NovelToon NovelToon
Regret By Mendayu Aksara

Regret By Mendayu Aksara

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Playboy / Janda / Cerai / Percintaan Konglomerat / Obsesi
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: Mendayu Aksara

‎"Mas tunggu, dia siapa? Jelaskan pada ku Mas" seketika langkah kaki Devan terhenti untuk mengejar Wanitanya.

‎Devan menoleh pada Sang Istri yang sedang hamil

"Dia pacarku kinara, dialah orang yang selama ini aku cintai. Sekarang kamu sudah tau, kuharap kau mengerti. Aku harus mengejar cintaku, ak tidak ingin Nesa pergi meninggalkan ku."

‎"Mas kamu ga boleh kejar dia, aku ini istri mu, aku mengandung anakmu. Apakah kami masih kurang berharganya di banding wanitamu itu?" tanya Ibu hamil itu tersendat

"‎Maafkan aku Kinara, aku sangat mencintai Nesa di bandingkan apapun."

"Tapi mas..."

Devan segera melepas paksa tangan Kinara, tak sengaja sang istri yang sedang hamil pun terjatuh.

"Ahhh perutku sakit..." Ringis Kinara kesakitan

"Maaf kinara, aku tak mau kehilangan Nesa" Ucap devan kemudian pergi

‎Kinara menatap kepergian suaminya, dan lama kelamaan gelap.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mendayu Aksara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pergi

Seorang wanita cantik nampak sedang asik berselfie di depan sebuah parkiran Mall di Jakarta, nampak senyum indah menghiasi sudut bibirnya.

"Aku sedang ingin berbelanja untuk keperluan calon bayiku Geb" ketiknya melalui akun messenger dan mengirimkan pesan tersebut beserta foto selfienya pada sang sahabat di sebrang sana.

"Lagi-lagi suamimu tak menemani?" Balas akun yang sedang berbalas pesan dengan wanita itu.

"Dia sibuk, sudah dulu ya Geb aku mau berbelanja" balasnya lagi dan mengakhiri pesan singkat siang itu.

Nampak sejenak ia terdiam, dan mengelus pelan perutnya yang terlihat membuncit.

"Papimu sibuk sayang" ucapnya sedikit sedih, kemudian ekspresinya berubah seolah-olah bahagia.

Masih di tempat parkir, saat ibu muda ini ingin melangkahkan kaki masuk ke dalam Mall ia tiba-tiba menghentikan langkahnya.

Dari kejauhan ia melihat seseorang yang sangat ia kenal, tapi sedang bergandeng mesra dengan seorang wanita yang bahkan tidak pernah ia lihat sebelumnya.

Secepat mungkin ibu muda itu melangkahkan kaki menuju kedua insan tersebut.

"Mas dia siapa?" Ucapnya nanar

........................./////////////////////...........................

"Jangan pergi Mas.! Jangan.!"

Teriak seorang wanita yang kini baru tersadar dari koma yang dialaminya.

"Kinara, kamu sadar Kinara?" Pekik gadis berparas hitam manis yang entah sedari kapan setia menunggu sahabatnya yang terbaring koma. Ia memeluk erat sahabatnya yang kini telah sadarkan diri.

"Geby, mana Mas Devan? Mana Mas Devanku?" Ucap wanita tersebut dengan ekspresi penuh ketakutan dan terlihat matanya menelusuri seluruh sudut ruang rawat yang ia tempati saat ini tanpa menghiraukan pelukan erat sang sahabat yang membelenggu gerak lehernya.

Gadis hitam manis yang bernama Geby tersebut merupakan sahabat baik dari Kinara, wanita yang baru sadarkan diri dari komanya.

Geby melepaskan pelukan eratnya dari Kinara dan menatap wanita itu jengkel. "Berhenti kau sebut namanya Kinara, dia itu bukanlah suami yang baik untukmu dan bayimu" ketus geby dengan tatapan tajam.

Seketika, kinara seolah menyadari sesuatu. Ia meraba-raba perutnya yang kini terasa datar. "Bayi ku geb, mana bayiku?" ucapnya panik.

Geby terdiam.

"Geby mana bayiku Geb, apakah anakku telah lahir?" Tanya Kinara penuh antusias.

"Kinara bayimu sudah tenang di surga, maafkan aku. Aku bukanlah tante yang baik, aku tak dapat menahannya untuk pergi sebelum bertemu denganmu" mata tajam yang di perlihatkan geby kini berubah menjadi sayup dan berkaca kaca seolah penuh penyesalan.

"Andai saja aku tak membiarkan mu pergi berbelanja ke Mall sendiri waktu itu, semua ini tidak akan terjadi" ucapnya yang kini menunduk, bulir air mata kini menetes di tangannya.

"Kamu bohong geby, bayiku pasti sudah lahir. Dia pasti sedang tidur, biarkan aku melihatnya sebentar saja". Ucap Kinara yang kini menyingkap selimut ingin menuruni ranjang rumah sakit.

Lengannya di cekal kuat oleh geby, "Kinara! Dengar kan aku, bayimu sudah tiada, percaya padaku" ucap Geby penuh penekanan tapi terlihat pula penyesalan yang mendalam di raut mukanya.

"Kamu bohong! Bohong! Bohong!!!!" Ucap Kinara histeris.

Secepat mungkin Geby memencet bel dan tak lama dokter memasuki ruang rawat kinara.

Melihat kinara yang berteriak dan mengamuk histeris, dokter mencoba menenangkannya dan menyuntikan obat penenang.

Perlahan, rontahan kinara melemah. Sebelum tertidur, ia sempat bergumam kecil.

"Ba bayi ku masi hhh hi hi dup." Kemudian hening.

Geby menatap dokter dengan tatapan kawatir.

Seolah tau apa yang di khawatirkan gadis itu, Sang dokter pun tersenyum

"Dia hanya butuh istirahat, dan juga kamu harus selalu menjaga serta memotivasinya. Jangan biarkan sesuatu membebani pikirannya, saya pergi dulu." ucap sang dokter seraya berlalu meninggalkan Geby dan Kinara yang kini sedang tertidur pulas.

Geby berjalan mendekati sahabatnya yang kini terlihat damai, tidak seperti keadaanya barusan.

"Maafkan aku Kinara, andai aku memberi tahumu semua kebenaran tentang Mas Devan, setidaknya engkau tak akan menderita seperti sekarang" air mata tak kuasa di bendung oleh kelopak matanya dan isak tangis lolos begitu saja dari mulut Geby.

........................./////////////////////...........................

Terlihat Kinara sedang melamun dengan tatapan kosong menatap keluar jendela ruang rawat yang ia tempati. Setelah sadar dari pengaruh obat penenang, emosinya nampak lebih stabil. Geby juga sudah menjelaskan kejadian yang menimpa ia dan calon bayinya yang berujung ia harus di rawat di rumah sakit dan kehilangan calon buah hatinya.

Kejadian 3 minggu lalu berputar-putar di kepalanya.

Ia mengelus pelan perutnya yang datar, bulir bening dari matanya tak kuasa ia bendung dan mengalir deras membasahi pipi putih miliknya.

Flashback On

"Mas, dia siapa?" Tanya seorang ibu hamil yang menatap nanar kedua insan di hadapannya.

Tiba tiba pandangan Devan mengarah ke sumber suara itu, matanya terbelalak kaget sebelum raut mukanya menunjukkan ekspresi datar.

"Dia siapa Dev?" Tanya wanita cantik bak model dewasa yang sedang berada di samping Devan, bergelayut manja menunnjukan kemesraan mereka.

"Dia istriku Nesa" Jawab Devan yang sesekali menatap ibu hamil tersebut.

Wanita yang sedang asik bergelayut tadi melepaskan rangkulannya dan berjalan mundur.

"Jadi selama ini kamu bohong sama aku Dev?" Ucap wanita itu yang terus diiringi langkah kecilnya yang berjalan mundur.

Devan ingin beranjak mengejar wanitanya yang kini telah berbalik menjauh dengan langkah kecil.

"Mas tunggu, dia siapa? Jelaskan pada ku Mas." Seketika langkah kaki Devan terhenti untuk mengejar wanitanya.

Devan menoleh dengan raut muka yang sulit di artikan.

"Dia pacarku Kinara, dia lah orang yang selama ini aku cintai. Sekarang kamu sudah tau, kuharap kamu mengerti. Aku harus mengejar cintaku, aku tak ingin Nesa pergi meninggalkan ku."

Syok mendengar kata-kata sang Suami yang mencintai wanita lain, ibu muda yang sedang hamil tersebut menitihkan air mata. Sebelum sempat sang Suami pergi, ia terlebih dahulu mencekal lengan suaminya itu.

"Mas kamu nggak boleh kejar dia, aku ini istrimu. Aku, mengandung anak mu. Apakah, kami masih kurang berharganya di banding wanitamu itu?" Ucap Kinara tersendat.

"Maafkan aku Kinara, aku sangat mencintai Nesa di bandingkan apapun"

"Tapi Mas..."

Ucapan Kinara terpustus ketika sang Suami melepas paksa genggaman tangan Kinara di lengannya, kemudian beranjak pergi mengejar wanitanya yang kini sudah menghilang dari pandangan.

Gerak tangan Devan tersebut, sukses membuat Kinara terjatuh.

"Ahh sakit perutku...!!" Ucap Kinara yang jatuh dan tergeletak di lantai, ekspresinya benar-benar kesakitan.

Devan menatap sekilas Kinara yang terjatuh akibat ulahnya.

"Maaf Kinara aku tak mau kehilangan Nesa."

Ucap Devan kemudian pergi.

Kinara menatap sendu kepergian suaminya, dan lama kelamaan pandangannya menjadi gelap.

Flashback off

Perlahan tangannya yang semula mengelus-elus perlahan perut datarnya, kini beranjak naik ke dada. Ia memukul mukul dadanya yang terasa sesak, mengingat kejadian yang ia alami sebelum ia sadarkan diri dan berada di rumah sakit.

"Kamu sungguh tega Mas" ucapnya lirih sambil terisak, tangannya mencengkram kuat dada yang kini memerah.

Kalimat terakhir devan terngiang-ngiang di telinganya.

"Maaf Kinara aku tak mau kehilangan Nesa."

Seolah kalimat tersebut menjadi tamparan keras, Kinara tiba-tiba berhenti menangis. Tangisnya terganti senyum getir.

"Kau sungguh takut kehilangan wanitamu, sampai-sampai kau tak menyadari bahwa kini kau telah kehilangan bayi kita Mas, dan juga aku. " ucapnya tersendat akibat tangisnya yang baru mereda.

Clek.!!

Pintu kamar Kinara terbuka, menampilkan sosok Geby sang sahabat yang menenteng nampan di tangannya.

"Kinara ayo makan dulu" Ucapnya tulus.

"Geby, bawa aku pergi dari sini. Bawa aku ke tempat yang jauh, tempat dimana aku bisa membinasakan rasa sakit dan kehilanganku."

Ucap Kinara dengan ucapan dingin nan pilu, seolah menyayat siapun yang mendengarnya.

.

.

.

.

Bersambung***

"Jangan pernah mempertahankan, seseorang yang tak pernah ingin dipertahankan. Karena, itu hanya akan melukai dirimu sendiri."

-Kinara-

"Terkadang, kau harus merasakan pahitnya hidup terlebih dahulu. Sebelum menyambut hal manis yang akan tersaji. Karena adanya rasa pahit, maka setelahnya kau akan sangat menghargai rasa manis."

-Kinara-

"Hidup, tak pernah terlepas dari beragam kejutan. Ada yang mampu membuat mu tersenyum bahagia, namun ada pula yang membuat mu menguras air mata."

-Kinara-

1
Adinda
lebih baik kinara sama briyan daripada dimas Dan devan
Mendayu Aksara: Yuhu Kak, pantengin terus ya, biar tau akhir cerita Kinara bakal hidup bahagia dg siapa 🙌
total 1 replies
Adinda
cocok la briyan sama kinara Daripada dimas
Roxanne MA
OMG ADA DIL RABA🥰
Mendayu Aksara: Iyaa, cantik banget dia itu, cocok ngewakilin Kinara yg 'kata'nya cantik banget juga
total 1 replies
Roxanne MA
wahh ka alurnya seruu bangett
Mendayu Aksara: Wahh makasih kak ❤
total 1 replies
Mendayu_Aksara
Ngakak sih Briyan ini ada ada ajee
Mendayu_Aksara
ihh samaan nama
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!