NovelToon NovelToon
Pembalasan Mantan Istri

Pembalasan Mantan Istri

Status: tamat
Genre:Tamat / Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Penyesalan Suami / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:2.8M
Nilai: 4.8
Nama Author: Safira

Rara Artanegara yang dahulu dikenal cukup cantik namun sejak mengundurkan diri dari pekerjaannya sebagai seorang sekretaris PT. GINCU karena permintaan suaminya, Pramana Handoko, bentuk tubuhnya berubah menjadi tak terawat dan cukup berisi. Padahal sebelum menikah ia begitu langsing bak gitar Spanyol.

Pernikahan yang sudah dijalani selama lima tahun, awalnya begitu bahagia namun berakhir dengan luka dan nestapa pada Rara. Sang ibu mertua yang selalu menuntut cucu padanya. Sering berlaku tak adil dan kejam. Begitu juga adik iparnya.

Bak jatuh tertimpa tangga. Dikhianati saat hamil dan kehilangan bayinya. Terusir dari rumah hingga menjadi gelandangan dan dicerai secara tidak terhormat.

"Aku bersumpah akan membuat kalian semua menyesal telah mengenalku dan kalian akan menangis darah nantinya. Hingga bersujud di kakiku!" ucap Rara penuh kebencian.

Pembalasan seperti apa yang akan Rara lakukan? Simak kisahnya💋

DILARANG PLAGIAT🔥
Update Chapter : Setiap hari.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Safira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28 - Bersedia

Setelah Leon pergi, David mengajak bicara Rara empat mata di teras belakang dekat kolam renang di mansionnya. Keduanya duduk sambil menikmati teh tubruk khas Indonesia.

Walaupun keduanya tinggal di Singapura, namun David tetap menyajikan makanan dan minuman khas Indonesia favorit Rara. Terlebih minum teh bersama membangkitkan kenangan saat mereka masih kecil, ketika berada di rumah peninggalan orang tua Rara.

Dahulu Kedua orang tua Rara sering membuatkan dirinya dan juga Rara teh tubruk. Lalu menikmati bersama berempat di teras belakang rumah Rara. Dikarenakan orang tua David cukup sibuk dengan urusan bisnis, sehingga David lebih sering bertandang dan bercengkerama di kediaman Rara.

Otomatis dirinya sangat akrab dan sudah dianggap anak oleh kedua orang tua Rara. Bahkan perhatian orang tua Rara lebih-lebih untuk David daripada Rara. Hingga membuat wanita yang ia cintai itu selalu sewot dan ketus jika David terlalu disayang sama orang tuanya.

"Kamu masih inget gak, Ra. Saat kita duduk seperti ini di teras belakang rumah kamu sama Mama dan Papa, kamu marah karena mereka memeluk dan menciumku. Bahkan saat mereka menuangkan makanan dan teh untukku terlebih dahulu daripada dirimu. Apa kamu masih ingat?" tanya David seraya menatap halamannya di depan matanya yang tampak asri dan hijau.

"Masih. Aku iri sama kamu. Karena Mama dan Papa lebih sayang sama kamu daripada aku yang putri kandungnya, huft!" keluh Rara.

"Jangan cemberut. Kan sekarang Mama dan Papa sudah nitipin princessnya yang cantik ini untuk aku jaga seumur hidup," ucap David seraya tersenyum.

"Dav," panggil Rara.

"Hem," jawab David singkat.

Keduanya masih tidak saling menatap. Namun mata keduanya tengah memandang hamparan taman mansion yang begitu luas seperti lapangan golf. Begitu damai dan menyejukkan hati.

"Jangan korbankan masa depanmu untuk menolongku sejauh ini," cicit Rara lirih.

"Kenapa?" tanya David terkejut lantas menoleh ke arah Rara.

"Khawatir aku tak bisa membalas budi baikmu. Kamu berhak bahagia. Aku tak pantas untukmu. Aku bekas_" ucapan Rara terpotong karena satu jari David menutup bibir Rara. Memberi kode agar tak meneruskan ucapannya.

"Ssttt..." cicit David.

"Bagiku kamu bukan bekas. Kamu tetap Raraku yang sama dengan Rara yang menemaniku bermain, menangis dan tertawa bersama sejak kecil. Soal pembayaran, kamu bisa membayarku cukup berada di sampingku seumur hidup. Melihatmu tertawa dan bahagia, itu sudah bayaran termahal untukku darimu. Lagipula, bukankah kata orang janda lebih punya pengalaman terdepan ya daripada yang masih ori," ledek David.

PLAKK...

Rara memukul lengan David dengan tangannya, cukup keras. Hingga David mengaduh.

"Aucchh..." keluh David seraya menyentuh lengannya.

"Dasar encum!" maki Rara.

"Kan bener, kalau janda kan tentu lebih punya pengalaman dan terdepan dalam segala hal daripada yang masih ori alias ingusan. Jadi nanti aku yang diajari, diberi tutorial membahagiakan istri bagaimana bukan mengajari gadis lugu nan polos. Belum menikah sudah KDRT ini. Wah pelanggaran, perlu dihukum!" ucap David seraya terkekeh.

"Gadis ingusan apaan! Kamu lupa ya kalau aku pemegang sabuk hitam," ucap Rara masih dalam mode ketus.

"Iya ingat kok. Kamu sabuk hitam kalau aku sabuk merah," ucap David seraya terkekeh.

"Hah, sabuk merah apaan! Sejak kapan?" protes Rara seraya memicing tatapan tajam pada David.

Sebab setahu Rara yang sejak kecil bersamanya, David tak pernah mengikuti olahraga karate seperti dirinya, melainkan boxing dan renang. Sehingga menyebut kata sabuk merah dalam olahraga karate yang digelutinya, tentu Rara terkejut dan heran.

"Sabuk merah jambu gambar love. Ya, sejak cintaku mentok di kamu, Ra."

Blusssh...

Tak dipungkiri ungkapan cinta David seperti ini membuat hati Rara mendadak berbunga-bunga. Namun hanya sekejap. Karena rasa insecure serta hati yang masih tertutup rapat atas yang namanya cinta, membuatnya belum bisa membalas cinta David serta perhatian lelaki ini.

"Tau ah. Bicaramu makin ngelantur saja!" ketus Rara seraya memalingkan pandangannya. Sebab ia tak mau David melihat pipinya yang sedikit memerah.

"Ra," panggil David dengan nada serius.

"Hem," jawab Rara singkat.

"Jangan dengerin omongannya Leon. Kamu enggak harus nikah sama aku kok. Nanti sambil aku pikirkan cara lain yang aman untuk kita menjalankan big project kita tanpa harus menikah resmi," cicit David serius.

Sebuah helaan nafas berat meluncur dari bibir Rara.

"Dav, apa kamu yakin mau menikahi janda sepertiku?" tanya Rara lirih dan menunduk.

Ia merremmas jari-jarinya. Tanda bahwa Rara tengah gugup dan dilema. David yang melihat gestur tubuh Rara, tentu sangat memahami. Sebab ia sudah mengenal Rara sejak kecil. Dirinya sangat tahu kebiasaan dan tabiat wanita yang ia cintai ini.

David pun lantas menggenggam tangan Rara dengan erat dan penuh cinta. Rara bertanya seperti itu padanya, artinya wanita yang ia cintai ini memberi lampu hijau walaupun belum maksimal karena masih dilema.

Bukan dilema untuk kepentingan Rara pribadi tetapi Rara memikirkan masa depan David. Banyak lelaki di luaran sana pasti berkeinginan menikah sekali seumur hidupnya dengan seorang gadis yang masih suci bukan dengan janda yang sudah berbekas, seperti dirinya.

"Kamu tentu tahu bahwa aku sangat ingin menikah denganmu. Tetapi aku enggak mau memaksakan kehendakku. Bukankah menikah itu terjadi karena kedua belah pihak bukan hanya sepihak saja. Jika kamu memikirkan perihal kewajiban seorang istri nantinya, jangan terlalu dipikirkan. Aku enggak akan memintanya. Buatku melakukan hal itu harus sama-sama mau dan juga karena memang keduanya saling mencintai. Bukan satu pihak saja yang merasa enak atau melakukan karena keterpaksaan," ucap David.

"Aku bersedia, Dav."

"Hah, maksud kamu Ra?" tanya David mendadak linglung seperti orang bod0h.

"Aku bersedia menikah denganmu," ucap Rara dengan lugas.

David pun tersenyum setelah mendengar jawaban Rara.

Tak lama selesai acara minum teh sambil berbincang hangat, Rara masuk ke kamar dan David juga kembali ke kamarnya. Lantas David langsung menghubungi asisten pribadinya.

"Halo, Leon."

"Ya, Tuan."

"Segera siapkan pernikahanku dengan Rara di mansion. Rara bersedia menikah denganku. Acaranya sederhana dan sangat privat tanpa mengundang banyak orang. Cukup kamu, pada bodyguard dan pelayan di mansion saja yang hadir. Semua aku serahkan padamu. Tetap pilih semua yang paling berkualitas dan elegan. Karena aku akan menikah sekali seumur hidup saja," ucap David antusias memerintahkan Leon ini itu.

"Kapan acaranya, Tuan?" tanya Leon.

"Tahun depan! Dasar bodoh!" hardik David mendengus sebal.

"Oh, tahun depan."

"Asisten sialan! Kamu senang ya aku jadi bujang karatan. Besooook Leooon!" gerutu David hingga suaranya memekikkan telinga Leon di seberang sana.

"Oke, Tuan. Siap 69," jawab Leon tanpa tedheng aling-aling dan langsung teleponnya Leon putus secara sepihak. Sebab Tuannya itu, pasti akan menceramahi dirinya panjang lebar kali tinggi.

Sedangkan di seberang sana calon pengantin pria tengah mengomel tidak jelas pada ponselnya sendiri akibat ulah asisten somplaknya.

🍁🍁🍁

1
Noryta Agustikakinata
putra mu
Noryta Agustikakinata
hahahaha Leon jail
harusnya david beterima kasih dgn Leon ya thor
Noryta Agustikakinata
pelakor lagi ngapa ya thor
Noryta Agustikakinata
kena kamu pelakor, ketahuan bangkenya
Anonymous
ok
ismaCun80
Luar biasa
Teh Euis Tea
nah lo suruh nikah🤣
ika
Luar biasa
Jade Meamoure
Leon Leon kapan lagi ngerjain bos iya gak Leon 🤣🤣🤣
Anonymous
l
ika
niat buruk tdk akan diridhoi
ika
wah iki, bau"
@rek Pawiqui
bagus, gak byk typoo,
semangat terus...💪👍🙏
Rhenii RA
Dialognya belum sempurna cadel itu, masih ada Rrrrnya
Vindy swecut
hee...anda...klo anita setan...anda itu apa...iblis?
Rhenii RA
Lebay banget🤣
Elly Supriaty
sahabat ulat keket ini mah harus di garuk sama gergaji
Elly Supriaty
greget bangeet nih sama pelakor ,penghianat ,cepat deh dapat karma nya sama mertua jugaadik ipar nya ,sabar ya ra ,
Rhenii RA
Selain Auchh dia bisa apa?
tessa arum
keren
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!