seorang mahasiswi yang dijodohkan dengan seorang ketua BEM oleh neneknya Ketua BEM tersebut.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon siti masulan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Terkunci
"Sil, lo duluan aja ya, gue mau ke toilet dulu" ucap Jeny.
"Yaudah gue duluan, lo jangan lama-lama ya, giliran pak Yanto masuk pertama, kalo telat lo bisa dihukum" ucap Sila lalu berjalan menuju kelasnya.
"Iya.." Jeny menuju toilet.
"Kenapa pada penuh, ditutup semua pintunya" Jeny mencari toilet yang kosong.
"Itu dia, tapi kok bau banget, mana kotor lagi, airnya jalan gak ya" Jeny masuk ke toilet yang bau dan kotor, dia masuk hanya untuk mengecek dulu kerannya, mati atau tidak.
"Ternyata mati, pantesan bau dan kotor" gumam Jeny.
"Ceklek" tiba-tiba pintunya tertutup.
"Kenapa pintunya tertutup" Jeny mencoba membuka pintu toilet tersebut, namun pintunya terkunci di luar. Jeny menggedor-gedor pintunya, namun tetap tidak bisa di buka.
"Tolong bukain pintunya, gue di dalam ini" Jeny teriak minta tolong.
Sudah dua puluh menit Jeny di dalam kamar mandi.
"gue nggak kuat, kenapa gak ada orang yang lewat atau ke sini sih, ini bau banget" Jeny sudah merasa tidak kuat lagi, mukanya pun berubah menjadi pucat, dia juga merasa napasnya sesak, mungkin karena tidak ada celah keluar masuk nya udara.
Di kelas..
"Kenapa Jeny gak muncul-muncul ya, ke toilet aja hampir setengah jam" gumam Sila dalam hati.
"Sila" tegor pak Yanto
"I..iya Pak" sila pun kaget.
"Kenapa kamu keliatan gelisah begitu, lagi mikirin apa?" Tanya pak Yanto.
"A...anu pak, Jeny dari tadi ke toilet, tapi sampai sekarang belum juga ke sini pak" ucap Sila.
"Ini udah setengah jam Saya ngajar, kenapa dia belum kembali" pak Yanto dengan suara keras nya.
"Sila Kamu susul dulu gih, siapa tau dia lagi tidur di toilet" pak Yanto seperti pelawak aja kalo ngomong nya kayak gitu.
"Hahahaha.." semua mahasiswa/i pun tertawa, sehingga suasana kelas pun menjadi ramai
"Diam" pak Yanto marah karena anak-anak nya pada berisik. Padahal dia juga yang salah, kata-katanya humor.
"Yaudah pak saya susul Jeny dulu"Sila pamit lalu pergi menuju toilet.
Jarak antara toilet dengan kelas Jeny lumayan jauh.
"Sila kamu li kemana, ini belum waktunya jam istirahat" tegor Faisal.
"Iya gue mau nyusul Jeny dia sudah setengah jam ke toilet tapi belum ke kelas juga" ucap Sila. Setelah mendengar penjelasan Sila, Faisal pun bergegas menuju toilet.
"Jeny, Jeny kamu dimana" teriak Faisal dengan khawatir.
"jeny, ini gue sila" Sila manggil Jeny.
"Dor Dor dor" Jeny menggedor-gedor pintu toilet nya dari dalam dengan tenaga yang hampir hilang.
"Jeny kamu ada di dalam?" Tanya Faisal panik.
"Tolong" suara Jeny sudah hampir abis.
"Ini pintunya tidak bisa di buka" Sila mengutik-ngutik gagang pintu nya.
"Jeny kamu mundur dulu, aku akan mendobrak nya" lalu Faisal mendobrak pintu toilet nya, dan pintu pun terbuka.
Sementara Jeny sudah kehabisan nafas, lalu Dia pun pingsan. Faisal pun langsung membawa Jeny ke ruang kesehatan.
"Dokter tolong, dia pingsan di toilet" Faisal langsung membaringkan Jeny di atas kasur di ruang kesehatan. Kemudian dokter memeriksa Jeny.
"Dia cuma kekurangan oksigen, sebentar lagi dia sadar" ucap dokter setelah memeriksa Jeny.
"Faisal, gue permisi dulu ya mau ke kelas, mau ngasih tau pak Yanto soal keadaan Jeny" ucap Sila.
"Iya sil, biar Jeny gue yang jagain" ucap Faisal.
Ketika sila mau ke kelas nya, ternyata diluar sudah ramai tentang Jeny dan Faisal, Bahkan terpampang sebuah foto.
Kemudian setelah beberapa menit Jeny sadar.
"Mas, aku takut" Jeny bangkit dari pingsan nya lalu duduk dan memeluk Faisal.
"Tenang sayang jangan takut, mas ada di sini, nanti di rumah, ceritain semuanya sama mas ya, sekarang kamu istirahat dulu disini, atau mau pulang sekarang?" Faisal mencoba menenangkan istrinya.
Sementara itu ada dua orang mahasiswi yang masuk untuk meminta obat mag, kebetulan mereka melihat Jeny sedang memeluk Faisal, dan mendengar perbincangan mereka.
"lo dengar kan, Jeny bilang apa?" Dua teman itu saling bergumam pelan.
"Iya, dia bilang mas, si Faisal nya juga bilang sayang" dua orang itu saling bisik.
"Kalian kenapa sakit bukan" tanya dokter.
"Kami kesini mau minta obat mag, dok" ucap salah seorang mahasiswi itu.
"Silahkan tunggu dulu, Saya ambilkan obatnya dulu" ucap dokter.
"Iya dok, makasih." Ucap mahasiswi itu, mereka duduk sambil memperhatikan Jeny dan Faisal.
"Mas aku ke kelas aja ya" pinta Jeny.
"Udah kamu istirahat dulu, jangan mikirin kelas" ucap Faisal.
"Tapi aku udah baikan kok" ucap Jeny.
"Yaudah kalo kamu mau ke kelas, mas anterin kamu" sambil menuntun Jeny.
"Jadi bener, kalian berdua punya hubungan?" Saut mahasiswi tadi.
"Kalo gue ada hubungan memang nya kenapa, apa masalah kalian" ucap Faisal.
"Punya hubungan boleh-boleh saja, tapi tau batasan dong, jangan peluk-peluk di tempat umum, belum muhrim juga" celetuk mahasiswi itu.
"Udah mas, kita keluar aja dari sini" ajak Jeny untuk meninggalkan ruang kesehatan.
"Dok, kami permisi dulu ya" ucap Faisal.
"Jeny kamu memangnya udah baikan?" Tanya dokter.
"Udah Bu, Saya mau ke kelas saja" ucap Jeny.
Mereka berdua pun beranjak pergi.
"Dasar gak tau malu, pake Gendengan segala" ucap salah seorang mahasiswi. Kebetulan di luar lagi istirahat. Banyak mahasiswa/i membuli Jeny, seolah-olah Jeny lah yang salah, mungkin karena Faisal ketua BEM, dan banyak fansnya sehingga Jeny lah yang menjadi korban.
"Diam..!Kalian bisa diam gak" bentak Faisal, Semua mahasiswa/i pun tiba-tiba menjadi hening, mungkin baru kali ini Faisal semarah itu.
"Demi membela cewek rese itu, dia sampai segitunya ya" bisik Linda ke geng nya.
"Iya bener" timpal temannya.
"Kalian tau gak gara-gara ulah iseng kalian, Jeny tadi pingsan. Sekarang gue tanya kalian semua, siapa yang udah mengunci Jeny di toilet?" Faisal marah , sehingga dia mengeraskan suara nya.
"Kalo sampai ketahuan siapa orangnya, gue gak akan tinggal diam" mengerti kalian?" Bentak Faisal.
"Sebenci-bencinya kita, gak mungkin senekat itu" ucap salah seorang mahasiswi.
"Iya betul" timpal lagi mahasiswi lain.
"Tapi beneran kita gak tau apa-apa soal itu" ucap mahasiswa lain.
"Kalo sampai ketahuan awas saja" ucap Faisal.
"Kemudian Jeny dan Faisal melanjutkan jalannya menuju kelas Jeny.
Di kelas..
"Jeny, lo udah sadar, gimana sekarang,apa ada yang sakit?" Sila khawatir dengan keadaan sahabat nya itu.
"Udah gak papa kok, cuma lemes doang" jawab Jeny.
"Sila, tolong jagain Jeny ya, kalo ada yang macam-macam atau nuduh macam-macam, bilang ke gue" ucap Faisal.
"Iya Faisal tenang aja, gue pasti jagain kok" ucap Sila.
"Jeny, aku ke kelas dulu ya" Faisal pamit.
"Iya, makasih banyak ya udah nolongin" Ucap Jeny.
"Iya sama-sama" ucap Faisal sambil tersenyum.
Materi kuliah pun telah selesai, semua mahasiswa/i pun pulang.
"Ayo jen biar gue Gendeng" ajak Sila sambil mendekati Jeny, niatnya mau bantu Jeny jalan.
"Nggak usah Sila, gue udah gak papa, lo lebay banget sih" ucap Jeny.
"Bener lo udah gak papa?" Tanya Sila.
"Iya, ini buktinya gue bisa jalan" Jeny berjalan menuju pintu.
"Yaudah kalo begitu ayo bareng" ajak Sila.
"Jeny" panggil Andy dari belakang Jeny , Jeny pun menengok ke belakang.
"Iya kenapa Andy?" Tanya Jeny.
"Katanya tadi lo pingsan di toilet, karena ada yg ngunci lo?" Tanya Andy penasaran.
"Iya bener" jawab Jeny.
"lo tau siapa orangnya?" Tanya Andy.
"Gak tau, soalnya posisi nya aku lagi nyalain keran" ucap Jeny.
"Tapi lo gak papa kan, gak ada yang sakit" Andy masih perhatian walau cinta nya di tolak, tetapi dia tidak akan pernah menyerah untuk mendapatkan Jeny, karena dia inget kata-kata Linda pas nelpon waktu itu.
"Gak ada" jawab Faisal yang tiba-tiba muncul di hadapan mereka. Faisal lalu menaiki motornya.
"Ayo sayang naik" Faisal seperti nya ingin memanas-manasi Andy.
Dan ternyata bener, Andy hatinya kepanasan.
"Sila, Andy kita duluan ya" ucap Jeny.
"iya jen, hati-hati ya kalian" ucap Sila.
Mereka pun beranjak pergi dari hadapan Sila dan Andy.
"Sosweet banget ya mereka, di motor aja sambil pelukan" sila sengaja manasin Andy.
"masih pacaran, belum Suami istri woii" teriak Andy ke telinga Sila, karena kesal melihat Jeny dan Faisal.
Sila hanya tertawa puas.