kisah perjalan hidup Rania obed,putri ke 4 dari pasangan nelayan sukses Rafel obed & Kristina kim sebuah pedalaman kota x.
Menjadi anak dari orang yang cukup sukses nyatanya tidak membuat hidup tenang,dia malah harus bekerja keras dan di paksa sang ayah untuk ikut andil membantu sang ayah dalam pekerjaan.
Hidup penuh dengan perjuangan ,menjadi anak yang selalu di nomor akirkan oleh keluarganya.Disaat anak-anak gadis seusianya sedang gencar-gencarnya merawat diri,Dia malah harus terpaksa memanggang kulitnya di bawa sinar matahari pantai dan bergelut dengan amisnya ikan.
Rania menjalani hidupnya setiap hari dengan menerima perlakuan kasar dari kakak²nya. sampai di saat akan menyelesaikan pendidikan tingkat SMAnya dia bertemu dengan seorang wisatawan luar yg sedang melakukan Touring keliling di kota x,Ray Farhat Gaozhan, pria 50tahun yang menawarkan Rania untuk ikut bersamanya ke Negaranya setelah tidak sengaja Rania menolong pria lanjut usia tersebut yang mengalami kecelakaan di kotany
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Skay, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
aku akan pergi
.
"Tenanglah sweety.Apapun yang terjadi saya akan tetap membawaMu pergi.percayakan semua pada saya.
Begini saja
Saya sekarang sudah di dalam mobil.saya akan berusaha mengemudi dengan cepat ke situ Dan kamu swety berusalah keluar terlebih dahulu,perglihah sejauh yang kamu bisa.saya akan menjemputmu di sana nanti
" baik lah uncle
Dan
Uncle tolong berhati - hatilah saya tidak mau karena saya uncle sampai kenapa - kenapa di perjalan"
Sambungan telfonpun terputus
Ben sedikit tersentuh mendengar perhatian dari gadis kecil itu,karena di dalam keadaan genting itu rania masih memikirkan keselamatan dariNya.
Rania langsung buru - buru mengambil ransel sekokahnya lalu mengeluarkan semua peralatan sekolahnya,setelah itu dia membuka lemari,dia mengambil beberapa surat penting seperti ijazah dan beberapa surat lainnya.Dia tidak memasukan pakayan sama sekali.Rania hanya mengganti celananya dengan celana panjang.
"Rapor sudah,ijazah sudah,hp sudah....lalu ah semuanya sudah pas.saatnya keluar dari penjara ini"
Rania langsung mengambil tasnya dan dia melirik sebentar jam yang ada pada hpnya,jam sudah menunjukan pukul 1:40.
Dia langsung membuka pintu kamarnya dan mebalikan badan sebentar menatap sekeliling kamarnya
"Terimakasih sudah menjadi tempat ternyaman saya selama ini" yah satu - satunya tempat ternyaman dari rumahnya itu adalah kamarnya sendiri.
Rania keluar dari kamarnya dengan perlahan- lahan sambil meperhatikan sekeliling rumahnya,untuk saat ini rania benar - benar deg - degkan,dia takut ada yang melihatnya.
Saat rania ingin menarik handle pintu keluar suara seseorang mengagetkanya dari belakang,rania terdiam mematung di tempat
"Mau kemana kamu jam segini ?"orang itu adalah raimon,kekasih dari nita.
"Kenapa kau keluar di jam begini dan kau membawa tas?apa kau akan pergi sekolah sepagi ini" tanya raimon yang curiga karena dia sudah memperhatikan rania dari tadi saat dia keluar kamar,gerak gerik rania terlihat mencurigakan karena rania berhalan mengendap - endap.
"Bukan urusanmu"
"Baiklah ...kalu kau tidak ingin memberitahu ku....saya akan berteriak membangunkan semua orang di sini" ancam raimon pada rania
"Teriaklah....mau mereka bangunpun saya akan tetap pergi dari sini.saya tidak mau selamnya terjurung di dalam penjara ini.Apalagi harus menjadi tameng untuk kekasihmu itu.sudah .sudah cukup
"Pergi???maksudmu kau ingin kabur begitu?"
" yahh...aku akan kabur
Apa kau akan menghalangiku? Jangan mimpi aku...,"
"Pergilah
Saya tidak akan menghalangimu"
Mendengar jawabn dari raimon tersebut
Rania memincingkan matanya seakan tidak percaya
"Sudah kubilang kita bisa menjadi teman bukan.
Saya tidak mau melihat teman saya menderita
Kalau di sini tidak membuatmu bahagia maka pergilah.carilah kebahagiaanmu di luar sana"
Ucap raimon dengan tulus karena dari awal raimon memang sangat ubah pada adik dari kekasihnya itu.
Melihat ketulusan dari ucapan raimon tersebut rania sangat tersentuh.
" terimakasih
Aku akan pergi"
Rania langsung kembali meraih handle pintu tersebut,tetapi lagi - lagi raimon menahannya dan dia pun berbalik menatap raimon
" tunggu"
Raimon merogoh saku celananya dan mengambil dompetnya lalu mengeluarkan uang pecahan seratus sebanyak lima lembar lalu diberikan pada rania.Rania hanya menatap uang tersebut sambil berusaha mencernah semuanya
"Ambilah.....walau sedikit,saya harap bisa membantumu di jalan nanti, stidaknya kau bisa membeli tiket kapal dengan uang ini.
Tolong terimalah,aku akan merasa tenang jika kau menerimanya."
sebenarnya penasaran dg keadaan keluarga Rania di kampung halaman setelah ia tinggalkan. apa yg terjadi