BUKAN Bacaan Ramah Bocah 💋💋
Menjadi korban bullying di sekolah, Kiara bertekad mengubah takdirnya, dan membalas perbuatan jahat mereka yang telah menyakitinya. Diska adalah target utama Kiara, tapi ia juga akan memanfaatkan Xavier yang juga menjadi penyebab hal buruk itu terjadi.
Kiara menyulap penampilannya menjadi sangat cantik dan tidak dikenali. Lalu, ia masuk ke dalam kehidupan Xavier dan Diska. Berhasilkah ia membalas perbuatan mereka? Atau justru kalah dan terjebak dalam cinta Xavier?
Spinoff dari novelku yang berjudul MENIKAHI ANAK SOPIR.
Selamat membaca gaess 😘😘😘
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itta Haruka07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
KKBL Bab 34
Arsen dan Kimmy sangat kecewa dengan Xavier. Mereka tidak menyangka Xavier akan melalukan hal yang sama seperti yang ia lakukan pada Kiara. Bahkan, Arsen hampir menghajar Xavier kalau Kimmy tidak menghentikannya.
"Dad, maaf. Tapi, tolong percaya aku. Aku akan bertanggung jawab dan memperbaiki semuanya." Xavier memegangi ujung bibirnya yang berdarah setelah mendapat pukulan dari ayahnya itu.
"Kalau Kia juga hamil, kamu akan menikahinya, dan memiliki dua wanita sekaligus? Wanita mana lagi yang kamu tiduri, Xavier?" bentak Arsen. Rasa kecewa yang menyesakkan dada membuat hatinya terluka. Arsen tidak menyangka Xavier melakukan hal itu padanya, menorehkan luka yang teramat dalam.
"Hanya Kia dan Diska, Dad. Yang aku cintai hanya Kia."
"Terserah kamu, Xav."
*
*
Xavier mengundang Diska dan kedua orang tuanya untuk datang ke rumah. Ia ingin membahas kehamilan Diska juga rencana pernikahan yang telah Diska dan Xavier sepakati.
Ayah Diska menolak, karena biar bagaimanapun mereka akan tinggal bersama. Jika tidak menikah dulu, bagaimana kalau mereka mengulangi hal yang terlarang itu.
"Kami tidak akan tinggal di apartemen, Om. Kami akan tinggal bersama di rumah Mommy. Kami akan tidur terpisah selama Diska hamil, dan saya akan menyewa pengawal perempuan yang khusus membantu Diska." Xavier mencoba menjelaskan pada orang tua Diska yang ragu dengan ide Xavier.
"Pa, aku nggak masalah kok mau akad sekarang atau nanti setelah lahiran. Yang penting di atas kertas dan di mata hukum kami sudah menikah. Toh, nantinya kita akan sekalian resepsi. Kita bisa tunjukin buku nikah kita kan, dan akad nikah yang sebenarnya itu bisa kita umumin sebagai nikah ulang." Diska menggenggam tangan papanya. Ia harus bisa meyakinkan orang tuanya, karena Xavier hanya mau menikah dengan idenya itu.
Diska sangat terobsesi dengan Xavier. Baginya tujuan utama adalah menjadi Nyonya Xavier.
"Xavier, daddy mau bicara empat mata, ada masalah mendesak." Arsen mengajak Xavier untuk berbicara berdua. Mereka masuk ke ruang kerja Arsen.
"Diska, kamu yakin tidak apa-apa?" Kimmy juga sebenarnya ragu dengan ide putranya yang hanya ingin melegalkan pernikahan, dan menunda prosesi sakral yang sebenarnya.
"Yakin, Tante. Yang penting di mata hukum, Xavier tetaplah ayah dari anakku. Xavier sudah bertanggung jawab, dan aku yakin dia akan memperlakukanku dengan baik. Bahkan, dia sampai menyewa pengawal khusus, karena anak kami memang masih sangat lemah kata dokter."
Meski berat hati, Kimmy dan kedua orang tua Diska akhirnya menyetujui pernikahan mereka. Pengacara Xavier yang dipanggil pun akhirnya datang dan memberikan formulir pengajuan buku nikah untuk mereka tanda tangani.
Diska sangat bahagia, karena kini mimpinya untuk menjadi istri Xavier akhirnya terwujud.
**
Beberapa hari berlalu, Diska akhirnya benar-benar menjadi Nyonya Xavier. Kimmy menyambut kedatangan Diska dan sudah menyiapkan kamar khusus untuk menantunya itu. Xavier sudah menyiapkan segalanya untuk Diska. Pengawal pribadi, sopir pribadi dan semua yang Diska inginkan.
"Akhirnya, aku berhasil. Aku tidak peduli lagi dengan gadis itu. Walaupun dia hamil, tapi aku tidak akan membiarkan Xavier menikahinya. Lihat saja nanti!" Diska tersenyum menatap bayangan dirinya di cermin. Ia menatap bahagia buku nikah yang kini ada dalam genggamannya.
Sementara itu, di tempat yang sangat jauh dari ibu kota, seorang gadis bersantai sambil minum kopi dan melihat hujan yang turun. Dia membaca beberapa pesan di ponselnya. Senyum menawannya menghiasi sudut bibirnya, hingga akhirnya ia berkata, "Sudah waktunya aku kembali. Xavier, kuharap kamu tidak mengecewakanku."
🦄🦄🦄
Hem, aku deg degan baca komentarnya nanti 😅😅😅 Kembang kopinya dong banyakin 🥰🥰
🍭🍭🍭