NovelToon NovelToon
Perjalanan Menuju Keabadian

Perjalanan Menuju Keabadian

Status: tamat
Genre:Action / Fantasi / Misteri / Petualangan / Tamat / Fantasi Timur
Popularitas:11M
Nilai: 4.8
Nama Author: Noviant Juan

Proses Revisi. Disarankan jangan membaca dulu.

Alur VERY++++ Slow.

KARYA INI TERISNPIRASI DARI NOVEL KING OF GODS, KARYA FAST FOOD RESTAURANT

Weng Lou merupakan seorang anggota Klan Keluarga Weng yang berasal dari keluarga cabang. Dia berhasil masuk kedalam Keluarga Utama setelah berlatih dengan sangat keras dan menjadi seorang jenius berbakat didesanya.

Namun, dirinya yang merupakan jenius di keluarga cabangnya bukanlah siapa-siapa di keluarga utama. Banyak sekali jenius beladiri yang berasal dari keluarga utama. Namun meski begitu, ia tetap berlatih dengan keras agar tidak tertinggal dari yang lain.

Hingga suatu malam, dia mengalami kejadian aneh, dan berakhir dengan dirinya mendapatkan sebuah kitab. Kitab yang membuat kehidupannya berubah. Dari seorang pecundang, menjadi seorang jenius .

Nama kitab itu adalah "Kitab Keabadian". Dan dengan kitab itu, ia akan menuju 'Keabadian'.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Noviant Juan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch 36. Melawan Weng Ho

Setelah pertarungannya melawan Weng Lou beberapa minggu yang lalu, Weng Ah menghabiskan waktunya dengan berlatih keras dibawah bimbingan langsung oleh neneknya, Weng Ah Mao.

Jika menurut waktu hukumannya, seharusnya dia belum boleh pergi. Tetapi karena dia berhasil menguasai gerakan kelima dari Teknik Ular Daun yang merupakan syarat hukuman, neneknya memperbolehkannya pergi.

"Weng Lou, waktu itu kau mengalahkanku, dan membiarkanku membawa penghinaan besar bersamaku. Hari ini aku akan membalasmu! Ayo bertarung!"

Weng Ah memasang kuda-kuda dihadapan Weng Lou yang bingung dengan apa yang dia ocehkan dari tadi.

"Aku tidak mengerti apa yang kau ocehkan dari tadi, tetapi jika kau memang ingin bertarung, maka aku akan melayanimu," Weng Lou juga segera memasang kuda-kuda, bersiap untuk bertarung.

Murid-murid disekitar itu melihat keduanya dengan mata yang cerah.

Pertarungan antara Weng Lou dan Weng Wan sangat membosankan menurut mereka, karena Weng Lou sangat mendominasi pertarungan.

"Aku bertaruh Weng Lou akan memenangkannya seperti yang terakhir kali dia lakukan. Bagaimana menurutmu?"

"Entahlah....dari yang kudengar Weng Ah mendapat didikan langsung dari neneknya, dan pastinya kekuatannya akan berbeda."

"Ya...ada rumor tentang dirinya yang telah menembus Dasar Pondasi tingkat 4 berkat sumber daya pemberian keluarganya. Jadi kali ini aku akan bertaruh lagi untuk dirinya, setidaknya jika dia kalah lagi maka aku tidak akan pernah bertaruh untuknya lagi."

Sama seperti sebelumnya, mereka mulai bertaruh siapa kali ini yang akan menang.

Berbeda dengan sebelumnya, kali ini lebih banyak yang bertaruh bahwa Weng Lou yang akan kekuar sebagai pemenang dari pada Weng Ah.

Menarik napas dalam-dalam, Weng Ah menatap Weng Lou dengan serius. Tidak ada lagi wajah sombongnya sebelumnya, semuanya digantikan dengan wajah penuh dengan konsenterasi.

"Mulailah, atau kau tidak akan bisa memulai sama sekali," ucap Weng Lou.

Weng Ah tidak terprofokasi begitu saja, tetapi juga tidak mau melepaskan kesempatan ini.

Kau begitu sombong bukan? Maka biarkan aku menghajarmu agar kau tidak besar kepala lagi.

Dia mengencangkan otot-otot dikakinya, lalu melesat kearah Weng Lou.

Whusss....

"Teknik Ular Daun, gerakan ketiga, Cengkaraman Taring Berbisa!"

Weng Ah menyerang menggunakan kedua tangannya. Dia menyerang sisi kanan dan kiri Weng Lou membuat orang-orang yang menonton mereka merasa kagum.

Tidak ada kepanikan dalan mata dan pandangan Weng Lou, dia berkonsenterasi penuh dan menangkis kedua tangan Weng Ah.

Kemudian dia melancarkan tinju kearah perutnya dan melanjutkannya dengan pukulan bertubi-tubi.

"Urg-argh!! Bruhg!!"

Weng Lou menutup serangannya dengan sebuah tendangan didada Weng Ah dan membuatnya terlempar mundur hingga 7 meter darinya.

"Uhuk! Uhuk!"

Weng Ah batuk darah setelah menerima rentetan pukulan dari Weng Lou, terutama tendangan barusan yang mengenai dadanya benar-benar menyakitkan.

Dia berdiri kembali dan membersihkan dara dimulutnya.

"Masih belu-arrghh!!"

Belum selesai dia berbicara, Weng Lou sudah berdiri tepat didepannya dan memberikan tendangan lainnya, namun kali ini dia membuat tubuh Weng Ah terlempar keatas.

"Ini agar kau tidak mencari masalah lagi denganku.

Teknik Pukulan Naga Api, gerakan pertama, Hantaman Ekor Naga Api!"

Weng Lou melompat keatas dan memberikan pukulan yang sangat keras hingga menimbulkan ledakan suara yang benar-benar keras.

Bum!

Tubuh Weng Ah terjun cepat menuju tanah dan membuat sebuah kawah kecil dengan dia sebagai pusatnya.

Weng Ah langsung tak sadarkan diri begitu dia menabrak tanah.

Para penonton yang mendukung Weng Lou tampak senang karena berhasil menang taruhan kali ini.

"Ho...sudah kuduga dia akan kalah lagi, tapi aku tidak menyangka akan secepat ini," kata seorang pemuda sambil berjalan menuju kearah Weng Ah yang sudah tak sadarkan diri.

Dia menendang-nendang pelan tubuh Weng Ah, "Dasar anak tak berguna, jika tau akan berakhir seperti ini lebih baik aku yang menghajarmu di rumah tadi."

Pemuda itu kemudian memandang Weng Lou yang hanya berjarak 4 meter dari dirinya.

Pemuda ini tidak lain adalah Weng Ho, kakak Weng Ah yang merupakan murid jenius ke 6 didalam murid dalam.

"Kau ingat aku bukan?" tanya Weng Ho sambil menginjak tubuh adiknya dengan satu kaki.

"Tentu, kau adalah kakak Weng Ah, dan juga murid jenius ke 6 diantara murid dalam. Bagaimana mungkin aku tidak mengingatmu?" Jawab Weng Lou tanpa ekpresi.

Weng Ho tersenyum lebar mendengar jawaban Weng Lou. Dia kemudian menendang tubuh Weng Ah kearah para murid yang menonton.

Murid-murid itu mengerti maksud dari Weng Ho menendang Weng Ah kearah mereka. Mereka langsung menangkap tubuh Weng Ah dan membawanya kekediaman keluarga Weng Ah untuk dirawat.

"Kau tau apa artinya itu bukan? Kau telah melukai adikku dua kali, yang pertama aku sengaja tidak membawa lebih jauh masalah itu karena aku memang tidak melihat pertarungan kalian berdua.

Tetapi yang kedua ini berbeda. Aku sudah melihat pertarungan kalian dari awal hingga akhir, dan aku ingin bertarung denganmu.

Tenang saja, ini bukan karena kau memukul adik tak bergunaku itu, ini karena aku melihat kau sangat kuat hingga dapa mengalahkan seorang praktisi beladiri Dasar Pondasi tingkat 4 awal dengan sangat mudah."

Weng Ho mulai menggulung lengan bajunya, sedangkan Weng Lao terkejut mendengar pernyataan Weng Ho barusan.

Weng Ah sudah mencapai Dasar Pondasi tingkat 4! Dan Weng Lou mengalahkannya tanpa ada perlawanan sedikitpun darinya!

Para penonton mulai ricuh ketika mendengar Weng Ho. Bagaimana bisa Weng Lou yang masih berada di Dasar Pondasi tingkat 3 dapat mengalahkan Weng Ah yang berada di Dasar Pondasi tingkat 4?

Sial, bagaimana bisa Weng Ah sudah mencaapai Dasar Pondasi tingkat 4 dengan cepat, ini pasti karena sumber daya dari keluarganya sehingga dia dapat menembusnya.

Weng Lou mengkertakkan giginya. Walaupun dia baru saja menang melawan Weng Ah yang merupakan Dasar Pondasi tingkat 4 awal, tetapi saat ini Weng Ho sedang berada di hadapannya dan dia merupakan parktisi Dasar Pondasi tingkat 4 puncak.

Jika bertarung menggunakan senjata, Weng Lou masih memiliki kesempatan menang karena dirinya menggunakan busur dan panah yang bisa menyerang dari jarak jauh, sedangkan Weng Ho menggunakan pedang yang merupakan senjata jarak dekat.

Tetapi jika bertarung tangan kosong seperti ini, Weng Lou memiliki kesempatan menang nol besar.

"Ayo, kau juga bersiap-siaplah," ucap Weng Ho yang masih sibuk dengan lengan bajunya.

Ekh...

Weng Lou menelan ludah, dia tidak yakin bisa keluar dari situasi ini, tetapi dia tidak mau kalah tanpa perlawanan.

"Jangan khawatir, kau tidak perlu sampai mengalahkanku. Cukup daratkan satu serangan kepadaku, dan kau menang," Weng Ho tersenyum kepada Weng Lou.

Dia sudah selesai melipat kedua lengan bajunya, dan kini sudab memasang kuda-kuda.

Weng Lou memikirkan perkataan Weng Ho. Cukup mendaratkan satu serangan? Setidaknya itu tidaklah mustahil.

"Baiklah, tolong beri aku bimbingan," ucap Weng Loy sambil memasang kuda-kuda juga.

Mata Weng Lou menyipit.

Aku harus mengeluarkan semua yang aku bisa, atau aku akan berakhir lebih parah dari Weng Ah.

Lapangan itu sunyi untuk beberapa saat, sebelum Weng Lou bisa menyadarinya, Weng Ho sudah maju menyerang Weng Lou dengan sangat cepat, bahkan menyamai kecepatan Weng Lou saat menggunakan pernapasan pertama Teknik Meringankan Diri.

Weng Ah memberikan serangan tapak kearah dada Weng Lou, namun ditangkis menggunakan kedua tangan Weng Lou. Meski berhasil ditangkis, nyatanya Weng Lou terlempar 5 meter dari tempatnya semula.

Belum hilang rasa terkejutnya, Weng Ho sudah berada didepannya dan memberikan serangan tapak lagi.

Weng Lou yang sadar situasi ini tidak menguntungkannya, segera menjalankan Teknik Pembersih Jiwa dan Teknik Mata Elang dengan maksimal sehingga dia dapat melihat serangan tapak itu.

Dia segera menghindari serangan tapak itu, tetapi kemudian serangan tapak lainnya menyusul satu persatu. Weng Lou dengan susah payah menghindari semua serangan tapak itu dan sebisa mungkin tidak menerimanya langsung.

"Kau hebat, seperti yang aku bayangkan. Tetapi aku tidak hanya bisa menyerang menggunakan tangan saja."

Seusai mengatakan itu, Weng Ho menendang perut Weng Lou hingga menabrak tiang latihan.

"Uhuk! Urgh!"

Weng Lou meringis kesakitan sambil menyentuh perutnya. Rasanya perutnya seperti di hancurkan dari dalam.

Dia memaksakan diri untuk berdiri, kemudian mengambil napas dalam menggunakan pernapasan pertama Teknik Meringankan Diri.

"Ayo segera selesaikan ini..." Weng Lou melesat kearah Weng Ho yang masih memandanginy dari tadi.

Weng Ho cukup terkejut melihat kecepatan Weng Lou, tetapi tidak bertahan lama, karena kecepatan mereka ternyata seimbang.

"Ini sangat menarik!!"

Weng Ho tidak menunggu Weng Lou mencapai dirinya, dia juga melesat kearah Weng Lou.

"Teknik Pukulan Naga Api, gerakan ketiga, Naga Api Menghantan Dunia!"

"Teknik Ular Daun, gerakan kedua, Sambaran Ular Daun!"

Weng Lou melancarkan tinjunya sedangkan Weng Ho menyerang dengan menggunakan tusukan tangan.

Semua orang yang menyaksikan tampak tegang, termasuk Weng Wan dan Weng Hua.

Mereka berniat membujuk Weng Lou untuk tidak menerima tawaran Weng Ho, tetapi tampaknya Weng Lou tidak mau mendengarkan apa yang mereka katakan. Mereka berdua hanya bisa menyaksikan pertarungan Weng Lou dan Weng Ho.

"Haaaaaa!!!"

Tinju dan tusukan keduanya bertemu, menyebabkan suara yang nyaring. Mereka berdua saling memberikan dorongan diserangan mereka, tidak ada yang mau mengalah.

Mereka tidak menyadari suasana disekitar mereka sudah sunyi. Bukan karena pertarungan mereka, tetapi karena kedatangan seseorang yang tidak di sangka oleh keduanya.

Seorang gadis berambut putih yang sangat cantik.

"Sudah cukup," ucap gadis itu yang tidak lain adalah Weng Ning.

1
Eneng Eneng
Lumayan bagus cara mendarat ya
Serangan kenapa tdk habis habis
Babat Semua
Kasihan Bingbing
Ceritanya jadi gurauan
Yang terjadi bukan bertanding tapi berkelahi 🤣🤣🤣
Makin seru Tir
Masa Gu Lian kalah sama Weng Hua
keren bisa terbang
Bing Qian... leluhurnua
Ras Ilahi
Jadi Weng Lao tdk bisa ikut turnamen
Weng Lou bodoh amat keterlaluan
Latihan terus tapi Kuktivasinya tdk Naik ke Ranah
Pasti Lingling yang bangun
Nenek jahat rencanamu tidak berhasil
Weng Lou kesurupan Lagi
Siapa perempuan Tua yang ingin mbunuh keluarga Weng Lou
Beli baju baju dipasar agar tambah cantik
Balas Dendam.. 🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!