Aku yang buta akan cinta malah berakhir sengsara. berawal saat kenal dengan denis lelaki yang mendekatiku saat duduk di bangku menengah atas dan dia memintaku menjadi pacarnya saat kelulusan. sejak menjalin asmara dengannya aku menjadi pembangkang. selalu melawan apa kata orang tua ku bahkan aku menikah dengan denis dengan memaksa bahkan membuatnya menjadi penerus perusahaan keluarga. orang tuaku yang hanya punya anak 1 terpaksa menyetujuinya. namun ternyata ini adalah awal kehancuranku. denis berselingkuh.. oh tidak justru aku. selingkuhannya. ternyata dia sudah bersama rere teman sekelasku sejak saat sma dia memanfaatkan kekayaan keluargaku untuk memperkaya dirinya juga kekasihnya. mereka bahkan yang menrencanakan pembunuhan orang tuaku dan juga aku sendiri.
tapi saat aku membuka mata setelah denis meminumkan racun kepadaku, aku kembali di saat aku berada di acara kelulusanku di jenjang Atas.
mendapat kesempatan kedua. aku berjanji untuk membalas dendam dan juga memperbaiki hidupku
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JK의 할루 아내, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
tiga puluh tiga
Hari yang di tunggu angga pun tiba. Hari dimana ia bisa pulang kerumah karena sudah dinyatakan sehat.
"yang... Selama kakak pemulihan dirumah kamu tetep nengok kakak ya dirumah" ucap angga dengan nada manjanya,membuat bianca tersenyum karena hanya dia yang bisa melihat sosok angga yang manja seperti ini
"kalo bian ngga sibuk ya kak... Soalnya sekarang bian udah mulai bantu papi"ucap bianca yang memang selama ini sudah ikut membantu papinya
"nanti kakak telpon papi kamu deh buat minta anaknya jadi baby sister buat sementara" celoteh angga asal
"enak aja, anak semata wayang pak bima, penerus perusahaan bimasakti, disuruh jadi baby sister, ngga ada pangkat yang tinggian dikit apa..?" bianca mendengus mendengar permintaan sang kekasih walau hanya bercanda
"ada... Mau..?" jawab angga cepat dan pasti
"apa..?" tanya bianca penasaran dengan wajah polosnya
"jadi istri Anggasta danuarta...." jawab angga dengan santai
"aduh.. Gisell mana sih udah haus koq belum nongol juga tuh minuman"ujar bianca sambil celingukan mencari sahabatnya
Angga terkekeh mendengar bianca mengalihkan pembicaraan.
"jangan sampe kakak di serobot orang yang" ucap angga lagi membuat bianca menoleh padanya
"emangnya kakak barang obralan apa..pake bahasa di serobot.."gumam bianca yang masih kesal
"ya kan siapa tau, tiba-tiba ada yang dateng ngelamar kakak." ucap angga sambil mengangkat bahunya membuat bianca kepikiran dengan apa yang angga bicarakan
"tapi kakak ngga akan terima kan kak..?" tanya bianca serius , tapi lebih ke rasa takut sih
"ya tergantung.... Kalo kamu masih nge gantungin kakak kaya gini bisa jadi kakak terima lamarannya" celoteh angga sambil membuang mukanya, meledek sang kekasih.
Lama suasana menjadi hening membuat angga bingung sendiri sampai angga mendengar isak tangis dari wanita di sebelahnya membuat mata angga membola dan tak percaya kalau bianca akan menganggap serius ucapannya
"yang.. Sayang.. Kakak bercanda, mana mau kakak sama cewe lain selain kamu yang..." ujar angga mencoba menenangkan sang kekasih dan mendekat ke arahnya, namun bianca malah mengeser tubuhnya menghindari Anggasta
"minumannya datang" teriak gisell tanpa melihat situasi didepannya yang sedang memanas
"Gisellll....." teriak bianca sambil melebarkan tangannya tanda ingin dipeluk. membuat gisell yang baru saja meletakkan nampan di meja menatap ke arah depan dimana sahabat juga kakaknya duduk
"loh.. Bi kamu kenapa nangis..? Kak angga ngapain kamu...?" tanya gisell yang kini sudah duduk disamping bianca dan bianca langsung memeluk sahabatnya itu
"kak.. Angga mau nikah sama cewe lain sell..." adu bianca membuat angga menepuk keningnya sendiri mendengar kata-kata yang keluar dari mulut bianca
"hah.. Kak.. Kakak selingkuh dari bianca..?" ketus gisell pada kakaknya sambil melotot
"selingkuh.. Selingkuh.. Gimana kakak selingkuh kalo setiap hari kakak sama bianca. Lagian sayang itu kan cuma umpama, kenapa jadi serius sih..."angga masih mencoba menenangkan bianca yang masih terdengar menangis
"tuh kan berarti kakak ada niat ke situ kan. " ucap bianca
aduh.. Habis sudah kesabaran angga, tapi ia tak mau membuat keadaan menjadi semakin rumit, apa lagi membuatnya tak bisa bertemu sang kekasih untuk waktu yang lama seperti sebelumnya
"ya udah kalo gitu kakak lamar kamu aja sekarang gimana..?" tantang angga
"enak aja kalo ngomong, bianca kan masih mau kuliah, kuliah bian baru dimulai loh, lagian bian juga masih mau main nikmatin masa muda bian" ucap bian
"ya udah kita tutup topiknya ya. Sampe kamu siap kakak lamar. Lagian sayang kalo kamu nikah juga kamu masih bisa kulian, masih kakak izinin main dengan catatan harus izin sama kakak" ujar angga membenarkan ucapan bian membuat bianca terdiam
tak berselang lama datang orang tua angga juga gisell di ikuti oleh 2 orang pria dan wanita. Hmm si wanita bianca sudah mengenalnya karena pernah bertemu di rumah sakit. Ya dia fahira dan bisa dipastikan lelaki disebelahnya adalah fahri kembarannya.
"bang, ada tamu nih" ucap mama pada angga yang masih sibuk membujuk Bianca.
"eh.. bro.. Apa kabar..." ujar angga pada fahri
"baik... Gimana udah sehat..?" tanya nya balik
"alhamdulillah...sibuk apa sekarang?" angga bertanya dengan tangan yang masih menggenggam tangan bianca, walau bianca mencoba melepaskan tapi angga malah menggenggamnya erat.
"bantuin papa aja sih sekarang sambil kuliah" jawabnya. Disampingnya duduk fahira yang senyum-senyum tapi langsung kesal saat melihat tangan angga yang memegang tangan bianca
"em.. kak.. Ini fa bawain puding mangga buatan fa sendiri" ucap fahira sambil meletakkan kotak berisi puding berwarna orange.
"Loh.. Kak angga kan alergi mangga kamu ngga tau fa..?" bukan angga yang menjawab malah bianca yang angkat suara. Membuat semua disana menatap bianca karena angga sama sekali tidak alergi mangga
"hah... Apa iya..? Bukannya dulu waktu kecil kak angga paling suka makan mangga.?" tanyanya lagi
"justru itu, kak angga cerita karena keseringan makan mangga jadinya alergi. Sekarang kak angga ngga makan mangga lagi loh"
Orang tua angga yang melihat itu hanya tersenyum tipis mama tau apa yang bianca lakukan karena ia cemburu dan merasa posisinya terancam. Jadi ia membiarkan saja selama tak ada kekerasan fisik.
Angga pun hanya manggut-manggut dengan alasan aneh yang di kemukakan oleh pacarnya. Padahal dia bisa menghabiskan 1 kilo mangga sedirian dalam 1 hari. Bagaimana bisa dia berubah jadi alergi mangga. Tapi angga tersenyum saat tangan bianca malah balik menggenggam tangannya.
Bianca pasti lagi cemburu nih.. Bagus juga ada fahira disini bianca jadi lebih agresif hehehe....
Jangan lupa like juga vote nya teman-teman. Terimakasih