Dihianati, di Fitnah dan diperlakukan curang oleh orang-orang yang disayangin dan dipercaya membuat kematian Azzura tidak terima dan bersumpah bahwa dendamnya akan terus menghantui mereka yang menyakitinya.
Azzura dihukum mati karena difitnah telah berzina dengan pamannya yang seorang jendral. yang mana sanga Paman juga dihukum mati.
Saat itu Azzura mengucapkan sumpahnya dihadapan para penghianat dengan tatapan mata tajam penuh dendam.
Setelah sadar ternyata dia kembali dikehidupan saat umurnya berusia 15 tahun. Disaat sang Ayahnya akan diangkat menjadi Raja.
Dan dari sinilah balas dendamnya dimulai.
Bagaimana kisah selanjutnya? ayo ikuti cerita Azzura...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon young bee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27
Menjelang malam, Lola sudah pergi keluar Mansion untuk menjemput Mike. Dia ditemani oleh seorang pengawal atas perintah Azzura. Karena besok malam mereka akan segera berangkat ke Kastil Kerajaan, jadi dia berharap malam ini Mike sudah bisa bertemu dengan orang tuanya.
Setelah makan malam. Semua Selir dan anak-anak mereka berkumpul di Ruang pertemuan Khusus yang dibuat oleh Nyonya Elena. Dulunya ini hanya ruang perpustakaan biasa. Namun karena sering digunakan untuk bekerja dan mengobrol dengan Asisten pribadinya jadi dia mengubah Ruangan ini menjadi tempat bertemu dengan Para Selir dan orang-orang dibawah kekuasaannya.
"Kalian sudah berkumpul?" Tanya Nyonya Elena yang baru saja masuk keruangan.
Semua orang berdiri memberi hormat dan mereka duduk bersama.
"Seperti kalian tahu, Tuan Cariann. Yang tidak lain adalah Suami dan Ayah kalian." Ada penekanan dalam kata-kata terakhir Nyonya Elena, membuat yang mendengar sedikit gugup.
"Akan diangkat menjadi Raja." Lanjutnya.
"Aku berharap, segala tindakan kalian apapun itu harus dibicarakan terlebih dahulu dengan ku dan jangan mengambil keputusan sendiri terlebih itu urusan internal yang berhubungan dengan keluarga."
"Jangan sekali-kali kalian melewati batas. Jika aku mengetahui hal itu, maka ku pastikan kalian akan mendapatkan hukuman yang sesuai." Nyonya Elena memberikan penjelasan langsung pada intinya tanpa mau berbasa-basi.
"Selir Maya, bagaimana tugas yang ku berikan? " Tanya nya membuat Selir Maya langsung menoleh.
"Semua keperluan logistik sudah diatur Nyonya, Karena mulai malam ini para pengungsi juga sudah banyak yang kirim ke Kerajaan Timur jadi beban pengeluaran makanan menjadi lebih ringan." Jelasnya.
Mendengar hal itu Azzura langsung khawatir dengan Tuan dan Nyonya Leon yang akan dipertemukan dengan Mike. "Ku harap masih sempat, " Batinnya.
"Baiklah, aku rasa tidak ada hal lain yang ingin disampaikan, beristirahatlah karena besok akan lebih sibuk lagi dengan kepindahan kita sekeliarga." Saat hendak berdiri Selir Luisa langsung berbicara.
"Tunggu Nyonya, aku ingin menyampaikan satu hal." Ucapnya dengan sopan. Membuat Nyonya Elena kembali duduk dan menatap Selir Luisa dengan heran.
"Ada apa Selir?" Nyonya Elena mempersilahkan.
"Setelah Tuan menjadi raja, bagaimana status Putri kami?" Dengan maksud mempertanyakan nasip Vanesa, karena dia Putri tertua.
Nyonya Elena tertawa mendengar ucapan Selir Luisa. " Status seperti apa yang kau harapkan untuk anak mu Selir? " Nyonya Elena meremehkan.
Selir Luisa mendengar pertanyaan itu menjadi kesal. " Bukan kah Vanesa adalah Putri tertua Tuan Cariann Nyonya." Dia berharap jika bukan menjadi Putri Mahkota setidaknya ada gelar kehormatan untuk mereka.
Nyonya Elena mengebrak meja. "Baru saja ku katakan jangan melewati batas Selir Luisa, Apa harus ku perjelas siapa Vanesa Selir? " Dengan tatapan benci Nyonya Elena berkata.
Dari awal dia tidak menyetujui adanya Selir, namun Tuan Cariann bersikukuh dan didukung oleh Putrinya sendiri Azzura. Disitulah dia menjadi lemah dan menyetujuinya. Nyonya Elena sudah menduga mengurus para wanita madunya itu akan sangat menguras fikiran.
Dan kenyataanya sekarang lebih rumit dari yang dibayangkan. Mereka semua terdiam mendengar teriakan marah Nyonya Elena.
"Bukan kah pernikahan Vanesa dan Pangeran Chiko akan segera dilaksanakan. Jadi kau tidak perlu khawatir akan hal tersebut Selir, " Nyonya Elena melirik sinis pada Selir Luisa yang terkejut mendengarnya.
"Aku tidak pernah menyetujuinya Nyonya. Bagaimana aku bisa menikah dengannya. " Protes Vanesa ketika mendengar hal itu.
"Kami para orang tua yang memutuskannya Vanesa, sepertinya ibu mu juga tidak menolak hal tersebut, " Sementara Selir Luisa hanya diam menunduk tanpa membantah.
Tuan Cariann pernah memanggil Selir Luisa dan Nyonya Elena untuk membicarakan keinginan Pangeran Chiko tersebut yang hendak segera melamarnya. Sebenarnya Selir Luisa belum mengatakan setuju, namun jika dia menolakpun takutnya tidak ada lagu yang mau melamar Luisa lagi.
Terlebih Pangeran Chiko menyatakan ketertarikannya pada Vanesa didepan umum, ini sudah menjadi pembicaraan semua orang. jadi jika pernikahan ini tidak dilaksanakan maka akan ditaruh dimana wajah keluarga mereka.
Antara ini kesempatan bagus atau penyesalan bergabung dan membuatnya bimbang.
"Apa benar seperi itu bu?" Vanesa masih protes namun tidak dijawab Soleh Ibunya.
"Kita bicarakan itu nanti," Bisiknya membuat Vanesa kesal dan langsung terdiam.
"Apa masih ada yang ingin disampaikan? " Nyonya Elena menatap semua orang lagi.
"Jika tidak maka aku akan pergi. " Nyonya Elena berdiri dan berjalan meninggalkan tempat tersebut.
Tersisa para Selir dan anak-anak mereka. Selir Luisa langsung menatap tajam kearah Azzura yang masih dengan tenang duduk disampingnya.
"Pasti kau yang mengahasut Ayah mu untuk menyetujui pernikahan ini kan? " Ucap Selir Luisa dengan marah.
Azzura menengok dan membalas tatapannya dengan santai. " Apa yang bisa dilakukan anak 15 tahun seperti ku Selir? " Ucapnya santai dengan berlagak bingung.
"Hentikan kepura-puraan mu Azzura, kau adalah iblis yang bersembunyi dibalik tubuh polos itu." Vanesa menambahkan.
"Kakak, kata-kata mu sungguh jahat." Azzura menatapnya sendu.
Mereka semua meremehkan perkataan Azzura. "Dasar penipu. " Lily menambahkan.
"Cukup! " Teriak Selir Maya.
"Justru kalian yang aneh, apa sebenarnya yang kalian tuduhkan pada Azzura. Dia hanya gadis muda yang tidak tahu apa-apa." Ucapnya membela.
Azzura yang dibela olehnya terkejut. Karena selama ini mereka tidak akrab. "Apa karena kemarin aku membantunya?" Batin Azzura senang.
"Apa yang kau katakan Selir Maya?" Selir Luisa berbalik dan menatapanya.
Selir Maya terdiam dengan tatapannya.
"Aku harap kau tidak ikut campur Selir Maya," Dengan masih menatap tajam dan penuh arti kepadanya, Selir Luisa mencoba menekan Selir Maya.
"Terserah pada kalian, Azzura ayo pergi. " Selir Maya menarik Azzura keluar dari ruangan itu.
Azzura yang ditarik pergi oleh Selir Maya hanya diam menurut dan mengikutinya. Sesampainya diluar Selir Maya berbalik dan menatap Azzura.
"Dengar, mulai sekarang kau harus lebih tegas pada mereka, jangan mau ditindas lagi. Apa kau mengerti?" Tanpa melepaskan tatapannya pada Azzura Selir Maya memberitahu.
Azzura hanya mengangguk bingung dengan perlakuan Selir Maya.
"Aku akan pergi beristirahat, kau kembalilah kekamar mu. " Selir Maya pergi dengan kesal.
"Dia membela ku? " Batin Azzura heran.
"apa-apa Selir Maya, dia membela Azzura? cih." ucap Lily dengan sinis.
semua orang yang tersisa didalam Ruangan hanya diam dengan pemikirannya masing-masing, Selir Luisa yang tidak suka dengan perlakuan Nyonya Elena seperti merendahkan.
Vanesa yang tidak Terima dengan penentuan pernikahannya dengan Pangeran Chiko.
Selir Inez yang berfikir ada sesuatu pada Azzura. dia merasa Azzura benar-benar berbeda.
Sedangkan Lily kesal dengan semua kejadian hari ini dan perhiasannya pun masih belum ditemukan.