti kita makan di mol ya... Sekarang minum jus jambunya dulu. Dito suka jus jambu kan?" Ibu mertua ikut membujuk Dito.

Dito meminum jus jambu miliknya dan tak berapa lama dia memuntahkan jus jambu dari dalam mulutnya ke mangkok besar berisi sayur sop daging yang ada di atas meja lesehan

"Astaghfirullah...." spontan aku berteriak melihat kelakuan Dito

Tapi ternyata aku malah di bentak balik oleh ibu mertua, karena teriakkanku membuat Dito menangis

"Ndak perlu teriak gitu Erina! Namanya anak-anak memang begitu kelakuannya!" suara ibu yang kencang mengundang perhatian orang sekitar yang sedang menunggu makanan datang.

1
Bông xinh
Gak bisa berhenti!
iza
Aku merasa terhubung dengan setiap adegannya.
Suzy❤️Koko
Keren! Bagus banget ceritanya.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!