Zombie Hunter, sebuah game misterius yang telah membawa satu tim yang beranggotakan dua puluh orang masuk ke dalam dunia pararel. Sehingga kedua puluh orang itu terjebak di sebuah kota mati yang dipenuhi dengan jutaan zombie.
Seakan di dunia tersebut telah terjadi hari kiamat, hanya dipenuhi dengan mayat hidup yang sangat menyeramkan. Mereka akan menyerang manusia dengan cara membabi buta.
Tapi bagaimana kalau ternyata game tersebut telah membuat peraturan bahwa hanya satu orang saja yang memiliki kesempatan untuk menang dan bisa keluar dari dunia yang mengerikan itu? Akankah ada yang berhasil selamat?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33
Tapi tiba-tiba saja mobil tersebut meledak.
DUAARRR!
Membuat banyak zombie yang ada disekitar mobil tersebut ikut terbakar.
Tian nampak mematung, hatinya sangat merasakan hancur dan remuk. Dadanya sangat terasa sesak, memandangi api yang berkobar-kobar melahap mobil yang disinggahi oleh Riska, membuat mobil tersebut hangus terbakar.
"Oh tidak, Riskaaa!"
Tian bagaikan kehilangan akal, dia segera berlari untuk mendekati mobil tersebut. Tapi Alex segera menahannya.
Alex tidak mungkin membiarkan Tian terpuruk sendirian.
"Aarrhh... Riskaaaa!"
Alex mencoba untuk menenangkan Tian, dia berkata dengan mata berkaca-kaca. "Riska sudah meninggal, Tian. Kamu tidak boleh menyerah begitu saja. Kamu harus menepati permintaan Riska. Kamu harus pulang. Kita harus berusaha untuk mencari jalan keluar dari dunia ini."
Aarrggkkhh!
Aarrggkkhh!
Aarrggkkhh!
Ada beberapa zombie berdatangan menyerang mereka berdua. Alex segera mengayunkan pedang untuk membunuh zombie-zombie tersebut.
Sreeett!
Sreeett!
Sreeett!
Alex menebas satu persatu kepala zombie-zombie yang terus menerus menyerang dia dan Tian.
Tian sangat menyadari bahwa dia tidak boleh menyerah begitu saja. Sehingga dia memutuskan untuk melanjutkan perjuangannya untuk bisa selamat dari dunia yang mengerikan ini, sehingga dia memutuskan untuk segera membantu Alex yang sangat kewalahan melawan zombie sendirian
Sreeett!
Sreeett!
Sreeett!
Tian mengayunkan pedangnya, dia menebas beberapa kepala zombie yang sedang meraung-raung ingin mengigitnya.
Mereka berdua sangat kewalahan sekali menghadapi zombie-zombie yang terus-menerus berdatangan menyerang mereka berdua. Tapi mereka tidak akan menyerah begitu saja sampai titik darah penghabisan.
Walaupun sebenarnya Alex sangat mengkhawatirkan Liondra, tapi dia sangat kesulitan untuk pergi ke toko pakaian, masih banyak zombie yang terus berlarian menyerang dia dan Tian. Membuatnya sedikit frustasi.
[Alex, kamu sudah berhasil membunuh 30 zombie. Selamat kamu sudah naik ke level 7.]
[Tian, kamu sudah berhasil membunuh 30 zombie. Selamat kamu sudah naik ke level 7.]
Kedua pemuda berusia 20 tahun itu telah bersama-sama mencapai level 7, sehingga pedang yang mereka miliki kini telah berubah menjadi pistol. Sehingga mereka segera melepaskan tembakan untuk membunuh zombie-zombie yang ada disana.
Zdor!
Zdor!
Zdor!
Mereka terus melepaskan tembakan sambil terus berlari menuju toko pakaian.
Alex segera membuka pintu, dia melepaskan tembakan pada zombie yang ada di dekat mereka.
Zdor!
"Ayo cepat masuk!" Teriak Alex.
Tian pun segera ikut masuk ke dalam toko pakaian tersebut. Mereka bergegas menuju pintu dan menguncinya.
Doorrr!
Doorrr!
Doorrr!
Zombie-zombie yang ada di luar sana terus menerus menyerang pintu, jumlah mereka semakin bertambah banyak, berusaha untuk merobohkan pintu.
Alex dan Tian segera mendorong sebuah lemari besar, untuk menahan pintu tersebut.
Alex teringat dengan Liondra, dia sangat mengkhawatirkan wanita itu. "Kamu tunggu disini, aku ingin menemui Liondra sebentar!" Pintanya kepada Tian.
Tian menganggukkan kepalanya, "Iya, cepat temui dia!"
Alex segera berlari menaiki anak tangga ke lantai 2. Namun, dia dibuat terkejut ketika melihat Raka yang sedang berdiri di belakang Liondra. Pria itu meletakan sebilah pisau menyentuh leher Liondra.
"Brengsek! Lepaskan dia!" Teriak Alex dengan penuh amarah.
Raka pun tertawa puas melihat Alex yang sangat marah kepadanya. Dia ingin memberikan sebuah penawaran untuk Alex. "Baiklah, aku akan melepaskannya. Tapi dengan satu syarat, kamu harus mencari senjataku!"
Sebelum waktu permainan ini berakhir, Raka harus bisa menemukan senjatanya, agar dia bisa menjadi pemenang di permainan ini.
seperti realita di dunia bnyak di antara mereka berlomba main game slot atau apalah itu yg berakhir dengan kehilangan harta,orang yg di cinta bahkan nyawa 😔😔😔
author the best lah 👍👍👍 good luck for u
hufff perpisahan yg sangt menyedihkan ..tp maknanya persahabatan yg baru di jalin dalam waktu dekat sngat mengesankan Dan mendalam mereka sling mendukung bener² true sahabat kalau kayak gini Dr pada ngaku sahabat tp musuh dlm selimut ,,,
tapi... bagaimana pun ini sudah menjadi takdirmu Alex, semoga saja nantinya semua teman yg menjadi korban bisa mendapatkan tempat yg baik disisi Allah.🤲
demi Alex kamu rela mengalah...
bener banget Lex, buat apa uang sebanyak itu kalau banyak nyawa yg melayang....
semoga ini hanya mimpi buruk....
Semua diluar kendalimu. Kamu hanya sekedar menjalani apa yang sudah menjadi nasibmu. Terjebak dalam dunia game zombie yang mengerikan bersama teman2 mu 🤧. Semoga setelah ini kamu menjadi sosok yang lebih tangguh dan punya kepedulian yang tinggi dengan sesama. Tetap semangat Alex 🔥🔥🔥...