NovelToon NovelToon
Anak Tengah

Anak Tengah

Status: sedang berlangsung
Genre:Keluarga / Cinta Murni
Popularitas:4.3k
Nilai: 5
Nama Author: destianawi

si anak tengah yang lahir di keluarga kecil perantauan, yang mulai memasuki remaja. Sebuah ikatan darah yang kuat antara seorang ayah dan anak gadisnya. Kisah masa lalu anak tengah terlalu banyak kejutan hingga ia mampu melewati sampai akhir cerita hidupnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon destianawi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kembali semangat

"ah sial klara lagi-lagi ceroboh sekali!" gerutu kesal pada dirinya yang tidak berhati-hati. Tanpa berpikir panjang ia menghubungi kembali manusia yang paling menyebalkan bagi dirinya.

"hay anak kecil, ada apa? sudah kangen lagi denganku?"

"cihh kepedean sekali bapak-bapak satu ini. Tidak, aku hanya ingin menanyakan ada apa tadi menghubungi dan maaf teleponnya ku lempar jadi mati sambungannya." Gantara tertawa mendengar permintaan maaf klara karena tidak biasanya wanita bawel ini merendah hatinya

"Oke baiklah kuterima maafmu, aku hanya ingin mengingatkan soal janji hutangmu yang mengajakku berkencan." senyum menggoda klara di seberang sana

"apa berkencan? sejak kapan ada perjanjian begitu? ku jelaskan yah bapak dosen terhormat. Aku hanya menawarkan untuk pergi sehari karena ganti rugi telah mengganggu waktu mengajar saat itu."

"oh begitu, apa benar itu tidak disebut berkencan? dua orang pemuda pemudi berjalan bersama menghabiskan waktu seharian bersama." ledek gantara

"hmmm baiklah apapun itu, kalau begitu besok saja pak bukankah libur? sekalian ada yang ingin kubeli!"

"Besok yah? hmmm... baiklah ku jemput jam 10 pagi tapi sebelumnya antar saya ke kampus sebentar ada yang harus saya urus, tugasmu duduk saja di dalam mobil menungguku."

"Siap pak dosen!"

"Sekarang tidurlah anak kecil, matamu sembab seperti habis menangisi takdirmu hahaha.." ledek gantara menutup akhir sambungan teleponnya. Klara hanya mengerutkan kening berpikir kalimat terakhir gantara karena tidak paham maksudnya.

"ah sudahlah, kumaklumi kalau sudah tua obrolannya kemana saja. Hari ini sungguh melelahkan jiwa, ku ikhlaskan segala yang terjadi. Selamat tidur." klara bergumam dengan dirinya sendiri, menyemangati hidupnya yang telah berlalu agar esok hari lebih bahagia.

"klara, kamu mau kemana nak? sudah cantik begitu! mamah senang kalau kamu tidak terlalu terpuruk atas kejadian kemarin. Padahal kondisi terakhir mamah sangat khawatir dengan keadaanmu. Kalau melihat dengan penampilan seperti ini sih, papahmu yang sudah di surga pun tersenyum bahagia melihat anak tengah si manjanya tetap semangat." usap punggung klara dan mencium pipi anak perempuannya yang beranjak remaja.

"Maaf yah mah, kemarin membuat gaduh. Klara sekarang paham kalau semua kehendakNYA, dulu ara terlalu menggebu dengan kehadiran fabian yang mungkin bisa menggantikan rasa kehilangan papah. Ternyata salah, jalan kami berbeda di tengah jalan." klara balas memeluk mamahnya

"Jangan nangis lagi atuh, udah cantik begini nanti luntur. Sekarang anak mamah mau kemana? mamah gak di ajak nih?"

tanya mamah

"Assalamualaikum, permisi." terdengar sapaan dari luar rumah membuat klara segera menuju pintu dengan semangat. Mamah yang melihatnya keheranan tak biasanya anak wanitanya ini mau membuka pintu kembali setelah kepergian papahnya. Klara memang terbiasa berlari membuka pintu bila terdengar suara papahnya pulang saat masih hidup, semenjak meninggal ia berhenti untuk membukakan pintu dari siapapun. Ia memilih meminta tolong mbak atau orang lain, tapi berbeda hari ini dengan berlari kecil ia memburu untuk membuka pintu membuat penasaran mamahnya siapakah sosok yang klara tunggu.

"Halo tante apa kabar? masih ingat dengan saya?" gantara menyapa mamahnya klara, sementara yang ditanya terpaku dengan sosok di depannya. Menatapnya membuat ingatan bertahun lalu lamanya datang kembali. Klara menatap heran respon mamahnya yang melamun saat di sapa.

"mah, hey, mamah kenapa? itu di sapa sama pak dosen. apa mamah sakit?" klara mengguncangkan sedikit badan mamahnya agar segera berhenti dari lamunannya.

"ah, iya gak apa-apa sayang mamah sehat. kamu? sebentar, betulkah gantara? anak kecil yang dulu pernah mamah suapi kalau setiap main ke rumahmu?"

"Sebentar sebentar, ini ada apa? kenapa mamah dan pak dosen saling kenal?" klara keheranan melihat keduanya.

"Iya betul sekali tante sudah lama tak jumpa, maaf saya baru datang kembali ke keluarga ini. Hari ini saya izin membawa klara pergi yah tan, boleh?"

"Ah boleh boleh, hati-hati yah nitip anak tante yang manja ini. Sekarang pergilah sebelum macet di jalan." mamah segera mengusir keduanya agar pertanyaan klara tidak berlanjut karena ia takut dengan respon klara setelah kegagalannya kemarin menjodohkan dengan anak sahabatnya.

"Ini kenapa gak ada yang jawab pertanyaanku yah? ada apa kalian?" klara semakin penasaran.

"Sudah, ayo pergi dulu nanti ceritanya sambil jalan yah. Kasian mamahmu sudah panik begitu." gantara meledek sedikit reaksi mamah klara karen ia sudah menduga pasti akan terjadi cepat atau lambat.

Akhirnya klara bawel selama perjalanan bertanya ada apa dan mengapa karena dijanjikan mendengar cerita di dalam mobil. Gantara hanya tersenyum dan menangkup bibir mungil klara karena terlalu banyak bertanya yang membuat fokus menyetirnya sedikit terganggu. Sentuhan tangan gantara pada bibir klara membuatnya diam bak patung karena belum pernah siapapun menyentuh bibirnya.

1
Citlaly Alvarez
Thor, aku sudah tidak sabar untuk baca kelanjutannya!
Blush✨☃️
Bikin nggak tidur!
Kei Kurono
Meleleh sudah air mata menunggu update terbaru, thor~
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!