Jodohku Bujang Lapuk

Emilio tersenyum sembari menatap Keisha yang tertidur di dalam mobilnya, nyatanya mereka tak hanya berciuman karena setelahnya mereka melanjutkan nya dengan adegan panas di dalam mobil.

Emilio merapikan baju nya lalu ia juga merapikan baju Keisha dan rambutnya, kemudian barulah ia melajukan mobil nya menuju ke apartemen milik nya.

"ternyata sangat mudah untuk menaklukan jiwa yang kesepian" gumam Emilio sembari melajukan mobil nya.

Sementara itu Mariana menatap pintu rumah nya yang tak kunjung terbuka, ia sedang menunggu kepulangan anak dan juga suami nya. Sudah beberapa hari ini suami nya jarang pulang, entah dia tidur di kantor atau pun di rumah wanita lain, ia pun tak tau. Ia merasa semakin jauh untuk menggapai sang suami, belum lagi anak nya yang akhir akhir ini jarang pulang ke rumah dan entah apa yang ia lakukan.

Mariana takut jika anak perempuan nya terjerumus ke dunia bebas, ia tak mau sang anak akan mengalami apa yang ia alami. Jika dulu ia masih bisa membohongi Anwar mungkin anak nya tidak akan ada yang mau mengakui nya, wanita itu menghela nafas dalam akhir akhir ini pikiran nya berkecamuk entah kemana dan itu membuatnya pusing.

"kenapa semua orang terasa semakin menjauhi ku" gumam Mariana.

.

Di sisi lain saat ini Anwar sedang berdiri di depan rumah Diana, ia menunggu mantan istri nya dan mengajak nya bicara tetapi sang mantan istri tak pernah mau mendengarkan nya jadi terpaksa ia berdiri menunggu meski ujung nya ia harus pulang dengan tangan kosong.

Lelaki itu kembali mengetuk pintu rumah Diana, namun tetap tak mendapat jawaban meski wanita itu berada di dalam rumah.

"Diana aku tau kamu masih berada di rumah, aku mohon buka pintu nya" mohon Anwar. Lelaki itu tak peduli dengan para tetangga Diana yang merasa terganggu dengan tingkah nya.

Kemudian munculah tetangga samping rumah Diana yang merasa penasaran,

"bapak ini siapa sih pak, sejak beberapa hari lalu gedor gedor rumah terus? mending bapak pulang saja daripada ngga di bukakan pintu" saran tetangga tersebut.

"saya itu mantan suami nya dia, dulu kami berpisah karena salah paham dan saya mau menjelaskan nya" jawab Anwar dengan kesal

"oh mantan yang belum move on ternyata, mending pulang saja pak mungkin bu Diana sudah ngga mau sama bapak" celetuk tetangga tersebut.

Anwar melotot mendengar ucapan wanita tersebut, dia tak terima dengan omongan nya namun sebisa mungkin ia tak menanggapi nya karena ia harus menjaga wibawa nya sebagai seorang lelaki.

Diana keluar dari dalam rumah nya setelah ia mendengar keributan, ia sebenarnya lelah karena baru pulang kerja dan ia juga malas meladeni lelaki tersebut.

"kenapa lelaki itu selalu datang kesini, apa di tak punya kerjaan" gerutu Diana dengan kesal.

Wanita itu menekan handle pintu dan membuka nya, terpampang lah wajah lelaki yang tengah tersenyum kepada nya saat ini. Diana memutar bola mata nya malas melihat lelaki tak tau malu seperti Anwar ini, dia merasa sudah tak ada urusan dengan nya lagi tapi mantan suami nya ini selalu mengganggu nya.

"mau apalagi sih mas?" tanya Diana dengan jengah

"mas kangen sama kamu, Diana. Dan ada hal yang ingin mas bicarakan denganmu, ini sangat penting" jawab Anwar.

"ya sudah mas duduk saja aku mau buat minum dulu, tapi duduk di luar ya mas aku ngga mau terjadi fitnah" ucap Diana

Tentu saja Anwar merasa senang karena Diana mau bicara dengan nya, lelaki itu pun lekas duduk di kursi teras. Tak apa ia duduk di teras asalkan Diana mau berbicara pada nya.

Diana datang dengan membawa nampan berisi minuman hangat dan juga cemilan, meski lelaki ini sangat menjengkelkan namun ia masih menghargai nya karena dia adalah ayah dari anak nya.

"silahkan minum mas" ucap nya saat ia sudah meletakkan nya di atas meja lalu wanita itu duduk menghadap mantan suami nya.

"ada hal apa yang mas ingin bicara kan" tanya Diana, begitu ia melihat Anwar meminum minuman nya.

Dengan menghela nafas yang dalam lelaki itu pun mulai angkat bicara,

"aku tak menyangka jika sebenarnya Mariana telah menipu ku, ternyata Keisha bukan anak ku dan wanita itu menjebak ku agar aku mau menikahi nya agar Keisha punya ayah yang mengakui nya" Anwar men jeda kalimat yang ia ucapkan

"aku bersedia meninggalkan mu karena saat itu dia mengancam akan membuat hidup mu menderita, dan dia juga mengancam akan membunuh anak kita jika aku tak mau meninggalkan kalian, apalagi saat itu ayah mertuaku masih hidup jadi aku tak berkutik. Dan saat ia datang ke rumah kita untuk membeberkan semua nya itu karena aku belum mau juga meninggalkan mu jadi dia yang emosi pun datang ke rumah dan mengacaukan semua nya" jelas Anwar

Diana hanya diam, wanita itu tak berbicara sedikit pun karena ia merasa ini sudah bukan urusan nya lagi. Hubungan mereka sudah berakhir sejak lama jadi tak ada guna nya juga lelaki itu menceritakan nya.

"lalu untuk apa kau mengatakan nya pada ku, sedangkan hubungan kita sudah berakhir dan aku tak berhak ikut campur urusan mu, mas" jawab Diana datar.

"kamu harus tau semua nya karena aku tidak mau kau menganggap ku sebagai pria brengsek. Dan untuk pernikahan ku dengan Mariana sampai saat ini pun tak baik baik saja, dan saat itu aku membuat perjanjian dengan nya jika memang Keisha terbukti bukan anakku wanita itu akan melepaskan ku" papar Anwar

Sementara Diana hanya menggaruk rambut nya yang tak gatal, jika memang Anwar mau berpisah ya pisah saja karena itu bukan urusan Diana.

"ya kalau mas mau pisah silahkan karena itu bukan hak aku, mas kan berhak memilih jalan hidup mas. Tapi maaf mas kalau untuk kembali aku tidak mau, karena aku sudah tak mau berumah tangga lagi. Silahkan mas cari wanita lain" jawab Diana

Anwar mengusap wajah nya frustasi, ternyata sifat keras kepala Kamelia adalah turunan dari ibu nya. Rasa nya sangat susah sekali meluluhkan hati kedua orang itu, harus dengan cara apa ia meminta maaf pada anak dan mantan istri nya ini.

Disaat mereka sedang berdebat Kamelia datang dengan suami nya, mata Kamelia memicing melihat keberadaan ayah nya. Namun wanita itu tetap berlaku sopan setelah sang suami selalu menasehati nya meskipun di hati Kamelia masih tersimpan rasa dongkol pada sang ayah.

"ayah ngapain disini" tanya Kamelia begitu ia tiba di depan orang tua nya. Lalu ia dan suami nya menyalami ayah dan ibu nya.

"ayah sedang ngobrol dengan ibu mu. Kau habis darimana?" jawab nya sambil bertanya

"aku habis dari kantor menjemput suami ku" jawab Kamelia

Anwar tersenyum karena melihat anak nya sudah bahagia dengan suami nya, sebagai ayah ia merasa gagal karena tak bisa membahagiakan sang anak tapi ia bersyukur karena sekarang anak nya sudah bahagia dan memilih lelaki yang tepat.

"Lia, apa ayah boleh rujuk dengan ibu mu?" tanya Anwar dengan tiba tiba.

Diana dan Kamelia langsung mendelik, mereka berdua menatap ayah nya dengan tajam. ia tak percaya jika ayah nya akan bertanya seperti itu bukankah sang ayah sudah bahagia dengan keluarga baru nya itu.

"jangan mau bu, kalau ibu rujuk berarti ibu mau menjadi istri kedua nya" jawab Kamelia dengan cepat.

Edward hanya diam, ia tak mau ikut campur urusan keluarga istri nya. Biarlah mereka menyelesaikan nya sendiri apalagi ini bukan urusan yang gawat menurut nya, melainkan urusan hati yang tak bisa ia tangani.

"lebih baik aku diam saja, mau bicara pun aku takut salah" gumam Edward dalam hati.

...----------------...