NovelToon NovelToon
Aku Terpanggil Ke Dunia Lain Sebagai Pahlawan Dengan Kemampuan "Menulis" Ku!

Aku Terpanggil Ke Dunia Lain Sebagai Pahlawan Dengan Kemampuan "Menulis" Ku!

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Sistem / Dikelilingi wanita cantik / Epik Petualangan / Harem / Fantasi Isekai
Popularitas:21.6k
Nilai: 5
Nama Author: Dimas Hartono

Sinopsis : Berkisah tentang seorang siswa SMA tahun ketiga bernama Rio Hartono. Suatu hari ketika Rio sedang mengikuti pelajaran disekolahnya seperti biasa, muncul sebuah lingkaran sihir dan membuat semua orang yang ada di kelas itu masuk ke dalam sebuah portal. ketika mereka membuka mata, mereka mendapati diri mereka berada di sebuah ruang altar berwarna putih. Dan datang lah seorang pria tua yang memakai pakaian serba putih dan bersulam emas. dia mengatakan bahwa alasan dipanggilnya mereka ke dunia ini untuk sebagai pahlawan yang akan mengalahkan Raja Iblis.

Bagaimana kelanjutan kisah petualangan Rio di dunia lain? apakah dia mampu menyelamatkan seluruh dunia dari bangkitnya raja iblis?

Genre : Action, Fantasy, Harem, Adventure

Theme : Isekai

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dimas Hartono, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perseteruan dengan Ras Elf

Keesokkan harinya Rio dan kawan-kawan pergi ke wilayah Elf untuk menyelesaikan masalah dengan para Elf.

Wilayah tempat desa Elf bermukim adalah di hutan sebelah tenggara kota. Butuh waktu 30 menit perjalanan dengan kereta kuda, dan 1 jam dengan berjalan kaki.

30 menit kemudian, mereka telah sampai di pintu masuk desa. Di pintu gerbang, Rosen sang pemimpin Ras Elf telah menunggu mereka.

“Selamat datang di desa kami tuan Rio, terimakasih sudah mau datang ke desa kami.” ucap Rosen menyambut Rio dan kawan-kawannya dengan ramah, namun Elf yang lain memberi tatapan dingin yang menusuk kepada Rio dan yang lainnya.

“Ya, terimakasih telah menyambut kami.” ucap Rio sembari tersenyum kepada Rosen.

Mereka pun di bawa masuk ke dalam desa, di sana semua Elf memberikan tatapan dingin dan memusuhi kepada Rio, namun dia tak memperdulikannya dan terus mengikuti kemana Rosen pergi.

Beberapa menit kemudian mereka akhirnya sampai di rumah Rosen. Ketika Rosen membuka pintu rumahnya, tiba-tiba keluar lah seorang Elf muda laki-laki yang terlihat berusia 18 tahun.

“Ah, ayah? Ayah sudah kembali?” ucap Pemuda Elf itu.

“Ya, Tuan walikota telah sampai ke desa kita. Tuan Walikota, perkenalkan ini putra pertama ku, namanya adalah Gizelee von Lime. Dan anakku, dia adalah Walikota baru di kota ini, namanya adalah Viscount Rio Hartono.” ucap Rosen memperkenalkan Rio dan anaknya.

“Senang bertemu denganmu, Tuan muda Gizelee. Saya adalah Walikota baru di kota ini.” ucap Rio memperkenalkan diri sembari sedikit membungkukkan badannya.

Namun reaksi Gizelee sepertinya tidak terlalu bersahabat. Dia pun menatap dingin Rio dan mengeluarkan Niat membunuhnya.

“Gi-Gizelee! Apa yang kau--”

“Kota ini tidak butuh walikota baru! Kalian manusia brengsek hanya lah makhluk rendahan yang suka merusak!” ucap Gizelee marah sembari menunjuk Rio.

“Gizelee hentikan ini atau--”

“Tidak apa tuan Rosen. Aku tahu kalau dia begitu membenci Ras manusia, aku bisa memakluminya. Lagipula niat membunuh setingkat ini tidak akan bisa membuatku bergeming sedikit pun.” ucap Rio berkata kepada Rosen.

“Ap- APA KATAMU?! Dasar manusia brengsek!” ucap Gizelee sembari mencoba memukul Rio, namun Rio menghindari pukulan cepat dari Gizelee hanya dengan mundur selangkah ke arah kiri, lalu menyepak kakinya. Hal itu membuat Gizelee terjatuh tersungkur ke tanah.

“Tuan muda!!” ucap beberapa prajurit Elf yang mencoba membantu Gizelee.

“Anda tidak apa-apa tuan muda Gizelee???”

“Ap-Apa yang terjadi?? Bagaimana kau bisa menghindari pukulan super cepatku?? Aku yakin sudah menggunakan [Boost]!” ucap Gizelee yang kebingungan.

[Boost] adalah sihir tipe pengautan tubuh dalam hal ketangkasan dan kecepatan gerak serta reaksi pengguna. Fungsinya hampir sama seperti Skill [Clock Up], namun [Clock Up] membuat pengguna bergerak dengan kecepatan 1000km per detik. Sedangkan sihir penguatan tubuh [Boost] hanya membuat pengguna bergerak dengan kecepatan 100km per jam.

“[Boost]?”

“Itu adalah salah satu dari sihir bertipe penguatan tubuh, tuan Rio. Kau bisa bergerak dengan kecepatan 100km per jam. Namun aku tidak percaya anda dapat bergerak lebih cepat dari itu.” ucap Rosen yang juga ikut terkejut.

“Ah itu, aku hanya menggunakan skill milikku. Menurut deskripsinya sih, aku bisa bergerak lebih cepat dari cahaya atau di sini ditulis bergerak dengan kecepatan 300.000 km per detik.” ucap Rio menjelaskan.

Sontak semua orang yang ada di sana terkejut, bagaimana tidak. Kecepatan cahaya saja 300.000 km per detik, tapi Rio mampu bergerak jauh lebih cepat dari kecepatan cahaya itu sendiri.

“Tidak- Tidak mungkin!! Apa kau menggunakan skill [Clock Up] ??!” ucap Gizelee bertanya.

“Ya, itu nama skill yang aku gunakan.” balas Rio.

“Ti- Itu tidak mungkin! Mana mungkin Ras manusia seperti kalian bisa menggunakan skill itu!! Menggunakan Skill itu saja sudah menghabiskan 10 ribu Mana Energy!! Tidak mungkin kau memiliki Mana Energy sebanyak itu!! Aku mau lihat statusmu!! ” ucap Gizelee marah dan memerintahkan Rio untuk memperlihatkan status miliknya.

“Gizelee! Kau sudah kelewatan! Kau tidak bisa meminta Tuan Rio untuk menunjukkan hal privasi seperti itu!” ucap Rosen memarahi Gizelee.

“Huh! Aku tidak akan mempercayai itu jika aku tidak melihatnya sendiri! Bisa saja dia berbohong kan??!” ucap Gizelee kepada Ayahnya.

“Maaf, tapi aku tidak bisa menunjukkannya. Aku diperintahkan oleh ibu ku untuk tidak menunjukkan status ku kepada siapapun selain dirinya dan beberapa orang yang dia percayai.” ucap Rio menjelaskan kepada Gizelee.

Namun hal itu membuat Gizelee semakin marah dan dia pun mengatakan sesuatu hal yang membuat Rio sedikit terpancing.

“Huh! Kau masih bayi ternyata! Anak mami yang penurut sama maminya, hahaha!! Ucap Gizelee mengejek Rio. Semua orang kecuali Rosen menertawakan Rio beramai-ramai.

Rio sedikit terpancing namun dia mencoba menahannya.

“Sabar... Aku kemari bukan untuk melakukan genosida terhadap mereka, aku kemari untuk bernegosiasi damai... Tahan...” ucap Rio yang menghela nafasnya.

Kemudian Gizelee melihat Alisa, Mai dan Yui di belakang Rio. Dia melihat mereka bertiga seperti sosok yang berbeda. Bagi dia Alisa di matanya terlihat seperti dirinya yaitu Ras Elf.

Lalu dia pun mengabaikan Rio dan mendekati mereka bertiga.

“Hei, nona. Apakah kau... Bagian dari Ras kami??” ucap Gizelee bertanya kepada Alisa.

Alisa bingung dengan pertanyaan itu, kemudian menjawabnya.

“Tidak, saya adalah manusia. Meski saya bisa menggunakan sedikit kekuatan Roh alam. Namun saya yakin bahwa saya adalah manusia.” ucap Alisa menjawab.

Roh alam adalah Roh yang merupakan personifikasi dari energi sihir alam dari dunia itu sendiri. Biasanya Roh ini berbetuk seperti kunang-kunang yang bercahaya dan berterbangan di sekitar hutan, gunung, sungai dan gurun.

Roh alam dan Roh dari spirit realm itu berbeda, karena eksistensinya sendiri berada di dimensi yang lebih tinggi atau biasanya makhluk mortal realm menyebut mereka sebagai dewa. Setiap negara memiliki penyebutan nama sendiri.

Dan makhluk yang bisa menggunakan Roh alam hanya ada tiga jenis yaitu Ras Elf hutan, Ras Elf gurun dan Dwarf.

Mendengar itu sontak semua orang terkejut. Lalu Gizelee mencoba melakukan pendekatan kepada Alisa.

“Sudah dipastikan, kau pasti keturunan dari ras kami. Ras Elf! Bagaimana kau bisa berakhir bersama dengan manusia hina sepertinya?? Apa jangan-jangan kau juga menjadi budaknya??” ucap Gizelee bertanya.

“Ya, saya memang budak milik tuan Rio. Namun sebelum itu saya adalah seorang ketua kelompok bandit yang suka merampok pedagang, dan bangsawan yang lewat. Tapi kelompok saya yang beranggotakan 50 orang yang setara dengan petualang Rank A, tewas terbantai di tangan Tuan Rio. Lalu dia menangkap saya dan menyerahkannya ke prajurit ibu kota. Namun ketika saya dijual sebagai budak kriminal, dia membeli saya dan menjadi kan saya sebagai sekertaris pribadi miliknya.” ucap Alisa menceritakan kisah hidupnya dari sebelum hingga sesudah bertemu Rio.

Mendengar kisah hidup Alisa, Gizelee merasa terharu dan kasihan.

“Betapa menyedihkannya kisah hidupmu, pasti tuanmu sekarang ini menjadikanmu pelampiasan nafsu berkedok menjadi sekertaris pribadinya kan??” ucap Gizelee memfitnah Rio.

“Enak aja! Gua ga pernah nyentuh wanita sembarangan ye?! Gua ini bukan laki-laki yang suka bermain wanita!” ucap Rio kesal kepada Gizelee.

“Oh ya? Kalau begitu, mari kita buat kesepakatan. Kau datang kemari untuk bernegosiasi damai dengan Ras kami bukan?” ucap Gizelee bertanya.

“Ya, memang itu tujuan ku datang ke desa ini untuk melakukan negosiasi damai dengan kalian semua.” ucap Rio menjawab Gizelee.

“Baiklah, kesepakatannya adalah... Serahkan Nona Alisa, bebaskan dia dari perbudakan dan aku akan menyetujui negosiasi damai ini. Oh ya, kalau bisa sama dua gadis kecil itu. Sepertinya mereka bukan lah manusia, karena aku merasakan energi kuat dari mereka. Dan pastinya mereka juga budakmu kan? Bagaimana?” ucap Gizelee sembari tersenyum licik.

Mendengar itu Rosen sontak marah besar. Karena Alisa, Mai dan Yui adalah orang-orang yang berharga bagi Rio. Jika mereka sampai berani menyentuh mereka... Maka kepunahan Ras Elf di benua ini terjadi karena perbuatan anaknya.

“Gizelee!! Apa yang kau katakan?! Nona Alisa dan kedua gadis kecil itu adalah orang-orang yang berharga bagi tuan Rio! Dia sudah menganggap mereka sebagai keluarganya!” ucap Rosen marah.

“Huh? Keluarga? Kau yakin kalau mereka bukan budak S*X miliknya, ayah? Yah, intinya aku tidak akan pernah sudi berdamai dengan ras kotor seperti manusia jika kau tidak mau menuruti kesepakatan yang telah aku buat?” ucap Gizelee yang menjadi-jadi.

Emosi Rio sedikit demi sedikit naik, tapi dia berusaha menahannya karena dia tidak boleh gegabah. Bisa-bisa dia malah membantai habis seluruh ras Elf, dan hal itu tidak akan dibiarkan oleh Sang Kaisar.

“Maaf, aku tidak bisa melakukan itu.” ucap Rio yang kepalanya tertunduk.

“Huh! Kalau begitu aku tidak akan menyetujui negosiasi ini, namun meskipun begitu... Aku akan tetap mengambil mereka bertiga.” ucap Gizelee yang sudah bosan hidup. Dia memerintahkan bawahannya untuk membawa Alisa, Mai dan Yui secara paksa.

“Lepaskan aku! Aku tidak sudi ikut dengan kalian!” ucap Alisa yang memberontak.

“Tuan Rio tolong! Mai mau dibawa sama om-om jahat!” ucap Mai menangis ketakutan.

“Huaaah...!!” Yui menangis kencang.

“Gizelee! Kau benar-benar sudah kelewatan! Bagaimana jika Tuan Rio membantai seluruh kaum kita di benua ini?! Apa kau mau menanggung dosa itu di alam kematian nanti?!” ucap Rosen yang semakin marah pada anaknya itu.

Gizelee yang mendengar perkataan ayahnya itu langsung bingung bingung dan malah semakin marah.

“Hah?! Ras kita? Dibantai? Oleh manusia rendahan sepertinya?! Jangan bercanda ayah, itu tidak lucu!” ucap Gizelee.

“Kau...!” Rosen yang semakin marah mengeluarkan niat membunuhnya, namun hal itu dicegah oleh Rio yang tiba-tiba menghentikannya.

“Kau tidak perlu melakukan hal itu tuan Rosen. Seberapa baningan orangnya dia tetap putra kandungmu. Jadi jangan angkat pedangmu dan mengotorinya dengan darah putramu.”

“Tu-Tuan Rio...”

“Namun kesabaranku sudah habis, maafkan aku tuan Rosen. Aku tidak ingin melawan mereka karena aku ingin negosiasi kita berhasil, tapi putramu mencari kematiannya sendiri.” ucap Rio yang langsung menatap Gizelee dan teman-temannya. Rio mengeluarkan Niat membunuh miliknya, namun yang dia keluarkan kali ini adalah yang paling parah.

Seketika seluruh atmosfer di desa Elf menjadi sunyi dan dingin serta mencekam. Niat membunuh yang kuat itu membuat semua orang yang diterpanya langsung tepar dan pingsan serta mulutnya mengeluarkan busa.

Niat membunuh itu ditunjukkan kepada semua orang di desa itu kecuali Rosen atau pun Alisa, Mai dan Yui.

Gizelee yang diterpa langsung oleh Niat membunuh Rio, langsung jatuh lemas ketakutan. Dia melihat Rio seperti sosok Naga- tidak, lebih seperti Raja Iblis.

Lalu Rio perlahan mendekati Gizelee dan mengarahkan tangannya ke wajahnya.

Kemudian terdengar suara *click* Rio menjentikkan jarinya dan seketika seluruh tubuh Gizelee hancur hingga ke tulang-tulangnya dan menghilang seperti debu yang tertiup angin, dan menyisakan pertikel tetesan darah di udara.

“Hiaak..?!!” Gizelee berteriak sesaat sebelum mati.

Semua orang yang masih sadar dan melihat itu terkejut. Bahkan ayahnya, Rosen juga ikut terkejut dan tidak percaya bahwa Rio membunuh Gizelee hanya dengan satu jentikan jarinya.

“Tu-Tuan muda... Mati... Hanya dengan satu jentikan tangannya??” ucap salah satu anak buah Gizelee.

“Huh... Kau bahkan tak bisa menahan itu? Yah, apa boleh buat.” Rio mengambil sebagian tetesan darah milik Gizelee kemudian meneteskannya ke tanah sembari merapalkan sebuah mantra.

“[Divine Magic : Revive].”

Dari tetesan darah yang jatuh ke tanah itu, keluarlah sebuah lingkaran sihir. Lalu perlahan-lahan sebuah cahaya membentuk sebuah tulang, organ, daging, darah, kulit dan juga rambut.

Setelah cahaya itu menghilang, Gizelee telah hidup kembali. Sontak semua orang semakin terkejut.

Gizelee sudah dipastikan mati oleh Rio, namun Gizelee dengan mudahnya dibangkitkan lagi oleh Rio hanya dengan setetes darahnya saja.

“Ak-Aku... Aku masih hidup?!” ucap Gizelee yang menyentuh seluruh tubuhnya dan tidak percaya bahwa dia masih hidup.

“Barusan kau tadi mati, aku tidak percaya kau tidak bisa menahan sihir sekecil itu.” ucap Rio kepada Gizelee.

“Ti-Tidak mungkin... Kekuatan ini... Hanya Roh peringkat tinggi dari spirit realm saja yang mampu menggunakan sihir kelas Ilahi [Revive]... Bagaimana bisa tuan Rio melakukannya...?” ucap Rosen tak percaya dengan apa yang dia lihat.

“Sihir kelas Ilahi?! Bagaimana bisa?! Apa jangan-jangan dia adalah utusan para Roh?!” ucap salah satu dari bawahan Gizelee.

“Tidak... Tidak mungkin! Itu- itu pasti hanya kebetulan saja! Mana mungkin manusia rendahan sepetinya bisa--”

*Click*

Gizelee yang belum menyelesaikan kata-katanya, langsung dibunuh lagi oleh Rio menggunakan cara yang sama. Kemudian dia dibangkitkan lagi dengan sihir pembangkit yang sama pula.

“Bagaimana? Apa kau sekarang sudah percaya?” ucap Rio kepada Gizelee.

“Aku tidak--”

*Click*

Rio membunuh Gizelee lagi, dan membangkitkannya lagi untuk ketiga kalinya.

“Sudah puas? Apa mau lagi? Aku bisa saja melakukan hal ini seharian loh~?” ucap Rio yang bersiap membunuh Gizelee lagi.

Namun Gizelee langsung bersujud, dan memohon ampun kepada Rio.

“Tolong hentikan! Ampuni aku! Aku minta maaf! Tolong jangan bunuh aku lagi! Tolong ampuni aku!! Aku... aku tidak akan mengusik mereka bertiga lagi!! Jadi kumohon ampuni aku!!” ucap Gizelee yang bersujud kepada Rio.

“Kami juga!! Mohon ampuni kami tuan Walikota!!” semua Elf yang hadir di sana langsung bersujud.

“Sepertinya aku sedikit berlebihan deh... Sampe kena mental semua.” ucap Rio sembari tersenyum pahit.

“Yah baiklah, aku akan memaafkan dan mengampuni kalian semua.” ucap Rio.

“Su-Sungguh?!”

“Ya, tapi jika kalian macam-macam lagi kepada orang-orang berhargaku... Aku akan melenyapkan kalian dari seluruh atom dari tubuh kalian, Jiwa kalian, hingga sejarah dan informasi dari keberadaan kalian di seluruh alam semesta ini...” ucap Rio yang mengancam mereka semua, terutama kepada Gizelee.

Mereka semua menganggukkan kepalanya dengan kencang dan bersujud lagi. Mereka berjanji tidak akan menganggu Rio dan orang-orang terdekatnya lagi.

“Bagus, sekarang apa masih ada yang keberatan dengan negosiasi damainya?” ucap Rio bertanya.

“Tidak ada! Kami menyetujui negosiasi damanya!!” ucap mereka semua kompak menjawab Rio.

“Bagus! Sekarang Tuan Rosen, mari kita tanda tangani perjanjiannya. Aku juga akan memastikan kejadian seperti satu tahun yang lalu tidak akan terulang lagi.” ucap Rio sembari tersenyum ramah, namun semua orang masih merinding karena hal tadi.

Tuan Rosen hanya bisa terdiam, dia tak tahu harus berkata apa lagi. Dia hanya mengangguk dan menandatangani surat perjanjian damai.

Setelah itu Rio dan kawan-kawannya pulang kembali ke kota.

“sekarang aku akan pulang dahulu, nanti aku menghubungimu lagi tuan Rosen setelah menyelesaikan negosiasi damai dengan Ras suku duyung.” ucap Rio yang menaiki kereta kudanya.

“Ya, aku akan siap kapan pun anda memberi perintah.” ucap Rosen.

Mereka pun meninggalkan desa Elf dan kembali ke kota.

Di kereta, Alisa bertanya kepada Rio. Begitu pula dengan Mai dan Yui mengenai kejadian tadi.

“Tuan Rio, meskipun aku tahu anda adalah putra dari Roh peringkat tinggi. Tapi sejak kapan anda bisa memanipulasi kehidupan dan kematian makhluk hidup??” ucap Alisa bertanya.

“Iya! Aku sampai kaget melihat tuan melakukan itu, tapi tuan sangat keren!” ucap Mai.

“Benar! Anda seperti Raja iblis keren dari novel yang kubaca bersama dengan Nyonya!!” ucap Yui memuji Rio.

“Ya... Itu secara tidak sengaja sih, aku merasa sering menggunakan kedua macam sihir itu. Namun aku tidak ingat kapan.” ucap Rio menjelaskan.

“Begitu ya, yasudah lah. Yang terpenting negosiasi damai dengan Ras Elf terlah berhasil.” ucap Alisa.

“Ya.”

“Tapi, anda sampai berbuat seperti hanya demi kami?” ucap Alisa.

“Tentu saja, kalian itu adalah orang berharga milikku. Aku tidak akan membiarkan kalian direnggut dariku.” ucap Rio memeluk Alisa, Mai dan Yui.

Pipi mereka bertiga pun memerah dan mereka pun memeluk Rio juga.

Bersambung

1
Kelas Tikom
guah MATI WKWKW
Dimas Hartono: wkwkkw
total 1 replies
teguh andriyanto
anzenk bin bazzenk emang MC, pembunuh bayaran kok tololnya kelewatan sih, ngga ada wibawa nya.. pelupa LG.. hadewh
Dimas Hartono: Maklkok pembunuh? tentara bang, btw itu karena pas dia SMA udah ga jadi tentara lagi, jadi dia udah melunak + Ya jadinya ketularan tolol kek temennya si Ari:v
nanti ada plot masa lalu Rio, tapi belum ane pikirin.
total 1 replies
Fendi Kurnia Anggara
up.thor
Fendi Kurnia Anggara
up thor besok 🤣🤣🤣
Dimas Hartono: hooh, udah nulis chp barunya tapi baru setengah
total 1 replies
PotatoBoy
setiap Rio berdialog kata "Baiklah" gak pernah tinggal, agak gimana gitu baca nya terkesan hambar cerita nya
Dimas Hartono: woke, nanti ane ganti ama kata lain atau ditambah kata lain
total 1 replies
Fendi Kurnia Anggara
ok sip
Fendi Kurnia Anggara
ok
Dimas Hartono
kena blok ilustrasinya 🗿
terlau berbahaya :v
Ya Fi
pengalaman
Ya Fi
punya
Ya Fi
walah kog jowo jebule wkwkwkwk
Dimas Hartono: wkwkwkk
total 1 replies
Ya Fi
pula
askifyyy
seru banyak alur tak terduga
Dimas Hartono: thanks buat B5 nya kawan 😁🥰
total 1 replies
Ya Fi
*aku
Dimas Hartono
makasih udah memberitahu tempat typonya
Ya Fi
memesan
Ya Fi
lilin 🕯🕯
The Narrator
up thor yang banyak 😁☝️
Dimas Hartono: gas, di arc berikutnya bisa up terus. moga aja :v
total 1 replies
Mas Alif
ajg beberapa eps yang lalu pedang dan sihir terus kultivasi wtf bro novel campuran inimah
Dimas Hartono: di dunia ini, konsep kekuatan Mana ga melulu sihir. bisa melalui berbagai hal, tergantung dari setiap region punya teknik dan sebutan kekuatan mereka sendiri. nanti kubuat penjelasannya pas di arc berikutnya.
total 1 replies
Mas Alif
alamat ngak tuh mending lokasi lah
Dimas Hartono: kan tertulis disuratnya dikasih alamat, cuman ngga ku masukin (lupa)
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!